Makalah Kewirausahaan - Per 1&2
Makalah Kewirausahaan - Per 1&2
Dosen Pengampu
Bujang, Drs., M.Si
Oleh
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI LULUSAN PERGURUAN TINGGI UNTUK BEKERJA
DAN BERWIRAUSAHA”.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3
ii
3.1 Kesimpulan...............................................................................................11
3.2 Saran.........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tingkat akhir yang ada di Indonesia
telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum sebagai salah satu
mata kuliah yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan
1
tidak hanya memberikan teori mengenai konsep kewirausahaan tetapi juga membentuk
sikap, perilaku dan pola pikir entrepreneur. Pendidikan kewirausahaan dapat membantu
mahasiswa mempersiapkan diri untuk memulai suatu bisnis. Pembekalan keterampilan,
pengetahuan penting dan integrasi pengalaman dapat membantu mengembangkan dan
memperluas bisnis mereka nantinya. Pendidikan kewirausahaan dapat mengarahkan
sikap, perilaku, minat dan motivasi serta pola pikir mahasiswa menjadi seorang
entrepreneur sejati. Mahasiswa merupakan calon lulusan terdidik (intelektual) yang perlu
didorong dan ditumbuhkan niat serta motivasi untuk berwirausaha (entrepreneurial
intension) mengingat persaingan dunia bisnis saat ini dan masa mendatang lebih
mengandalkan pengetahuan (knowledge). Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka
akan dikaji peranan pendidikan kewirausahaan dalam meningkatkan motivasi
berwirausaha bagi mahasiswa.
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
2
5. Agar dapat mengetahui Bagaimana Konsep Pengembangan Kewirausahaan DIKTI
6. Agar dapat mengetahui Apa Aspek Kewirausahaan Dalam Islam
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Teori Kewirausahaan
A. Sejarah Perkembangan Kewirausahaan
Kemampuan kewirausahaan diembriokan dari pola pikir yang tidak mau menjadi
orang yang biasa-biasa saja sehingga berani mengambil risiko, dengan kreativitasnya
mampu merubah risiko menjadi sebuah manfaat. Diawali dengan orang-orang yang
berani berlayar menuju dunia (impian)yang belum ia tahu sebelumnya, contohnya
adalah Colombus, Marcopolo,dan lain-lainnya. Muncul perkembangan yang diawali
dari Agro Industri menjadi Teknologi Industri, semenjak ditemukannya mesin uap
oleh James Watt. Berkembang dan mendorong banyaknya penemu-penemu dunia
untuk dipatenkan, dijual dan di idustrikan, sperti Thomas A. Edison, Graham Bell,
Marconi, Wright bersaudara, dan lain-lainnya. Perkembangan kewirausahaan
didorong oleh: Agro (pertanian), Teknologi Industri (Industrialisasi), Teknologi
Kedokteran, Teknologi Komunikasi,Teknologi Komputer, teknologi Informasi dan
sekarang Teknologi Digital.
B. Kewirausahaan Pada Zaman Dahulu
Wirausaha (enfrepreneur) ada sejak dilakukan pertukaran barang atau barter di dalam
kehidupan sehari-hari, Kemudian diteruskan sampai ditemukan alat pertukaran
barang atau uang logam (standar emas dan uang Kertas) Kewirausahaan pada zaman
ini dimotori oleh:
Keinginan untuk bertahan hidup (survival)
1. Berpikir kreatif untuk maju (creative thinking)
2. Berpikir untuk menemukan sesuatu yang lebih baik (amprovement)
3. Berpikir visioner untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda(inventor)
4. Munculnya ilmu pengetahuan dan ide sebuah bisnis
5. Munculnya cikal bakal ilmu pengetahuan kewirausahaan
C. Kewirausahaan Pada Era Industri
4
Kewirausahaan adalah orang berani mengambil resiko (risk taker) dan tidak memiliki
modal uang yang melakukan kesepakatan dengan pemilik modal untuk mengerjakan
proyek-proyek tertentu.
Kewirausahaan pada Abad 20
Kewirausahaan adalah orang yang mempunyai pengalaman, Keahlian, dan
kemampuan untuk mengorganisasi sebuah usaha, baik dari awal atau yang
sudah berjalan untuk tujuan pribadi (kemakmuran)
Kewirausahaan pada Abad 21
Kewirausahaan tidak hanya mengorganisasikan, tetapi bisa pencipta (creator),
pemodal (creator), dan pelaku inovasi (innovator). Kreativitas seorang
wirausaha sendiri (creativepreneur) yang menjadi kunci kesuksesan dalam
bisnis. Munculnya “Spirit of Entrepreneur’, didorong oleh perubahan
kebutuhan pasar, perilaku konsumen dan gaya hidup yang bersifat ekonomis
5
bermanfaat bagi banyak orang. Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk
menciptakan sesuatu yang disertai tenggang waktu, modal, sumber daya, dan juga risiko.
1. Keuntungan berwirausaha:
a. Dapat memilih bidang usaha sesuai minat dan bakat; seorang wirausahawan
dapat memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan
mencintai usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap
perhatian dan kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha.
b. Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri ; usaha yang dijalankan merupakan
usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga.
c. Memperoleh kepuasan; keberhasilan mengelola usaha akan memberikan
kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak
langsung akan memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan
usaha semakin lama semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan.
d. Tidak ada yang memerintah; seorang wirausahawan, ia menjadi pemilik
sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia juga memegang jabatan tertinggi di
perusahaan tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang akan memerintahnya
untuk melakukan tugas- tugas tertentu.
e. Tidak perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan; saat tertentu
seorang wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya
keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan
6
ditempat lain, keputusan untuk mengikuti pameran produk yang diselenggarakan
oleh pihak tertentu, keputusan joint venture, dll.
f. Mempunyai peluang membantu orang lain; Sebagai makhluk sosial seorang
wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain misalnya
dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana
alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi
tetapi belum bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan tetap memperhatikan
kualitas sesuai job specification.
2. Kerugian berwirausaha:
a. Jam kerja panjang dan tidak teratur; wirausahawan tidak menutup
kemungkinan akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari
bangun tidur pagi hari sampai menjelang tidur kembali di malam hari.
b. Resiko dan tanggung jawab luas; sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik
sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan memiliki
tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya.
Wirausahawan harus menanggung resiko pada saat terjadi kerugian pada
usahanya.
c. Pendapatan tidak stabil; Pendapatan wirausahawan tidak dapat dipastikan atau
tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan
total pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu
periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada saat lainnya kecil,
bahkan pada periode tertentu wirausahawan mengalami kerugian usaha. Inilah
salah satu resiko yang dapat dialami oleh wirausahawan.
d. Sering terlibat masalah keuangan; Wirausahawan harus berpikir keras untuk
dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha termasuk
pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.
e. Belajar tidak ada akhirnya; wirausahawan dituntut untuk selalu mengadaptasi
berbagai perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan
dunia usaha akan berakibat kerugian dalam berwirausaha.
7
2.4 Motivasi Lulusan Perguruan Tinggi untuk Bekerja dan Berwirausaha
Motivasi adalah daya dorong untuk berperilaku dan perilaku itu mengarah kepada
tujuan (goal) tertentu (Ristiyanti dan John, 2005: 32).Tujuan adalah hasil yang dicapai
oleh perilaku yang termotivasi, dengan demikian perilaku berorientasi pada tujuan.
Tujuan adalah daya tarik untuk berperilaku.
8
indikator motivasi mahasiswa ingin menjadi wirausaha, karena memiliki kompensasi
finansial yang tinggi, memiliki kompensasi finansial yang dapat diwariskan, memiliki
prestise tinggi, membanggakan, memiliki kebebasan mengatur waktu, memiliki kualitas
hidup lebih baik, memiliki jaminan finansial, banyak relasi, kesulitan mencari kerja, itu
daya dari mereka termotivasi berwirausaha tanpa tahu bagaimana memulai usaha
tersebut.
9
2.6 Aspek Kewirausahaan Dalam Islam
Kewirausahaan Dalam Pandangan Islam
Dalam islam digunakan istilah kerja keras dan kemandirian setidaknya
terdapat beberapa ayat Al qur'an dan hadis yang dapat menjadi rujukan pesan
tentang semangat kerja keras dan kemandirian seperti ; "amal yang paling baik
adalah pekerjan yang dilakukan dengan cucuran keringat nya sendiri" (dengan
bahasa yang sanagat simbolik ini Nabi mendorong umatnya untuk berkerja keras).
Berkerja keras merupakan isensi dari kewirausaan. Prinsip kerja adalah suatu
langkah hal nya yang dapat meraih kesuksesan ,tetapi harus melalui proses yang
penuh dengan tantangan. Dengan kata lain orang yang berani melawan resiko
maka akan ada peluang yang sangat besar.(muhammad anwar, 2014:126-127).
Dalam kewirausahan nabi sangatlah sukses dalam berwirausaha dalam
melakukan perdagannya dan rosulullah SAW adalah seorang yang berkerja keras
dalam melakukan perdaangan nya ini terbukti ketika rosulullah SAW menikahi
khodijah beliau tetap melakukan bisnis nya yaitu berdagang dari daerah
semenanjung arbia dan negeri-negeri perbatasan yaman, bahrain, irak dan syiria.
(malahayati,2010:102).
Dalam sejarah Nabi muhammad SAW. Istrinya dan sebagian dari sahabat
nya adalah para pedagang dan entrepeneur manca negara yang pawai. Beliau
adalah praktisi ekonomi dan sosok tauladan bagi ummat. Oleh karena itu, tidak
lah asing lagi jika di katakan bahwa mental entrepeneurship inheren dengan jiwa
umat islam itu sendiri . dan aktifitas pedagang yang di lakukan oleh Nabi dan
sebagian besar sahabat telah mengubah pandangan dunia bahwa kemulian bukan
terletak dari ke bangsawanannya darah, tidak pula jabatab yang tinggi atupun
uang yang banyak melainkan pekerjaan.
Oleh karena itu nabi juga bersabda "sesumgguhmya Allah mencintai orang
yang bekerja untuk mendapatkan penghasilan " . dan Umar ibnu Khattab berkata
sebalik nya bahwa "aku benci salah seorang dari kalian yang tidak mau berkerja
yang menyangkut urusan dunia".(muhammad anwar, 2014:127-128).
Menurut Ibnu Khaldun: Wirausahawan dipandang sebagai individu
berpengetahuan dan berperan penting dalam pembangunan sebuah negara-kota
10
dimana sebuah usaha (perusahaan) akan lahir. Delapan prinsip Kewirausahaan
Islami: 1. Kewirausahaan adalah bagian integral dalam agama Islam. 2.
Berdasarkan fitrahnya, wirausahawan Muslim adalah ‘khalifah’ dan
memilikitanggung jawab untuk membangun kesejahteraan dan memandang bisnis
sebagai ibadah. 3. Motivasi. Sukses dalam Islam tidak hanya diukur dari hasil
akhirnya, melainkan juga dari cara dan alat-alat yang digunakan untuk
mencapainya. 4. Ibadah. Aktivitas bisnis adalah bagian dari ibadah. 5. Islam
mendorong umatnya untuk berbisnis. 6. Kewirausahaan Islami harus bergerak
didalam kerangka sistem ekonomi Islam, dan berperan sebagai kendaraan
(vehicle) menuju penerimaan dunia atas sistem Ekonomi Islam. 7. Prinsip-prinsip
pemandu Kewirausahaan Islami adalah Qur’an dan Hadits 8. Etika kewirausahaan
didasarkan oleh contoh-contoh Nabi Muhammad SAW.
Etika Kewirausahaan Muslim:
1. Menghindari tindakan merusak
2. Menghindari pemborosan
3. Menghindari sifat kikir
4. Membayar zakat
5. Bisa dipercaya
6. Selalu beribadah
7. Tawakkal
8. Sabar
9. Qana’ah.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
12
Kewirausahaan Dalam Pandangan Islam digunakan istilah kerja keras dan
kemandirian setidaknya terdapat beberapa ayat Al qur'an dan hadis yang dapat menjadi
rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian. Berkerja keras merupakan
isensi dari kewirausaan.
13
3.2 Saran
Dengan ini, pembaca dan penulis diharapkan mampu menguasai materi apa yang
akan disampaikan dan memiliki wawasan yang lebih mengenai tema. Menyadari bahwa
penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan details
dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak
yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.
14
DAFTAR PUSTAKA
(https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/03/keuntungan-dan-kerugian-berwirausaha.html)
(file:///C:/Users/asus/Downloads/75-Article%20Text-108-1-10-20200210.pdf)
Buddin, Ahmad Muhid. (2019). Konsep Wirausaha dalam Perspektif Islam. Kompasiana.com.
(Diakses tanggal 20 April 2021).
(https://www.kompasiana.com/risqiabidin61303/5c978f6895760e5571097cb3/konsep-
wirausaha-dalam-prespektif-islam)
15
16