Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DIKAITKAN DENGAN

MOTIVASI LULUSAN PERGURUAN TINGGI UNTUK


BEKERJA DAN BERWIRAUSAHA

Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu
Bujang, Drs., M.Si

Oleh

AHMAD FAUZAN ABDURRAHIM


41182191190010

JURUSAN PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI


FAKULTAS KEJURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM “45” BEKASI
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat serta
Karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan Makalah ini yang
Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “PERKEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
DIKAITKAN DENGAN MOTIVASI LULUSAN PERGURUAN TINGGI UNTUK BEKERJA
DAN BERWIRAUSAHA”.

Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai perkembangan kewirausahaan dan


kaitan dengan motivasi lulusan perguruan tinggi untuk bekerja dan berwirausaha. Diharapkan
Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang bagaimana perkembangan
dari kewirausahaan.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, penulis kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bekasi, 20 April 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

2.1 Perkembangan Teori Kewirausahaan.........................................................3

2.2 Pengertian Kewirausahaan..........................................................................4

2.3 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha........................................................5

2.4 Motivasi Lulusan Perguruan Tinggi untuk Bekerja dan Berwirusaha........6

2.5 Konsep Pengembangan Kewirausahaan DIKTI.........................................7

2.6 Aspek Kewirausahaan Dalam Islam...........................................................8

BAB III PENUTUP....................................................................................................11

ii
3.1 Kesimpulan...............................................................................................11

3.2 Saran.........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (enterpreneurship) bukan merupakan ilmu ajaib yang


mendatangkan uang dalam waktu sekejap, melainkan sebuah ilmu, seni, dan ketrampilan
untuk mengelola semua keterbatasan sumber daya, informasi, dan dana yang ada guna
mempertahankan hidup, mencari nafkah, atau meraih posisi puncak dalam karir.
Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai negara. Dalam
Kenyataan persentase jumlah wirausahawan di indonesia sangat Kecil, hal ini terjadi
Karena pengertian dan pemahaman tentang Kewirausahaan dikurikulum pendidikan tidak
“bergema” atau hanya sekedar mengetahui dan mengerti saja. bahkan lembaga - lembaga
pendidikan yang belum memperkenalkan kewirausahaan dalam pengembangan
kurikulum diperguruan tingginya. Negara maju umumnya memiliki wirausahawan yang
lebih banyak dibandingkan dengan negara berkembang apalagi negara miskin.

Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan pendapatan


per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan dalam struktur
bisnis maupun masyarakat (Slamet et.al, 2014). Kemajuan teknologi dan ilmu
pengetahuan ikut memiliki andil dalam mendorong praktikpraktik kewirausahaan yang
pada akhirnya memunculkan berbagai penemuanpenemuan produk dan jasa baru bagi
konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja baru, membuka pasar baru, dan
dalam jangka panjang akan mampu menciptakan pertumbuhan usaha di berbagai sektor.

Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan tingkat akhir yang ada di Indonesia
telah memasukkan mata kuliah kewirausahaan ke dalam kurikulum sebagai salah satu
mata kuliah yang wajib ditempuh oleh semua mahasiswa. Pendidikan kewirausahaan

1
tidak hanya memberikan teori mengenai konsep kewirausahaan tetapi juga membentuk
sikap, perilaku dan pola pikir entrepreneur. Pendidikan kewirausahaan dapat membantu
mahasiswa mempersiapkan diri untuk memulai suatu bisnis. Pembekalan keterampilan,
pengetahuan penting dan integrasi pengalaman dapat membantu mengembangkan dan
memperluas bisnis mereka nantinya. Pendidikan kewirausahaan dapat mengarahkan
sikap, perilaku, minat dan motivasi serta pola pikir mahasiswa menjadi seorang
entrepreneur sejati. Mahasiswa merupakan calon lulusan terdidik (intelektual) yang perlu
didorong dan ditumbuhkan niat serta motivasi untuk berwirausaha (entrepreneurial
intension) mengingat persaingan dunia bisnis saat ini dan masa mendatang lebih
mengandalkan pengetahuan (knowledge). Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka
akan dikaji peranan pendidikan kewirausahaan dalam meningkatkan motivasi
berwirausaha bagi mahasiswa.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah

1. Bagaimana Perkembangan Teori Kewirausahaan?


2. Apa Pengertian Kewirausahaan?
3. Apa saja Keuntungan dan Kerugian Wirausaha?
4. Bagaimana Motivasi Lulusan Perguruan Tinggi untuk Bekerja dan Berwirusaha?
5. Bagaimana Konsep Pengembangan Kewirausahaan DIKTI?
6. Apa Aspek Kewirausahaan Dalam Islam?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah

1. Agar dapat mengetahui Perkembangan Teori Kewirausahaan


2. Agar dapat mengetahui Pengertian Kewirausahaan
3. Agar dapat mengetahui Apa saja Keuntungan dan Kerugian Wirausaha
4. Agar dapat mengetahui Bagaimana Motivasi Lulusan Perguruan Tinggi untuk
Bekerja dan Berwirusaha

2
5. Agar dapat mengetahui Bagaimana Konsep Pengembangan Kewirausahaan DIKTI
6. Agar dapat mengetahui Apa Aspek Kewirausahaan Dalam Islam

3
BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Perkembangan Teori Kewirausahaan
A. Sejarah Perkembangan Kewirausahaan
Kemampuan kewirausahaan diembriokan dari pola pikir yang tidak mau menjadi
orang yang biasa-biasa saja sehingga berani mengambil risiko, dengan kreativitasnya
mampu merubah risiko menjadi sebuah manfaat. Diawali dengan orang-orang yang
berani berlayar menuju dunia (impian)yang belum ia tahu sebelumnya, contohnya
adalah Colombus, Marcopolo,dan lain-lainnya. Muncul perkembangan yang diawali
dari Agro Industri menjadi Teknologi Industri, semenjak ditemukannya mesin uap
oleh James Watt. Berkembang dan mendorong banyaknya penemu-penemu dunia
untuk dipatenkan, dijual dan di idustrikan, sperti Thomas A. Edison, Graham Bell,
Marconi, Wright bersaudara, dan lain-lainnya. Perkembangan kewirausahaan
didorong oleh: Agro (pertanian), Teknologi Industri (Industrialisasi), Teknologi
Kedokteran, Teknologi Komunikasi,Teknologi Komputer, teknologi Informasi dan
sekarang Teknologi Digital.
B. Kewirausahaan Pada Zaman Dahulu
Wirausaha (enfrepreneur) ada sejak dilakukan pertukaran barang atau barter di dalam
kehidupan sehari-hari, Kemudian diteruskan sampai ditemukan alat pertukaran
barang atau uang logam (standar emas dan uang Kertas) Kewirausahaan pada zaman
ini dimotori oleh:
Keinginan untuk bertahan hidup (survival)
1. Berpikir kreatif untuk maju (creative thinking)
2. Berpikir untuk menemukan sesuatu yang lebih baik (amprovement)
3. Berpikir visioner untuk menemukan sesuatu yang baru dan berbeda(inventor)
4. Munculnya ilmu pengetahuan dan ide sebuah bisnis
5. Munculnya cikal bakal ilmu pengetahuan kewirausahaan
C. Kewirausahaan Pada Era Industri

4
Kewirausahaan adalah orang berani mengambil resiko (risk taker) dan tidak memiliki
modal uang yang melakukan kesepakatan dengan pemilik modal untuk mengerjakan
proyek-proyek tertentu.
 Kewirausahaan pada Abad 20
Kewirausahaan adalah orang yang mempunyai pengalaman, Keahlian, dan
kemampuan untuk mengorganisasi sebuah usaha, baik dari awal atau yang
sudah berjalan untuk tujuan pribadi (kemakmuran)
 Kewirausahaan pada Abad 21
Kewirausahaan tidak hanya mengorganisasikan, tetapi bisa pencipta (creator),
pemodal (creator), dan pelaku inovasi (innovator). Kreativitas seorang
wirausaha sendiri (creativepreneur) yang menjadi kunci kesuksesan dalam
bisnis. Munculnya “Spirit of Entrepreneur’, didorong oleh perubahan
kebutuhan pasar, perilaku konsumen dan gaya hidup yang bersifat ekonomis

2.2 Pengertian Kewirausahaan

Kata “wirausaha” berasal dari gabungan kata wira dan usaha. Menurut Kamus


Bahasa Indonesia, “wira” berarti; pejuang, berani, berwatak agung, berbudi luhur.
Sedangkan kata “usaha” berarti; bekerja, berbuat amal, perbuatan untuk mencapai
sesuatu. Jadi menurut asal katanya tersebut, wirausaha adalah seorang pejuang atau
pahlawan yang berbuat sesuatu. Istilah “wirausaha” umumnya dipakai dalam kegiatan
bisnis. Dalam hal ini, wirausaha merujuk pada pada konsep membangun,
mengembangkan, dan mengelola usaha bisnis untuk mendapatkan keuntungan dengan
mengambil beberapa risiko di dunia usaha.

Beberapa ahli menyebutkan pengertian kewirausahaan adalah suatu proses


melakukan atau menciptakan sesuatu yang baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi
yang memberikan manfaat bagi orang lain dan bernilai tambah. Ada juga yang
menjelaskan definisi kewirausahaan adalah suatu sikap mental seseorang yang memiliki
kreativitas, aktif, bercipta daya untuk membuat sesuatu yang unik dan baru dan dapat

5
bermanfaat bagi banyak orang. Kewirausahaan memiliki proses yang dinamis untuk
menciptakan sesuatu yang disertai tenggang waktu, modal, sumber daya, dan juga risiko.

2.3 Keuntungan dan Kerugian Wirausaha


Ada beberapa keuntungan dan kerugian berwirausaha. Bagi wirausahawan tentu tidak
akan dengan sengaja bertindak atau mengambil keputusan tanpa pertimbangan dan
perhitungan matang. Dari literatur kewirausahaan kami berbagi sejumlah keuntungan dan
kerugian dalam menjadi wirausahawan (Suparyanto, 2006:18-28), yakni:

1. Keuntungan berwirausaha:
a. Dapat memilih bidang usaha sesuai minat dan bakat; seorang wirausahawan
dapat memilih bidang usaha sesuai dengan minat dan bakatnya, maka ia akan
mencintai usahanya, dan jika ia sudah mencintai usahanya maka segenap
perhatian dan kemampuan akan dicurahkan demi perkembangan usaha.
b. Keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri ; usaha yang dijalankan merupakan
usaha yang dimilikinya maka keuntungan dari hasil usaha menjadi miliknya juga.
c. Memperoleh kepuasan; keberhasilan mengelola usaha akan memberikan
kepuasan tersendiri bagi seorang wirausahawan. Kepuasan ini secara tidak
langsung akan memotivasi dirinya untuk lebih giat bekerja agar perkembangan
usaha semakin lama semakin baik dan kuat dalam menghadapi persaingan.
d. Tidak ada yang memerintah; seorang wirausahawan, ia menjadi pemilik
sekaligus manajer dari perusahaannya maka ia juga memegang jabatan tertinggi di
perusahaan tersebut sehingga tidak ada seorangpun yang akan memerintahnya
untuk melakukan tugas- tugas tertentu.
e. Tidak perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan; saat tertentu
seorang wirausahawan harus mengambil keputusan tentang sesuatu hal misalnya
keputusan untuk melakukan ekspansi dengan membuka cabang perusahaan

6
ditempat lain, keputusan untuk mengikuti pameran produk yang diselenggarakan
oleh pihak tertentu, keputusan joint venture, dll.
f. Mempunyai peluang membantu orang lain; Sebagai makhluk sosial seorang
wirausahawan mempunyai cukup peluang untuk membantu orang lain misalnya
dengan mengalokasikan zakat penghasilan untuk membantu korban bencana
alam, peperangan, ataupun mempekerjakan mereka yang mempunyai potensi
tetapi belum bernasib baik mendapatkan pekerjaan, dengan tetap memperhatikan
kualitas sesuai job specification.
2. Kerugian berwirausaha:
a. Jam kerja panjang dan tidak teratur; wirausahawan tidak menutup
kemungkinan akan bekerja dengan jam kerja yang sangat panjang mulai dari
bangun tidur pagi hari sampai menjelang tidur kembali di malam hari.
b. Resiko dan tanggung jawab luas; sehubungan dengan posisinya sebagai pemilik
sekaligus manajer bagi usahanya sendiri maka seorang wirausahawan memiliki
tanggung jawab yang luas terhadap keberhasilan dan kegagalan usahanya.
Wirausahawan harus menanggung resiko pada saat terjadi kerugian pada
usahanya.
c. Pendapatan tidak stabil; Pendapatan wirausahawan tidak dapat dipastikan atau
tidak stabil. Pada periode tertentu pendapatan bersih setelah dikurangi dengan
total pengeluaran akan menghasilkan keuntungan. Besarnya keuntungan dari satu
periode ke periode lainnya berubah-ubah, terkadang besar pada saat lainnya kecil,
bahkan pada periode tertentu wirausahawan mengalami kerugian usaha. Inilah
salah satu resiko yang dapat dialami oleh wirausahawan.
d. Sering terlibat masalah keuangan; Wirausahawan harus berpikir keras untuk
dapat mengalokasikan dana yang ada untuk berbagai kepentingan usaha termasuk
pembelian bahan baku, upah tenaga kerja, biaya promosi dan lain-lain.
e. Belajar tidak ada akhirnya; wirausahawan dituntut untuk selalu mengadaptasi
berbagai perubahan yang terjadi. Keterlambatan dalam mengikuti perkembangan
dunia usaha akan berakibat kerugian dalam berwirausaha.

7
2.4 Motivasi Lulusan Perguruan Tinggi untuk Bekerja dan Berwirausaha

Motivasi adalah daya dorong untuk berperilaku dan perilaku itu mengarah kepada
tujuan (goal) tertentu (Ristiyanti dan John, 2005: 32).Tujuan adalah hasil yang dicapai
oleh perilaku yang termotivasi, dengan demikian perilaku berorientasi pada tujuan.
Tujuan adalah daya tarik untuk berperilaku.

Dengan demikian motivasi muncul akibat adanya kebutuhan yang dirasakan


seseorang. Kebutuhan sendiri muncul karena seseorang merasakan adanya
ketidaknyamanan antara yang seharusnya dirasakan dan sesungguhnya dirasakan. Hal
inilah yang mendorong seseorang melakukan tindakan untuk memenuhi kebutuhan
tersebut . Inilah yang disebut motivasi. Banyak teori motivasi dikemukakan para ahli baik
teori-teori klasik maupun kontemporer. Diantara teori tersebut adalah teori kebutuhan
McClelland (Robbins, 2008: 205) yang memfokuskan pada tiga kebutuhan: 1. Kebutuhan
akan prestasi, yakni dorongan untuk mengungguli, berprestasi sehubungan dengan
seperangkat standar, bergulat untuk sukses. 2. Kebutuhan akan kekuasaan, kebutuhan
untuk membuat orang-orang lain berperilaku dalam suatu cara yang orang-orang itu
(tanpa dipaksa) tidak akan berperilaku demikian 3. Kebutuhan akan afiliasi, yakni hasrat
untuk hubungan antarpribadi yang ramah dan karib. Berdasarkan teori tersebut beberapa
orang memiliki prestasi kuat untuk berhasil, dan bukan untuk sebuah ganjaran tertentu.
Mereka memiliki hasrat untuk melakukan sesuatu lebih baik. Kebutuhan kekuasaan
mengarah pada hasrat untuk mempunyai dampak, berpengaruh, dan mengendalikan
orang-orang lain. Kelompok ini lebih peduli prestise dan memperoleh pengaruh
dibandingkan kinerja yang efektif. Adapun kebutuhan afiliasi adalah hasrat untuk disukai
dan diterima baik oleh orang-orang lain Mereka berjuang untuk persahabatan, lebih
kooperatif menekankan hubungan timbale balik.

Beberapa hal yang mendorong mahasiswa berwirausaha dapat diukur lewat


berbagai kondisi yang dinilai menjanjikan kepuasan selama dan terutama setelah mereka
menunjukkan perilaku tertentu (teori Herzberg) seperti: kompensasi financial, prestise,
tuntutan waktu, kualitas hidup, resiko, jaminan, modal dan dukungan. Dari beberapa

8
indikator motivasi mahasiswa ingin menjadi wirausaha, karena memiliki kompensasi
finansial yang tinggi, memiliki kompensasi finansial yang dapat diwariskan, memiliki
prestise tinggi, membanggakan, memiliki kebebasan mengatur waktu, memiliki kualitas
hidup lebih baik, memiliki jaminan finansial, banyak relasi, kesulitan mencari kerja, itu
daya dari mereka termotivasi berwirausaha tanpa tahu bagaimana memulai usaha
tersebut.

2.5 Konsep Pengembangan Kewirausahaan DIKTI


Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan salah satu program Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi ( DIKTI) yang ditujukan kepada seluruh perguruan tinggi
negeri dan beberapa perguruan tinggi swasta yang terseleksi. Direktur Kelembagaan
Ditjen Dikti Program kewirausahaan yang digagas pendidikan tinggi (Dikti) telah
meluncurkan program kewirausahaan untuk mahasiswa sejak juli 2009 berbentuk hibah
program kreativitas bagi manusia yang berminat untuk berwirausaha. Saat ini dilanjutkan
oleh Kemenristekdikti dengan bentuk realisasi dari program dengan memberikan alokasi
dana (modal) dalam bentuk subsidi untuk mahasiswa yang mempunyai usaha atau
rencana usaha. Program ini dapat diikuti mahasiswa secara kompetitif. Untuk lolos
mendapatkan biaya mahasiswa secara berkelompok dapat mengajukan proposal ke
Kemenristekdikti. Hanya saja program ini tidak dapat memenuhi semua usulan
mahasiswa yang masuk karena keterbatasan dana pemerintah. Program dari
Kemenristekdikti ini diluncurkan dalam bentuk hibah kompetitif untuk dapat diikuti
semua perguruan tinggi. Untuk itu keberhasilan mahasiswa mendapatkan bantuan dana
untuk program ini tergantung pada kualitas program yang diusulkan menyangkut
kebaharuan program kewirusahaannya dan kemanfaatannya pada masyarakat.

Perkembangan Budaya Kewirausahaan Perguruan Tinggi – DIKTI

1. Untuk menumbuhkan-kembangkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa dan staf


pengajar
2. Menjadi wahana pengintegrasian sinergis penguasaan IPTEK dengan kewirausahaan
3. Hasil-hasil LITBANG bernilai akademis sekaligus mempunyai nilai tambah bagi
kemandirian perekonomian bangsa.

9
2.6 Aspek Kewirausahaan Dalam Islam
 Kewirausahaan Dalam Pandangan Islam 
Dalam islam digunakan istilah kerja keras dan kemandirian setidaknya
terdapat beberapa ayat Al qur'an  dan hadis yang dapat menjadi rujukan pesan
tentang semangat kerja keras dan kemandirian seperti ; "amal yang paling baik
adalah pekerjan yang dilakukan dengan cucuran keringat nya sendiri" (dengan
bahasa yang sanagat simbolik ini Nabi mendorong umatnya untuk berkerja keras).
Berkerja keras merupakan isensi dari kewirausaan. Prinsip kerja adalah suatu
langkah hal nya  yang dapat meraih kesuksesan ,tetapi harus melalui proses yang
penuh dengan tantangan. Dengan kata lain orang yang berani melawan resiko
maka akan ada peluang yang sangat besar.(muhammad anwar, 2014:126-127).
Dalam kewirausahan nabi sangatlah sukses dalam berwirausaha dalam
melakukan perdagannya dan rosulullah SAW adalah seorang yang berkerja keras
dalam melakukan perdaangan nya ini terbukti ketika rosulullah SAW menikahi
khodijah beliau tetap melakukan bisnis nya yaitu berdagang  dari daerah
semenanjung arbia dan negeri-negeri perbatasan yaman, bahrain, irak dan syiria.
(malahayati,2010:102).
Dalam sejarah Nabi muhammad SAW. Istrinya dan sebagian dari sahabat
nya adalah para pedagang dan entrepeneur manca negara yang pawai. Beliau
adalah praktisi ekonomi dan sosok tauladan bagi ummat. Oleh karena itu, tidak
lah asing lagi jika di katakan bahwa mental entrepeneurship inheren dengan jiwa
umat islam itu sendiri . dan aktifitas pedagang yang di lakukan oleh Nabi dan
sebagian besar sahabat telah mengubah pandangan dunia bahwa kemulian bukan
terletak dari ke bangsawanannya darah, tidak pula jabatab yang tinggi atupun
uang yang banyak melainkan pekerjaan.
Oleh karena itu nabi juga bersabda "sesumgguhmya Allah mencintai orang
yang bekerja untuk mendapatkan penghasilan " . dan Umar ibnu Khattab berkata
sebalik nya bahwa "aku benci salah seorang dari kalian yang tidak mau berkerja
yang menyangkut urusan dunia".(muhammad anwar, 2014:127-128).
Menurut Ibnu Khaldun: Wirausahawan dipandang sebagai individu
berpengetahuan dan berperan penting dalam pembangunan sebuah negara-kota

10
dimana sebuah usaha (perusahaan) akan lahir. Delapan prinsip Kewirausahaan
Islami: 1. Kewirausahaan adalah bagian integral dalam agama Islam. 2.
Berdasarkan fitrahnya, wirausahawan Muslim adalah ‘khalifah’ dan
memilikitanggung jawab untuk membangun kesejahteraan dan memandang bisnis
sebagai ibadah. 3. Motivasi. Sukses dalam Islam tidak hanya diukur dari hasil
akhirnya, melainkan juga dari cara dan alat-alat yang digunakan untuk
mencapainya. 4. Ibadah. Aktivitas bisnis adalah bagian dari ibadah. 5. Islam
mendorong umatnya untuk berbisnis. 6. Kewirausahaan Islami harus bergerak
didalam kerangka sistem ekonomi Islam, dan berperan sebagai kendaraan
(vehicle) menuju penerimaan dunia atas sistem Ekonomi Islam. 7. Prinsip-prinsip
pemandu Kewirausahaan Islami adalah Qur’an dan Hadits 8. Etika kewirausahaan
didasarkan oleh contoh-contoh Nabi Muhammad SAW. 
Etika Kewirausahaan Muslim:
1. Menghindari tindakan merusak
2. Menghindari pemborosan
3. Menghindari sifat kikir
4. Membayar zakat
5. Bisa dipercaya
6. Selalu beribadah
7. Tawakkal
8. Sabar
9. Qana’ah.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kewirausahaan adalah suatu proses melakukan atau menciptakan sesuatu yang


baru dengan cara kreatif dan penuh inovasi yang memberikan manfaat bagi orang lain
dan bernilai tambah. Keuntungan berwirausaha adalah dapat memilih bidang usaha sesuai
minat dan bakat, keuntungan usaha dapat dinikmati sendiri, memperoleh kepuasan, tidak
ada yang memerintah, tidak perlu persetujuan pihak lain dalam membuat keputusan, dan
mempunyai peluang membantu orang lain. Sedangkan kerugian berwirausaha adalah jam
kerja panjang dan tidak teratur, resiko dan tanggung jawab luas, pendapatan tidak stabil,
sering terlibat masalah keuangan, dan belajar tidak ada akhirnya.

Beberapa indikator motivasi mahasiswa ingin menjadi wirausaha, karena


memiliki kompensasi finansial yang tinggi, memiliki kompensasi finansial yang dapat
diwariskan, memiliki prestise tinggi, membanggakan, memiliki kebebasan mengatur
waktu, memiliki kualitas hidup lebih baik, memiliki jaminan finansial, banyak relasi,
kesulitan mencari kerja, itu daya dari mereka termotivasi berwirausaha tanpa tahu
bagaimana memulai usaha tersebut.

Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) merupakan salah satu program Direktorat


Jenderal Pendidikan Tinggi ( DIKTI) yang ditujukan kepada seluruh perguruan tinggi
negeri dan beberapa perguruan tinggi swasta yang terseleksi. Direktur Kelembagaan
Ditjen Dikti Program kewirausahaan yang digagas pendidikan tinggi (Dikti) telah
meluncurkan program kewirausahaan untuk mahasiswa sejak juli 2009 berbentuk hibah
program kreativitas bagi manusia yang berminat untuk berwirausaha.

12
Kewirausahaan Dalam Pandangan Islam  digunakan istilah kerja keras dan
kemandirian setidaknya terdapat beberapa ayat Al qur'an  dan hadis yang dapat menjadi
rujukan pesan tentang semangat kerja keras dan kemandirian. Berkerja keras merupakan
isensi dari kewirausaan.

13
3.2 Saran
Dengan ini, pembaca dan penulis diharapkan mampu menguasai materi apa yang
akan disampaikan dan memiliki wawasan yang lebih mengenai tema. Menyadari bahwa
penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan details
dalam menjelaskan tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak
yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Edudetik. (2020). Makalah Kewirausahaan, Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan Makalah


Kewirausahaan, Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan. (Diakses tanggal 20 April 2021).
(https://www.edudetik.com/2020/07/makalah-kewirausahaan-tujuan-dan.html)

Keuntungan dan Kerugian Berwirausaha (Diakses tanggal 20 April 2021).

(https://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/03/keuntungan-dan-kerugian-berwirausaha.html)

Safitri, E. MOTIVASI MAHASISWA BERWIRAUSAHA DI PERGURUAN TINGGI


SWASTA KOTA PALEMBANG. Fakultas Ekonomi UMP. (Diakses tanggal 20 April 2021).
(https://media.neliti.com/media/publications/287484-motivasi-mahasiswa-berwirausaha-di-
pergu-7bebc321.pdf)

Elizar. (2018). PENGEMBANGAN PROGRAM KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN


TINGGI. Jurnal Elsa. Vol 16 (1) : 22-32). (Diakses tanggal 20 April 2020).

(file:///C:/Users/asus/Downloads/75-Article%20Text-108-1-10-20200210.pdf)

Buddin, Ahmad Muhid. (2019). Konsep Wirausaha dalam Perspektif Islam. Kompasiana.com.
(Diakses tanggal 20 April 2021).

(https://www.kompasiana.com/risqiabidin61303/5c978f6895760e5571097cb3/konsep-
wirausaha-dalam-prespektif-islam)

15
16

Anda mungkin juga menyukai