Anda di halaman 1dari 15

“ MAKALAH APRESIASI SASTRA ANAK “

Diajukan untuk memenuhi tugas Pembelajaran B.Indonesia Kelas Rendah

Disusun Oleh :

Silviya Wahyuni (41182109180117)

Endah Christianingsih (41182109180121)

Dini Kurniawaty (41182109180124)

Aden Zulfi (41182109180140)

Universitas Islam ‘45’ Bekasi

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

2020
KATA PENGANTAR

Rasa syukur yang dalam kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya,makalah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam makalah ini kami membahas “APRESIASI SASTRA ANAK“ yang merupakan suatu hal
agar kita dapat mengetahui tentang apresiasi sastra anak.

Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pembelajaran Bahasa
Indonesia Kelas Rendah. Semoga dengan dibuatnya makalah ini baik penyusun maupun
pembaca dapat mengetahui bagaimana apresiasi sastra anak.

Dalam penulisan ini pastilah tidak luput dari banyak kesalahan,maka dari itu penulis
mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya apabila di dalam makalah ini masih terdapat banyak
kesalahan,kata-kata yang kurang benar dan kesalahan-kesalahan lain.

Bekasi, 11 November 2020

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1

1.1 Latar Belakang............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................2

1.3 Tujuan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................3

2.1 Hakikat Apresiasi Sastra Anak...................................................................3

2.2 Kegiatan Apresiasi Sastra Anak..................................................................4

2.3 Tingkatan-tingkatan Apresiasi Sastra Anak................................................5

2.4 Manfaat Apresiasi Sastra Anak...................................................................7

BAB III PENUTUP......................................................................................................9

3.1 Kesimpulan.................................................................................................9

3.2 Saran...........................................................................................................9

ii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Yang dimaksud dengan apresiasi sastra adalah penghargaan, penilaian, dan pengertian
terhadap karya sastra, baik yang berbentuk puisi maupun prosa atau suatu kegiatan menggauli
sastra dengan sungguh-sungguh hingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan pikiran
kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta sastra.

Di sekolah dasar, pembelajaran sastra dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan


siswa mengapresiasikan karya sastra. Pembelajaran sastra di SD adalah pembelajaran sastra
anak. Sastra anak adalah karya sastra yang secara khusus dapat dipahami oleh anak-anak dan
berisi tentang dunia yang akrab dengan anak-anak, yaitu anak yang berusia antara 6-13 tahun.
Sifat sastra anak adalah imajinasi semata, bukan berdasarkan pada fakta. Unsur imajinasi ini
sangat menonjol dalam sastra anak. Hakikat sastra anak harus sesuai dengan dunia dan alam
kehidupan anak-anak yang khas milik mereka dan bukan milik orang dewasa. Sastra anak
bertumpu dan bermula pada penyajian nilai dan imbauan tertentu yang dianggap sebagai
pedoman tingkah laku dalam kehidupan.

Jenis sastra anak meliputi prosa, puisi, dan drama. Jenis prosa dan puisi dalam sastra anak
sangat menonjol. Berdasarkan kehadiran tokoh utamanya, sastra anak dapat dibedakan atas tiga
hal, yaitu sastra anak yang mengetengahkan tokoh utama benda mati, sastra anak yang
mengetengahkan tokoh utamanya makhluk hidup selain manusia,dan sastra anak yang
menghadirkan tokoh utama yang berasal dari manusia itu sendiri.

Seperti pada jenis karya sastra umumnya, sastra anak juga berfungsi sebagai media
pendidikan dan hiburan, membentuk kepribadian anak, serta menuntun kecerdasan emosi anak.
Pendidikan dalam sastra anak memuat amanat tentang moral, pembentukan kepribadian anak,
mengembangkan imajinasi dan kreativitas, serta memberi pengetahuan keterampilan praktis bagi

1
anak. Fungsi hiburan dalam sastra anak dapat membuat anak merasa bahagia atau senang
membaca, senang dan gembira mendengarkan cerita ketika dibacakan atau dideklamasikan, dan
mendapatkan kenikmatan atau kepuasan batin sehingga menuntun kecerdasan emosinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hakikat Apresiasi Sastra Anak?
2. Apa saja kegiatan Apresiasi Sastra Anak?
3. Apa saja tingkatan-tingkatan Apresiasi Sastra Anak?
4. Apa saja manfaat Apresiasi Sastra Anak?

1.3 Tujuan
1. Agar siswa mampu memahami hakikat Apresiasi Sastra Anak
2. Agar siswa mampu memahami kegiatan Apresiasi Sastra Anak
3. Agar siswa mampu memahami tingkatan-tingkatan Apresiasi Sastra Anak
4. Agar siswa mampu memahami manfaat Apresiasi Sastra Anak

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Haikikat Apresiasi Sastra Anak


Sebelum membahas tentang sastra anak, terlebih dahulu saya akan menjelaskan
tentang apa itu sastra

A. Pengertian Sastra Anak


Sastra berasal dari kata Castra yang berarti tulisan. Dari makna asalnya dulu,
sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan yang ditulis oleh manusia, seperti
catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci surat-surat dan sebagainya. Sastra dalam arti
khusus yang digunakan dalam konteks kebudayaan adalah ekspresi gagasan dan perasaan
manusia. Jadi dapat disimpulkan bahwa sastra adalah bentuk upaya manusia untuk
mengungkapkan gagasan nya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikiran nya.
Menurut Burhan Nurgiayantoro 2005 , dalam bukunya menyatakan bahwa sastra anak itu
adalah karya sastra yang berisi citraan atau metafora kehidupan yang dikisahkan , baik
dalam hal isi (emosi, perasaan ,pikiran maupun pengalaman moral) yang dapat dijangkau
dan dipahami oleh anak sesuai dengan tingkat perkembangan jiwanya.
Berdasarkan pendapat pendapat tentang sastra anak, saya dapat menyimpulkan
bahwa sastra anak itu adalah karya imajinatif dalam bentuk bahasa yang ditujukan
langsung untuk anak-anak, yang berisi pengalaman, pemikiran dan perasaan anak secara
jujur dan akurat yang ditulis oleh anak –anak maupun orang dewasa yang memiliki nilai-
nilai pendidikan, nilai nilai  moral, agama atau nilai nilai positif lainnya yang dapat
diambil oleh anak untuk mengembangkan kepribadian nya.

B. Pengertian Apresiasi Sastra Anak


Kata Apresiasi berasal dari bahasa latin yaitu ‘Apreciatio’ yang berarti
‘mengindahkan’ atau ‘menghargai’. Secara Harfiah, Apresiasi Sastra adalah Penghargaan
terhadap karya Sastra.

3
Menurut S. Effendi (1980), Apresiasi Sastra Anak adalah kegiatan menggauli
sastra secara sungguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan, kepekaan
pikiran kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap cipta rasa sastra.
Berdasarkan pengertian yang dikemukakan oleh S. Effendi, dapat disimpulkan
bahwa apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian kegiatan bermain dengan sastra
sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, kepekaan persaan
yang baik bagi anak terhadap karya sastra anak- anak.

C. Tujuan Apresiasi Sastra Anak


Menurut pendapat Huck dkk (1987) , bahwa pembelajaran sastra di SD harus
memberi pengalaman pada murid yang akan berkontribusi pada 4 tujuan yaitu:
1. Menumbuhkan kesenangan pada buku
2. Menginterpretasi bacaan sastra
3. Mengembangkan kesadaran bersastra
4. Mengembangkan apresiasi

2.2 Kegiatan Apresiasi Sastra Anak

Dalam melaksanakan apresiasi sastra anak dapat melakukan beberapa kegiatan,


antara lain kegiatan apresiasi langsung, kegiatan apresiasi tidak langsung, pendokumentasian,
dan kegiatan kreatif.

1. Kegiatan Apresiasi Langsung


Kegiatan apresiasi langsung adalah kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk
memperoleh nilai kenikmatan dan kekhidmatan dari karya sastra anak yang
diapresiasikan. Kegiatan apresiasi langsung meliputi kegiatan sebagai berikut: (1)
Membaca sastra anak. (2) Mendengar sastra anak ketika dibacakan atau dideklamasikan.
(3) Menonton pertunjukan sastra anak dipentaskan.
2. Kegiatan Apresiasi Tidak Langsung
Kegiatan apresiasi tak langsung adalah suatu kegiatan apresiasi yang menunjang
pemahaman terhadap karya sastra anak. Cara tidak langsung ini meliputi tiga pokok,
yaitu: (1) mempelajari teori sastra, (2) Mempelajari kritik dan esai sastra, dan (3)

4
mempelajari sejarah sastra. Ketiga pokok tersebutlah yang harus dipelajari siswa da
guru saat proses belajar mengajar.
3. Pendokumentasian Karya Sastra
Usaha pendokumentaasian karya sastra juga termasuk bentuk apresiasi
sastra yang secara nyata ikut melestarikan keberdayaan karya sastra. Bentuk apresiasi
atau penghargaan terhadap karya sastra dengan cara mendokumentasikan karya sastra
dari kepunahan. Kegiatan dokumentasi dapat meliputi pengumpulan dan penyusunan
semua data karya sastra, baik yang berupa artikel-artikel atau karangan dalam surat
kabar, majalah, makalah-makalah, skripsi, tesis, disertasi, maupun buku-buku sastra.
Untuk latihan dokumentasi bagi siswa-siswa dapat diminta membuat kliping, berupa
guntingan-guntingan dari koran atau majalah, dengan topik tertentu.
4. Kegiatan Kreatif
Kegiatan kreatif juga termasuk salah satu kegiatan apresiasi sastra. Dalam
kegiatan ini dapat dilakukan adalah belajar menciptakan karya sastra, misalnya menulis
puisi atau membuat cerita pendek. Hasil cipta siswa dapat dikirimkan dan dimuat
dalam majalah dinding, majalah sekolah, surat kabar, ataupun majalah sastra. Selain itu,
juga dapat dilakukan kegiatan rekreatif, yaitu menceritakan kembali karya sastra yang
dibaca, yang didengar atau yang ditontonnya. Kegiatan kreatif dan rekreatif jelas
menunjang pemahaman dan penghargaan terhadap karya sastra, yaitu mengajak mereka
berminat untuk bergaul dan mencintai karya sastra.
Cara meningkatkakan apresiasi seseorang terhadap sastra anak dapat melalui
kegiatan membaca sastra anak sebanyak-banyaknya, mendengarkan pembacaan sastra
anak sebanyak mungkin, dan menonton pertunjukan sastra anak adalah salah satu cara
dalam upaya meningkatkan apresiasi sastra anak. Dalam meningkatkan apresiasi sastra
anak, guru akan berusaha memberikan karya-karya yang terbaik dan sesuai untuk anak-
anak. Adapun anak-anak sebagai penerima akan memberikan apresiasi yang sesuai
dengan apa yang mereka baca dan lihat.

2.3 Tingkatan-Tingkatan Apresiasi Anak

Adapun tingkatan apresiasi sastra, Wardani (1981) membagi tingkatan apresiasi sastra ke
dalam empat tingkatan sebagai berikut :

5
1) Tingkat menggemari, yang ditandai oleh adanya rasa tertarik kepada bukubuku
sastra serta keinginan membacanya dengan sungguh-sungguh, anak melakukan
kegiatan kliping sastra secara rapi, atau membuat koleksi pustaka mini tentang
karya sastra dari berbagai bentuk.
2) Tingkat menikmati, yaitu mulai dapat menikmati cipta sastra karena mulai
tumbuh pengertian, anak dapat merasakan nilai estetis saat membaca puisi anak-
anak, atau mendengarakan deklamasi puisi/prosa anak-anak, atau menonton
drama anak-anak.
3) Tingkat mereaksi yaitu mulai ada keinginan utuk menyatakan pendapat tentang
cipta sastra yang dinikmati misalnya menulis sebuah resensi, atau 7 - 6 Unit 7
berdebat dalam suatu diskusi sastra secara sederhana. Dalam tingkat ini juga
termasuk keinginan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sastra.
4) Tingkat produktif, yaitu mulai ikut menghasilkan ciptasastra di berbagai media
masa seperti koran, majalah atau majalah dinding sekolah yang tersedia, baik
dalam bentuk puisi, prosa atau drama.

Berbeda dengan P. Suparman (Tarigan, 2000) membagi tingkatan apresiasi sastra atas
lima tingkatan, yakni sebagai berikut:

1) Tingkat penikmatan, misalnya menikmati pembacaan/deklamasi puisi, menonton


drama, mendengarkan cerita.
2) Tingkat penghargaan, misalnya memetik pesan positif dalam cerita, mengagumi
suatu karya sastra, meresapkan nilai-nilai humanistik dalam jiwa; menghayati
amanat yang terkandung dalam puisi yang dibacanya atau yang dideklamasikan.
3) Tingkat pemahaman, misalnya mengemukakan berbagai pesan-pesan yang
terkandung dalam karya sastra setelah menelaah atau menganalisis unsur
instrinsik-ekstrinsiknya, baik karya puisi, prosa maupun drama anak-anak.
4) Tahap penghayatan, misalnya melakukan kegiatan mengubah bentuk karya sastra
tertentu ke dalam bentuk karya lainnya (parafrase), misalnya mengubah puisi ke
dalam bentuk prosa, mengubah prosa ke dalam bentuk drama, menafsirkan
menemukan hakikat isi karya sastra dan argumentasinya secara tepat.

6
5) Tingkat implikasi, misalnya mengamalkan isi sastra, mendayagunakan hasil
apresiasi sasatra untuk kepentingan peningkatan harkat kehidupan, Tingkatan
apresiasi yang dipaparkan dia atas mendorong kita untuk tidak sekedar
menghasilkan karya sastra tetapi yang lebih penting adalah untuk dihayati dan
diamalkan oleh peserta didik dalam kehidupannya.

2.4 Manfaat Apresiasi Sastra Anak

Manfaat apresiasi sastra, diantaranya :

1. Melatih keempat keterampilan berbahasa, yakni mendengarkan, berbicara, membaca,


dan menulis.
2. Menambah pengetahuan tentang pengalaman hidup manusia seperti adat istiadat,
agama, kebudayaan, dsb.
3. Membantu mengembangkan pribadi
4. Membantu pembentukan watak
5. Memberi kenyamanan
6. Meluaskan dimensi kehidupan dengan pengalaman baru (Wardani 1981)

Manfaat bagi kehidupan ketika mengapresiasi sastra anak, yaitu: manfaat estetis,
manfaat pendidikan, manfaat kepekaan batin atau sosial, manfaat menambah wawasan,
manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian.

1. Manfaat estetis dalam apresiasi sastra anak adalah manfaat tentang keindahan yang
melekat pada sastra anak. Manfaat estesis seperti itu mempu memberi hiburan,
kepuasan, kenikmatan, dan kebahagiaan batin ketika karya itu dibaca atau
didengarnya.
2. Manfaat pendidikan pada apresiasi sastra anak adalah memberi berbagai informasi
tentang proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui pengajaran dan latihan.

7
3. Manfaat kepekaan batin atau kepekaan sosial dalam mengapresiasi sastra anak
adalah upaya untuk selalu mengasah batin agar mudah tersentuh oleh hal-hal yang
bersifat batiniah ataupun sosial.
4. Manfaat menambah wawasan dalam mengapresiasi sastra anak artinya memberi
tambahan informasi, pengetahuan, pengalaman hidup, dan pandangan-pandangan
tentang kehidupan.
5. Manfaat pengembangan kejiwaan atau kepribadian dari apresiasi sastra anak adalah
mampu menghaluskan budi pekerti seorang apresiator.

8
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Sastra anak adalah karya imajinatif dalam bentuk bahasa yang ditujukan langsung
untuk anak-anak, yang berisi pengalaman, pemikiran dan perasaan anak secara jujur dan
akurat yang ditulis oleh anak –anak maupun orang dewasa yang memiliki nilai-nilai
pendidikan, nilai nilai  moral, agama atau nilai nilai positif lainnya yang dapat diambil
oleh anak untuk mengembangkan kepribadian nya.

Apresiasi sastra anak-anak merupakan serangkaian kegiatan bermain dengan


sastra sehingga tumbuh pemahaman, penghargaan, kepekaan pikiran kritis, kepekaan
persaan yang baik bagi anak terhadap karya sastra anak- anak.

Manfaat apresiasi sastra, diantaranya melatih keempat keterampilan berbahasa,


yakni mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, menambah pengetahuan tentang
pengalaman hidup manusia seperti adat istiadat, agama, kebudayaan, dsb, membantu
mengembangkan pribadi, membantu pembentukan watak, memberi kenyamanan, dan
meluaskan dimensi kehidupan dengan pengalaman baru. Manfaat bagi kehidupan ketika
mengapresiasi sastra anak, yaitu: manfaat estetis, manfaat pendidikan, manfaat kepekaan
batin atau sosial, manfaat menambah wawasan, manfaat pengembangan kejiwaan atau
kepribadian.

3.2 Saran
Penulis berharap pendidik dapat menggunakan dan menghasilkan sebuah apesiasi
karya sastra anak-anak secara reseptif dan produktif agar anak-anak mendapatkan
pembelajaran tentang sastra sesuai dengan porsinya dan lebih meningkatkan daya
imajinasi dan kreativitas anak dalam dunia sastra. Menyadari bahwa penulis masih jauh
dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih focus dan details dalam menjelaskan

9
tentang makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di
pertanggung jawabkan

10
DAFTAR PUSTAKA

Aini, Quratul (2018). “ Hakikat Sastra Anak ”. (Diakses pada tanggal 11 November 2020).
(http://quratulayni.blogspot.com/2018/02/hakikat-sastra-anak.html#:~:text=Menurut%20S.
%20Effendi%20(1980),baik%20terhadap%20cipta%20rasa%20sastra.)

Azkia, Hidayati (2016). “ Pembelajaran Apresiasi Sastra Anak Di Sekolah Dasar “. Universitas
Bung Hatta. Hal : 79-88. (Diakses pada tanggal 11 November 2020).
(https://adoc.pub/pembelajaran-apresiasi-sastra-anak-di-sekolah-dasar.html)

Rokhyanti, Puji (2011). “ Makalah Apresiasi Sastra Anak “. (Diakses pada tanggal 11 November
2020). (http://pujirokhayanti999.blogspot.com/2011/12/makalah-apresiasi-sastra-anak.html)

Halik, Abdul (2015). “ Sastra Anak-Anak “. Kajian Bahasa Indonesia di SD UNIT-7. (Diakses
pada tanggal 11 November 2020). (https://pgsdfkipuho.files.wordpress.com/2015/02/unit_7-
apresiasi-sastra-anak.pdf)

11

Anda mungkin juga menyukai