Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN HASIL PRAKTIK PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. MR DENGAN HALUSINASI


DI RUANG SADEWA RUMAH SAKIT GRHASIA
YOGYAKARTA

DISUSUN OLEH :
HERI IRWANTORO
0402R00101

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH YOGYAKARTA
2009
A. PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
RM : 01-84-20
Nama : Tn.RM
Umur : 42 tahun 20 hari
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : Akademi
Pekerjaan : Tidak ada
Suku bangsa : Jawa-Indonesia
Alamat : Turonggasari II/22 Condongcatur Depok Seleman DIY.
Ruang Rawat : Sadewa
Tgl dirawat : 06 Juli 2009
Tgl pengkajian : 27 Juli 2009

II. ALASAN MASUK


Klien dirumah membanting-banting barang, mengancam ingin membunuh ibu tiri, ingin
memukul bapak, sering mondar-mandir, tertawa sendiri, mandinya berlebih, dan jarang tidur.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


Klien sering keluar masuk rumah sakit jiwa, di RS jiwa Grhasia pernah mondok 5 x, 2 x di
Magelang serta di RSS berkali-kali, selain itu juga adek eyang pernah sakit serupa.

IV. PERJALANAN PENYAKIT/ KRONOLOGIS PENYAKIT


Tidak jelas, tapi klien mengatakan semenjak ingin kuliah di jakarta naik kereta api Klien melihat
sesuatu yang menyeramkan selalu mengikutinya setelah itu klien sering mengalami halusinasi
penglihatan dan pendengaran sehingga kadang-kadang bicara sendiri, susah tidur, bahkan dapat
melakukan prilaku kekerasan kepada orang lain.

V. FISIK
1. Keadaan umum : Pasien tampak mengalami gangguan jiwa
2. Tingkat kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda vital : TD : 125/90 mmHg
N : 88 x/m
S : 36,8 oC
RR: 16x/m
4. Pemeriksaan fisik sebelumnya TD : 120/90 mmHg
5. Riwayat penyakit Fisik: tidak pernah menderita kelainan fisik namun klien perokok berat.
VI. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

Keterangan:
: laki-laki : Klien Gg. Jiwa : Mempunyai
anak
: Perempuan : Meninggal : keluarga yang mengalami gangguan jiwa

: Menikah : tinggal 1 rumah

a. Pengambilan keputusan tidak terkaji


b. Pola komunikasi antar keluarga tidak terkaji
c. Pola asuh yang diterapkan di keluarga demokratis dan terbuka
d. Sumber pembiayaan atau ekonomi keluarga tidak terkaji
e. Posisi kamar tidur pasien yaitu di kamar kecil, dekat dengan ruang perawat.
2. Konsep diri
- Gambaran diri
Klien mengatakan bentuk tubuh dan fungsi tubuhnya normal –normal saja, tidak ada
masalah, klien mengatakan hanya saja gigi saya yang ompong ini kadang membuat
minder tetapi klien menerimanya dengan baik
- Identitas diri
Klien mengatakan kalau dia seorang laki-laki yang kuat,saya puas mas dengan jenis kelamin
saya sekarang.Perilaku klien sesuai dengan jenis kelaminnya. saya dulu pernah kuliah Diploma
dan saya juga pernah bekerja kemudian pensiun dini.
- Peran
Selama klien di rumah sakit, klien tidak dapat menjalankan perannya sebagai laki-laki
dewasa. Klien tidak mampu berinteraksi dengan keluarga dan masyarakat serta klien
tidak mampu mengatasi stress dalam kehidupannya. Klien sampai sekarang belum
menikah padahal klien sudah cukup dan berkeinginan untuk menikah tetapi klien tidak
mampu mengambil keputusan dalam hidupnya.
- Ideal diri
Harapan klien terhadap statusnya adalah klien ingin mempunyai pekerjaan lagi, klien
kecewa terhadap atasanya yang mengeluarkan dari pekerjaannya.
- Harga diri
Saya merasa diterima baik dalam keluarga maupun lingkungan masyarakat.

3. Hubungan sosial
a. Di rumah
Orang yang berarti dalam keluarga adalah bapak saya mas, karena hanya bapak saya yang mau
memperhatikan saya ibu kandung saya sudah meninggal mas. Saya jarang keluar rumah mas
anak-anak tetangga takut kalau melihat saya mas.
b. Di Rumah Sakit
Orang yang paling berarti adalah petugas disini mas,karena mau mendengarkan saya. Dan
temen temen disini baik-baik semua tidak ada yang mengganggu saya. Peran serta dalam
kelompok baik. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain tidak ada.
c. Perilaku tampak gangguan jiwa dan berbeda dengan orang normal biasanya. Sering berada di
dalam kamar berbincang-bincang dengan teman sekamarnya saja atau bahkan kadang berbicara
sendiri.
d. Dirumah saya mengikuti kegiatan gotong royong dan pengajian mas
e. Kalau dirumah sakit saya sering ikut rehab mas (saya membersihkan perkarangan dan kerja
bakti sama teman-teman, ikut senam), kalau di ruang sadewa sering ikut bersih-bersih kamar,
menyapu, mengepel.

4. Spiritual
Pasien beragama Islam, namun shalat subuhnya sering tidak dilakukan karena kalau subuh rasanya
males banget mas. Klien mengatakan kalau sholat biar kita dekat sama tuhan mas.
VII. STATUS MENTAL
1. Penampilan fisik
Pakaian rapi dan seragam antara baju dan celana, kuku bersih, tetapi gigi terlihat ompong dan
gigi bawah terlihat kuning karena banyak merokok, rambut terlihat kurang bersih karena
mandinya tidak pernah pakai sampo, namun secara kesuluruhan penampilan fisik baik dan
bersih. Klien mengatakan mandi 2 kali sehari, saya juga sikat gigi dan keramas mas.
2. Pembicaraan
Pasien sedikit bicara, berbicara kalau dimulai oleh lawan bicara, bicaranya realistis, bicara
tampak ragu-ragu. Kalau ditanya mampu menjawab sesuai sengan pertanyaan
3. Aktivitas motorik
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari dilakukan sendiri seperti mandi, makan dan merawat
diri. Sering membantu resik-resik mas. Klien tampak tenang dan normoaktif.
4. Alam perasaan
Pasien merasa senang dengan teman-teman dan petugas, karena mau mendengarkan
saya.Tetapi saya pengen pulang mas, saya kangen pada keluarga saya.
5. Afek
Klien mampu merespon dengan setiap komunikasi baik oleh perawat maupun dengan
klien lainnya.
6. Interaksi selama wawancara
Klien sangat kooperatif terhadap pembicaraan dan kontak mata tetap terjaga.
7. Persepsi
Pada saat wawancara pasien mengatakan “ saya kalau mendengar suara azan seperti
mendengar suara adek saya mas”. Tetapi munculnya kadang-kadang kalu waktu menyendiri
mas.
8. Proses pikir
Selama pembicaraan/wawancara tidak terdapat gangguan proses pikir seperti blocking
atau reeming pada klien
9. Isi pikir
Klien tidak mengalami gangguan isi pikir terlihat saat wawancara.
10. Tingkat kesadaran
Kesadaran klien compos mentis. Orientasi ruang baik, waktu baik, tempat baik, orang baik dan
situasi baik.
11. Daya tilik diri
Klien mampu menyadari keberadaannya sekarang dan menyadari penyakitn
12.Tingkat konsentrasi dan berhitung
Klien mampu berhitung dari 1-10 dan konsentrasinya bagus.
B. ANALISA DATA

NO TGL/JAM DATA MASALAH PARAF


KEPERAWATAN
1. 27 Juli 2009 DS: Gangguan persepsi
12. 45 WIB “ Mas, saya itu kalau mendengar
sensori : Halusinasi
suara azan seperti suaranya adek
saya tapi aku lihat-lihat adek saya dengar
kok tidak ada ”

DO:
- Klien tampak seperti
kebingungan
- Klien terlihat susah tidur
- Klien kadang terlihat bicara
sendiri
- TD: 125/90 mmHg
- N: 88 x/m
Heri
- RR: 16x/m
- S: 36,8 c

27 Juli 2009 DS: Sindrome deficit


2.
“ Mas, saya itu kalau mandi
12. 45 WIB perawatan diri
tidak pernah pakai sampo dan
tidak pakai handuk, karena belum
dikirim kuluargaku”

DO:
- Klien terlihat rambutnya kotor
dan tidak disisir
- Gigi klien terlihat kuning
Heri
- Klien baunya khas
- Klien terlihat sedang merokok

PRIORITAS DIAGNOSA

1. Gangguan persepsi sensori : Halusinasi dengar b.d perubahan penangkapan sensori


2. Sindrome deficit perawatan diri b.d perubahan persepsi sensori.
POHON MASALAH

Sindrome deficit

perawatan diri

Gangguan
persepsi
sensori:
Halusinasi
NURSING CARE PLAN

No TGL Diagnosa Perencanaan Ttd


Keperawatan Tujuan Tindakan
1. 27 Juli Gangguan Tujuan Jangka Panjang : 1. Bina Hubungan Terapeutik dan
Persepsi Sensori Pasien mampu menetapkan dan Saling Percaya
2009
Pendengaran menguji realita atau kenyataan
serta menyingkirkan kesalahan a.Perkenalkan diri dengan sopan
persepsi sensori b.Tanyakan nama lengkap pasien dan
Tujuan Jangka Pendek : nama panggilan yang disukai pasien
1. Setelah dilakukan interaksi c.Buat kontrak atau persetujuan
selama 2x klien mampu tentang tujuan dan cara pertemuan
membina hubungan saling yang saling dapat diterima dengan
percaya dengan indikator : cara yang tepat
a.Menunjukkan pemahaman d.Pelihara postur tubuh terbuka
verbal, tertulis atau sinyal e.Ciptakan iklim yang hangat dan
respons. menerima secara tepat
b.Menunjukkan kontak mata, f.Berspons pada pesan non verbal
mau berjabat tangan, mau klien dengan cara yang tepat
menjawab salam, g.Tunjukkan ketertarikan pada pasien
menyebutkan nama, mau dengan mempertahankan kontak
duduk berdampingan atau mata, berhadapan, posisi mata
berhadapan sejajar, saat berbicara perawat
2.Setelah dilakukan interaksi sedikit membungkuk jika
selama 3x pasien mampu diperlukan.
mengenal halusinasi dengan
indikator : 2. Managemen halusinasi
a.Pasien mampu menyebutkan a.Observasi tingkah laku yang
waktu, isi, frekuensi berhubungan dengan halusinasi
munculnya halusinasi b.Bantu pasien mengenal halusinasi
b.Pasien mampu menyebutkan c.Diskusikan dengan pasien waktu,
perilaku yang biasa dilakukan isi, frekuensi, dan situasi pencetus
saat halusinasi muncul munculnya halusinasi
c.Klien mampu menyebutkan d.Diskusikan dengan pasien apa yang
akibat perilaku yang biasa dirasakan jika halusinasi muncul
dilakukan saat halusinasinya e.Beri pasien kesempatan untuk
terjadi mengungkapkan perasaannya
f. Identifikasi dan diskusikan dengan
pasien perilaku yang dilakukan saat
halusinasi muncul
3.Setelah dilakukan interaksi g.Diskusikan manfaat dan akibat dari
selama 3x pasien mampu cara atau perilaku yang dilakukan
mengendalikan halusinasi pasien
dengan indikator : h.Libatkan dalam TAK SP :
a. Pasien dapat menyebutkan Halusinasi (sesi I)
cara baru mengendalikan
halusinasi. 3. Managemen Halusinasi
b. Pasien dapat memilih dan a. Diskusikan cara baru untuk
melaksanakan cara baru memutus atau mengendalikan
mengendalikan halusinasi halusinasi
c. Pasien melaksanakan cara -menghardik,
yang dipilih untuk sosialisasi/mengobrol,melaksanak
mengendalikan halusinasi an jadwal sehari2
b. bantu klien untuk memilih cara Heri
baruyang dipilih
c. pantau pelaksanaan yang telah
dipilih dan beri reward
d. anjurkan untuk mengikutu TAK

Deficit perawatan Tujuan umum:  Bina Hubungan Terapeutik


diri Klien Dapat Mandiri Dlm dan Saling Percaya
Perawatn Diri
a.Perkenalkan diri dengan sopan
Tujuan khusus: b.Tanyakan nama lengkap pasien dan
1. Klien dapat BHSP dgn perawat nama panggilan yang disukai pasien
2. klien dapat mengetahui c.Buat kontrak atau persetujuan tentang
pentingnya perawatan diri tujuan dan cara pertemuan yang
3. mengetahiu cara perawatan diri saling dapat diterima dengan cara
4. dapatmelaksanakan perawatan yang tepat
diri degn bantuan dan mandiri d.Pelihara postur tubuh terbuka
5 mendapat dukungan keluarga e.Ciptakan iklim yang hangat dan
dalam perawatan diri menerima secara tepat
f.Berspons pada pesan non verbal klien
dengan cara yang tepat
g.Tunjukkan ketertarikan pada pasien
dengan mempertahankan kontak
mata, berhadapan, posisi mata sejajar,
saat berbicara perawat sedikit
membungkuk jika diperlukan.

1. Bantu perawatan diri : mandi


a. Monitor kemampuan pasien
melakukan perawatan diri secara mandiri
b. Identifikasi bersama pasien
kemungkinan hambatan yang dialami
pasien dalam melakukan perawatan diri
c. Bantu pasien menentukan tindakan
untuk mandi
d. Sediakan peralatan mandi
e. Berikan bantuan sampai pasien
mandiri dalam perawatan dirinya
g. Evaluasi perasaan paien setelah mandi

2. Bantu perawatan diri : makan


a. Monitor kemampuan pasien makan
b. Identifikasi bersama pasien factor
penyebab tidak mau makan
c. Identifikasi adanya hambatan makan
d. Diskusikan dengan pasien fungsi
makanan bagi kesehatan
e. Diskusikan dengan pasien akibat tidak
mau makan
f. Bantu pasien untuk memutuskan
makan
g. Ajak pasien makan bersama di ruang
makan
h. Berikan bantuan makan sesuai kondisi
pasien
i. Evaluasi perasaan pasien setelah
makan
j. Berikan reinforcement terhadap
kemajuan pasien

3. Bantu perawatan diri : berpakaian


a. Kaji kemampuan pasien dalam
berpakaian dan berhias
b. Monitor adanya kemunduran sensori,
kognitif, dan psikomotor yang
menyebabkan klien kesulitan dalam
berpakaian dan berhias
c. Diskusikan dengan pasien
kemungkinan adanya hambatan
d. Gunakan komunikasi yang mudah
dimengerti pasien untuk mengakomodasi
keterbatasan kognitif pasien
e. Sediakan baju bersih, sisir
f. Dorong pasien untuk mengenakan baju
sendiri dan memasang kancing dengan
benar
g. Berikan bantuan kepada pasien jika
diperlukan
h. Evaluasi perasaan pasien setelah
mampu berpakaian dan berhias
i. Berikan reinforcement atas
keberhasilan pasien berpakaian

4. Bantu perawatan diri toileting


a. Monitor kemampuan pasien dalam
pemenuhan kebutuhan eliminasi
b. Kaji adanya kemunduran kemampuan
pasien ke kamar mandi
c. Kaji adanya keterbatasan pasien dalam
pemenuhan eliminasi
d. Diskusikan dengan pasien keuntungan
BAB atau BAK di kamar mandi
e. Diskusikan masalah yang ditimbulkan
bila BAB/BAK disembarang tempat
f. Berikan instruksi yang singkat, jelas,
dan mudah dimengerti oleh pasien
g. Evaluasi perasaan pasien
h. Berikan reinforcement terhadap
keberhasilan pasien menentukan pilihan
yang tepat dalam pemenuhan elim

Heri

CATATAN PERKEMBANGAN

N TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O
1. 27 Juli Gangguan Persepsi 27 Juli 2009 Jam 12.50
Sensori Pendengaran S : “mas saya kadang-kadang
2009 1. Membina hubungan terapeutik dan masih mendengar suara adek saya
saling percaya tapi saya sekarang tidak melihat
2. Mengobservasi tingkah laku yang hal-hal yang menyeramkan lagi”,
berhubungan dengan halusinasi “jadi kalau saya sendiri
3. Membantu klien mengenal halusinasi mendengar suara-suara dan
4. Mengidentifikasi jenis halusinasi melihat sesuatu yang aneh dan
5. Mengidentifikasi isi halusinasi orang lain tidak mendengar atau
6. Mengidentifikasi frekuensi halusinasi melihat namanya halusinasi ya
7. Mengidentifikasi respon klien mas.”
terhadap halusinasi O : Tampak seperti susah tidur
8. Melakukan kontrak waktu untuk A:
pertemuan berikiutnya -BHSP dengan klien tercapai
-Klien mampu mengenal
halusinasi
-Klien belum mampu
mengendalikan halusinasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi tingkah laku
yang berhubungan dengan
halusinasi
2. Ajarkan cara
mengendalikan halusinasi
3. Beri pujian kepada klien
terhadap keberhasilanya
mengenal halusinasi
4. Kontrak waktu untuk
pertemuan berikutnya

27 juli 2009
13.20
Heri

CATATAN PERKEMBANGAN

N TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O
2. 27 Juli Sindrome deficit 27 Juli 2009 Jam 12.50
perawatan diri S:-
2009 1. Membina hubungan terapeutik dan O:
saling percaya -Klien terlihat kurang rapi
2. Mengobservasi kemampuan klien -Rambut terlihat kotor
dalam melakukan perawatan diri -Pakaian klien terlihat bersih
secara mandiri -Gigi klien terlihat kuning
3. Mengidentifikasi hambatan yang di -Nafasnya baunya kurang
alami klien dalam melakukan nyaman
perawatan diri A:
4. Memberi informasi kepada klien -BHSP dengan klien tercapai
pentingnya perawatan tubuh -Klien dapat mengetahui
5. Melakukan kontrak waktu untuk pentingnya perawatan diri
pertemuan berikutnya. -Klien belum mengerti cara
perawatan diri yang benar
-Klien belum bias melakukan
perawatan diri dengan baik
P : Lanjutkan intervensi
1.Observasi kemampuan klien
dalam melakukan perawatan
diri secara mandiri
2.Sediakan alat untuk mandi
3.Ajarkan cara perawatan diri
yang benar
4.Beri reinforcement terhadap
kemajuan klien
5.Beri bantuan kepada klien
jika diperlukan
6.Kontrak waktu untuk
pertemuan berikutnya

27 juli 2009
13.20
Heri

CATATAN PERKEMBANGAN

N TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O
1. 28 Juli Gangguan Persepsi 28 Juli 2009 Jam 09.30
Sensori Pendengaran S : “mas saya sudah jarang
2009 1. Mengobservasi tingkah laku yang mendengar suara-suara adek
berhubungan dengan halusinasi saya dan tidak lagi melihat hal
2. Mengajarkan cara mengendalikan yang aneh”
halusinasi O : Masih tampak seperti susah
3. Memotivasi klien untuk rutin minum tidur
obat A:
4. Memotivasi klen untuk banyak -BHSP dengan klien tercapai
beribadah -Klien mampu mengenal
5. Memotivasi klen untuk tidak banyak halusinasi
melamun -Klien mampu mengendalikan
6. Memotivasi klien untuk tidak banyak halusinasi
merokok P : Lanjutkan intervensi
7. Memberi pujian terhadap keberhasilan 1.Observasi tingkah laku yang
klien dalam mengendaliakan berhubungan dengan
halusinasi halusinasi
8. Mengidentifikasi respon klien 2.Beri klien kegiatan yang
terhadap halusinasi terjadwal
9. Melakukan kontrak waktu untuk 3.Jangan biarkan klien
pertemuan berikiutnya melamun sendiri
4.Monitor perkembangan
halusinasi klien
5.Beri pujian kepada klien
terhadap keberhasilanya

28 juli 2009
13.20
Heri

CATATAN PERKEMBANGAN

N TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O
2. 28 Juli Sindrome deficit 28 Juli 2009 Jam 09.30
perawatan diri S:-
2009 1. Mengobservasi kemampuan klien O:
dalam melakukan perawatan diri -Klien masih terlihat kurang
secara mandiri rapi
2. Menyediakan alat untuk mandi -Rambut klien sudah tidak
3. Menagajarkan cara perawatan diri kotor
yang benar -Pakaian klien terlihat bersih
4. Memberi reinforcement terhadap -Gigi klien masih terlihat
kemajuan klien kuning
5. Memberi bantuan kepada klien -Nafasnya masih baunya
dalam pemanuhan ADL A:
6. Melakuakn kontrak waktu untuk -BHSP dengan klien tercapai
pertemuan berikutnya -Klien dapat mengetahui
pentingnya perawatan diri
-Klien belum mengerti cara
perawatan diri yang benar
-Klien belum bias melakukan
perawatan diri dengan baik
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi kemampuan
klien dalam melakukan
perawatan diri secara
mandiri
2. Sediakan alat untuk mandi
yang lengkap
3. Ajarkan cara perawatan
diri yang benar
4. Beri reinforcement
terhadap kemajuan klien
5. Beri bantuan kepada klien
jika diperlukan

28 juli 2009
13.20
Heri

CATATAN PERKEMBANGAN

N TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O
1. 29 Juli Gangguan Persepsi 29 Juli 2009 Jam 08.00
Sensori Pendengaran S : “mas saya sudah tidak
2009 1. Menyapa klien mendengar suara-suara adek
2. Memanggil nama lengkap klien saya dan tidak lagi melihat hal
3. Mengobservasi tingkah laku yang yang aneh, tidur saya juga
berhubungan dengan halusinasi sudah nyaman”
4. Memberi klien kegiatan O:
5. Menanyakan tentang - Klien sudah kooperatif
halusinasi/suara-suara yang - Bicara klien koheren
didengar - Klien tampak tenang
6. Memonitor perkembangan halusinasi A:
klien -BHSP dengan klien tercapai
7. Memberi pujian kepada klien terhadap -Klien mampu mengenal
keberhasilanya dalam mengendalikan halusinasi
halusinasi -Klien mampu mengendalikan
halusinasi
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi tingkah laku yang
berhubungan dengan
halusinasi
2. Beri klien kegiatan yang
terjadwal
3. Monitor perkembangan
halusinasi klien
4. Beri terapi medis oral:
Haloperidol 5mg, Clozaryl
25mg,THP, dan diazepam
5mg

29 juli 2009
13.20
Heri

CATATAN PERKEMBANGAN

N TGL DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI


O
2. 29 Juli Sindrome deficit 29 Juli 2009 Jam 08.00
perawatan diri S:-
2009 1. Mengobservasi kemampuan klien O:
dalam melakukan perawatan diri -Rambut klien sudah tidak
secara mandiri kotor tapi masih belum rapi
2. Menyediakan alat untuk mandi yang -Pakaian klien terlihat bersih
lengkap -Gigi klien masih terlihat
3. Mengajarkan cara perawatan diri kuning
yang benar -Nafasnya berbau rokok
4. Memberi reinforcement terhadap A:
kemajuan klien -BHSP dengan klien tercapai
-Klien dapat mengetahui
pentingnya perawatan diri
-Klien mengerti cara
perawatan diri yang benar
-Klien bias melakukan
perawatan diri
P : Lanjutkan intervensi
1. Observasi kemampuan klien
dalam melakukan perawatan
diri secara mandiri
2. Tanyakan kabar klien
3. Beri reinforcement terhadap
kemajuan klien
4. Beri bantuan kepada klien
jika diperlukan

29 juli 2009
13.20
Heri

Daftar Pustaka

Stuart, Gail Wiscarzt. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. 2002. Jakarta: EGC.

Sheila L, Videbeck. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. 2008. Jakarta. EGC.

Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. 2003. Jakarta: EGC.

NN. 29 Oktober 2007. halusinasi. http//www.Id.wikipedia.org/wiki/.halusinasi

Anda mungkin juga menyukai