Anda di halaman 1dari 16

Nama mahasiswa/NPM : Army Najmuna/ 090206124

Tempat praktek : Ruang KBY RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta


Tanggal : 09 Agustus 2010

I. IDENTITAS PASIEN
Nama : An P
Tempat/tanggal lahir : Yogyakarta/ 05 Agustus 2010
Nama ayah/ibu : Ny. E/ Tn. L
Pekerjaan ayah : Swasta
Pekerjaan ibu : Mahasiswi
Pendidikan ibu : Lulus SMA
Alamat orang tua : Berbah Sleman
Suku : Jawa
Agama : Islam

II. RIWAYAT KEHAMILAN DAN KELAHIRAN


1. Prenatal
 Jumlah kunjungan : 20 hari sekali kontrol
 Bidan/dokter : Bidan
 Penkes yang didapat : Rutin kontrol/memeriksakan kehamilan,
makan-makanan yang bergizi seimbang juga susu sebagai pelengkap.
 HPHT : 26 Januari 2010
 Kenaikan BB selama hamil : 18 Kg
 Komplikasi obat :-
 Obat-obatan yang didapat :-
 Riwayat hospitalisasi :-
 Golongan darah ibu :O
2. Natal
 Awal persalinan : kenceng-kenceng
 Lama persalinan : Kala 2 : 5 menit lahir
 Komplikasi persalinan : BBLR
 Terapi yang diberikan : Resusitasi, oksigenasi
 Cara melahirkan : Pervaginam spontan
 Tempat melahirkan : Rumah Bersalin
3. Post Natal
 Usaha nafas : Dengan bantuan
 Nilai skor APGAR :7/9
 Obat-obatan yang diberikan pada neonatus : Vitamin K

III. RIWAYAT KELUARGA DAN GENOGRAM

IV. RIWAYAT SOSIAL


1. Sistem pendukung/keluarga terdekat yang dapat dihubungi setiap hari ayah dan
ibu bayi selalu datang untuk melihat keadaan bayi mereka pada jam
kunjung/besuk melalui jendela kaca
2. Lingkungan rumah yang berhubungan dengan kesehatan
3. Problem sosial yang penting
 Kurang adanya dukungan dari keluarga ayah dari bayi
 Problem masalah keuangan dalam biaya perawatan bayi

V. KEADAAN KESEHATAN SAAT INI


1. Diagnosa medis : Hiperbilirubin
2. Tindakan operasi : -
3. Status nutrisi : terapi ASI eksklusif melalui OGT (diberikan dengan cara
conde) dengan terapi 3 cc/3 jam
4. Status cairan : diberi cairan D 10% 240 cc/24 jam
5. Obat-obatan :-
6. Aktivitas : menangis, tidur
7. Tindakan keperawatan yang telah dilakukan : terapi oksigenasi, fototerapi,
monitor saturasi O2, kelola kebutuhan nutrisi.
8. Hasil labolatorium :
Trombosit 211 k/vl (217-497)
PDV 6,0 fl (6,2-10)
RDW 18,7 % ( 11,5 – 14,5)
Hematokrit 54 % (40-52)
Basofil 1,7% (0-1)
Bilirubin 10 mg/dL (< 12 )
VI. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Compos mentis
Kesadaran : Penuh
Antropometri Saat lahir Saat ini
Berat badan 1700 gram 1720 gram
Panjang badan 40 cm 40 cm
Lingkar kepala 27 cm 27 cm

1. Refleks : Morro (+), Menggenggam (+), Menghisap (-)


2. Tonus : Tenang (+), Menangis keras (+)
3. Kepala/leher
a) Fontanel anterior : Menonjol
b) Sutura sagitalis : Terpisah
c) Gambaran wajah : Simetris
4. Mata : Bersih
5. THT
a) Telinga : Normal
b) Hidung: Bilateral
c) Palatum : Normal
6. Abdomen : Lunak
7. Torax : Simetris
8. Paru-paru
a) Suara nafas : Sama kanan dan kiri, bersih
b) Bunyi nafas : Terdengar disemua lapang paru
c) Respirasi : Spontan 40 x/menit
9. Jantung : Nadi 143x/ menit, saturasi O2 : 98%
10. Extrimitas : Simetris
11. Umbilikus : Normal
12. Genital : Laki-laki normal
13. Anus : Paten
14. Spina : Normal
15. Integumen
a) Warna : Kuning
16. Suhu : 37 0C
VII. PEMERIKSAAN TINGKAT PERKEMBANGAN
1. Motorik halus : Menangis
2. Motorik kasar : pergerakan tangan dan kaki, menggenggam
VIII. KESIMPULAN PERKEMBANGAN
1. Menangis bila tidak nyaman
2. Mengeluarkan suara
3. Menngerakkan kedua lengan dan tungkai sama mudahnya ketika terkengkang
IX. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS PROBLEM ETIOLOGI
1. DS : - BBLR Pk. Hiperbilirubin
DO: - BBLR è 1700 gram
- Bayi ikterik
- Dilakukan fototerapi
2. DS : - Fototerapi Resiko diare
DO : Bayi mulai dilakukan fototerapi
4. DS : bayi menangis Kehilangan aktif Resiko devisit
DO : inkubator, fototerapi, terpasang infus volume cairan volume cairan
pump, emmbran mukosa bibir pucat, intake (evaporasi)
makanan melalui OGT, reflek hisap lemah,
5. DS : - Temperatur Termoregulasi tidak
DO : inkubator, fototerapi lingkungan efektif
6. DS : Imaturitas Pola nafas tidak
DO : RR 52x/menit efektif
Terpasang nasal canul
7. DS : - Pigmentasi Resiko kerusakan
DO : kulit tampak kering, turgor kulit jelek integritas kulit
DIAGNOSA PRIORITAS
1. Pk. Hiperbilirubin berhubungan dengan berat badan lahir rendah
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas organ
3. Resiko volume cairan tidak efektif berhubungan dengan evaporasi
4. Termoregulasi tidak efektif berhubungan dengan temperatur lingkungan
5. Resiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pidmentasi
6. Resiko diare berhubungan dengan efek fototerapi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi Rasionalisasi
1. Pk. Hiperbilirubin Setelah dilakukan tindakan  Pantau tanda-tanda  Mengetahui adanya
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x 24 jam, hiperbilirubinemia tanda-tanda hiperbilirubin
berat badan lahir rendah komplikasi dari  Cegah stress dingin  Untuk mengetahui
hiperbilirubinemia dapat  Lakukan fototerapi intervensi selanjutnya yang
diminimalkan, dengan kriteria sesuai protokol harus dilakukan
hasil :  Lindungi mata bayi  Melindungi mata
 Sklera tidak kekuningan selama pengobatan fototerapi bayi dari efek fototerapi agar
 Berat badan meningkat  Sering mengubah posisi tidak cepat rusak
neonatus saat fototerapi  Dengan mengubah
 Pantau suhu per 3 jam posisi bayi maka efek cahaya
menyebar seluruh tubuh lebih
mudah
2. Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan  Posisikan bayi  Momposisikan bayi untuk
berhubungan dengan keperawatan selama 3x 24 jam  Auskuktasi suara nmonitor nafas bernafas dengan mudah
imaturitas organ pola nafas klien dapat adekuat  Monitor respirasi dan status O2  Mengetahui adanya kelainan
dengan kriteria hasil :  Atur peralatan oksigenasi atau tidak suara nafas
 Menunjukkan jalan nafas yang  Memberikan tambahan O2
 Monitor aliran oksigenasi
paten, tidak ada suara nafas  Menmonitor tidak ada masalah
abnormal pada oksigenasi
 Vital sign dalam rentan normal
3. Resiko volume cairan Setelah dilakukan tindakan  Kaji refleks  Kaji
tidak efektif keperawatan selama 3 x 24 jam, hisap neonatus neonasus sudah siap untuk
berhubungan dengan intake cairan neonatus adekuat,  Berikan ASI menetek atau belum
evaporasi dengan kriteria hasil: eksklusif  Neonatus
 Tidak terdapat tanda-tanda  Berikan ASI masih dipasah OGT,
dehidrasi melalui sonde pemberian nutrisi melalui
 Neonatus BAB dan BAK  Berikan susu sonde
normal sesuai jumlah yang ditentukan  Pemberia
 Catat intake n dan penambahan nutrisi
dan output cairan secara bertahap karena
lambung neonatus BLR masih
kecil
CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 1
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP)
1. Pk. Hiperbilirubin Tanggal 09 Agustus 2010 Jam 08.10 WIB Tanggal 09 Agustus 2010 Jam 13.30
berhubungan dengan  Memantau tanda-tanda S:-
berat badan lahir rendah hiperbilirubinemia O : Tanda-tanda hiperbilirubin è ikterik pada lengan, leher, perut,
 Mencegah stress dingin kaki
Jam 08.30 WIB Hasil labolatorium bilirubin : 10 mg/dl
 Melakukan fototerapi sesuai Melindungi mata bayi dengan kassa yang di lapisi karbon.
kelolaan Jam 09. 00 WIB Suhu : 36,90 C, nadi 153x/m
 Melindungi mata bayi selama Jam 10.00 WIB mengubah posisi tengkurap hingga jam 12.00
pengobatan fototerapi WIB.
Jam 08.45 WIB Jam 12.00 WIB suhu : 37,10C, 143x/m
 Memantau suhu per 3 jam Jam 09.00- 11.00 posisi supinasi, jam 11.00-13.00 posisi
Jam 10.00 WIB tengkurap, jam 13.00 -15.00 posisi miring
 Mengubah posisi neonatus saat A : Masalah teratasi sebagian
fototerapi 2 jam sekali P : Lanjutkan intervensi
Lakukan fototerapi sesuai dengan kelolaan
TTD Atur posisi bayi setiap 2 jam sekali dengan posisi : supinasi,
tengkurap dan miring.
Fototerapi dihentikan pada tanggal 10 Agustus jam 06.00
Army WIB
TTD

Army
2. Pola nafas tidak efektif Tanggal 09 Agustus 2010 Jam 08.35 WIB Tanggal 09 Agustus 2010 Jam 13.45 WIB
berhubungan dengan  Memposisikan bayi nyaman untuk bernafas S:-
imaturitas organ  Auskuktasi suara nafas O : Jam 09.00 WIB Oksigenasi nasal 4 lt, RR 37x//m, SPO2 99%
Jam 08.45 WIB Bayi bernafas dengan nyaman, tidak melalui cuping hidung

 Memonitor respirasi dan status O2 Jam 12.15 WIB oksigenasi nasa 4lt, RR 40x/m, SPO2 99%
 Mengatur peralatan oksigenasi, A : Masalah teratasi sebagian
menambahkan Air steril di oksigenasi P : Lanjutkan intervensi
 Memonitor aliran oksigenasi Beri oksigenasi untuk bantuan bernafas neonatus
Jam 12.00 Oksigenasi nasal 4 lt
 Memonitor pernafasan TTD

 Memonitor kepatenan jalan nafas


 Memonitor oksigenasi
Army
TTD

Army
3. Resiko volume cairan Tanggal 09 Agustus 2010 Jam 09.00 WIB Tanggal 09 Agustus 2010 Jam 13.10 Wib
tidak efektif  Mengkaji refleks hisap S:-
berhubungan dengan neonatus O : Jam 09.00 Residu 4 cc Buang, Susu 2,5 cc, Bak. Reflek hisab
evaporasi  Memberikan ASI belum pintar
eksklusif Jam 12. 15 Residu 2 cc dibuang, Susu 2,5 cc, Bak, Cairan
 Memberikan ASI Infus Yang Masuk 67 cc.
melalui sonde A : Masalah Belum Teratasi

 Memberikan susu P : Lanjutkan intervensi

sesuai jumlah yang ditentukan Kaji refleks hisap

Jam 12.10 WIB Motivasi ibu bayi untuk memberikan ASI kepada bayi dengan

 Memberikan ASI memeras susu, diberikan kepada petugas untuk diberikan


eksklusif kepada sang bayi dan anjurkan untuk tidak sters karena akan
 Memberikan ASI memperngaruhi produksi ASI
melalui sonde TTD
 Memberikan susu
sesuai jumlah yang ditentukan
Jam 13.30 WIB Army
 Mencatat intake dan
output cairan
TTD

Army

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 2


No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP)
1. Pk. Hiperbilirubin Tanggal 10 Agustus 2010 Jam 08.20 WIB Tanggal 10 Agustus 2010 Jam 13.30
berhubungan dengan  Memantau tanda-tanda S:-
berat badan lahir rendah hiperbilirubinemia O : tanda-tanda hiperbilirubin sudah hilang
 Mencegah stress dingin Fototerapi sudah di aff pada tanggal 10 Agustus 2010 jam
06.00 WIB
TTD Hasil labolatorium bilirubin : 09 mg/dl
Jam 09. 00 WIB Suhu : 36,90 C, nadi 99x/m
Jam 12.00 WIB suhu : 370C, 137x/m
Army A : Masalah teratasi
P : Hentikan intervensi.
Kaji tanda-tanda timbulnya hiperbilirubin
TTD

Army
2. Pola nafas tidak efektif Tanggal 10 Agustus 2010 Jam 08.55 WIB Tanggal 10 Agustus 2010 Jam 13.45 WIB
berhubungan dengan  Memposisikan bayi nyaman untuk bernafas S:-
imaturitas organ  Auskuktasi suara nafas O : Jam 09. 15 Oksigenasi nasal 4 lt, RR 52x/m, SPO2 88%
Jam 09.00 WIB Bayi bernafas dengan nyaman, tidak melalui cuping hidung,

 Memonitor respirasi dan status O2 suara nafas vaskuler, tidak ada suara abnormal

 Mengatur peralatan oksigenasi Jam 12.10 WIB oksigenasi nasal 4 lt, RR 20x/m, SPO2 90 %
A : Masalah teratasi
 Memonitor aliran oksigenasi
P : Lanjutkan intervensi
Jam 11.45 WIB
Aff oksigenasi nasal
 Memonitor oksigenasi
Monitor pernafasan
 Memonitor pernafasan
TTD
TTD
Army
Army
3. Resiko volume cairan Tanggal 10 Agustus 2010 Jam 08.45 WIB Tanggal 10 Agustus 2010 Jam 13.10 Wib
tidak efektif  Mengkaji refleks hisap S : Ibu bayi mengerti dengan hal yang dijelaskan oleh ners
berhubungan dengan neonatus Ibu bayi memberikan ASI yang sudah diperas, ibu juga
evaporasi  Memberikan ASI mengurangi stress agar tidak mempengaruhi ASI yang keluar
eksklusif melalui sonde O : Jam 09.00 Residu 1 cc Buang, Susu 3cc, Bak. Reflek hisab
 Memberikan susu belum bagus
sesuai jumlah yang ditentukan Jam 12. 15 Residu 3 cc dibuang, Susu 3 cc, Bak, Cairan Infus
Jam 11.00 Yang Masuk 81 cc.

 Memotivasi kepada ibu bayi untuk A : Masalah teratasi sebagian

memberikan ASI dengan cara memeras P : Lanjutkan intervensi

susu bisa dirumah, diberi nama serta jam Kaji refleks hisap

kemudian diberikan kepada petugas untuk TTD

diberikan kepada bayinya


 Menganjurkan kepada ibu bayi untuk tidak
stres agar tidak mempengaruhi produksi Army

ASI
Jam 12.10 WIB
 Memberikan ASI
eksklusif melalui sonde
 Memberikan susu
sesuai jumlah yang ditentukan
Jam 13.30 WIB
 Mencatat intake dan
output cairan
TTD

Army

CATATAN PERKEMBANGAN HARI KE 3


No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi (SOAP)
1. Pola nafas tidak efektif Tanggal 11 Agustus 2010 Jam 14.30 WIB Tanggal 11 Agustus 2010
berhubungan dengan  Memposisikan bayi nyaman untuk bernafas S:-
imaturitas organ  Auskuktasi suara nafas O : Jam 15.00, oksigenasi nasal sudah di aff

 Memonitor respirasi dan status O2 RR 42x/m, SPO2 94%


Bayi bernafas dengan nyaman, tidak melalui cuping hidung,
 Aff oksigenasi suara nafas vaskuler, tidak ada suara abnormal
Jam 17.45 WIB Jam 18.10 RR 50x/m, SPO2 99 %
 Memonitor ogsigenasi Jam 21.00 RR 46x/m, SPO2 94 %
Jam 20.45 WIB A : Masalah teratasi

 Memonitor pernafasan P : Lanjutkan intervensi. Monitor pernafasan

TTD TTD

Army
Army
2. Resiko volume cairan Tanggal 11 Agustus 2010 Jam 14.45 WIB Tanggal 11 Agustus 2010
tidak efektif  Mengkaji refleks hisap S:-
berhubungan dengan neonatus O : Jam 15.00 Residu 0 cc, ASI 5cc, Bak. Bayi sudah mulai
evaporasi  Memberikan ASI bagus reflek hisapnya
eksklusif melalui sonde, ASI sesuai jumlah Jam 18. 15 Residu 0 cc, ASI 5 cc, Bak.
yang ditentukan Jam 21.00 residu 1 cc, ASI 5 cc, Cairan Infus Yang Masuk 78
Jam 18.00 WIB cc.
 Memberikan ASI A : Masalah teratasi
eksklusif melalui sonde, ASI sesuai jumlah P : Lanjutkan intervensi
yang ditentukan Kaji refleks hisap, latih untuk menghisap dan ajarkan KMC
Jam 20.45 WIB TTD

 Memberikan ASI
eksklusif melalui sonde, ASI sesuai jumlah
yang ditentukan Army
 Mencatat intake dan
output cairan
TTD

Army
LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA An. P DENGAN HIPERBILIRUBIN
RUANG KAMAR BAYI RSU PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

Disusun oleh:
ARMY NAJMUNA
0902 06 124

PROGRAM PROFESI NERS-PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2010

Anda mungkin juga menyukai