Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Praktikum


Teori peluang awalnya diinspirasi oleh masalah perjudian.
Awalnya dilakukan oleh matematikawan dan fisikawan italia yang
bernama Girolamo Cardanu (1501-1576). Cardanu lahir pada tanggal 24
september 1501. Cardanu merupakan seorang penjudi pada waktu itu,
walaupun jadi berpengaruh buruk terhadap keluarganya namun judi juga
memacunya untuk mempelajari peluang. Dalam bukunya yang berjudul
Liber de Ludo Aleae (book on games of changes). Pada tahun 1556,
Cardanu banyak membahas konsep dasar dari peluang yang berisi tentang
masalah perjudian. Sayangnya tidak pernah dipublikasikan sampai 1663.
Banyak sekali suatu kejadian maupun peristiwa, yang tanpa
praktikan sadari sebenarnya dapat praktikan manfaatkan dalam
menentukan sebuah masalah. Dalam modul ini praktikan akan membahas
peluang atau probabilitas. Sebelum praktikan membahas lebih lanjut
bagaimana peluang, praktikan harus mengetahui terlebih dahulu
pengertian peluang. Peluang atau probabilitas adalah kemungkinan
terjadinya suatu perisiwa atau kejadian. Peluang juga juga memiliki
sebuah ruang yang dinamakan ruang sampel. Ruang sampel ini berfungsi
sebagai banyaknya kejadian dan dan didalam ruang sampel itu juga ada
titik sampel yang merupakan banyaknya anggota dari ruang sampel
tersebut.
Kadang praktikan dalam hidup ini perlu yakin adanya
kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi dikemudian hai ketika
praktikan melakukan suatu kegiata. Hal ini diperlukan dalam praktikan
melangkah yang praktikan ambil dari kejadian-kejadian sebelumnya.
Sebagai gambaran yang realistis adalah ketika ada teman praktikan yang
terjatuh ketika melewati jembatan A, maka praktikan sebagai orang-orang
sebelumnya praktikan melewati jembatan A harus perlu dipertimbangkan

71
tentang kejadian sebelumnya. Bisa jadi praktikan akan mengalami seperti
orang-orang sebelumnya ketika melewati jembatan tersebut.
Pada praktikum ini praktikan akan menguji sebuah pinboard dan
mata dadu untuk mencari peluang pada pengambilan pinboard dan
munculnya mata dadu secara acak. Apakah hasil pengambilan pinboard
dan munculnya mata dadu yang didapat secara observasi sama dengan
perhitungan hasil secara teoritis serta membahas kisaran peluang,
manfaatnya dan batasan-batasan yang ada didalam peluang.

1.2. Rumusan Masalah Praktikum


Adapun rumusan masalah dalam praktikum sebagai berikut:
1. Bagaimana munculnya peluang hasil masing-masing warna pada
pinboard untuk n=3 dan N=60 kejadian ?
2. Bagaimana munculnya peluang hasil masing-masing warna pada
pinboard untuk n=4 dan N=120 kejadian?
3. Bagaimana munculnya peluang hasil mata dadu untuk n=1 dan N=50
kejadian ?
4. Bagaimana munculnya peluang hasil mata dadu untuk n=2 dan N=50
kejadian ?
5. Bagaimana membandingkan hasil observasi dan teoritis untuk
pinboard dan dadu ?

1.3. Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum sebagai berikut :
1. Dapat mengetahui nilai munculnya sebuah peluang pada masing-
masing warna pada pinboard untuk n=3 dan N=60 kejadian.
2. Dapat mengetahui nilai munculnya sebuah peluang pada masing-
masing warna pada pinboard untuk n=4 dan N=120 kejadian.
3. Dapat mengetahui nilai munculnya mata dadu untuk n=1 dan N=50
kejadian.

72
4. Dapat mengetahui nilai munculnya mata dadu untuk n=2 dan N=50
kejadian.
5. Dapat membandingkan hasil observasi dan terotis, untuk pinboard
dan dadu.

1.4. Manfaat Praktikum


Adaun manfaat-manfaat praktikum sebagai berikut :
1. Manfaat praktikum untuk penulis
a. Penulis diharapkan mampu melakukan interpretasi terhadap
hasil pengambilan pinboard untuk n=3 kejadian atau n=4
kejadian dengan perhitungan observasi dan perhitungan teoritis.
b. Penulis diharapkan mampu melakukan interpretasi terhadap
hasil pengambilan mata dadu untuk n=1 kejadian atau n=2
kejadian dengan perhitungan observasi dan perhitungan teoritis.
c. Diharapkan dengan adanya modul ini, penulis dapat menghitung
peluang secara observasi dan peluang secara teoritis secara baik.
2. Manfaat praktikum untuk umum
a. Diharapkan mahasiswa atau masyarakat yang lainnya mampu
menerapkan peluang ini dalam mampu melakukan perhitungan
terhadap oerhitungan hasil observasi dan hasil teori.
b. Dapat memberi refrensi atau literatur bagi mahasiswa lain.
3. Manfaat praktikum untuk penelitian selanjutnya.
a. Diharapkan laporan ini dapat membantu praktikan dalam
mengerjakan laporan praktikum selanjutnya.
b. Dapat membantu peahaman serta wawasan lebih untuk
pengambilan dan pengolahan data selanjutnya.

1.5. Batasan Praktikum


Adapun batasan masalah dalam praktikum sebagai berikut :
1. Data yang digunakan dalam menghitung peluang dilaporan ini hanya
dari perhitungan pengambilan pinboard dan dadu.

73
2. Alat dan bahan yang digunakan adalah alat yang disediakan oleh lab
3. N dan n yang ada didalam data telah ditentukan yaitu n=3 dan N=60
serta n=4 dan N=120 untuk pinboard serta n=1 dan N=50 serta n=2
dan N=50 untuk dadu.

1.6. Asumsi Praktikum


Adapun asumsi praktikum sebagai berikut :
1. Seluruh peralatan praktikum yang digunakan dalam keadaan baik.
2. Kemampuan praktikum dalam melakukan pengambilan pinboard
sama.
3. Kondisi praktikan saat melakukan pengambilan pinboard dalam
keadaan sehat.

74
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Peluang (Probabilitas)

Probabilitas atau peluang adalah Peluang suatu kejadian yang


diinginkan adalah perbandingan banyaknya titik sampel kejadian yang
diinginkan itu dengan banyaknya anggota ruang sampel kejadian tersebut.
Peluang juga dapat dikatakan keseluruhan peristiwa yang terjadi. Peluang
adalah kecendurungan terjadinnya suatu peristiwa (Subagyo, 2004).
Probabilitas dilambangkan dengan P.

Rumus :

P(A) = ………………...………………………………....…………
(2.1)

Dimana :

P(A) = Peluang munculnya kejadian A

n(A) = Banyaknya kejadian A

n(S) = Banyaknya kejadian keseluruhan

Konsep probabilitas sendiri memiliki peranan yang penting dalam


kehidupan sehari-hari, mulai dari bidang ilmiah, bidang pemerintahan,
bidang usaha,atau industri, sampai pada masalah-masalah kecil seperti
masuk kantor atau tidak karena kemungkinan akan turun hujan.
Probabilitas yang rendah menunjukkan kecilnya kemungkinan
suatu peristiwa terjadi. Suatu probabilitas dinyatakan antara 0 sampai 1
atau dalam presentase 0%-100%. Probabilitas 0(0%) menunjukkan
peristiwa yang tidak mungkin terjadi, sedangkan probabibilitas 1(100%)
menunjukkan peristiwa yang pasti terjadi.
Ada 3 hal penting dalam probabilitas, yaitu :

75
1. Percobaan (experiment), Percobaan adalah aktivitas atau proses yang
menghasilkan suatu peristiwa tanpa memperlihatkan peristiwa mana
yang terjadi. Misalnya : kegiatan melempar koin uang, akan
menghasilkan peristiwa muncul gambar atau angka.
2. Hasil (outcome). Hasil adalah suatu hasil dari suatu percobaan. Dalam
hasil ini akan dicatat atau dalam artian seluruh peristiwa yang akan
terjadi dalam sebuah percobaan, misal dalam kegiatan melempar koin
uang muncul gambar atau angka.
3. Peristiwa (event). Peristiwa adalah hasil yang terjadi dari suatu
kejadian.
Didalam peluang terdapat dua pendekatan dalam mengambil keputusan
yaitu :
1. Pendekatan empiris yaitu perhitungan yang didasarkan atas dasar
pengertian frekuensi relatif. Pendekatan ini dilakukan karena
pendekatan perhitungan yang lalu dipandang memiliki beberapa
kelemahan (Pamita, 2013).
2. Pendekatan subyektif pada pendekatan subyektif beberapa orang dapat
saja memiliki keyakinan yang berbeda terhadap terjadinya suatu
peristiwa, meskipun informasi yang diterima berkaitan dengan
peristiwa tersebut sama. Hal tersebut diisebabkan karena setiap orang
berfikir dan mempunyai keyakinan yang berbeda terhadap suatu
masalah yang sama (Pamita, 2013).

2.2 Kisaran Peluang

Secara sederhana kisaran peluang dapat diartikan sebagai perkiraan


munculnya suatu kejadian didalam sebuah ruang sampel (Firnando, 2016).
Dalam suatu percobaan A, niali-nilai peluang peluang hasl percobaan A
tersebut selalu berada pada interval 0 sampai dengan 1 atau 0 ≤ p(A) ≤ 1.

Jika P(A) = 0, maka kejadian A disebut kemustahilan (tidak


mungkin terjadi). Jika P(A) = 1 , maka kejadian A disebut kepastian (pasti
terjadi). Dengan demikian, kisaran P(A) adalah 0 ≤ P(A) ≤ 1. Jika B
76
adalah komponen dari kejadian A atau B = , P(A) + P ( )=1

atau P ( = 1 – P(A).

2.3 Peluang Secara Teoritis

Peluang secara teoritis merupakan suatu kejadian yang diharapkan


berdasarkan pertimbangan-pertimbangan teoritis (Subagyo, 2004). Rasio
antara cacah anggota kejadian dengan cacah anggota sampel dapat
dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
1
P = ……………………………………….…………………………...
n
(2.2)

Dimana :

P= Peluang munculnya kejadian A

n= Banyaknya kejadian keseluruhan

2.4 Peluang Secara Observasi

Peluang secara observasi merupakan suatu kejadian untuk


mengamati secara langsung kejadian tersebut. Misalkan suatu percobaan
dengan setiap hasil memiliki kesempatan sama untuk terjadi, dengan ruang
sampel S dan A adalah suatu kejadian pada percobaan tersebut, maka
peluang A terjadi dapat dinyatakan oleh pernyataan berikut :
Rasio antara cacah anggota kejadian dengan cacah anggota sampel.
Misal cacah anggota kejadian A adalah n(A) dan cacah anggota ruang
sampel S adalah n(S) peluang kejadian A, P(A) adalah

P(A) = …………………………………………………………...
(2.3)

Dimana :

P(A) = Peluang munculnya kejadian A

77
n(A) = Banyaknya kejadian A

n(S) = Banyaknya kejadian keseluruhan

2.5 Manfaat Probabilitas Dalam Penelitian


Manfaat probabilitas dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu
praktikan dalam mengambil suatu keputusan, serta meramalkan kejadian
yang mungkin akan terjadi (Wira, 2012). Namun setelah praktikan amati
ternyata probabilitas memiliki manfaat seperti :
1. Dapat digunakan dalam melakukan perhitungan indeks prestasi.
2. Membantu peneliti dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Pengambilan keputusan yang lebih tepat dimaksudkan, tidak ada
keputusan yang sudah pasti karena kehidupan mendatang tidak ada
yang pasti praktikan ketahui dari sekarang, karena informasi yang
didapat tidaklah sempurna.
3. Dengan teori probailitas praktikan dapat menarik kesimpulan secara
tepat atas hipotesis yang terkait tentang karakterstik populasi.
4. Menarik kesimpulan secara tepat atau hipotesis (perkiraan sementara
yang belum teruji kebenarannya) yang terkait tentang karakteristik
populasi pada situasi ini praktikan hanya mengambil atau menarik
kesimpulan dari hipotesis bukan berarti kejadian yangakan dating
praktikan sudah diketahui apa yang akan terjadi.
5. Mengukur derajat ketidakpastian dari analisis sampel hasil penelitian
dari suatu populasi.

2.6 Batas-Batas Nilai Peluang


Nilai peluang suatu kejadian (P) memenuhi sifat 0 ≤ p ≤1, yang berarti
jika p = 0, maka kejadian tersebut tidak pernah terjadi atau suatu
kemustahilan. Jika P = 1, maka kejadian tersebut merupakan kepastian
dalam batas-batas nilai peluang tedrapat peluang kejadian bukan A yaitu
kejadian yang tidak terjadi pada kejadian A, dialmbangkan dengan Ā (A
komponen)

78
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Flowchart Penelitian


Mulai

Identifikasi Masalah

Tujuan Praktikum
Tahap
Indentifikasi
Masalah Studi Literatur Studi Lapangan

Pengumpulan Data :
Tahap
1. Pengambilan Pin Board N=60 (percobaan) n=3
Pengumpulan
(warna)
Data 2. Pengambilan Pin Board N=120 (percobaan) n=4
(warna)
3. Pengambilan dadu N=50 (percobaan) n=1 (mata
dadu)
4. Pengambilan dadu N=50 (percobaan) n=2 (mata
dadu)

Tahap Pengolahan Data :


Pengolahan 1. Peluang secara observasi
Data 2. Peluang secara teoritis

Tahap
Analisis Data Analisis data dan Interpretasi data

Tahap
kesimpulan Kesimpulan dan Saran

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart Penelitian

79
3.2 Tahap – Tahap Praktikum
Adapun tahapan – tahapan dalam metode praktikum
3.2.1 Identifikasi Masalah dan Tujuan Praktikum
Bagaimana untuk menentukan perhitungan secara observasi dan
teoritis. Dalam observasi praktikan menggunakan rumus dan secara
teoritis praktikan menggambil contoh dalam kehidupan sehari -hari.

3.2.2 Studi Literatur


Praktikan menjelaskan perhitungan data tunggal dan data kelompok
bersumber dari internet dan buku.

3.2.3 Studi Lapangan


3.2.4 Pengumpulan Data
Untuk pengumpulan data praktikan mengambil pinboard dengan dua
ketentuan. Ketentuan pertama mengambil 1 dari 3 warna pinboard
secara acak dengan 60 kali percobaan. Ketentuan kedua mengambil 1
dari 4 warna pinboard secara acak dengan 120 kali percobaan.
Untuk pengumpulan data praktikan mengocok dadu dengan dua
ketentuan.ketentuan pertama mengocok 1 dadu dengan 50 kali
percobaan. Ketentuan kedua mengocok 2 dadu dengan 50 kali
percobaan.

3.2.5 Pengolahan Data


Dalam pengolahan data praktikan menggunakan tabel frekuensi
kejadian, menghitung banyaknya tiap kejadian dalam N percobaan,
dan menghitung nilai peluang untuk masing – masing kejadian.
Dalam ketentuan pertama dan kedua.

3.2.6 Analisis Data


Menganalisis data – data yang telah diolah apakah telah sesuai dengan
teori yang telah dipelajari sebelumnya kemudian melakukan
pembahasan yang lebih mengenai hasil analisa.

80
3.2.7 Kesimpulan dan Saran
Setelah hasil pengolahan data dianalisa kemudian dapat ditarik
kesimpulan dari kegiatan yang dilakukan dan diberikan saran atas
masalah yang di bahas.

81

Anda mungkin juga menyukai