NIM : 043644871
Jurusan : Ilmu Hukum
Tugas 2 Pendidikan Kewarganegaraan 141
Soal
Soal 1 (skor 25)
Setiap negara mempunyai identitas nasional masing-masing tak terkecuali dengan
Indonesia. Fungsi dari identitas nasional adalah untuk membbedakan negara yang stau
dengan negara yang lainnya. Identitas nasional tersebut baisanya lahir dari berbagai nilai-nilai
yang ada di suatu bangsa.
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!
(Petunjuk: silakan baca dan pahami terlebih dahulu definisi identitas nasional yang ada
dalam BMP MKDU4111!)
Jawaban
Jawaban 1 (Skor 25)
Dari paparan tersebut silahkan uraikan makna dari identitas nasional dan berikanlah
contoh identitas nasional yang ada di Indonesia!
Seperti hal nya pada manusia, yang mana setiap individunya memiliki identitas yang
berbeda dengan individu lainya. Setiap Negara pun juga memiliki identitas nasional yang
berbeda-beda. Identitas ini tentunya berguna untuk membedakan setiap negara. Setiap negara
yang merdeka dan berdaulat sudah dapat dipastikan berupaya memiliki identitas nasional.
Jawabannya sudah jelas, identitas ini digunakan agar negara tersebut dapat dikenali oleh
negara dan bangsa lain.
Identitas biasa disebut sebagai sifat atau jati diri yang melekat pada sesuatu hal itu.
Sedangkanidentitas nasional merupakan sebuah rancangan buatan karena identitas nasional
ini dibuat, dan disepakati oleh warga masyarakat yang tinggal dari suatu bangsa sebagai
identitasnya yang melekat pada dirinya.
Banyak ragam macam identitas negara yang ada di dunia, tak terkecuali pada bangsa
Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai identitas yang telah lama
melekat dari nilai-nilai budaya yang ada diberbagai daerah yang kemudian menjadi suatu
kesatuan utuh dalam sebuah negara. Identitas nasional di Indonesia juga tercipta dari berbagai
macam faktor yakni agama yang menciptakan ideologi yang menciptakan sebuah identitas,
tokoh bangsa dan pemimpin bangsa yang berperan penting yang dianggap sebagai simbol
persatuan dan sejarah bangsa yang dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat terhadap masa
lalu yang telah dialaminya. Identitas nasional bertujuan untuk mempertahankan kesatuan
sebuah negara, pembeda dari negara lain, landasan negara, dan alat pemersatu bangsa.
Identitas nasional juga mampu menjaga eksistensi dan keberlangsungan hidup berbangsa.
Artinya dimilikinya sebuah identitas nasional ini akan menjadikan negara bangsa memiliki
kewibawaan dan kehormatan.
Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, agama dan kebudayaan. Dari berbagai suku
dan ras saja yang ada mulai sabang sampai dengan merauke, kita temui bersama betapa kaya
nya kebudayaan yang Indonesia miliki. Bukan hanya sebagai penciri Indonesia di mata dunia
akan tetapi juga menjadi sebuah kewibawaan dan kehormatan bangsa tersebut. Bahkan ada
warga negara asing pernah menyampaikan rasa kekagumannya yang mendalam terhadap
beraneka ragam budaya yang telah ada yang mana telah menjadi suatu identitas nasional
negeri ini, rasa Kagumnya ia tulis dalam sebuah buku berjudul “Real Paradise Not Just
Story”. Ragam nya yang ada mulai dari kebudayaan sukunya seperti baju adatnya, tari-
tariannya, lagu daerahnya dan tak terlepas dari itu adalah sumber kekayaan alam nya yang
melimpah telah menjadikan suatu ciri khas bangsa ini. Bahkan warga asing tersebut
menyampaikan bagaimana indahnya alam yang ada, bisa berpakaian sesederhana apa
dinegara ini karna iklim cuaca yang lebih stabil dibanding negara lain, dan aneka ragam
kekayaan yang bisa diolah dan disantap oleh masyarakatnya seperti aneka buah, umbi-
umbian, bunga-bungaan, kacang- kacangan, semua tersebut mirip seperti serpihan surga
jelasnya. Dari sini bisa disimpulkan Identitas nasional menjadikan sebuah kehormatan
tersendiri yang hadinya kemudian dapat mempersatukan keberagaman masyarakat Indonesia.
Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Rosmawati dan Hasanal Mulkan,
jelaskan bentuk-bentuk identitas nasional bangsa Indonesia, yaitu:
Segala sesuatu ciptaan atau makhluk yang berada di dalam waktu, pasti memiliki proses,
penjadian artinya dulunya tidak ada lalu menjadi ada, sehingga dapat dikatakan mempunyai
permulaan, Proses menjadinya ada itu disebabkan oleh sesuatu yang lain yang dinamakan
asal mula atau sebab musabab. Pancasila sebagai dasar filsafat Negara pernah tidak ada,
maka mempunyai hal lain yang mengadakan disebut asal mula atau sebab. Pancasila itu
terdapat dalam hukum dasar Negara kita yang tertinggi, yaitu Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang merupakan naskah penjelasan terperinei
dari proklamasi kemerdekaan.
Seperti hal nya yang lain setiap sesuatu sudah dipastikan memiliki asal mula, demikian
juga Pancasila tidak ada secara begitu saja, namun keberadaannya memiliki asal mula. A.T.
Soegito (1999: 29-33) menjelaskan, bahwa Notonagoro ketika membahas asal mula Pancasila
dasar filsafat Negara mengatakan bahwa pembicaraan mengenai asal mula Paneasila
memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap kedudukan Pancasila sebagai dasar filsafat
atau dasar kerohanian Negara.
Causa Pancasila atau yang bias disebut dengan asal mula dari Pancasila terbagi menjadi
beberapa causa. Causa materialis atau asal mula bahan, causa normalis atau asal mula bentuk,
causa efisien atau asal mula karya, dan causa finalis atau asal mula tujuan. Sebenarya
keempat-empat asal mula memiliki kedudukan yang samasama penting, dalam arti tidak
dapat diabaikan, diibarat sebuah asal mula kursi yang terbuat dari kayu. Yang mana dalam
terbentuknya kursi melewati tahapan pemilihan kayu yang baik, pengrajin yang handal dan
terampil, model kursi yang laku dipasaran hingga pewaraannya. Kesemua asal mula kursi
tersebut menjadi sebuah hal yang semua pentinguntuk membedakan kursi yang baik.
Causa materialis (asal mula bahan) ialah berasal dari bangsa Indonesia sendiri, semua
elemen yang ada diadopsi dari hal yang melekat pada negara Indonesia. Asal mula bahannya
terdapat dalam adat kebiasaan, kebudayaan dan dalam agamaagamanya sehingga pada
hakikatnya nilai-nilai yang menjadi unsur-unsur Pancasila adalah digali dari bangsa Indonesia
sendiri yang berupa nilai-nilai adat kebudayaan dan nilai-nilai religius yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia. Jadi asal mula bahan atau causa materialis Pancasila
adalah bangsa Indonesia sendiri yang berupa kepribadian dan pandangan hidup. Catatan yang
perlu mendapatkan garis bawah, bahwa nilai-nilai yang terdapat pada kelima sila Pancasila
merupakan kristalisasi nilai- nilai yang ideal, sedangkan yang dianggap tidak ideal tidak
diakomodasikan. Jika kita Bersama secara rinci dan seksama, maka tidak dapat dipungkiri
dalam kehidupan bahwa terdapat hal-hal yang kurang baik dan berat sebelah, seperti terlalu
individual atau sebaliknya terlalu sosial,sehingga mengorbankan kepentingan sosial atau
sebaliknya mengorbankan kepentingan sendiri, sedangkan sila-sila Pancasila berupaya
mencari jalan tengah di antara kedua kutub itu.
Sebenarnya keberadaan Pancasila sudah ada sejak dalam zaman kerajaan majapahit dan
sriwijaya, Namun waktu perumusannya belum dirumuskan secara konkrit yang mana sila nya
juga diambil dari pola berkehidupan masyarakat yang ada juga pada zaman tersebut.
Disimpulakan bahwa nilai yang sudah ada dikembangkan dan dipikir mendalam melalu
proses pemikiran yang panjang dari berbagai macam unsur asal mula atau yang disebut causa,
hingga terlahir dan di resmikan pada hari yang setiap tahunnya kita peringati hari kelahiran
Pancasila, yaitu pada 1 Juni 1945.
Pancasila sebagai dasar filsafat Negara, maka kita mendapatkan asal mula-asal mula atau
sebab - sebab sebagai berikut: asal mula langsung dan asal mula tidak langsung. Pembagian
asal mula menjadi langsung dan tidak langsung didasarkan atas hubungannya dengan proses
menjadinya Pancasila sebagai dasar filsafat negara. Asal mula langsung meliputi
pembahasan-pembahasan menjelang dan sesudah proklamasi kemerdekaan yang
menunjukkan aspek langsung menjadinya Pancasila sebagai dasar negara. Asal mula tidak
langsung lebih menunjuk pada aspek bahan dalam dimensi historis masa lampau khususnya
yakni sebelum kemerdekaan, tidak dihubungkan dengan kegiatan secara langsung dengan
proses pembahasannya di sekitar proklamasi Diharapkan dari pengetahuan kita tentang asal
mula Pancasila ini, menjadikan individu lebih mendalami lagi sila-sila Pancasila dan tidak
enggan untuk menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jawaban 3 (Skor 25)
Dari uraian di atas lakukanlah analisis terkait dengan internalisasi nilai-nilai dari sila-sila
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari!
Namun kita perhatikan bersama, tentang internalisasi nilai nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat. Nilai nilai yang ada beberapanya masih kita temui dalam
masyarakat, masyarakat bangsa yang ada sebagai contoh masih banyaknya yang mempercai
adanya Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat bangsa Indonesia juga masih banyak yang
mempraktikkan toleransi, gotong royong, musyawarah mufakat dan lain sebagainya. Namun
yang atut disesali segian dari masyarakat bangsa kita ada yang mengabaikan nila tersebut,
sehingga munculnya masalah- masalah yang serius. Seperti masih ditemuinya masyarakat
yang enggan membayar pajak, yang man sebesar 83,5% penerimaan negara itu dari pajak.
Namun opnum yang wajib pajak baik itu pajak perorangan maupun pajak badan masih belum
sadar dalam memenuhi kewajiban perpajakan. Sebagai contohnya lainnya korupsi,
berdasarkan data dari Transparency Internasional dari 188 negara pada tahun 2019, negara
indonesia masih menduduki peringkat ke 85 dalam urutan negara paling korup di dunia. Dari
2 kasus diatas artinya para oknum masih mengabaikan nilai-nilai yang sudah menjadi
pedoman hidup bernegara saat ini yaitu Pancasila. Yang mana jika tidak diamalkan isi
nilainya kita akan mengalami maslahyang serius, dilansir dari masalah diatas maka sudah
dipastikan ekonomi bangsa ini akan terus mengalami kesusahan dan dari kehimpitan ekonomi
tersebut menjadikan bangsa memili hutang-hutang yang cukup besar, tidak meratanya
ekonomi negara, dan untuk masyarakat kebawahakan rawan terjadinya tindakan kriminal.
Menurut pengertian KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pada hakikatnya kepribadian
adalah sifat hakiki yang tercermin pada sikap seseorang atau suatu bangsa yang
membedakannya dari orang atau bangsa lain. Namun secara umum kepribadian adalah
keseluruhan cara seorang_ individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kama
kepribadian sendiri adalah tergolong sifat, maka macam kepribadian yang sehat adalah
mampu menerima tanggung jawab, dapat mengontrol emosi, berorientasi tujuan. Sedang
contoh yang tidak sehat seperti mudah marah atau tersinggung, menunjukkan ke-khawatiran
atau ke-cemasan berlebih, sering merasa tertekan stress atau depresi. Dapat disimpulkan
bahwa kepribadian bangsa Indonesia adalah refleksi dari perubahan dan perkembangan dari
masa ke masa yang perubahan terjadi pada lingkungan masyarakat yang ada.
Pancasila digali dari budaya bangsa Indonesia sendiri yang sudah ada berabad abad
lamanya. Oleh karna itu Pancasila adalah kepribadian bangsa Indonesia itu sendiriyang hanya
dimiliki bangsa Indonesia sejak keberadaannya sebagai sebuah bangsa.
Sejak | Juni 1945, Pancasila berada pada peranan penting sebagai dasar dan landasan
kepribadian bangsa Indonesia. Setiap silanya memiliki nilai kehidupan yang harus diamalkan
semua warga negara Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia mengandung
makna bahwa semua aktivitas kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan
sila-sila dari Pancasila
Hal tersebut dikarenakan Pancasila merupakan kristali ilai yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sendiri. Nilai-nilai tersebut antara lain nilai ketuhanankeagamaan, nilai
kemanusiaan, nilai persatuan, nilai kerakyatan-demokrasi, dan nilai keadilan sosial.
Contoh kepribadian lain yang ada dalam bangsa Indonesia dan yang paling menonjol
adalah bangsa Indonesia terkenal dengan sifat keramahan nya kepada orang lain. Masyarakat
dari zaman nenek moyang atau leluhur terdahulu memang memiliki sifat yang anggun lemah
lembut dan murah senyum, yang mana nilai keramah tamahan tersebut masih dipelihara turun
menurut hingga saat ini sehingga di adopsi atas kesepakatan bersama menjadi sebuah
cerminan diri kepribadian bangsa indonesia. Nilai yang mencerminkan semua sila yang
terkandung dalam pancasila.
Tujuan sebuah Pancasila dicerminkan sebagai jiwa bangsa atau kepribadian suatu negara
tidak lain agar tercapai masyarakat yang adil dan makmur yang merata material dan spiritual
berdasarkan sila pada Pancasila di dalam wadah negara kesatuan Republik Indonesia yang
merdeka, berdaulat, bersatu, berkedaulatan rakyat dalam sebuah suatu perkehidupan bangsa
yang aman, tertib, dan dinamis, serta masuk dalam lingkunga pergaulan dunia yang merdeka,
bersahabat, tertib dan damai.
Sebagai kepribadian bangsa, Pancasila harus selalu dijunjung tinggi oleh setiap warga
masyarakat, Karena kepribadian bangsa Pancasila sendiri berakar sumber pada budaya dan
pandangan hidup masyarakat Indonesia, jadi bukan semata-mata hanyalah sebuah karangan
saja kepribadian hidup yang ada dalam masyarakat Indonesia menjelma menjadi kepribadian
hidup bangsa yang dirin sejak jaman Sriwijaya hingga Sumpah Pemuda 1928. Kemudian
diangkat dan dirumuskan oleh para penditi negara ini serta disepakati dan ditentukan sebagai
dasar negara Republik Indonesia. Dalam pengertian yang demikian, maka Pancasila selain
sebagai kepribadian bangsa Indonesia, sekaligus juga sebagai ideologi negara. Dengan
demikian Pancasila merupakan cita-cita moral bangsa yang memberikan pedoman dan
kekuatan rohaniah bagi tingkah laku hidup sehari-hari dalam menjalankan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa
maka segala daya upaya bangsa Indonesia dalam membangun dirinya akan terarah sesuai
garis pedoman dari pandangan hidup bangsa Indonesia.