Pembimbing :
Trisnawati 206080057
Assalammu’alaikum wr wb,
Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas mengenai “Motivasi
Karyawan Untuk Bekerja Efisien”.
Pada kesempatan ini kami menyampaikan pernghargaan dan terima kasih yang sebesar-be
sarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan arahan demi terselesaikannya tu
gas ini khususnya kepada Dr. Alih Germas Kodyat, SKM., MARS, selaku Dosen Pembimbing M
anajemen SDM Rumah Sakit.
Kami sangat menyadari dalam proses penulisan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun metode penulisan. Namun demikian, kami telah mengupayakan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima segala bentuk masukan, saran dan usulan guna menyempurnakan tugas ini.
Kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalammu’alaikum wr wb.
Kelompok III
PENDAHULUAN
Kinerja merupakan hal yang lazim untuk diberikan penilaian dalam suatu organisasi.
Penilaian yang dilakukan berupa cara seseorang dalam melakukan segala hal yang berhubungan
dengan pekerjaan atau perannya dalam organisasi. Nursalam (2016) menyatakan bahwa hasil
kerja yang dapat dicapai seseorang maupun sekelompok orang pada organisasi yang sesuai
dengan tanggung jawab dan wewenang sebagai upaya agar tercapainya tujuan organisasi secara
legal dan sesuai etika disebut dengan kinerja. Kinerja yang sesuai dengan standar organisasi dan
mendukung tercapainya tujuan organisasi merupakan kinerja yang optimal.
Pada tahun 2015, Natsir menyatakan bahwa, semakin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakan seseorang, maka artinya semakin banyak pula aspek dalam pekerjaan yang sesuai
dengan harapan dan kepentingan orang tersebut atau sebaliknya. Menurut Mathis dan Jackson
yang dikutip oleh Wirawan, terdapat tiga faktor yang dapat memengaruhi kinerja karyawan,
yaitu:
1. Faktor lingkungan eksternal dari karyawan tersebut, seperti ekonomi, politik, kehidupan
sosial, budaya atau agama, serta kompetitor.
2. Faktor internal dari karyawan itu sendiri seperti kemampuan atau bakat yang dimiliki dan
sifat pribadi, kreativitas dan keterampilan, kompetensi kerja, keadaan fisik dan psikologi
yang dapat memengaruhi pekerjaan, dan pengalaman kerja.
3. Faktor internal organisasi seperti visi dan misi organisasi, tujuan dan kebijakan
organisasi, kompensasi, kepemimpinan, dan lain-lain.
Sedangkan menurut pendapat Gibson yang dikutip oleh Nursalam, faktor individu seperti
kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja juga dapat memengaruhi
kinerja. Selain faktor individu, terdapat faktor psikologis berupa persepsi, motivasi, kepuasan
kerja, kepribadian yang juga dapat memengaruhi kinerja. Ketiga, terdapat faktor organisasi
seperti struktur organisasi, kepemimpinan, system penghargaan dan desain pekerjaan yang juga
berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan.
PEMBAHASAN
Motivasi ibarat bensin sebuah kendaraan. Jika tidak ada bensin, kendaraan tidak dapat
beroperasi dengan baik. Motivasi kerja karyawan adalah aspek pokok yang harus dimiliki agar ka
ryawan bisa berkontribusi lebih untuk peningkatan kinerja bisnis dan perusahaan. Adanya motiva
si kerja ini, karyawan akan memberikan yang terbaik, bekerja lebih produktif, dan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja. Memotivasi karyawan dapat membuat kinerja mereka menjadi me
ningkat. Hal ini tentunya membuat kinerja perusahaan ikut meningkat. Selain itu, memotivasi kar
yawan juga membuat karyawan menjadi betah berada di lingkungan kerja. Seorang pemimpin at
au atasan tentunya memiliki kewajiban untuk memotivasi karyawan-karyawannya. Terkadang ad
a beberapa kondisi yang menyebabkan tingkat kinerja karyawan menjadi menurun. Tentunya hal
ini dapat mempengaruhi efektivitas perusahaan. Sehingga fungsi dari atasan disini harus mampu
memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
4) Menjaga Transparansi
Transparansi dalam perusahaan menjadi awal kepercayaan antara pimpinan dan k
aryawan. Tanpa adanya transparansi, kerja sama tidak akan berjalan lancar dan baik.
Contohnya, jika ada kendala dan hambatan dalam proyek, pimpinan atau manajer
harus memberi tahu kepada karyawan mengenai resiko apa yang dihadapi selama pro
yek berlangsung. Jangan sampai pihak perusahaan menutupi dan justru karyawan me
ngetahui hal tersebut di belakang. Sebab, hal seperti itu akan mengurangi kepercayaa
n karyawan terhadap perusahaan
11) Jangan mengukur aspek kerja yang tidak dapat dilakukan karyawan
Ini juga merupakan salah satu hal yang dapat menghancurkan motivasi karyawan
di tempat kerja, saat kita mengukur kinerja karyawan berdasarkan sesuatu yang tidak
dapat mereka lakukan sama sekali. Jangan sampai kita membuat karyawan menjadi m
alas untuk bekerja memberikan yang terbaik, hanya karena kita menuntut lebih kepad
a mereka dan mengukur aspek di luar jangkauan mereka.