Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

Manajemen Sumber Daya Manusia Rumah Sakit

MOTIVASI KARYAWAN UNTUK BEKERJA EFISIEN

Pembimbing :

Dr. Alih Germas Kodyat, SKM., MARS

Disusun oleh : KELOMPOK III

Trisnawati 206080057

Ika Reny Retnowati 206080054

Rani Septiani 206080031

Elman P Nainggolan 206080055

Kania Dewi Larasati 206080016

Adrian Tuahta Ginting 206080099

Aditya Wicaksono 206080061

Hafiz Muhammad Ikhsan 206080073

Dian Lestari 206080006

Magister Administrasi Rumah sakit


Fakultas Pascasarjana Universitas Respati Indonesia
2021
KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum wr wb,

Dengan memanjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Tugas mengenai “Motivasi
Karyawan Untuk Bekerja Efisien”.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan pernghargaan dan terima kasih yang sebesar-be
sarnya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dan arahan demi terselesaikannya tu
gas ini khususnya kepada Dr. Alih Germas Kodyat, SKM., MARS, selaku Dosen Pembimbing M
anajemen SDM Rumah Sakit.

Kami sangat menyadari dalam proses penulisan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan
baik materi maupun metode penulisan. Namun demikian, kami telah mengupayakan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki. Kami dengan rendah hati dan dengan tangan
terbuka menerima segala bentuk masukan, saran dan usulan guna menyempurnakan tugas ini.
Kami berharap semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
Wassalammu’alaikum wr wb.

Jakarta, Juli 2021

Kelompok III
PENDAHULUAN
Kinerja merupakan hal yang lazim untuk diberikan penilaian dalam suatu organisasi.
Penilaian yang dilakukan berupa cara seseorang dalam melakukan segala hal yang berhubungan
dengan pekerjaan atau perannya dalam organisasi. Nursalam (2016) menyatakan bahwa hasil
kerja yang dapat dicapai seseorang maupun sekelompok orang pada organisasi yang sesuai
dengan tanggung jawab dan wewenang sebagai upaya agar tercapainya tujuan organisasi secara
legal dan sesuai etika disebut dengan kinerja. Kinerja yang sesuai dengan standar organisasi dan
mendukung tercapainya tujuan organisasi merupakan kinerja yang optimal.

Pada tahun 2015, Natsir menyatakan bahwa, semakin tinggi tingkat kepuasan yang
dirasakan seseorang, maka artinya semakin banyak pula aspek dalam pekerjaan yang sesuai
dengan harapan dan kepentingan orang tersebut atau sebaliknya. Menurut Mathis dan Jackson
yang dikutip oleh Wirawan, terdapat tiga faktor yang dapat memengaruhi kinerja karyawan,
yaitu:

1. Faktor lingkungan eksternal dari karyawan tersebut, seperti ekonomi, politik, kehidupan
sosial, budaya atau agama, serta kompetitor.

2. Faktor internal dari karyawan itu sendiri seperti kemampuan atau bakat yang dimiliki dan
sifat pribadi, kreativitas dan keterampilan, kompetensi kerja, keadaan fisik dan psikologi
yang dapat memengaruhi pekerjaan, dan pengalaman kerja.

3. Faktor internal organisasi seperti visi dan misi organisasi, tujuan dan kebijakan
organisasi, kompensasi, kepemimpinan, dan lain-lain.

Sedangkan menurut pendapat Gibson yang dikutip oleh Nursalam, faktor individu seperti
kemampuan, keterampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja juga dapat memengaruhi
kinerja. Selain faktor individu, terdapat faktor psikologis berupa persepsi, motivasi, kepuasan
kerja, kepribadian yang juga dapat memengaruhi kinerja. Ketiga, terdapat faktor organisasi
seperti struktur organisasi, kepemimpinan, system penghargaan dan desain pekerjaan yang juga
berpengaruh terhadap kinerja seorang karyawan.
PEMBAHASAN

Bagaimana memotivasi karyawan agar karyawan bekerja efektif?

Motivasi ibarat bensin sebuah kendaraan. Jika tidak ada bensin, kendaraan tidak dapat
beroperasi dengan baik. Motivasi kerja karyawan adalah aspek pokok yang harus dimiliki agar ka
ryawan bisa berkontribusi lebih untuk peningkatan kinerja bisnis dan perusahaan. Adanya motiva
si kerja ini, karyawan akan memberikan yang terbaik, bekerja lebih produktif, dan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi kerja. Memotivasi karyawan dapat membuat kinerja mereka menjadi me
ningkat. Hal ini tentunya membuat kinerja perusahaan ikut meningkat. Selain itu, memotivasi kar
yawan juga membuat karyawan menjadi betah berada di lingkungan kerja. Seorang pemimpin at
au atasan tentunya memiliki kewajiban untuk memotivasi karyawan-karyawannya. Terkadang ad
a beberapa kondisi yang menyebabkan tingkat kinerja karyawan menjadi menurun. Tentunya hal
ini dapat mempengaruhi efektivitas perusahaan. Sehingga fungsi dari atasan disini harus mampu
memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.

Cara efisien untuk memotivasi karyawan agar bekerja efektif adalah:

1) Mendengarkan dan Menghargai Pendapat Karyawan


Karyawan dari posisi manapun berhak untuk mengutarakan pendapatnya. Cara ter
baik untuk memotivasi karyawan adalah dengan mendengar dan menghargai semua p
endapat yang diberikan karyawan. Ide-ide baru dapat menjadi inspirasi bagi perusaha
an untuk meningkatkan inovasi dan kreativitas dalam operasional.

2) Mengapresiasi Kinerja Karyawan


Jangan hanya menuntut kinerja dari karyawan. Tetapi, ingat pula untuk mengapre
siasi kinerja karyawan. Sudah sepantasnya karyawan yang mengalami peningkatan ki
nerja mendapat apresiasi dari perusahaan. Hanya dengan ucapan terima kasih atau puj
ian, hal ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan menjadi lebih giat. Jika kine
rja meningkat melebihi target tertentu, maka memberikan bonus juga tidak ada sala
hnya.
3) Membangun Lingkungan Positif

Lingkungan kerja yang positif dapat membantu karyawan untuk mengembangkan


kinerjanya jauh lebih baik. Lingkungan positif bisa dimulai dari memelihara budaya p
erusahaan seperti integritas, loyalitas, dan komunikasi yang efektif. Karakteristik ini l
ama-lama akan terbentuk menjadi lingkungan yang positif dan mendorong karyawan
untuk lebih baik bekerja di perusahaan.

4) Menjaga Transparansi
Transparansi dalam perusahaan menjadi awal kepercayaan antara pimpinan dan k
aryawan. Tanpa adanya transparansi, kerja sama tidak akan berjalan lancar dan baik.
Contohnya, jika ada kendala dan hambatan dalam proyek, pimpinan atau manajer
harus memberi tahu kepada karyawan mengenai resiko apa yang dihadapi selama pro
yek berlangsung. Jangan sampai pihak perusahaan menutupi dan justru karyawan me
ngetahui hal tersebut di belakang. Sebab, hal seperti itu akan mengurangi kepercayaa
n karyawan terhadap perusahaan

5) Memberikan Jenjang Karir


Semua karyawan pasti ingin naik ke jenjang karir yang lebih tinggi. Agar karyawa
n menjadi termotivasi untuk bekerja lebih giat dan loyal terhadap perusahaan, HRD bi
sa menyiapkan jenjang karir yang menjanjikan. Jenjang karir ini mempunyai kompete
nsi tertentu yang harus dikuasai oleh karyawan. Walau demikian, hanya karyawan un
ggulan lah yang dapat mengisi posisi pilihan tertentu. 

6) Menciptakan Learning Culture


Budaya organisasi yang baik adalah budaya yang mendorong karyawannya untuk
tetap belajar agar selalu berkembang dari waktu ke waktu. Pembelajaran dalam perus
ahaan dapat didukung dengan menciptakan learning culture.
Dengan learning culture yang kuat, karyawan akan terus terpacu untuk meningkat
kan skill, produktif, dan membantu sesama rekannya yang mengalami kesulitan dala
m pekerjaan. Hal tersebut juga ikut menghasilkan kepuasan kinerja yang baik.
7) Menjadi Panutan
Seorang pemimpin atau manajer menjadi sorotan bagi semua karyawan yang di ba
wahnya. Pimpinan tidak bisa selalu menuntut karyawan untuk menjadi lebih baik. Pi
mpinanlah yang harus aktif pula untuk menyontohkan bagaimana cara menjadi pribad
i yang profesional, handal, dan dapat diandalkan. Dengan begitu pimpinan akan menj
adi panutan atau role model dalam perusahaan bagi para karyawan.

8) Menyiapkan Fasilitas Selain Gaji


Memberikan gaji memang menjadi kewajiban perusahaan. Namun, memberikan f
asilitas tambahan seperti camilan gratis, pantry, layanan konseling, dan sebagainya da
pat meningkatkan rasa nyaman karyawan di perusahaan. Karyawan yang nyaman, ma
mpu bekerja lebih baik dibandingkan karyawan yang merasa tidak nyaman.
Tidak hanya itu, karyawan yang diberikan fasilitas tambahan selain gaji akan me
miliki sense of belonging yang kuat terhadap perusahaan. Sehingga rasa tanggung jaw
abnya akan terpupuk secara otomatis.
Pada Rumah Sakit dapat memfasilitasi karyawan dengan cara konsultasi kepada
dokter umum dan dokter spesialis, pemeriksaan darah, rontgen, swab antigen atau
PCR, lebih mudah sehingga karyawan tidak kesulitan mencari fasilitas dalam bidang
kesehatan.

9) Menawarkan Pola Kerja Fleksibel


Pola kerja setiap karyawan memang berbeda satu sama lain. Itulah sebabnya perus
ahaan bisa mempertimbangkan menawarkan pola kerja yang fleksibel seperti remote
working atau work from home. Cara ini dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja
karyawan karena karyawan bisa bekerja sesuai pola atau ritme kerja yang sesuai deng
an mereka.
Pola kerja work from home dapat berlaku dalam sebuah perusahaan, tetapi tidak
disebuah Rumah Sakit, sehingga perlu penawaran pola kerja yang selang-seling pada
bagian management Rumah Sakit, dan shifting tetap diberlakukan pada tim medis
(dokter, perawat, apoteker, analis laboratorium).

10) Menyelenggarakan Gathering Karyawan


Mengadakan gathering santai bersama karyawan. Tugas dan proyek yang padat la
ma-lama bisa membuat karyawan stress dan burn out. Maka, ajak sesekali karyawan
bersama-sama pergi berlibur untuk sejenak melupakan pekerjaan. Namun, dalam kon
disi pandemi seperti ini, HRD bisa mencoba virtual gathering dengan memanfaatkan 
video conference  yang berisi game trivia santai.

11) Jangan mengukur aspek kerja yang tidak dapat dilakukan karyawan
Ini juga merupakan salah satu hal yang dapat menghancurkan motivasi karyawan
di tempat kerja, saat kita mengukur kinerja karyawan berdasarkan sesuatu yang tidak
dapat mereka lakukan sama sekali. Jangan sampai kita membuat karyawan menjadi m
alas untuk bekerja memberikan yang terbaik, hanya karena kita menuntut lebih kepad
a mereka dan mengukur aspek di luar jangkauan mereka.

12) Beri insentif atau bonus yang adil


Walaupun uang bukan motivasi terbesar karyawan dalam bekerja, Anda tetap har
us memperhatikannya. Insentif atau bonus yang adil membuat karyawan berpikir bah
wa perusahaan memberi hak karyawan secara profesional. Tentu hal ini akan berpeng
aruh terhadap meningkatnya semangat kerja karyawan. Jika ia melakukan lebih, ia ak
an mendapatkan lebih.

13) Memberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerja


Untuk memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerja, kreativitas dan menam
bah wawasan, maka karyawan diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan-pelati
han.

Anda mungkin juga menyukai