Anda di halaman 1dari 3

NAMA: Muhammad Daffa Syah Putra

NO BP: 1910113050

Tugas Hukum Acara Pidana Kelas 2.9

No

1. Pengetian Hukum Acara Pidana?


Jawaban:
Pada dasarnya hukum acara pidana adalah hukum formal. Artinya hukum yang digunakan
untuk menegakkan hukum pidana materil. Dengan demikian dapat diartikan bahwa hukum
acara pidana adalah serangkaian aturan yang dibuat oleh negara yang bertujuan untuk
menegakkan hukum pidana materil. Apabila dikaitkan dengan Indonesia sebagai negara
hukum, maka Hukum Acara Pidana dapat ditemukan dalam UU No. 8 Tahun 1981 yang biasa
disebutkan dengan “KUHAP”.

Pengertian Hukum Acara Pidana Menurut Para Ahli:


1. SimonSimon: Hukum yang mengatur cara-cara Negara dengan alat-alat perlengkapannya
mempergunakan haknya untuk menghukum dan menjatuhkan hukuman.

2. Van Bemmelen: Kumpulan ketentuan-ketentuan hokum yang mengatur bagaimana cara


Negara, bila dihadapkan suatu kejadian yang menimbulkan syak wasangka telah terjadi
suatu pelanggaran hukum pidana, dengan perantaraan alat-alatnya mencari kebenaran,
menetapkan dimuka hakim suatu keputusan mengenai perbuatan yang didakwakan,
bagaimana hakim harus memutuskan suatu hal yang telah terbukti, dan bagaimana
keputusan itu harus dijalankan.

3. J. De Bosch Kemper : Sejumlah asas-asas dan peraturan-peraturan undang-undang yang


mengatur hak Negara untuk menghukum bilamana undang-undang pidana dilanggar.

4. Sudarto : aturan-aturan yang memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan oleh aparat
penegak hukum

5. P. Achmad Soemadipradja : Hukum yang mempelajari peraturan yang diadakan oleh


Negara dalam hal adanya persangkaan telah dilanggarnya undang-undang pidana.

6. Wiryono Prodjodikoro : merupakan suatu rangkaian peraturan-peraturan yang memuat


cara bagaimana badan pemerintah yang berkuasa (Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan)
harus bertindak guna mencapai tujuan Negara dengan mengadakan hukum pidana.

2. Tujuan Dan Fungsi Hukum Acara Pidana?


Jawaban:
Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-
tidaknya mendekati kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari suatu perkara pidana
dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan tepat dengan
tujuan mencari siapakah pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu pelanggaran
hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari pengadilan guna
menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah
orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan.”

Menurut Van Bemmelen mengemukakan tiga fungsi hukum acara pidana yaitu:
1. Mencari dan mengemukakan kebenaran.
2. Pemberian keputusan oleh hakim.
3. Pelaksanaan keputusan.

Dari ketiga fungsi tersebut, yang paling penting karena menjadi tumpuan kedua fungsi
berikutnya, ialah mencari kebenaran. Setelah menemukan kebenaran yang diperoleh
melalui alat bukti dan bahan bukti itulah hakim akan sampai kepada putusan (adil dan
tepat) yang kemudian dilaksanakan oleh jaksa. Menurut Andi Hamzah, tujuan acara
pidana mencari kebenaran itu hanyalah merupakan tujuan antara. Tujuan akhir
sebenarnya ialah mencapai suatu ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan, dan
kesejahteraan dalam masyarakat.

Karena fungsi yang pertama itu sangat penting, maka definisi hukum acara pidana yang
tidak menyebut itu sebagai suatu kekurangan, misalnya rumusan De Bosch Kemper,
“Keseluruhan asas-asas dan peraturan perundang-undangan mengenai mana negara
menjalankan hak-haknya karena terjadi pelanggaran Undang-undang pidana,” kelihatan
kurang lengkap.

Hakim dalam mencari kebenaran materil, ia tidak harus melemparkan sesuatu


pembuktian kepada hakim perdata. Putusan hakim perdata tidak mengikat pidana,
meskipun KUHAP tidak mengatakan hal ini, namun dapat diketahui dari doktrin dan
dalam Memorie van Toelichting Ned Sv, dijelaskan hal hukum.

Disamping bertujuan menegakkan ketertiban hukum dalam masyarakat, hukum acara


pidana juga bertujuan melindungi hak asasi manusia tiap individu baik yang menjadi
korban, maupun si pelanggar hukum.

Tambahan:
HAL-HAL YANG DIATUR DALAM HUKUM ACARA PIDANA

Hal-hal yang diatur dalam hukum acara pidana yaitu :

Diusutnya kebenaran karena ada persangkaan.


Diusutnya para pelaku dari perbuatan itu.
Diusahakan agar para pelaku pidana dapat ditangkap,bila perlu ditahan.
Mencari alat-alat bukti sebagai pendukung dari suatu peristiwa.
Menyerahkan kepada hakim untuk diambil keputusan tentang terbukti tidaknya
perbuatan yang dituduhkan , dan hukuman apa yang diambil.
Menentukan upaya-upaya hukum yang dapat dipergunakan terhadap putusan hakim.
Pelaksanaan putusan/eksekusi.
TEMPAT HUKUM ACARA PIDANA DALAM HUKUM

Tempat Hukum acara pidana dalam Hukum yaitu :


Dari segi lapangan hukum, Hukum acara pidana termasuk didalam hukum publik karena
mengatur hubungan hukum antara masyarakat dan dilaksanakan untuk kepentingan
umum.
Menurut sifatnya,Hukum acara pidana termasuk juga di dalam hukum pidana karena
mengandung peraturan-peraturan tentang cara bagaimana hukum pidana materiil dapat
dilaksanakan.
Menurut wewenang dan tugas alat perlengkapan negara dalam rangka menegakkan
hukum,maka Hukum acara pidana termasuk dalam hukum tata usaha negara yaitu :
1.Pengusutan (Asporing).
2.Penuntutan (Vervolging).
3.Mengadili (Rechtspreak).

ILMU-ILMU PEMBANTU HUKUM ACARA PIDANA

Ilmu pengetahuan lain yang diperlukan Hukum acara pidana (Sebagai


Hulpwatensschappen) adalah :

Ilmu pengetahuan hukum pidana.


Kriminologis, yaitu Ilmu untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya suatu kejahatan.
Kriminalistik, yaitu untuk mencari,menyusun bahan-bahan bukti mati yang mendukung
adanya peristiwa pidana.
Psikologi,yaitu untuk menentukan sikap kejiwaan seseorang.
Psikiatri,yaitu untuk menentukan sehat tidaknya jiwa seseorang terhadap terjadinya
suatu peristiwa pidana.
Logika, menurut Van Bemmolen diartikan bahwa Dalam pengusutan harus dicari dan
dikumpulkan bahan-bahan dan meninjau kenyataan,menyusun hipotesa,mencocokkan
satu dengan yang lain.
alasan perlunya ilmu pengetahuan lain bagi Hukum acara pidana karena tugas utama
Hukum acara pidana adalah untuk mencari dan menentukan kebenaran materiil dan
formil yang selengkap-lengkapnya,apakah seseorang tersebut bersalah atau tidak.

Anda mungkin juga menyukai