PENDAHULUAN
sangat berharga dan mahal. Untuk itu, dalam rangka mendukung kesehatan
bagi semua orang, harus ada upaya yang harus dilakukan, salah satunya
akan jasa kesehatan ini. Pembangunan dibidang kesehatan ini juga tidak
hanya difokuskan pada segi kuantitas saja, namun segi kualitas juga harus
tersebut.
yang lebih baik lagi. Kondisi social masyarakat yang semakin meningkat ini
nilai yang dianggap paling tinggi dari beberapa produk (Kotler, 2005).
tidak hanya bagi masyarakat yang menggunakan jasa tersebut tapi juga
berdampak pada orang lain. Karena pelanggan yang kecewa akan bercerita
dalam hal ini seperti rumah sakit, baik milik pemerintah, swasta maupun
klinik-klinik kesehatan.
Mutu pelayanan rumah sakit mempunyai dua komponen, yaitu
yang mengeluh dan merasa tidak puas dengan kualitas pelayanan yang
diberikan oleh rumah sakit pemerintah ataupun swasta. Hal ini menunjukan
jarang pula pasien yang memilih kabur (pulang tanpa pamit) dari rumah
umum terjadi di rumah sakit dan seolah-olah merupakan hal yang biasa
terjadi, dan itu merupakan hak dari setiap pasien sehingga kasus ini jarang
dipermasalahkan oleh rumah sakit (Gunawan, 2013). Tetapi bila dikaji lebih
jauh, hal ini sebenarnya merupakan masalah bagi rumah sakit dimana
rumah sakit. Selain itu dengan tingginya kasus pulang paksa menujukan
juga didukung oleh Ferry Yudhy dan Suhendra, (2010) yang menyatakan
juga telah dilakukan antara lain oleh; Erdi Gunawan, (2013) yang meneliti
rumah sakit, terutama terhadap pasien yang tanpa asuransi. Oleh karena itu,
untuk menurunkan kasus pasien pulang paksa, rumah sakit dituntut untuk
1. Manfaat Teoritis
konsumen.
2. Manfaat Praktis
loyalitas baik untuk pelanggan yang lama maupun yang baru. Selanjutnya
penelitian bagi peneliti yang akan datang atau paling tidak dapat