Anda di halaman 1dari 2

Nama : Annisa Rahmawati

NIM : 33010210005

Kelas : HKI-E

Makam Aulia Gunungpring


(Kyai Raden Santri)

Makam para aulia' yang ada di Gunungpring, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah sudah
cukup terkenal. Tempat ziarah ini selalu ramai dikunjungi setiap harinya. Dari mulai pagi hingga
dini hari pun masih banyak pengunjung yang berdatangan untuk ziarah. Para aulia' dan ulama yang
dimakamkan di tempat ini diantaranya yaitu Kyai Raden Santri, KH. Abdurrohman, KH. Dalhar,
Kyai Krapyak Kamaludin, KH. Harun, Ny. Harun, Kyai Abdulloh Sajad, Kyai Gus Jogorekso, Nyai
Hj. Suratinah Jogorekso, KH. Qowaid Abdulloh S, Kyai Kertonjani, dan KH. Chusain.

Salah satu aulia' yang paling terkenal yaitu Kyai Raden Santri (Pangeran Singosari Mataram
Islam). Kyai Raden Santri merupakan trah Prabu Brawijaya V Nata Majapahit. Ki Ageng
Pamanahan menikah dengan Nyai Ageng Sabinah yang kemudian menurunkan beberapa anak salah
satunya Raden Santri dan Panembahan Senopati, dari Panembahan Senopati maka dari sinilah
Dinasti Mataram bermula, dengan demikian maka Raden Santri adalah seorang yang mengalir
darah bangsawan (darah biru).

Beliau merupakan ulama awal yang menyebarkan agama Islam di Magelang dan sekitar
Kedu. Kyai Raden Santri dilahirkan di Pajang dan ketika Kyai Ageng Pemanahan babad alas
Mentaok, Kyai Raden Santri pun ikut serta dalam rombongan. Setelah Mataram kokoh sebagai
Perdikan. Kanjeng Panembahan Senopati memberikan Gelar pada adiknya dengan nama Pangeran
Singosari. Dan bertugas dakwah di utara Mataram sambil menjaga keamanan Mataram dari sebelah
utara. Kyai Raden Santri Wafat pada tahun 1611 yang kemudian di makamkan di Gunungpring.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, tempat tersebut dulunya merupakan suatu
pegunungan yang ditumbuhi oleh berumpun-rumpun bambu (pring) dan kemudian dibuka oleh
Kyai Raden Santri (Pangeran Singosari) untuk mengajarkan agama Islam, sampai kemudian
menjadi sebuah pesanggrahan dan lama-lama menjadi sebuah Desa yang kemudian terkenal dengan
nama Desa Gunungpring.

Keturunan Kyai Raden Santri di antaranya yaitu Kyai Krapyak I, Kyai Krapyak II, Kyai
Krapyak III, Kyai Harun, Kyai Abdullah Sajad, Kyai Gus Jogorekso, R. Tolkhah, RM. Anwar
Abdullah Sajad, R. Rochmad, Raden Qowaid Abdul Sajad. Anak keturunan Kyai Raden Santri
inilah yang kemudian menjadi ulama penyebar dakwah Islam di wilayah Gunung Pring hingga
kini yang mana kini peran tersebut dilanjutkan melalui Pondok Pesantren Darussalam di
Watucongol, Muntilan, Magelang, Jawa Tengah.

Sampai saat ini, makam aulia' di Gunungpring dan sekitarnya menjadi tujuan wisata religi.
Hal ini dikarenakan kesejarahan daerah tersebut sebagai muncul dan berkembangnya ajaran agama
Islam, beberapa makam wali dan ulama, dan sekaligus menjadi tempat Pondok Pesantren ternama,
yakni Ponpes Darussalam di Watucongol, Gunungpring, Muntilan.

Untuk sampai ke makam, kita harus menaiki anak tangga sekitar 10-15 menit. Di sepanjang
anak tangga juga terdapat pedagang yang menjual berbagai oleh-oleh, mulai dari makanan,
aksesoris, pakaian, sarung, peci, dan sebagainya. Saat dini hari pun para pedagang masih tetal
berjualan, karena waktu dini hari biasanya ramai pengunjung. Selain itu, waktuwaktu menjelang
bulan Ramadhan juga sangat ramai, banyak para peziarah dari luar daerah yang datang ke makam
Gunungpring untuk berziarah. Dengan berziarah membuat kita tidak mudah tergiur oleh
kesenangan dunia yang bersifat sementara dan senantiasa mengingat kematian.

Daftar Pustaka :

Wiyonggoputih (2015). Raden Santri Gunung Pring Bangsawan yang Tawadhuk

Guntur Redaksi (2020). Komplek Makam Gunungpring

Anda mungkin juga menyukai