Anda di halaman 1dari 23

PENYELENGGARAAN PERIZINAN

BERUSAHA DI DAERAH

ALFIAN, S.SOS, M.SI


KEPALA BIDANG PEPNYELENGGARAAN PELAYANAN PERIZINAN
DPMPTSP PROVINSI KEPULAUAN RIAU
DASAR
1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2OI4 tentang Pemerintahan Daerah
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha Berbasis Risiko.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perizinan Berusaha di Daerah.
5. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 3
Tahun 2021 tentang Sistem Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Terintegrasi
Secara Elektronik.
6. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pelayanan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko dan Fasilitas Penanaman Modal.
7. Peraturan Badan Koordinasi Penanaman Modal Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2021 tentang Pedoman dan Tata Cara Pengawasan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko.
KEWENANGAN PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA
DI DAERAH

 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah dilaksanakan oleh


Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah provinsi, dan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota sesuai dengan kewenangannya berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan. (Pasal 3 PP 6 Tahun 2021).
 Gubernur mendelegasikan kewenangan Pemerintah Daerah provinsi dalam
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah kepada kepala DPMPTSP
provinsi. (Pasal 4 ayat (1) PP 6 th 2021)
 Bupati/walikota mendelegasikan kewenangan Pemerintah Daerah
kabupaten/kota dalam Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
kepada kepala DPMPTSP kabupaten/ kota (Pasal 5 (1) PP 6 th 2021)
PELAKSANAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah dilakukan untuk


meningkatkan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha. (Pasal 6 ayat (1)
PP 6 th 2021)
 Peningkatan ekosistem investasi dan kegiatan berusaha, meliputi:
a. Perizinan Berusaha Berbasis Risiko;
b. persyaratan dasar Perizinan Berusaha; dan
c. Perizinan Berusaha sektor dan kemudahan persyaratan investasi.
Lanjutan ...

 Perizinan Berusaha Berbasis Risiko, dilakukan berdasarkan penetapan


tingkat risiko dan peringkat skala usaha kegiatan usaha.
 Persyaratan dasar Perizinan Berusaha meliputi:
a. kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang;
b. persetujuan lingkungan; dan
c. persetujuan bangunan gedung dan sertifikat laik fungsi
Lanjutan.....
Perizinan Berusaha sektor yang diselenggarakan di daerah
terdiri atas sektor:

a. Kelautan dan Perikanan h. pekerjaan umum dan perumahan


b. Pertanian rakryat;
c. Lingkungan Hidup dan i. transportasi;
Kehutanan j. kesehatan, obat dan makanan;
d. energi dan sumber daya mineral; k. pendidikan dan kebudayaan;
l. pariwisata;
e. ketenaganukliran; m. keagamaan;
f. perindustrian; n. pos, telekomunikasi, penyiaran, dan
g. Perdagangan sistem dan transaksi elektronik;
o. pertahanan dan keamanan; dan
p. ketenagakerjaan.
Sektor ketenaganukliran, keagamaan serta pertahanan dan keamanan merupakan
kewenangan Pemerintah Pusat yang proses perzinannya terintegrasi dengan pelayanan
Perizinan Berusaha di daerah.
MENAJEMEN PENYELENGGARAAN PERIZINAN BERUSAHA DI DAERAH

 Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah Provinsi dilaksanakan oleh


DPMPTSP Provinsi dan Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah
Kabupaten/kota dilaksanakan oleh DPMPTSP Kabupaten/Kota.
 Manajemen Penyelenggaraan Perizinan Berusaha di Daerah meliputi:
a. pelaksanaan pelayanan;
b. Pengelolaan pengaduan masyarakat;
c. pengelolaan informasi;
d. penyuluhan kepada masyarakat;
e. pelayanan konsultasi; dan
f. pendampingan hukum.
Pelaksanaan Pelayanan Perizinan
 Pelaksanaan pelayanan Perizinan Berusaha di daerah wajib
menggunakan Sistem OSS yang dikelola oleh Pemerintah Pusat terhitung
sejak Sistem OSS berlaku efektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan mengenai penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko
 Pelaksanaan pelayanan Perizinan Berusaha di daerah dilengkapi
dengan layanan khusus bagi kelompok rentan, lanjut usia, dan
penyandang disabilitas dalam mendapatkan jasa pelayanan Perizinan
Berusaha.
 Pemerintah Daerah dapat mengembangkan sistem pendukung
pelaksanaan Sistem OSS sesuai dengan norma, standar, prosedur, dan
kriteria yang ditetapkan Pemerintah Pusat.
Lanjutan....

 Pelayanan Sistem OSS pada Perizinan Berusaha di daerah dilakukan secara mandiri
oleh Pelaku Usaha.
 Pelayanan secara mandiri dilakukan dengan perangkat/fasilitas sendiri atau yang
disediakan oleh DPMPTSP.

 Dalam hal pelayanan Sistem OSS belum dapat dilaksanakan secara mandiri,
DPMPTSP melakukan:
a. pelayanan berbantuan; dan/atau
b. pelayanan bergerak.
 Pelayanan berbantuan dilakukan secara interaktif antara DPMPISP dan Pelaku
Usaha.
 Pelayanan bergerak dilakukan dengan mendekatkan keterjangkauan pelayanan
kepada Pelaku Usaha dengan menggunakan sarana transportasi atau sarana
lainnya.
Lanjutan..

 Pelaksanaan pelayanan Perizinan Berusaha oleh DPMPTSP tidak


dipungut biaya.
 Pertzinan Berusaha tertentu pada DPMPTSP dikenakan retribusi
daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pengelolaan pengaduan masyarakat
 Pengelolaan pengaduan masyarakat dilakukan secara cepat, tepat,
transparan, adil, tidak diskriminatif, dan tidak dipungut biaya.
 Pengelolaan pengaduan masyarakat dilaksanakan dengan tahapan:
a. menerima dan memberikan tanda terima;
b. memeriksa kelengkapan dokumen;
c. mengklasifikasi dan memprioritaskan penyelesaian;
d. menelaah dan menanggapi;
e. menatausahakan;
f. melaporkan hasil; dan
g. memantau dan mengevaluasi.
 Pelaksanaan pengelolaan pengaduan masyarakat terintegrasi dengan
kementerian/lembaga dan perangkat daerah melalui Sistem OSS.
Pengelolaan informasi
 Pengelolaan informasi dilakukan secara terbuka dan mudah diakses oleh
masyarakat.
 Pelaksanaan pengelolaan informasi, paling sedikit:
a. menerima permintaan layanan informasi; dan
b. menyediakan dan memberikan informasi terkait layanan Perizinan
Berusaha.
 Penyediaan dan pemberian informasi dilakukan melalui subsistem
pelayanan informasi dalam Sistem OSS.
 Selain pelayanan informasi tersebut diatas, Pemerintah Daerah dapat
menyediakan dan memberikan informasi lainnya, paling sedikit memuat:
a. profil kelembagaan perangkat daerah; b. standar pelayanan Perizinan
Berusaha di daerah; dan c. penilaian kinerja PTSP.
Penyuluhan Kepada Masyarakat
 Penyuluhan kepada masyarakat, meliputi:
a. hak dan kewajiban Pemerintah Daerah dan masyarakat terhadap
pelayanan Perizinan Berusaha;
b. manfaat Perizinan Berusaha bagi masyarakat;
c. persyaratan dan mekanisme layanan Perizinan Berusaha;
d. waktu dan tempat pelayanan; dan
e. tingkat risiko kegiatan usaha.
 Penyelenggaraan penyuluhan kepada masyarakat dilakukan melalui:
a. media elektronik; b. media cetak; dan/atau c. pertemuan.
 Pelaksanaan penyuluhan dilakukan oleh DPMPTSP berkoordinasi dengan
perangkat daerah teknis secara periodik.
Pelayanan konsultasi
 Pelayanan konsultasi, paling sedikit:
a. konsultasi teknis jenis layanan Pertzinan Berusaha;
b. konsultasi aspek hukum Pertzinan Berusaha; dan
c. pendampingan teknis.

 Pelayanan konsuitasi dilakukan di ruang konsultasi yang disediakan dan /atau


daring.
 Layanan konsultasi dilakukan oleh DPMPTSP berkoordinasi dengan perangkat
daerah teknis secara interaktif.
Pendampingan hukum

 Pendampingan hukum dilakukan dalam hal terdapat permasalahan hukum


dalam proses dan pelaksanaan perrzinan yang melibatkan DPMPTSP.
 Pendampingan hukum dilakukan oleh perangkat daerah yang
membidangi hukum.
Arsitektur Sistem OSS BerbasisRisiko

5
Copyright © 2021 Kementerian Investasi/BKPM. All rights reserved.
Persyaratan Dasar PerizinanBerusaha

Menyederhanakan dan mengintegrasikan perizinan dasar dari sejumlah UU

Persetujuan
Kesesuaian Kegiatan Persetujuan Bangunan Gedung
Pemanfaatan Ruang Lingkungan (PL) (PBG) dan Sertifikat
(KKPR) Laik Fungsi (SLF)
• Daerah yang memiliki Rencana Detail • Setiap rencana usaha dan/atau
Tata Ruang (RDTR) otomatis kegiatan yang berdampak
mendapatkan konfirmasi KKPR (penting/tidak penting) terhadap • PBG untuk membangun baru,
• Daerah yang memiliki Rencana Tata lingkungan hidup wajib memiliki: mengubah, memperluas, mengurangi,
Ruang W ilayah (RTRW) perlu Amdal, UKL-UPL atau SPPL. dan/atau merawat BG sesuai standar
persetujuan KKPR di Kementerian • PL merupakan persetujuan terhadap: teknis BG.
ATR/BPN. KKLH (Keputusan Kelayakan • Bangunan tak berisiko tinggi boleh
• Persetujuan KKPR otomatis oleh sistem
Lingkungan Hidup)-Amdal, atau mengacu prototipe/purwarupa.
Online Single Submission (OSS) untuk • Bangunan berisiko tinggi wajib
Usaha Menengah Kecil (UMK) pada PKPLH (Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Lingkungan Hidup)-UKL- disetujui pemerintah.
Sektor: • SLF diterbitkan manajemen pengawas
a. Pertanian < 25 Hektare; UPL.
• Detail mengacu pada PP No. 22 Tahun konstruksi.
b. Perumahan Masyarakat
Berpenghasilan Renda (MBR) < 5 2021 tentang Penyelenggaraan • Detail mengacu pada PP No. 16 Tahun
Hektare; Perlindungan dan Pengelolaan 2021 tentang Peraturan Pelaksanaan
c. Usaha lainnya <1 Hektare. Lingkungan Hidup. UU No. 28 Tahun 2002 tentang
• Detail mengacu pada PP No. 21 Tahun 2021 Bangunan Gedung.
tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang

Copyright © 2021 Kementerian Investasi/BKPM. All rights reserved.


Perizinan Berusaha Berbasis Risiko

7
Copyright © 2021 Kementerian Investasi/BKPM. All rights reserved.
Alur Penerbitan Perizinan Berusaha (dengan fiktifpositif)
Sudah Sistem Otomatis
NotifikasiPermohonan MenerbitkanPerizinan
Permohonan Berusaha
Pelaku Usaha Perizinan Berusaha kepada K/L/D, diikuti durasi sudah
melewatiSLA

melalui OSS Kelengkapan K/L/D?


VerifikasiPermohonan
Persyaratan oleh K/L/D
Belum

Sistem OSS menerbitkan Perizinan Berusaha a.n.


Disetujui Menteri/Kepala
Lembaga/Gubernur/Bupati/Walikota
NotifikasiPerangkat
Kurang Lengkap Sistem OSS menyampaikan permintaanuntuk
K/L/D
melengkapi kekurangan
melalui OSS RBA
Ditolak Sistem OSS menyampaikan penolakan

*Menteri/Kepala Lembaga, Kepala DPMPTSP Provinsi a.n. Gubernur, Kepala DPMPTSP Kab/Kota a.n. Bupati/Walikota,
Administrator KEK dan Kepala BPKBPBP, sesuai kewenangan.
Copyright © 2021 Kementerian Investasi/BKPM. All rights reserved.
PerBKPM 4/2021, Lampiran II – Format
Perizinan Berusaha Risiko Rendah

2
6
PerBKPM 4/2021, Lampiran II & V – Format Perizinan
Berusaha Risiko Menengah Rendah

2
7
PerBKPM 4/2021, Lampiran – Format
Perizinan Berusaha Risiko Tinggi_Izin

22
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai