Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengertian Mediasi
Pengertian mediasi yang diberikan Kamus Besar Bahasa Indonesia mengandung tiga unsur
penting. Pertama, mediasi merupakan proses penyelesaian perselisihan atau sengketa yang terjadi
antara dua pihak atau lebih. Kedua, pihak yang terlibat dalam penyelesaian sengketa adalah pihak-
pihak yang berasal dari luar pihak yang bersengketa. Ketiga, pihak yang terlibat dalam penyelesaian
sengketa tersebut bertindak sebagai penasihat dan tidak memiliki kewenangan apa-apa dalam
pengambilan keputusan. Penjelasan mediasi dari sisi kebahasaan lebih menekankan pada keberadaan
pihak ketiga yang menjembatani para pihak bersengketa untuk menyelesaikan perselisihannya.1
Mediasi dalam perkara pidana tidak diatur secara khusus dalam peraturan perundang-
undangan, namun pada praktiknya dilakukan mediasi. Penerapan mediasi terbatas pada perkara
tertentu saja yang dilakukan oleh anak dan dalam perkara yang ancaman pidananya tidak berat yaitu
kesalahan dalam bentuk kesengajaan (dolus) atau kelalaian (culpa). Sebagai contoh dalam tindak
pidana karena kelalaian pada kecelakaan lalu lintas ternyata dapat dilakukan mediasi pada saat
perkara masih tahap penyidikan oleh Kepolisian.
Mediasi pidana sebagai alternatif dalam sistem peradilan pidana pada kasus kecelakaan lalu
lintas sangat diperlukan, dikarenakan:
a. Diharapkan dapat mengurangi penumpukan perkara;
b. Merupakan salah satu proses penyelesaian sengketa yang dianggap lebih cepat, murah
dan sederhana;
c. Dapat memberikan akses seluas mungkin kepada para pihak yang bersengketa untuk
memperleh keadilan, dan
d. Memperkuat dan memaksimalkan fungsi lembaga pengadilan dan penyelesaian sengketa
di samping proses menjatuhkan pemidanaan.2
Dan dalam hal kecelakaan lalu lintas biasanya menggunakan mediasi penal. Mediasi penal
sendiri merupakan salah satu bentuk alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan. Berdasarkan
perundang-undangan yang berlaku di Indonesia saat ini (hukum positif) pada prinsipnya kasus
pidana tidak dapat diselesaikan di luar pengadilan, walaupun dalam hal-hal tertentu, dimungkinkan
adanya penyelesaian kasus pidana di luar pengadilan (mediasi penal). Mediasi penal (penal
mediation) sering juga disebut dengan berbagai istilah, antara Iain : "mediation in criminal cases"
atau "mediation in penal matters" yang dalam istilah Belanda disebut strafbemiddeling, dalam istilah
Jerman disebut "Der Aubergerichtliche Tatausgleich" (disingkat dan dalam istilah Perancis disebut
"de mediation ponale"). Karena mediasi penal terutama mempertemukan antara pelaku tindak pidana

1
Tim Redaksi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (Cet. I, Edisi IV; Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 892.
2
Akmal, Djatmika P, Navianto I. Mediasi Penal Sebagai Alternatif Penyelesaian Perkara Pada Tindak Pidana Kecelakaan Lalu
Lintas Yang Mengalami Kerugian Material (Studi Di Polres Jember). J Huk. 2016;1–21.
dengan korban, maks mediasi penal ini sering juga dikenal dengan istilah "Victim- Offender
Mediation" (VOM), Tater-Opfer-Ausgleich (TOA), atau Offender- victim Arrangement (OVA).3

3
Arief, Barda Nawawi, 2012, Mediasi Penal (Penyelesaian Perkara di Luar Pengadilan), Semarang: Pustaka Magister,
hlm. 2.

Anda mungkin juga menyukai