Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

MANFAAT MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK

DI PASAR SERUNI KELURAHAN SAIGON PONTIANAK TIMUR

DOSEN PENGAMPU : NS. MATHER, S.KEP., M.SOS

DISUSUN OLEH :

CHIKA DHENIA PRAMANI PUTRI LAUNURU

201121009

PRODI STUDI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN NERS

POLTEKKES KEMENKES PONTIANAK

TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Program Pemberdayaan : Pemanfaatan sampah organic dan anorganik


2. Pengusul Program Pemberdayaan Masyarakat
a. Nama Lengkap : Chika Dhenia Pramani Putri Launuru
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIM : 201121009
d. Jurusan : Keperawatan
e. Perguruan Tinggi : Poltekkes Kemenkes Pontianak
3. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah (Desa/Kelurahan) : Saigon
b. Kabupaten/Kota : Kota Pontianak
c. Provinsi : Kalimantan Barat

Pontianak, 19 November 2021

Mengetahui, Penulis
Dosen Pengampu

Ns. Mather, S.Kep., M.Sos Chika Dhenia Pramani.P.L


NIP. 197610162006041002 NIM. 201121009
LEMBAR PENGESAHAN

PANITIA PELAKSANA KEGIATAN

“MANFAATAN MENGELOLA SAMPAH ORGANIK DAN ANORGANIK”

DI PASAR SERUNI KELURAHAN SAIGON PONTIANAK TIMUR

Hormat Kami,

Ketua Panitia Sekretaris

Chika Dhenia Pramani.P.L Muhammad Rahul Fikri


NIM. 201121009 NIM. 201121035

Menyetujui,

Dosen Pengampu

Mata Kuliah Pemberdayaan Masyarakat

Ns. Mather, S.Kep., M.Sos

NIP. 197610162006041002
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis
tidak akan sanggup untuk menyelesaikan proposal ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat kelak.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan proposa sebagai tugas dari mata kuliah Pembedayaan Masyarakat dengan judul
“Manfaatan Mengelola Sampah Organic Dan Anorganik”

Penulis tentu menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk proposal ini, agar nantinya dapat menjadi proposal yang
lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada proposal ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada dosen
Pemberdayaan Masyarakat yang telah membimbing dalam menulis proposal ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pontianak,19 November 2021

Chika Dhenia Pramani Putri .L


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus
dibuang. Sampah tidak berarti sesuatu hal yang tidak dapat dipakai lagi atau didaur
ulang. “Pada umumnya sampah berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia,
termasuk kegiatan industry”, ( Azwar, 1990 dalam Oswari Suryanto Susilowati,
2006 : 59 ). Tanpa disadari kegiatan manusia banyak menghasilkansampah. Sampah
yang dihasilkan manusia dari kehidupan rumah tangganya disebut sampah rumah
tangga. Selain itu sampah juga banyak dihasilkan dari sisa industry.Sampah yang
dihasilkan dari sisa industry disebut sebagai limbah.

“Limbah industri bersumber dari kegiatan industry baik karena proses


secaralangsung maupun secara tidak langsung. Limbah bersumber langsung dari
kegiatanindustry yaitu limbah yang terproduksi bersamaan dengan proses produksi
sedangberlangsung, dimana produk dan limbah hadir pada saat yang sama”,
( PerdanaGinting 2007 : 37 ). Limbah industry merupakan proses dari kegiatan
industry yangperlu mendapat penanggulangan. Berbagai proses industry kebanyakan
menghasilkanlimbah yang bersifat cairan sehingga sangat susah untuk diolah.
Pengkonsumsian produk industy di di tengah masyarakat sudah menjadi tanggung
jawab masyaraka tsendiri. Oleh sebab itu masyarakat harus benar-benar jeli terhadap
kasus limbah atau persampahan supaya lingkungan disekitarnya tidak terjadi
pencemaran lingkungan yang hebat.

Limbah atau sampah rumah tangga saat ini banyak yang menumpuk
hinggavolumenya naik sampai ambang batas. Semua ini karena meningkatnya
jumlahpenduduk dan belum banyaknya penanganan limbah secara
benar.“Kecenderungan jumlah penduduk yang semakin meningkat dewasa ini diikuti
kegiatan kota yangmakin berkembang menimbulkan dampak adanya kecenderungan
buangan/limbah yang meningkat dan bervariasi (Syafrudin, 2006 : 2). Seiring dengan
pertambahan penduduk menimbulkan penumpukan sampah yang hebat.

Selama ini, sampah kurang mendapat perhatian serius pemerintah daerah.Terbukti


dengan menumpuknya sampah di depo-depo sampah atau pun di tempatsampah
rumah tangga. Keadaan ini amat memprihatinkan, karena dengan penumpukkan
sampah akan mengakibatkan penyakit dan polusi.“Menumpuknya sampah yang hebat
akan menimbulkan warga sekitar terancam wabah penyakit.Berbagai permasalahan
dalam pengelolaan sampah tersebut tentu saja memerlukan penanganan yang serius
karena pertumbuhan kota yang cepat secara langsung berimplikasi pada pembangunan
infrastruktur dasar dan pelayanan publik.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pelaksanaan rangkaian kegiatan pada saat sebelum kegiatan, saat
kegiatan, maupun sesudah kegiatan pemanfaatan sampah di kelurahan Saigon
Pontianak Timur ?
2. Bagaimana respon warga terhadap pelatihan ketrampilan yang dilakukan?
3. Bagaimana dampak yang ditimbulkan setelah kegiatan pelatihan ketrampilan telah
selesai dilaksanakan?

C. Analisis Situasi:
1. Lokasi:
Lingkungan pasar yang becek, kumuh akibat pembuangan sampah bekas sayuran dan
buangan air cucian daging dan segala jenis ikan laut menjadi hal yang perlu untuk
diperhatikan, utamanya di Pasar Seruni,Kelurahan Saigon Pontianak Timur. Di dalam
lingkungan pasar khusus tempat penjualan sayur dan daging serta ikan-ikan seperti
ikan tawar, payau maupun ikan laut terletak di bagian belakang yang dapat dijangkau
dengan masuk gang belakang area pasar, disitulah tempat para penjual sayur, ikan
daging dan beberapa penjual buah melakukan transaksi jual-beli.

2. Policy problem (Lingkungan):


Permasalahan lingkungan yang terjadi di wilayah Pasar Seruni tersebut adalah
mengenai pembuangan limbah bekas cucian daging dan ikan yang masih dalam
proses penataan. Selain itu hal yang sama sekali belum menjadi perhatian adalah
mengenai sampah-sampah bekas sayuran, dan bekas wadah ikan-ikan asin seperti
pindang dan bandeng yang terbuat dari bambu tipis. sampah-sampah yang ada hanya
dikumpulkan dan ditengah jalan agar tertindas kendaraan-kendaraan yang lewat gang
kecil tersebut, memang meskipun jalannya tidak terlalu besar, banyak kendaraan
yang lewat karena memang jalan tersebut dapat menjadi alternatif menuju pasar dan
juga menuju daerah pertokoan dan arah jalan raya. Lingkungan jalan yang menjadi
alternatif menuju jalan raya tersebut terlihat kumuh, kotor dan ban kendaraan harus
terganggu dengan sampah-sampah yang harus ditindas, bahkan kadangkala ban
kendaraan hampir tergelincir lantaran menindas sampah bekas sayuran yang licin,
sehingga diperlukan adanya pengelolaan mengenai sampah-sampah tersebut agar
tidak mengganggu lingkungan jalan tersebut.
3. Pokok Persoalan:
Sampah-sampah yang berada ditengah jalan begitu mengganggu pemandangan dan
lingkungan pasar serta jalan tersebut, selain itu kendaraan yang lewat juga menjadi
korban dari adanya sampah tersebut sehingga diperlukan adanya soslusi mengenai
sampah-sampah tersebut seperti proses pengelolaan lebih lanjut agar sampah-sampah
dari penjual sayur, buah dan ikan dapat dikelola menjadi hal-hal tertentu yang lebih
bermanfaat sehingga sampah tidak lagi berserakan melainkan dikumpulkan dan
dialokasikan.

D. Tujuan:
Tujuan diadakannya kegiatan pengelolaan sampah Pasar Seruni, ini adalah
diantaranya:
1. Sedikit demi sedikit mengurangi volume sampah pasar yang dibuang sembarangan,
terutama yang dikumpulkan ditengah jalan.
2. Dapat mengelola sampah menjadi sesuatu berguna bagi masyarakat seperti pupuk
kompos dan lain sebagainya.
3. Dengan upaya pengelolaan secara lebih modern diharapkan dapat memiliki nilai jual
sehingga dapat mendatangkan keuntungan ekonomi bagi para pengelola dan para
stakeholder serta para penjual di pasar yang turut berpartisipasi.
4. Dapat menjadi referensi bagi pengelolaan sampah padar tradisional yang lain.

E. Manfaat:
Manfaat yang dapat diambil dari adanya kegiatan pengelolaan sampah Pasar Seruni,
ini diantaranya adalah:
1. Mereduksi sampah secara sistematis.
2. Mengurangi penyebab kerusakan lingkungan.
3. Membantu menghindarkan pasar dari lingkungan kumuh.
4. Menambah penghasilan bagi masyarakat atau komunitas pasar.
5. Menyediakan pupuk organik yang berkualitas bagi petani dengan harga yang
terjangkau.
6. Menanggulangi kelangkaan pupuk dan lahan kritis.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Nama Kegiatan
Adapun nama kegiatan ini adalah “Manfaat Mengelola Sampah Organik Dan
Anorganik”

B. Sasaran
Adupan sasaran dari kegiatan ini adalah masyarakat di wilayah pasar seruni
kelurahan Saigon Pontianak Timur.

C. Waktu dan tempat


a. Hari/ Tanggal : Minggu, 5 Desember 2021
b. Waktu : Pukul 08.00 WIB – 10.00 WIB
c. Tempat : Gedung serba guna

D. Bentuk Kegiatan
1. Rangkaian Kegiatan:
Proses pembuatan kompos/ pupuk organik dari sampah pasar dilakukan dengan cara
sebagai berikut:
1. Pengumpulan dan pemisahan sampah.
Sampah dikumpulkan dari dalam pasar dan ditampung di ruang penampungan. Di
tempat ini sampah non organik dipisahkan dengan sampah organik. Pada tahap ini
dapat dilakukan dengan manual oleh para pedagang sayur dan buah di pasar dengan
bantuan petugas kebersihan.
2. Pencacahan Sampah.
Sampah organik yang sudah terpisah dengan sampah non organik selanjutnya dicacah
dengan menggunakan mesin pencacah. Tujuan dari pencacahan ini adalah untuk
memperkecil dan menyeragamkan bahan baku kompos.
3. Penyiapan PROMI.
Umumnya untuk bahan-bahan lain PROMI diencerkan dengan air, tetapi untuk
sampah pasar ini PROMI tidak boleh diencerkan dengan air. Karena kandungan air di
dalam sampah sudah cukup tinggi sehingga penambahan air akan kurang baik untuk
proses pengomposan. Bahan yang digunakan untuk mengencerkan PROMI adalah
pasir atau tanah kering. Tanah/Pasir diayak terlebih dahulu sebelum digunakan.
Pecampuran PROMI di dalam Bak Pengomposan, selanjutnya sampah yang telah
dicacah dicampurkan dengan PROMI dan ditampung di bak-bak pengomposan.
Sampah tidak boleh diinjak-injak, karena akan menyebabkan menjadi padat dan
kandungan udara di dalam kompos berkurang. Setelah itu biarkan sampah dengan
terbuka sampai 14 hari dan siap di panen. Setiap 3 hari sekali dilakukan pembalikan
sampah.
4. Panen Kompos.
Setelah 14 hari sampah akan berubah warna menjadi kehitaman dan menjadi lebih
lunak. Kompos sampah telah cukup matang.Kompos selanjutnya dipanen dan dibawa
ke tempat pengolahan lebih lanjut. Di tempat ini kompos dicacah lagi dan dikemas ke
dalam karung-karung plastic. Setelah proses ini kompos atau pupuk siap untuk
dipasarkan.
5. Pengolahan Paska Panen.
Setelah dipanen kompos dijemur untuk mengurangi kadar air kompos. Kompos yang
telah kering selanjutnya dicacah agar ukurannya seragam dan menarik.Kemudain
kompos dikemas ke dalam karung-karung plastik.
6. Pengemasan.
Setelah itu dilakukan pengemasan sesuai dengan permintaan konsumen.Untuk
kompos curah kita kemas dalam karung berisi 20 kg. Sedangkan untuk pupuk organik
bentuk granular 1 sak/karung berisi 25 kg. Setelah dikemas kompos dan pupuk
organik granular tersebut siap untuk di jual
2. Stakeholder:
Para pembangku kepentingan (stakeholder) dalam kegiatan pengelolaan sampah pasar
ini melibatkan beberapa pihak diantaranya:
1. Kepala Dinas Pengelola Pasar Sambi sebagai koordinator yang mengkoordinis para
petugas kebersihan dengan penjual sayur dan buah di pasar.
2. Petugas kebersihan yang akan membantu penjual sayur dan buah dalam
mengumpulkan dan memisahkan sampah. Petugas berjumlah 3 orang, 2 orang
membantu mengumpulkan dan memilih, 1 orang lainnya akan membawa gerobak
dorong dan membantu pengankutan sampah dari pasar ketempat pengolahan sampah.
3. Beberapa penjual sayur dan buah kebanyakan dapat menyerahkan penjualan kepada
para istri dan anaknya, kemudian para bapak-bapak menjadi pekerja di tempat
pengolahan sampah. dalam pengolahan sampah dibutuhkan pekerja sebanyak 7 orang
yang akan bekerja mulai dari membantu pengangkutan dari pasar, pencacahan sampai
dengan pengemasan.

E. Perkiraan Biaya:
1. Biaya Peralatan Mesin

No Nama Barang Harga@ Jumlah Jumlah Harga


.

1. Mesin pencacah Rp. 17.500.000 1 Rp. 17.500.000


kompos

2. Ayakan Rp. 5000 1 Rp. 5000

3. Pan granulator Rp. 10.900.000 1 Rp. 10.900.000

4. Timbangan Rp. 1.200.000 1 Rp. 1.200.000

5. Mesin jahit karung Rp. 650.000 1 Rp. 650.000

Jumlah Rp. 30.255.000

2. Biaya Tenaga Kerja

No Pelaksana Jumlah Honor/Hari Jumlah Biaya


.
1. Koordinator 1 Rp. 35000 Rp. 35.000

2. Karyawan 6 Rp. 25.000 Rp. 150.000

3. Pekerja 7 Rp. 20.000 Rp. 140.000

Jumlah Rp. 325.000

3. Biaya Tambahan:

No Nama Barang Harga@ Jumlah Jumlah biaya


.

1. Promi Rp. 30.000 1 Rp. 30.000

2. Plastik mulsa penutup Rp. 2 rol/460 Rp. 460.000


tumpukan kompos 230.000/230m/rol

3. Sekop garpu untuk Rp. 25.000 7 Rp. 175.000


memilah-milah
sampah

4. Keranjang sampah Rp. 15.000 17 Rp. 225.000

5. Ember Rp. 3000 10 Rp. 30.000

6. Karung Rp. 1000 20 Rp. 20.000

7. Tali plastik Rp. 8.200 5 Rp.41.000

8. Gerobak sampah Rp. 400.000 5 Rp. 2.000.000

9. Sekop Rp. 20.000 7 Rp. 140.000

Jumlah Rp. 3.121.000

4. Rekapitulasi Anggaran Biaya:

No. Nama Kebutuhan Biaya

1. Biaya Peralatan Mesin Rp. 30.255.000

2. Biaya Tenaga Kerja Rp. 325.000

3. Biaya tambahan Rp. 3.121.000

Jumlah Rp. 33.701.000


F. SCHEDULE:
Jadwal Kegiatan dilakukan per 6 bulan

Bulan ke
Kegiatan 1 2 3 4 5 6

1. Pengumpulan data dan X X


pembuatan proposal

2. Sosialisasi dan pelatihan X

3. Proses pengumpulan sampah X X


dan proses produksi

4. Pemasaran hasil produksi X X

5. Evaluasi keseluruhan X X

6. Pembuatan laporan akhir X

G. Penutup
Demikianlah proposal kegiatan “Manfaat Mengelola Sampah Organik Dan
Anorganik” ini kami sampaikan sebagai bahan pertimbangan. Besar harapan kami
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, demi suksesnya kegiatan ini. Atas
kerjasama dan dukungan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai