Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Menjadikan sekolah yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik adalah cita-cita
setiap kepala satuan pendidikan. Tentunya untuk mencapai itu semua diperlukan usaha dengan
membuat program inovatif yang jelas dan terukur untuk setiap potensi yang diingin
dikembangkan.

Kurikulum 2013 mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai
pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif serta mampu berkontribusi
pada kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara (Kemendikbud, 2013:3). Tantangan
eksternal lainnya terkait globalisasi dan kemajuan tekonologi informasi dan perkembangan
pendidikan ditingkat Internasional (kemendikbud 2013:1-2). Oleh sebab itu kepala sekolah
diharapkan mampu berperan dalam mengorganisasi dan mengoptimalkan seluruh potensi sekolah
termasuk merubah mind-setpara guru tidak ada alasan usia apabila ingin melakukan perubahan.

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, perlu kerja sama setiap elemen yang ada disekolah.
Sebagai pimpinan satuan pendidikan, kepala sekolah harus mampu melakukan inovasi
menciptakan banyak program dan bagaimana menggerakkan semua komponen untuk bekerja
secara solid dalam menggapai tujuan bersama dalam rangka menciptakan keunggulan-
keunggulan.

Saat ini semua sekolah berlomba-lomba merebut hati masyarakat untuk mempercayakan anaknya
untuk didik. Berbagai strategi dilakukan untuk mendapatkan nilai jual, mulai dari membenahi
sarana prasarana sampai manajemen pembelajaran. Memberikan pembelajaran yang bermutu dan
bermakna, bukan sekedar mencapai target kurikulum.

Pelayanan pendidikan kepada peserta didik harus prima. Oleh kerenanya perlu
disiapkan sumberdaya tenaga pendidik yang mumpuni dan etos kerja yang tinggi.

Membangun komunikasi yang terhubung kepada orang tua sebagai alat kontrol orang tua.
Kreatifitas tenaga pendidik dalam penyajian bahan ajar memiliki daya tarik tersendiri bagi
perserta didik dan tidak membosankan.

Pembinaan dan pendampingan yang berkelanjutan kepada teman-teman guru tidak hanya tertuju
kepada mereka yang muda dan produktif, tetapi diberikan juga kepada guru guru senior. Sebagai
tujuan utamanya adalah bagaimana teman-teman guru dapat menyadari bahwa jika ada motivasi
dalam diri kita untuk melakukan sesuatu, kita akan bisa untuk Meraihnya.

SMP Negeri 1 Tembilahan memiliki kekuatan untuk membina kompetensi para guru. Namun
dalam perjalanannya masih terdapat permasalahan yaitu” tidak meratanya kemampuan guru
dalam menerima dan menerapkan teknologi pembelajaran”. Tentunya ini tidak bisa dibiarkan
dan harus mendapat penanganan khusus agar semua guru dapat memberikan pembelajaran yang
bermakna kepada peserta didik.

Tabel 1: Tingkat penguasaan guru terhadap teknologi pembelajaran sebelum In House


Training

No            Tingkat penguasaan guru           Jumlah


Kelompok guru yang sama sekali tidak menguasai teknologi
Pembelajaran
0 Orang

Kelompok guru menguasai teknologi pembelajarannamun perlu pendampingan


20 orang

Kelompok guru yang terampil dan menguasai tekonologi pembelajaran


42 orang

Untuk mengatasi permasalahan diatas strategi yang kami lakukan agar mencapai keunggulan
adalah dengan mengembangkan motto “Yes We Can". Dengan kerja keras, saling asuh dan
memberikan pendampingan kepada teman yang lemah, dan yang lebih penting memberikan
keyakinan kepada teman-teman guru bahwa kita bisa.

Motto Yes We Can menjadi sumber energi bagi teman-teman guru untuk bangkit bersama
mengembangkan sekolah. Sebagaimana dinyatakan Tracy (2006) bahwa, dalam bekerjasama
dapat menigkatkan komunikasi. Kerjasama dapat mengumpulkan bakat , berbagi tugas dan
tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama. Dengan bekerjasama akan lebih epektif
dibandingkan secara individu.

Budi Purwadi (2011:XV) mengatakan Strategi kesuksesan menekankan pada perencanaan yang
strategis dan sistem monitoring. Keungggulan prestasi tidak akan bisa diraih tanpa progres yang
dilaksanakan dengan kerjasama yang baik. Program yang dilahir menjawab tantangan dari
permasalahan yang ada.

Gambar 1 : beberapa guru mengalami masalahmengoperasikan class room

GAMBARAN

Salah satu kesenjangan yang terjadi terdapatnya beberapa guru yang luar biasa antara lain
motivasi prestasinya tinggi, kreatif, inovatif selalu meng update perubahan dan menguasai
teknologi pembelajaran. Disisi lain terdapat beberapa guru yang rendah motivasiprestasinya,
lambat merenspon perubahandan rendahnya rasa ingin tahu.

Sebelumnya kami hanya memberikan perhatian lebih kepada mereka yang mempersembahkan
prestasinya secara perorangan. Sementara teman-teman guru yang lain mendapat perlakukan
biasa saja. Menyadari kekeliruan itu kami coba merobah strategi baru dengan berupaya
mengangkat kompetensi teman-teman dengan prinsip maju bersama-sama. Yaitu dengan
motto"Yes We Can”.

B. Permasalahan yang perlu diatasi dan dirumuskan sebagai berikut:


1. Bagaimana strategi yang dilakukan untuk menjadi unggul dalam pelayanan
pendidikan di SMP Negeri 1 Tembilahan?
2. Apakah motto “Yes We Can” dapat meningkatkan kemampuan kolektif guru
dalam menggunakan teknologi pembelajaran?

C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah best practice ini adalah :
1. Menentukan langkah-langkah untuk menjadikan SMPN 1 Tembilahan unggul
dalam layanan pendidikan.
2. Menginventarisir hasil dan dampak penerapan motto yes we can terhadap
peningkatan kemampuan guru menguasai teknologi pembelajaran.

D. Manfaat
1. Diperolehnya cara-cara meningkatkan keunggulan sekolah dengan motto “Yes We Can”.
2. Ditemukannya langkah-langkah meningkatkan kompetensi guru dalam menguasai teknologi
pembelajaran.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Telaah konsep motto "Yes We Can"
1. Pengertian Yes We Can
Pengggunaan Yes We Can di Bahasa Indonesia terjemahannya adalah
"ya kita bisa". Motto adalah sebuah kalimat, frasa atau kata sebagai semboyan atau pedoman
yang menggambarkan motivasi,semangat dan tujuan dari suatu organisasi. Motto dapat menjadi
dinding keyakinan agar kita lebih mensyukuri apa yang kita dapatkan.
Beberapa manfaat motto dalam kehidupan antara lain :
1. Sebagai salah satu sumber motivasi, semangat yang membangkitkan adrenalin dalam
mencapai tujuan organisasi.
2. Sebagai kalimat yang mengikat dan menjadi sebuah peraturan yang harus dipatuhi secara
bersama.
3. Sebagai jembatan untuk meraih cita-cita ,sehingga dengan adanya motto organisasi anggota
akan lebih percaya diri, teguh dan mempunyai
komitmen yang lebih baik.

2. Fungsi Motto "Yes We Can” dalam meningkatkan semangat kerja. Menurut Sukini(2005:162)
Motto atau slogan adalah suatu kalimat singkat yang sifatnya persuasi dan susunan kalimatnya
tidak biasa. Persuasi itu sendiri dalam kamus Besar Bahasa Indonesia(KBBI)adalah mengajak,
membujuk dan mempengaruhi sikap. Di SMP Negeril Tembilahan motto yes we can sangat
kental penerapannya, misalnya dalam pidato, gambar, baleho, famlet dan lain sebagainya tetap
menyisipkan motto tersebut. Dengan semangat inilah lahir ide-ide baru dalam membangun
sekolah.

Disini pula muncul kepercayaan diri rekan-rekan guru bahwa kita tidak sendiri. Akan ada teman-
teman lain yang siap membantu kendala dalam menyelesaikan setiap program yang ingin
dicapai. Sebagai kepala sekolah penulis tetap meyakinkan bahwa teman teman pasti bisa, asal
ada motivasi dari dalam diri ingin berubah. Dari yang semula pesimis akhirnya berkat suport dari
teman-teman perlahan bisa berlari dengan kecepatan yang sama. Artinya penulis ingin
mengatakan bahwa dengan semangat dan kerjasama yang baik tidak ada teman-teman yang
tertinggal dan dapat menyelesaikan pekerjaan terutama teknologi pembelajaran.

B. Strategi Pemecahan masalah


1. Deskripsi Strategi Pemecahan Masalah
Sebagai upaya untuk mengatasi masalah yang dihadapi guru SMP Negeri 1 Tembilahan dengan
menerapkan motto yes we can. Yes we can adalah slogan yang selalu di ucapkan untuk
menumbuhkan semangat bekerja di kalangan guru dan siswa untuk mencapai tujuan.

Strategi penerapan motto "yes we can” dalam menumbuhkansemangat kerja, sementara untuk
kemampuan guru menggunakan teknologi pembelajaran dilakukan langkah-langkah sebagai
berikut:

1. Mengembangkan semangat bekerja dan motivasiberprestasi


2. Menciptakan tempat dan suasana bekerja yang nyaman.
3. Memberdayakan semua potensi yang ada
4. Meningkatkan kompetensi guru melalui In House Training
5. Dikomunikasikan dan mensosialisasikan program sekolah

2. Alasan memilih motto yes we can sebagai strategi menjadi unggul. Setiap orang termasuk
guru pernah mengalami jenuh dalam bekerja, apalagi kurang mengerti apa yang akan dikerjakan
kerena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Target yang ingin dicapai sering kali menjadi
beban. Secara tidak sadar dapat menurunkan semangat kerja dan berdampak buruk pada kinerja
seseorang. Motto yes we can menjadi suntikan yang berarti, sehingga teman-teman guru
mendapat pandangan baru dan mulai berpikir untuk meraih kesuksesan. Dengan demikian
mengapa motto”yes we can" menjadi pertimbangan dijadikan strategi sebagai berikut:
1. Diyakini dapat memberikan energi bagi guru untuk menggali potensi dirinya.
2. Apabila energi itu ada dapat menjadi motivasi dalam bekerja terutama dalam menggunakan
teknologi pembelajaran.
3. Dengan membiasakan bekerja sama program akan mudah dilaksanakan.
4. Dengan memberikan pendampingan, teman teman guru yang relatif lemah akan terbantu
menyelesaikan tugasnya.

C. Langkah-langkah kongkrit Upaya meningkatkan kompetensi guru menggunakan


teknologi pembelajan dengan semangat "yes we can" Beberapa langkah kongkrit yang telah
dilakukan kepala sekolah dan teman teman guru adalah sebagai berikut:
1. Senantiasa mengucapkan motto "yes we can" setiap kali menutup
pembicaraan atau pidato.

Sudah menjadi budaya bagi warga sekolah ketika mengakhir


pembicaraan dengan mendengungkan motto”yes we can"dan biasanyajuga dengan kalimat yang
sama. Mempunyai arti tersendiri dan secara spontan membuat semangat untuk melakukan yang
terbaik untuk sekolah yang di cintai.

Gambar 2 : Pembiasaan penggunakan motto" yes we can” pada setiap akhir pembicaraan.

2. Melaksanakan In House Training secara berkala bagi guru tentang teknologi


pembelajaran.
Dengan menganggarkan dalam Rencana Kegiatan Sekolah dalam 1
tahun bisa beberapa kali melakukan kegiatan. Hasilnya cukup signifikan,
beberapa teman guru yang awalnya gagap dalam menggunakan aplikasi pembelajaran, dengan
diadakan nya kegiatan tersebut menjadi terbiasa.
Misalnya membuat power point,class room, quizzis dan lain-lain.

Gambar 3 : Pelaksanaan In House Training pertamatentang aplikasi pembelajaran


Gambar 4: Pelaksanaan In house Training ke dua tentang class room dan quizziz

3. Membuat surat keputusan kepala sekolah kepada guru yang mampu untuk
mendampingi teman-teman guru yang lambat dalam menguasai teknologi
pembelajaran.

Penugasan kepada guru-guru muda yang tertuang dalam keputusan


kepala sekolah untuk mendampingi guru-guru yang relatif lambat memahami

aplikasi pembelajaran menjadikan ada ikatan emosional satu dengan lainnya. Suasan
kekeluargaan saling berbagi membuat teman-teman merasa terbantu dan merasa hadir dalam
mengembangkan sekolah.

4. Membuat Ruangan multi fungsi bagi guru, bisa dipergunakan untuk membuat video
pembelajaran, kegiatan webinar dan kegiatan daring lainnya. 

Berasawal dari ketidak nyamanan bekerja bagi teman-teman guru, penulis mengambil kebijakan
untuk membuat buat wadah yang nyaman Sebab suasana hati juga menentukan motivasi prestasi.
Dengan memanfaatkan sedikit lahan sekolah penulis bekerja keras menyelesaikan ruangan multi
fungsi berikut peralatannya. Alhamdulilah telah dapat dipergunakan guru dalam berbagai
kegiatan pembelajaran.

5. Membangun website sekolah


Keberadaan website bagi sebuah lembaga pendidikan sangatlah penting. Sebagai sarana
informasi dan komunikasi antara guru, peserta didik, orang tua dan masyarakat. Oleh sebab itu
kami berupaya bagaimana agar bisa mempunyai website resmi SMPN 1 Tembilahan. 

Website ini nantinya dapat kami pergunakan untuk kepentingan penerimaan peserta didik baru
dan ajang promosi pendidikan. Sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat bersekolah di
sekolah kami.

D. Hasil dan dampak penerapan motto yes we can dalam peningkatan kompetensi guru
menguasai teknologi pembelajaran.

a. Hasil
Peningkatan kompetensi guru dalam menguasai teknologi pembelajaran. pringkat penguasaan
guru terhadap teknologi pembelajaran setelah

In House Training dan pendampingan


No  Tingkat penguasaan guru  Jumlah
Kelompok guru yang sama sekali tidak menguasai teknologi
Pembelajaran
0
Kelompok guru menguasai teknologi pembelajaran namun perlu pendampingan
5 orang

Kelompok guru yang terampil dan menguasai tekonologi pembelajaran


60 orang

Gambar : Kunjungan Bupati Indragiri Hilir melihat secara langsung media


pembelajaran guru

Gambar 6 : Aktifitas melayani peserta didik


Gambar 7 : Ruang multi fungsi SMP Negeri 1 Tembilahan

b. Dampak penerapan motto" yes we can "dalam peningkatan kompetensi guru


Adapun dampak yang ditimbulkan terhadap guru sebagai berikut:

1. Guru semakin terbiasa memanfaatkan teknologi dalam pembelajaran


2. Dengan adanya teknologi pembelajaran, peserta didik lebih cepat memahami materi
pembelajaran.
3. Kerjasama yang baik terjalin antara guru, saling memberi informasi dan mengatasi
permasalahan secara bersama.
4. Sekolah menjadi unggul,terbukti mendapat kunjungan Bupati Indragiri Hilir sebagai sampel
sekolah yang aktif melaksanakan pembelajaran daring.
5. Menjadi sekolah yang diminati oleh calon peserta didik baru.

BAB III
Simpulan dan Rekomendasi
A. Simpulan
Program yang dikembangkan untuk SMP Negeri 1 Tembilahan untuk menjadi
unggul adalah meningkatkan kompetensi guru menggunakan teknologi pembelajaran
dengan motto "Yes We Can " Dengan melakukan beberapa langkah kongkrit antara
lain 1).Senantiasa mengucapkan motto "yes we can" setiap kali menutup
pembicaraan atau pidato. 2)Melaksanakan In House Training secara berkala bagi
guru tentang teknologi pembelajaran. 3). Membuat surat keputusan kepala sekolah
kepada guru yang mampu untuk mendampingi teman-teman guru yang lambat dalam
menguasai teknologi pembelajaran.4). Membuat Ruangan multi fungsi bagi guru,
bisa dipergunakan untuk membuat video pembelajaran , kegiatan webinar dan
kegiatan daring lainnya. 5). Membangun website sekolah.

Dari beberapa langkah kongrit diatas dapat meningkatkan kompetensi guru


dalam menggunakan teknologi pembelajaran. Hasilnya dapat dirasakan peserta didik
dalam pembelajaran. Materi ajar dikemas dalam bentuk Video atau power point.
Penilaian dilakukan melalui aplikasi penunjang.
Disamping itu adanya pengakuan dari wali murid dan masyarakat program
yang dibuat oleh sekolah, serta mendukungnya. Tentunya nilai plus buat sekolah
sebagai energi baru untuk program berikutnya.

B. Rekomendasi
Berdasarkan simpulan diatas, maka perlu dilakukan upaya-upaya sebagai
berikut:
1. Untuk guru diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dalam mengguna teknologi
pembelajaran.

2. Untuk Kepala Sekolah perlu mensosialisasikan kegiatan dan best practice yans dilakukan
agar dapat diadopsi oleh sekolah lain.

3. Untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Indragiri Hilir diharapkan memberi dukungan dan
evaluasi kepada sekolah agar dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan kegiatan yang
dilakukan.

4. Untuk Pemerintah Kabupaten Indragiri Hilir diharapkan memberi dukungan dalam bentuk
bantuan sarana penunjang pembelajaran

Daftar Pustaka
Tracy,Brian,2006. Pemimpin Sukses. Peneriemah : Suharsono dan Ana Budi
Kuswandani, Penerbit Pustaka Delapatrasa, Jakarta
Kemendikbud

2014. Manajemen dan kepemimpinan Sekolah. Bahan Ajar


Implementasi Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah Pusat Pengembangan
Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan.

Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan. 2007.


Materi Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan Pendidikan Persekolahan
yang Efektif. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Pusat Pengembangan Tenaga Kependidikan Badan Pengembangan Sumber Daya
Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjamin Mutu Pendidikan.

2014. Manajemen dan Kepemimpinan Sekolah. Bahan Ajar Implementasi


Kurikulum 2013 untuk Kepala Sekolah.. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Budi, P.2011:XV. Big Success Strategy.Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama Jl.
Palmerah Barat 29-33 Jakarta 10270.

Anda mungkin juga menyukai