Anda di halaman 1dari 10

SISTEM MONITORING DEBU DAN KARBON MONOKSIDA

PADA LINGKUNGAN KERJA BOILER DI PT. KARUNIA


ALAM SEGAR
Fendi Ardiansyah1, Misbah2, Pressa P. S. S.3
1,2,3
Universitas Muhammadiyah Gresik
Jl. Sumatera No.101 GKB, Gresik
E-mail :misbah@domain2, pressa@umg.ac.id

ABSTRAK

Lingkungan kerja boiler batubara penuh dengan polusi udara yang dapat mengancam kesehatan para
pekerja. Oleh karena itu, diperlukan sebuah alat atau media sebagai informasi dan peringatan secara
terperinci, detail dan berkelanjutan terhadap bahaya polusi udara.Rancang bangun alat Sistem Monitoring
Polusi Udara Berdasarkan Debu Dan Karbon Monoksida Pada Lingkungan Kerja Boiler Batubara Di PT.
Karunia Alam Segar ini menggunakan microcontroller STM32F4 Discovery sebagai pusat pengontrol alat
dan pemroses data. Alat ini menggunakan sensor CO dan sensor debu yang dilengkapi dengan sensor suhu
sebagai pengaman kerja sensor. Indikator LED digunakan sebagai level dan buzzer digunakan sebagai
indikator pada tingkat paling behaya. Dilengkapi dengan LCD (Liquid Cristal Display) sebagai monitor
yang menampilkan nilai dari kadar CO, debu, dan suhu. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
terhadap kesehatan para pekerja dan membantu pihak K3 dalam meningkatkan keamanan pekerja di bidang
kesehatan melalui pencegahan dan penanganan. berikan.
Kata kunci : Sensor CO, Sensor DEBU, Polusi udara

1. PENDAHULUAN ton batubara setiap boiler perjamnya.


Banyaknya jumlah boiler dengan konsumsi
Secara alami, udara di atmosfir bumi batubara yang banyak pula berdampak kritis
merupakan gabungan dari gas nitrogen terhadap lingkungan sekitar dan lingkungan
(78%), gas oksigen (21%), gas argon (sekitar kerja pada khususnya polusi yang terkandung
1 %), CO2 (0,0035 %) dan uap air (sekitar dalam pencemaran udara meliputi debu atau
0,01 %). Komposisi komponen gas penyusun abu hasil dari pembakaran boiler. Hasil
atmosfer ini bisa mengalami perubahan pembakaran batubara di boiler juga
akibat polusi udara. Salah satu bentuk polusi menghasilkan partikel-partikel abu dengan
yang paling banyak terjadi yaitu pada limbah ukuran antara 1 hingga 100 μm. Maka pada
buang pabrik. penelitian ini akan menggunakan dua sensor,
Berdasarkan laporan dari Greenpeace yaitu sensor debu dan sensor CO (karbon
Indonesia dampak Emisi dari pembakaran monoksida).
Batubara meningkatkan risiko penyakit Sehingga akan dibuat Sistem
seperti stroke, kanker paru-paru, jantung dan Monitoring Polusi Udara Berdasarkan Debu
penyakit pernapasan pada orang dewasa, dan Karbon Monoksida Pada Lingkungan
serta infeksi akibat paparan SO2, NOx, CO, Kerja Boiler Batubara Di PT. Karunia Alam
debu, micropartikel dan paparan partikel Segar. Pada sistem ini LCD digunakan untuk
berbahaya di udara. menampilkan hasil pembacaan dua sensor
Dalam penelitian ini akan diambil tersebut. Mikrokontroller ARM STM32F4
monitoring polusi udara dalam lingkungan yang berfungsi sebagai pemroses yang akan
kerja boiler batubara pada PT. Karunia Alam menerjemahkan sampel yang diterima oleh
Segar sebagai upaya peringatan bagi pekerja kedua sensor dan akan ditampilan LCD
ataupun operator boiler batubara. PT tersebut secara berkelanjutan.
memiliki 11 boiler batubara sebagai
penghasil uap panas dengan konsumi 1.500

62 Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308


2. LANDASAN TEORI kualitas udara yang dapat
Sangat Tidak merugikan kesehatan
200 - 299
Sehat pada sejumlah segmen
Polusi Batu Bara populasi yang terpapar.
Polutan-polutan penting yang
kualitas udara berbahaya
dihasilkan dari proses pembakaran batubara
yang secara umum dapat
antara lain adalah SO2, NOx, CO, dan merugikan kesehatan
300 -
material partikulat. Selain itu ada bahan Berbahaya yang serius pada populasi
Lebih
polutan lain yang disebut udara beracun. Ini (misalnya iritasi mata,
batuk, dahak dan sakit
adalah polutan yang sangat berbahaya
tenggorokan).
meskipun jumlahnya hanya sedikit dihasilkan
oleh pembakaran batubara. Namun udara
beracun ini perlu kita bahas juga lebih lanjut Pedoman Teknis Perhitungan ISPU
karena sifatnya yang sangat membahayakan Berdasarkan keputusan kepala badan
kesehatan manusia. pengendalian terhadap dampak lingkungan
dan pedoman teknis perhitungan serta
Indeks Standar Pencemar Udara informasi indeks standar pencemar udara
dapat dijelaskan dengan tabel 2 sebagai
Indeks Standar Pencemar Udara
berikut.
/ISPU(Air Pollution Index/ API) adalah
laporan kualitas udara kepada masyarakat
Tabel 2. Indeks Standar Pencemaran Udara
untuk menerangkan seberapa bersih atau
Indeks 24 24 8 1 1 jam
tercemarnya kualitas udara kita dan
bagaimana dampaknya terhadap kesehatan Standar jam Jam jam jam NO2
kita setelah menghirup udara tersebut selama Pencemar PM10 ug SO2 CO O3 ug
beberapa jam atau hari. Penetapan ISPU ini Udara /m3 ug PPM Mg /m3
mempertimbangkan tingkat mutu udara /m3 /m3
terhadap kesehatan manusia, hewan,
10 50 80 5 120 (2)
tumbuhan, bangunan, dan nilai estetika.ISPU
ditetapkan berdasarkan 5 pencemar utama, 100 150 365 10 235 (2)
yaitu: karbon monoksida (CO), sulfur 200 350 800 17 400 1130
dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2),
300 420 1600 34 800 2260
Ozon permukaan (O3), dan partikel debu
(PM10). 400 500 2100 46 1000 3000
Di Indonesia ISPU diatur berdasarkan
Keputusan Badan Pengendalian Dampak
ARM STM32F4 Discovery
Lingkungan (Bapedal) Nomor KEP-
107/Kabapedal/11/1997 seperti pada table 1.

Tabel 1. ISPU
Pencemaran
ISPU
Udara Dampak kesehatan
Level
tidak memberikan Gambar 1. Mikrokontroller ARM STM32
0 – 50 Baik dampak bagi kesehatan
manusia atau hewan.
STM32F4 discovery adalah salah satu
tidak berpengaruh pada
kesehatan manusia jenis dari prosesor ARM 32 bit dengan tipe
51 - 100 Sedang ataupun hewan tetapi RISC. STM32F4 discovery dengan nama
berpengaruh pada lengkap STM32F4 07VGT6 discovery.
tumbuhan yang peka. Gambar 1 dan table 3 menunjukkan tampilan
bersifat merugikan pada dan spesifikasi dari STM32F4 Discovery.
manusia ataupun
kelompok hewan yang
101 - 199 Tidak Sehat peka atau dapat
menimbulkan kerusakan
pada tumbuhan ataupun
nilai estetika.

Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308 63


Tabel 3. Spesifikasi STM32
Fitur Spesifikasi Tabel 4. Spesifikasi GP2Y1010AU0F
Ukuran 97mm x 67mm Konsumsi Arus (20mA Max, 11mA
Kecepatan 168MHz (maksimal) Khas)
Flash 1024 Kb Input Tegangan 5V
RAM internal 192 Kb Output Tegangan Analog, Semakin Tinggi
Timer lainya 2 x WDG, RTC, 24- Intensitas Debu Semakin
Tinggi Nilai Tegangan
bit down counter
Output
12 bit ADC 16 Sensitivitas 0,5/01.Mg/M3
12 ADC 2
Suplai Tegangan 5-7 V
I/O 82 Suhu Operasi 10o- 65o C
SPI 3
PS 2 Sensor MQ-7
PC 3 MQ 7 merupakan sensor gas yang
USART+ 4+2 digunakan dalam peralatan untuk mendeteksi
UART gas karbon monoksida (CO) dalam kehidupan
USB OTG 2 sehari-hari, industri, atau mobil. Fitur dari
CAN 2.0B 2 sensor gas MQ7 ini adalah mempunyai
SDIO 1 sensitivitas yang tinggi terhadap karbon
Ethernet Ya monoksida (CO). Sensor ini menggunakan
MAC10/100 catu daya heater : 5V AC/DC dan
Tegangan kerja 1.8 – 3.6 V menggunakan catu daya rangkaian : 5VDC,
Arus terendah 2.5 uA jarak pengukuran : 20 - 2000ppm untuk ampu
Arus kerja 238 uA mengukur gas karbon monoksida.

Sharp Optical Dust Sensor


(GP2Y1010AU0F)
Sharp Optical Dust Sensor
(GP2Y1010AU0F) sangat efektif dalam
mendeteksi partikel yang sangat halus.
Gambar 3. Sensor Gas MQ-7
Menggunakan dioda infra merah dan
fototransistor secara diagonal untuk
Tabel 5. Spesifikasi Sensor Gas MQ-7
mendeteksi cahaya yang dipantulkan dari
VC/(Tegangan Rangkaian) 5V±0.1
debu di udara. Prinsip kerja dari sensor ini
ialah dengan mendeteksi debu ataupun VH (H)/ Tegangan Pemanas 5V±0.1
partikel yang lain kemudian akan di (Tinggi)
VH (L)/ Tegangan Pemanas 1.4V±0.1
pantulkan cahaya ke bagian penerima.
(Rendah)
Cahaya dicerminkan pada partikel melewati RL/Resistansi Beban Dapat
keseluruhan permukaan, kemudian oleh disesuaikan
photodiode diubah menjadi tegangan. RH Resistansi Pemanas 33Ω±5%
Tegangan harus diperkuat untuk dapat
TH (H) Waktu Pemanasan 60±1 seconds
membaca perubahan. Output dari sensor
(Tinggi)
adalah tegangan analog sebanding dengan TH (L) Waktu Pemanasan 90±1 seconds
kepadatan debu yang terukur, dengan (Rendah)
sensitivitas 0.5V/0.1 mg/m3. PH Konsumsi Pemanasan Sekitar 350mW

3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif. Penelitian kuantitatif lebih
Gambar 2. Sensor Debu (GP2Y1010AU0F)
menekankan pada penggunaan angka-angka
yang membuatnya menjadi lebih spesifik,
yang dilengkapi dengan penggunaan tabel.

64 Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308


Metode penelitian ini terbagi menjadi dua, b. Sensor CO
yaitu perancangan hardare dan perancangan Sensor ini mengunakan Sensor MQ7
software. tersusun oleh tabung keramik mikro dengan
lapisan sensitif timah dioksida. Elektroda
Perancangan Hardware pengukur dan pemanas sebagai lapisan kulit
yang terbuat dari plastik dan permukaan
jaring stainless steel . dan pengujian sensor
ini harus dapat mengeluarkan output ADC
sesuai kadar CO yang diterima dan akan
diteruskan untuk dilakukan diproses
selanjutnya.
Beberapa rumus yang dibutuhkan
dalam melakukan perhitungan dan konversi
Gambar 4. Skema Hardware terhadap program adalah sebagai berikut.
Ro = (Vcc / Vout-1)*RL (2)
Pada gambar 4, catu daya yang Rs = (Vcc / Vout-1)*RL (3)
dibutukan adalah 5V sebagai sumber Rs / Ro (4)
tegangan untuk mengoperasikan tiap-tiap
komponen tersebut. Sensor suhu LM 35 akan
menjadi pengaman suhu terhadap sensor 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
debu dan sensor karbon monoksida, diman
Pengujian alat dilakukan untuk
kedua sensor akan bekerja secara akurat
mengetahui dan memastikan kinerja dari
berdasarkan batas suhu kerja sensor. Sensor
setiap komponen penyusun alat rancang
debu (GP2Y1010AU0F) akan mengirim
bangun alat monitoring debu dan karbon
sinyal analog sesuai kadar debu yang
monoksida batubara sebagai sarana informasi
melewati lubang inframerah, dan begitu juga
dan peringatan secara terperinci, detail dan
sensor MQ-7 akan mengeluarkan sinyal
berkelanjutan terhadap bahaya polusi udara
analog berdasarkan kadar karbon monoksida
berbasis STM32F4. Masing-masing
yang terdeteksi di sekitar sensor. Setelah itu
komponen penyusun alat dilakukan pengujian
Microkontroler ARM STM32F4 akan
sebelum dirangkai menjadi satu agar
mengolah data tersebut dan menampilkannya
memudahkan dalam mengidentifikasi
pada layar LCD sebagai informasi kadar
kekurangan dan masalah yang terjadi pada
polusi yang terjadi di lingkungan kerja boiler
setiap komponen. Setiap komponen alat
batubara, LED akan menyala berdasarkan
memiliki cara pengujian yang berbeda-beda
level bahaya dan buzzer sebagai indikator
sesuai dengan jenis alat.
alarm akan aktif jika polusi dalam level
paling berbahaya.
Pengujian Sensor MQ7
a. Sensor Debu Konversi sensor MQ7 dilakukan
Sensor debu secara fisik memiliki dengan cara menentukan nilai ADC untuk
lubang pada sensor sebagai proses diubah ke satuan PPM. Pada ADC 12 bit
pemindaian debu yang melewati lubang output yang dihasilkan adalah 2n12-1= 4096.
tersebut. Dan sebagai hasil pengujian Informasi sensor dan nilai-nilai akan
pemindaian debu, sensor harus dapat mengacu pada data sheet berikut standar
mengeluarkan output ADC yang akan penggunaan dan statistiknya. Maka seluruh
diteruskan untuk dilakukan diproses nilai yang akan didapat harus sesuai atau
selanjutnya. masuk dalam batas yang telah ditentukan.
Beberapa rumus yang dibutuhkan Maka pertama melakukan pemahaman
dalam melakukan perhitungan dan konversi terhadap datasheet sehingga kita dapat
terhadap program adalah sebagai berikut. menganalisa sensor dengan tepat. Nilai
Vout = (ADC * 3V) / 4095 (1) karakteristik sensor dapat kita ketahui
Rangkaian control juga dibutuhkan berdasarkan grafik, perbandingan Rs/Ro akan
sebagai penunjang kerja sensor. Hingga dapat menjadi acuan untuk mendapatkan hasil ahir
deprogram sesuai kebutuhan sehingga sensor dengan satuan PPM. Pembuktian pengujian
dapat bekerja secara benar dan maksimal. Karakteristik terhadap sensor dapat kita
lakukan dengan melakukan pendekatan

Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308 65


melalui hasil yang telah didapatkan dengan beda sehingga dapat dijabarkan dengan tabel
nilai yang dibatasi dalam datasheet. tersebut. Sehingga akan diperoleh matematis
Dalam melakukan analisa terhadap grafiknya. Nilai pembacaan Rs yang dibaca
grafik data sheet, maka akan diketahui bahwa oleh mikrokontroler dalam bentuk ADC
rasio resistansi sensor gas MQ-7 (Rs/Ro) kemudian akan diolah untuk mendapatkan
akan bernilai ≈ 0.25 pada saat konsentrasi gas nilai dari Vout, Ro, dan Rs.
CO ≈ 10 ppm
Hal yang perlu dilakukan untuk Tabel 6. Percobaan Kadar CO
mendapatkan nilai Ro, berdasarkan data sheet ADC Vout Rs Rs / PPM
Ro diperoleh dengan melakukan prehart time (Kohm) Ro
atau mamanasi heater selama 48 jam atau 1005 0.74 27.021 0.252 5
setara dengan dua hari kerja. Sehingga dapat 1073 0.79 25.014 0.246 10
diambil nilai hambatan Ro pada saat kondisi 1329 1.0 18.354 0.195 17
normal atau tanpa gangguan gas karbon 1496 1.10 16.614 0.173 20
monoksida. Dengan menggunakan 1765 1.29 13.367 0.135 32
perhitungan rumus no-2 maka kita akan 2056 1.51 10.804 0.106 44
mendapat nilai Ro yang diinginkan. 2147 1.57 10.155 0.095 50
Dimana diketahui Vcc adalah 2231 1.63 9.596 0.090 57
tegangan input power sensor, Vout adalah 2314 1.70 9.084 0.082 70
tegangan yang dikeluarkan sensor sebagai 2514 1.84 8.040 0.071 85
hasil dari pembacaan, dan RL adalah 2947 2.16 6.126 0.060 110
3086 2.26 5.639 0.053 150
hambatan output.
3317 2.43 4.915 0.047 210
Rangkaian control juga dibutuhkan 3590 2.63 4.189 0.036 300
sebagai penunjang kerja sensor. Hingga dapat
diprogram sedemikian rupa sesuai kebutuhan Dapat dilihat pada tabel 6 bahwa nilai
sehingga sensor dapat bekerja secara benar ppm dapat diperoleh berdasarkan grafik
dan maksimal. Berikut adalah gambar dengan acuan nilai Rs/Ro. pada saat
rangkaian control sensor CO. konsentrasi gas CO 5 ppm atau rendah maka
Setelah melakukan percobaan diatas nilai adc dan voltase rendah namun nilai
maka kita akan mendapatkan hasil dan nilai – Rs/Ro tinggi, begitu sebaliknya. Berikut
nilai sebagai berikut adalah grafik yang mewakili perbandingan
Vcc : 4.98 V nilai tersebut.
VRo : 0.23 V
ADC : 315
RL :2.340 Kohm
Ro : 50.616 Kohm
Setelah nilai RL diketahi maka
berikutnya Ro akan menjadi acuan atau
pembanding terhadap nilai Rs yaitu hambatan
yang dipengaruhi oleh nilai kadar karbon Gambar 5. Grafik Sensor CO
monoksida. Sehingga hasilnya akan
menentukan nilai PPM yang terdapat pada Gambar 5 adalah grafik yang mewakili tabel
Grafik data. kerakteristik data sheet. Dapat kita lihat nilai
Pada dasarnya nilai konsentrasi gas PPM dapat diketahui berdasarkan nilai dari
CO dalam satuan PPM dapat diketahui Rs/Ro. Dengan menggunakan regresi
dengan cara mengambil beberapa data Rs (trendline) power maka diperoleh persamaan
(resistansi sensor MQ-7 pada tingkatan sebagai berikut.
konsentrasi gas yang berbeda-beda) dan ( y = 6.2395e0.274x ) (5)
kemudian akan bekerja berdasarkan setiap Rumus tersebut merupakan hubungan antara
perubahan konsentrasi gas CO. ppm CO dengan Rs/Ro. Trendline tersebut
Pada tabel dibawah adalah hasil dari dipilih karena melihat bentuk kurva pada
percobaan pengambilan data yang dilakuakan grafik.
dengan menggunakan karakteristik grafik Pembuktian dillakukan dengan
data sheet. konsentrasi gas CO yang berbeda- menggunakan asap hasil pembakaran kertas
atau kayu yang ditempatkan pada botol

66 Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308


dengan ukuran 1litter yang berfungsi sebagai Dapat kita lihat nilai PPM dapat
ruang untuk memfokuskan konsentrasi gas. diketahui berdasarkan nilai dari Rs/Ro.
pada bagian atas botol kita pasang sensor Dengan menggunakan regresi (Exponential)
MQ7 untuk mendeteksi kadar karbon sehingga diperoleh persamaan sebagai
monoksida. Dengan melakukan percobaan ini berikut.
dapat diambil nilai - nilai yang dibutuhkan ( y=215.02e-12.56x ) (6)
Rumus diatas merupakan hubungan antara
ppm CO dengan Rs/Ro. Trendline tersebut
dipilih karena dapat mewakili bentuk kurva
pada grafik.
Dalam pengaplikasian rumus
Exponential terhadap program STM32 akan
mengalami kendala saat melakukan
perhitungan integral dikarenakan bilangan
pangkat memiliki nilai ygang tidak bulat
Gambar 6. Pengujian sensor CO memiliki koma dan mengalami perkalian
mengakibatkan saat proses Download
Setelah dilakukan pengujian tersebuat
dilakukan terjadi Error pada program. Untuk
maka akan didapat nilai niali berdasarkan
itu solusi yang harus dilambil adalah
tabel 7 berikut
menyederhanakan grafik dengan cara
membagi menjadi beberapa bagian sehingga
Tabel 7. Hasil Pengujian CO program sukses dalam melakukan
ADC Vout Rs Rs/R0 PPM
perhitungan.
887 0.65 15.436 0.301 5 Berdasarkan penyederhanaan grafik
954 0.7 14.334 0.28 7 dapat dibagi menjadi dua bagian denggan
1056 0.78 12.656 0.251 10 menggunakan rumus Polynomial dengan
1243 0.92 10.231 0.2 16
tabel 8 sebagai berikut.
1350 0.99 9.443 0.185 20
1386 1.04 9.146 0.179 24
1632 1.2 7.407 0.146 32 Tabel 8. Hasil Pengujian CO (Bag.1)
1993 1.46 5.641 0.111 44 Rs/Ro PPM
2134 1.56 5.114 0.101 50 0.301 5
2252 1.64 4.72 0.095 57 0.28 7
2329 1.69 4.57 0.09 70 0.251 10
2539 1.84 3.982 0.078 85 0.2 16
2831 2.07 3.279 0.065 110 0.185 20
0.179 24
0.146 32
Gambar 7 adalah grafik yang 0.111 44
mewakili tabel pengujian diatas.. Akan
sedikit berbeda dengan grafik karaktaristik Gambar 8 mewakili tabel pengujian
datasheet karena nilai diambil berdasarkan bagian 1 meliputi nilai terkecil Rs/Ro=0.252
kadar gas CO. Berikut adalah grafik dengan nilai PPM= 5 hingga nilai medium
pengujian kerateristik gas CO dengan satuan Rs/Ro=0.106 dengan nilai PPM=44.
PPM berdasarkan perbandingan dengan nilai
Rs/Ro.

Gambar 8. Pengujian sensor CO Bag.1

Dapat kita lihat nilai PPM dapat


Gambar 7. Pengujian sensor CO diketahui berdasarkan nilai dari Rs/Ro.
Dengan menggunakan regresi (Polynomial)

Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308 67


sehingga diperoleh persamaan sebagai Tabel 10. Karakteristik Sensitivitas MQ-7
berikut. Output Voltage Vs 2.2V – 4.3V (in
( y = 945.9x2 - 591.97x + 98.093 ) (7) 150ppmCO)
Slope A <=0.6(R 300ppm /R 50ppm
Rumus diatas merupakan perhitungan CO) (10)
antara ppm CO dengan Rs/Ro yang akan
dimasukkan kedalam program STM32 Berdasarkan pengujian melalui data
sebagai program CO bagian pertama. sheet didapat nilai Output Voltage (VS)
Setelah medepatkan hasil perhitungan dalam konsentrasi gas CO = 150 ppm maka
dari grafik pertama selanjutnyat adalah nilai Vs harus berada diantara 2.2V – 4.3V
perhitungan kdua Pengujian Gas CO. dan terbukti bahwa nilai Vs saat CO = 150
Berdasarkan penyederhanaan grafik dapat dengan tegangan Vresistansi sensor (Rs) di
dibagi menjadi dua bagian denggan 300 ppm dan 150 ppm dimana hasilnya harus
menggunakan rumus Polynomial dengan sesuai dengan batas yang telah ditentukan
tabel 9 sebagai berikut. oleh data sheet. Sehingga dapat dipastikan
sensor bekerja secara benar dan tepat. Berikut
Tabel 9. Hasil Pengujian CO (Bag.2) adalah perhitungannya,
Rs/R0 PPM Rs(300ppm)/ Rs(50ppm CO )<=0.6( 9)
0.101 50 (1.752 kΩ) / 5.114kΩ)) <=0.6 (10)
0.095 57
0.342 <= 0.6 (11)
0.09 70
0.078 85
Dengan menggunakan perumpamaan
0.065 110 tersebut nilai Concentration Slope Rate sudah
0.05 150 bernilai <= 0.6. Maka dapat dipastikan bahwa
nilai Concentration Slope Rate pada saat
Gambar 9 mewakili tabel pengujian konsentrasi gas CO sebesar 300 ppm akan
begian 1 meliputi nilai medium Rs/Ro= bernilai <=0.6. Dengan demikian sensitivitas
0.095 dengan nilai PPM= 50 hingga nilai sensor MQ-7 yang digunakan sudah sesuai
tertinggi Rs/Ro= 0.036 dengan nilai dengan karakteristik.
PPM=300.
Tabel 11. Karakteristik Sensitivitas MQ-7
Parameter Parameter Hasil Ket.
Teknis
Vs 150 ppm 2.2V - 4.3V 2.26V Sesuai
CO
(300ppm/50 <=0.6 0.342 Sesuai
ppm) CO

Pengujian Sensor Debu GP2Y1010AU0F


Gambar 9. Pengujian sensor CO Bag.2 Konversi sensor debu
GP2Y1010AU0F kedalam nilai ppm
Dapat kita lihat nilai PPM dapat memiliki kesamaan dengan sensor MQ7 yaitu
diketahui berdasarkan nilai dari Rs/Ro. dengan menentukan nilai adc dan tegangan
Dengan menggunakan regresi (Polynomial) input sensor terhadap STM32F4. Namun
sehingga diperoleh persamaan sebagai perbedaan terdapat pada cara kerja sensor,
berikut. sensor debu membutuhkan tiap satu
( y = 55268x2 - 10951x + 592.21 ) (8) gelombang pulsa untuk pengambilan data
Rumus diatas merupakan perhitungan antara ADC, yaitu dengan cara memberikan
ppm CO dengan Rs/Ro yang akan tegangan tertentu dengan waktu yang
dimasukkan kedalam program STM32 ditentukan sehingga dapat mengasilkan
sebagai program CO bagian kedua. output ADC yang diinginkan.
Tabel 10merupakan Tabel Berdasarkan gambar schematic dari
karakteristik Sensitivitas MQ-7 yang akan data sheet kondisi led akan hidup jika port 3
membuktikan bahwa pengujian yang diambil mendapat tegangan 0 volt, dan akan mati saat
telah memenuhi standar dari karasteristik mendapat tegangan 5 volt. Selama LED
datasheet. hidup dalam jangka waktu 0.28ms sesuai data
sampling pulsa output bersama dengan itu
nilai ADC akan diambil. Berdasarkan

68 Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308


pengambilan nilai ADC dilakukan maka akan tabel berbentuk linier. Hasil pengujian alat
diperoleh data tegangan input, yang keduanya dapat disimpulkan melalui tabel dibawah.
akan kembali dikonversikan kedalam satuan
ppm. Dalam pengambilan nilai ppm harus Tabel 12. Pengujian Alat
diketahui terlebih dahulu nilai tegangan No Adc Vout ug/m3
output yang dikeluarkan sensor, yaitu 1 818 0.61 0
tegangan hasil pembacaan sensor terhadap 2 892 0.67 10
3 966 0.72 20
debu. Dengan demikin dapat diketahui nilai
4 1040 0.78 30
ppm dari hasil output voltase sensor. Untuk 5 1114 0.83 40
mengetahui output voltase harus 6 1188 0.89 50
menggunakan rumus berdasarkan metode 7 1263 0.94 60
penelitian. 8 1337 1.00 70
Sehingga dengan hasil rumus 9 1411 1.05 80
tersebut dapat diketahui nilai output voltase 10 1485 1.11 90
untuk kemudian dapat diketahui nilai ppm 11 1559 1.16 100
12 1634 1.22 110
berdasarkan grafik data sheet sesuai table 11
13 1708 1.27 120
berikut. 14 1782 1.33 130
15 1856 1.38 140
Tabel 11. Karakteristik Sensitivitas MQ-7 16 1930 1.43 150
No. Vout ug/m3 17 2004 1.49 160
1. 0.6 0 18 2079 1.54 170
2. 1.2 100 19 2153 1.60 180
3. 1.7 200 20 2227 1.65 190
4. 2.25 300 21 2301 1.71 200
5. 3 400 22 2375 1.76 210
6. 3.5 500 23 2450 1.82 220
7. 3.7 600 24 2524 1.87 230
8. 3.7 700 25 2598 1.93 240
9. 3.7 800 26 2672 1.98 250
10. 3.7 900 27 2746 2.04 260
28 2820 2.09 270
Pengujian alat dilakukan dengan cara
memasukkan debu secara terus menerus
untuk dilakukan pengambilan data sehingga
dapat diketahui nilai tegangan output yang
dihasilkan. Perhitungan tegangan output
harus menggunakan rumus pada metode
penelitian sehingga sesuai dengan
perumusaan yang ada.

Gambar 12. Pengujian Alat

Dapat kita lihat pada gambar 12,


grafik yang mewakili tabel karakteristik
pengujian debu. Nilai ug/m3 dapat diketahui
berdasarkan nilai dari Vout. Dengan
menggunakan regresi (liniear) maka
diperoleh persamaan sebagai berikut.
Gambar 11. Pengujian Alat (y = 183.02x - 112.47) (11)
Rumus diatas merupakan
Setelah melakukan pengujian alat perbandingan antara Vout dengan nilai debu.
maka dapat diambil beberapa nilai yang Mode Liniear tersebut dipilih karena dapat
menjadi hasil untuk kemudian dijadikan mewakili perhitungan pada grafik. Hal ini
acuan. Berdasarkan data sheet pengambilan membuktikan bahwa variabel konsentrasi
data atau nilai ug/m3 berbanding lurus partikel debu (ug/m3) dipengaruhi variabel
dengan besarnya tegangan output sehingga tegangan (Vout).

Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308 69


Tabel 13. Monitoring Debu dan Karbon Monoksida.
P Input Output
L e
o r CO PM10 Suhu CO PM10 Buzzer Suhu
k c
a o Nilai Nilai Nilai Status Level Status Level Status Status
s b ppm ug/m3 o
C Level Level
i a
a
n
1 13 129 33.2 Tidak Sehat Sedang OFF Normal
2 9 59 33.3 Sedang Normal OFF Normal
1 3 12 72 33.3 Tidak Sehat Normal OFF Normal
4 10 85 33.6 Tidak Sehat Normal OFF Normal
5 14 113 33.4 Tidak Sehat Sedang OFF Normal
6 21 123 36.0 Sangat Tidak Sehat Sedang OFF Normal
7 27 221 35.7 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
2 8 23 133 35.9 Sangat Tidak Sehat Sedang OFF Normal
9 23 209 35.6 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
10 20 149 36.2 Sangat Tidak Sehat Sedang OFF Normal
11 24 299 36.5 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
12 23 219 36.2 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
3 13 20 243 36.2 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
14 27 303 36.4 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
15 24 220 37.0 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
16 27 237 37.7 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
17 20 204 37.2 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
4 18 23 282 37.6 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
19 29 223 37.4 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
20 18 187 37.2 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
21 37 337 38.7 Berbahaya Tidak Sehat ON Normal
22 33 259 38.6 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal
5 23 39 364 38.4 Berbahaya Tidak Sehat ON Normal
24 27 317 39.0 Berbahaya Tidak Sehat ON Normal
25 34 301 38.7 Sangat Tidak Sehat Tidak Sehat OFF Normal

Pengujian Alat Keseluruhan pengaplikasian alat dapat dilakukan baik


Berdasarkan perencanaan pada sesuai dengan perencanaan. Pengujian
metode penelitian dan perancangn sistem dilakukan sama halnya dengan seluruh
hardwere dan softwere sehiinga dihasilkan pengujian hardware pada khususnya.
alat yang sesuai dan setandart. Pengujian ini Pengambiln data dilakukan berdasarkan
adalah hasil dari pengujian pengujian alat susunan tabel yang telah disusun dengan
sebelumnya yang dirangkai menjadi sebuah tujun mendapat beberapa hasil yang
alat untuk kegiatan monitoring debu dan diperlukan dan akan disesuaikan dimana alat
karbon monoksida dengan indikator dan monitoring dapat di aplikasikan secara
sasuai level beserta tingkatannya sehingga permanaen. Sehingga didapat data secara
sesuai dengan indeks standar pencemaran keseluruhan sesuai tabel perencanaan
udara (ISPU). Dengan STM32F4 Discovery

70 Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308


monitoring berdasarkan metode penelitian Liniear tersebut dipilih karena dapat
yang telah dilakukan. mewakili perhitungan pada grafik.
Pengambilan data pada lokasi ke-1 3. Dari 25 kali pengujian di 5 lokasi berbeda
dilakukan di luar ruangan boiler. maka dapat diambil kesimpulan Sistem
Pengambilan data lokasi ke-2 dilakukan Monitoring Polusi Udara Berdasarkan
didalam ruang kerja boiler, pada boiler Debu Dan Karbon Monoksida Pada
bagian depan. Pengambilan data lokasi ke-3 Lingkungan Kerja Boiler Batubara Di Pt.
dilakukan di dalam ruang kerja boiler, pada Karunia Alam Segar. Status level aman
tempat kerja operator. Pengambilan data berada pada percobaan pertama yang
lokasi ke-4 dilakukan didalam ruang kerja dilakukan di luar ruangan boiler, dan
boiler, di area panel control boiler. status paling berbahaya berada pada
Pengambilan data lokasi ke-5 dilakukan di percobaan kelima yaitu dalam ruangan
dalam ruang kerja boiler, pada bagian boiler dibagian cerobong pembuangan.
belakang boiler tepatnya di area cerobong
pembuangan. Data – data tersebut UCAPAN TERIMA KASIH
dikumpulkan sesuai dengan tabel
perencanaan monitoring, sehingga Artikel ini disusun berdasarkan
didapatkan hasil yang sesuai dengan nilai- hasil penelitian yang dilaksanakan tahun
nilai yang terinput pada tabel Tabel 13. yaitu 2018 dengan dukungan dana dari Direktorat
tabel Monitoring Debu dan Karbon Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM)
Monoksida. Kemenristekdikti. Oleh sebab itu, ucapan
terima kasih kami sampaikan kepada
5. KESIMPULAN Direktorat Riset dan Pengabdian
Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti yang
Berdasarkan hasil penelitian dan telah memberikan dukungan dana sehingga
pengujian alat rancang bangun alat Sistem penelitian ini dapat dilaksanakan.
Monitoring Polusi Udara Berdasarkan Debu
dan Karbon Monoksida Pada Lingkungan DAFTAR PUSTAKA
Kerja Boiler Batubara Di PT. KARUNIA
ALAM SEGAR yang telah dilakukan, maka Greenpeace indonesia.Kita, Batubara Dan
dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Polusi Udara.Agustus,2015.
1. Sensor CO menggunakan persamaan Hanwei Electronics Co ., Ltd .Technical
regresi (Exponential) sehingga diperoleh Data MQ-7 Gas Sensor.
persamaan (y = 215.02e-12.56x) yang http://www.hwsensor.com
merupakan hubungan antara ppm CO Hermawan, Asep & Hananto, Miko & Lasut,
dengan Rs/Ro. Namun dalam proses Doni. (2016). Peningkatan Indeks
pemrogman meggunakan dua regresi Standar Pencemaran Udara (Ispu) Dan
Polynomial untuk memudahkan proses Kejadian Gangguan Saluran Pernapasan
pemrograman. Pada konsentrasi CO Di Kota PEKANBARU. Jurnal Ekologi
dengan nilai terkecil Rs/Ro=0.252 dan Kesehatan. 15.
nilai PPM= 5 hingga nilai tertinggi 10.22435/jek.v15i2.4618.76-86.
Rs/Ro= 0.036 dengan nilai 300. ADC Sharp. Application note of Sharp dust sensor
STM32 hanya bekerja hingga maksimal GP2Y1010AU0F. Sheet No.:
12 bit output dengan nilai 2n12-1= 4096 OP13024EN
dengan tegangan maksimal 3v DC. STM32F4 Discovery. 2017.
2. Pada sensor Debu Sharp STMicroelectronics. USA.
GP2Y1010AU0F, nilai ug/m3 dapat
diketahui berdasarkan nilai dari Vout,
bahwa semakin tinggi nilai tegangan
output yang didhasilkan maka semakin
tinggi nilai konsentrasi debu.. Dengan
menggunakan regresi liniear maka
diperoleh persamaan (y = 183.02x -
112.47) yang merupakan perbandingan
antara Vout dengan nilai debu. Mode

Jurnal IKRA-ITH Teknologi Vol 2 No 3 November 2018 ISSN 2580-4308 71

Anda mungkin juga menyukai