Anda di halaman 1dari 4

Momentum, Vol. 6, No.

1, April 2010 : 5 - 8

BAHAN BIOMATERIAL STAINLESS


STEEL DAN KERAMIK
S. M. B. Respati Di Indonesia banyak bahan yang dapat dijadikan biomaterial. Bahan baku
ferrokrom untuk membuat stainless steel, alumina untuk keramik. Bahan
Jurusan Teknik Mesin stainless steel mempunyai kekuatan baik tetapi kurang bagus untuk jaringan
Fakultas Teknik dan keramik bahan yang rapuh tetapi cocok untuk jaringan. Diharapkan
Universitas Wahid Hasyim adanya penelitian lanjut untuk bahan komposit campuran keduanya.
Semarang
Jl Menoreh Tengah X/22 Kata kunci : SS 316L, keramik, biomaterial
Semarang

Pendahuluan implan. Suh (1998) mengatakan bahan yang


Di Indonesia banyak bahan yang dapat dipakai dalam keramik biomaterial adalah
dijadikan biomaterial, sehingga perlu adanya alumina (Al2O3) dan hidroxyapatite
review untuk bahan biomaterial yang banyak di [Ca10(PO4)6(OH)2]
Indonesia sehingga nantinya dapat digunakan Yuswono (2009) mengatakan proses
sebagai acuan untuk penelitian biomaterial pembuatan biokompatibel sulit karena ukurannya
berbahan baku dari Indonesia. yang kecil, dan selanjutnya para peneliti LIPI
akan membuat hip joint (engsel tulang pada
Stainless steel adalah bahan yang banyak paha).
digunakan dalam industri, terutama industri yang Tambunan dkk (2009), Suharno dan
membuat implan tulang, bahan ini salah satu Kurniawan (2004) mengatakan bahan ferronickel
jenis baja yang tahan terhadap karat serta sifat banyak didaerah Pomala Sulawesi Tenggara,
mekanis yang baik. Industri cor di Indonesia sehingga mereka melakukan pecobaan membuat
masih menggunakan bahan-bahan impor umtuk stainless steel dengan menggunakan bahan baku
membuat stainless steel ini. Bahan –bahan tersebut. Hasil yang mereka dapatkan sama-sama
pembuat stainless steel adalah nikel murni, kualitas stainless steelnya lebih rendah daripada
ferrokrom (Fe-Cr), ferromangan (Fe-Mg), stainless steel bahan baku impor. Mereka
ferromangan (Fe-Mn), ferrosilicon (Fe-Si), mengatakan kualitas turun karena impurity
ferromolybden (Fe-Mo) dan scrap low carbon (pengotor) yang tinggi pada bahan baku lokal.
steel. Review dari Suh (1998) mengatakan bahan yang

Keramik adalah bahan anorganik yang baik untuk biomaterial adalah stainless steel,
pembuatannya dengan teknologi serbuk yang keramik dan polymer.
dipanaskan. Baru-baru ini keramik sering Review ini bertujuan untuk mengenal sifat bahan
digunakan dalam biomaterial untuk membuat pengganti tulang yang bahannya banyak
5
Bahan Biomaterial Stainless Steel Dan Keramik (SMB Respati)

ditemukan di Indonesia sehingga menjadi a. Hambatan korosi tinggi, bahan ini dapat
wawasan untuk pembuatan tulang implant buatan menghambat korosi tinggi baik di atmosfir
indonesia maupun dalam lingkungan air.
Biomaterial Logam b. Tahan panas dan api, campuran paduan
Logam banyak digunakan secara baik kromium dan nikel melindungi kekuatan
untuk pengganti implan tulang yang mendapat stainless steel dari temperatur tinggi.
pembebanan seperti di pinggul dan lutut c. Sehat, stainless steel mudah dibersihkan
berbentuk kawat, pin, sekrup dan pelat. Logam sehingga menjadi pilihan pertama untuk
juga dipakai dalam katup jantung buatan dan bahan yang kondisi sehat, hampir setiap alat
pegangan pembuluh darah yang menyebabkan yang berhubungan dengan kesehatan seperti
alat pacu jantung. Logam murni kadang rumah sakit, dapur, rumah jagal dan proses

digunakan biomaterial tetapi bnyak juga makanan menggunakan stainless steel.


memakai paduan untuk memperbaiki sifat dari d. Penampilan baik, lapisan terang membuat
logam murni. Yang sering digunakan dalam perawatan yang mudah pada stainless steel.
biomaterial adalah stainless steel 316L, paduan e. Keuntungan kekuatan pada berat, sifat keras
kobalt dan kromium molybdenum, dan tintanium yang dimiliki stainless steel sangat bagus pada
murni dan paduan tintanium. (Tabel 1). pengerjaan dingin dan bentuk yang tipis.
Pemilihan utama dari logam dan paduannya f. Mudah fabrikasi, dengan modern pembuatan
sebagai biomaterial adalah sifat mekanik yang baja stainless steel dapat mudah dipotong, las,

sesuai dan ketahanan terhadap korosi dan harga bentuk, dimesin dan dibuat.
yang layak. g. Tahan dipukul, keuletan yag tinggi embuat
stainless steel mampu pukul.
Dari keempat bahan logam yang h. Harga yang mahal. Ketika total ongkos
disebutkan dalam Tabel 1 Stainless stell dipilih dipertimbangkan, stainless stell sering
sebagai bahan pembuat bone implan karena menjadi opsi yang sedikit mahal.
mempunyai ketahanan korosi yang tinggi. Semua Alvarado, J. dkk (2003) mengatakan
stainless steel mempunyai campuran kromium bahan stainless steel termasuk biocompatibility.
minimal 10,5 % berat. Menurut Alvarado, J. dkk Penambahan bahan nikel pada struktur austenite
(2003) manfaat dari stainless steel adalah: berpontensial melepaskan Ni2+, Cr3+ dan Cr6+
dalam body stainless steel yang terbatas pada alat
ortopedi. Bahan stainless steel yang sering
6
Momentum, Vol. 6, No. 1, April 2010 : 5 - 8

digunakan untuk implikasi biomaterial adaalah tinggi sehingga tahan terhadap keausan. Bahan
stanless steel 316L. Komposisi kimia dari bahan ini mempunyai kelemahan yaitu mudah pecah
ini disajikan dalam Tabel 1. karena sangat rapuh. Keramik sering
didefinisikan bahan molekul Kristal yang teratur,
Sifat Mekanik Biomaterial Logam hal ini cukup untuk menjadi pertimbangan dalam
Sifat mekanik sangat penting saat pengguanan keramik dalam biomaterial, apalagi
merancang bahan pengganti tulang yang dengan strukturnya yang teratur tidak merusak
mendapat beban dari luar. Kekuatan tarik dan jaringan tubuh. Bahan keramik yang
kelelahan dari logam dapat dibandingkan dengan direkomendasikan untuk bahan biomekanik
keramik dan polimer, sehingga logam dipilih disebutkan dalam Table 3.
sebagai pengganti tulang yang meyangga beban
kerena sifatnya mekaniknya. Beberapa sifat Pada tahun 1960an pengggunaan keramik
mekanik logam tersaji dalam Tabel 2. pada kedokteran mulai dikenalkan sebagai
biokeramik. Bahan ini umumnya pada tekanan
Sifat mekanik logam ini lebih besar tujuh tinggi mempunyai kekuatan tarik rendah dan
kali dibandingkan dengan tulang biasa sehingga kerapuhan yang tinggi, tapi keramik
dapat diandalkan segagai tulang peyangga beban. monokristalin menunjukkan kerapuhan yang
Tetapi komposit logam yang homogen berkurang dan meningkatkan kekuatan tarik.
menyebabkan tegangan yang tidak sama dengan Permukaan alumina dilapisi lapisan air tipis
tulang lain, sehingga dapat menghilangkan akibat hidrofisitas tinggi terhadap jaringan
rangsangan mekanik yang depelukan untuk sekitarnya. Lapisan tipis ini juga bersifat
menjaga keseimbangan. pelumas, tetapi kerapuhan juga masih sebagai
Sifat mekanik logam tidak hanya masalah (Suh, 1998).
ditentukan oleh jenis logam tapi proses
pembuatan logam juga mempengaruhi sifat Sifat Mekanik Keramik
mekanik dari logam. Pengerjaan logam seperti Kelemahan utama dari keramik dan kaca
pengerjaan dingin, pengerjaan panas, forging, untuk bahan implant tulang adalah kerapuhan
rolling logam yang menghasilkan deformasi yang tinggi dan kekuatan tarik yang rendah. Hal
membuat logam lebih kuat dan lebih keras. ini dapat dilih pada Tabel 4. Bahan keramik dan
Terlebih lagi kekuatan logam yang lebih kuat dan kaca punya kekuatan sendiri ketika dikompresi
lebih keras tersebut dibarengi dengan penurunan tetapi masih rendah kekuatannya saat di tarik
sifat ulet dan lebih medah reaktif sifat kimianya. maupun di bending. Diantara biokeramik lainnya
alumina direkomendasikan yang mempunyai
Biomaterial Keramik kekuatan tarik paling baik tetapi masih kalah
Keramik digunakan sebagai bahan dibandingkan biomaterial metalik. Alumina
pembuat sambungan tulang. Menurut Hench mempunyai sifat menguntungkan dengan
(1991) keramik adalah bahan yang tahan mempunyai sifat koefisien gesek rendah dan
terhadap mikroba, tidak merusak jaringan tubuh. tingkat keausan. karena sifat ini, alumina telah

Bahan keramik dan kaca sudah lama digunakan digunakan sebagai permukaan bantalan dalam
dalam industri kesehatan seperti tempat obat penggantian sendi (Dee, et. al. 2002).
Menurut Suh (1998) keramik merupakan
bahan dengan kekuatan dan kekerasan yang

7
Bahan Biomaterial Stainless Steel Dan Keramik (SMB Respati)

Sifat mekanik kalsium fosfat dan bioaktif Suharno, B. Dan Kurniawan, K., 2005, Studi
kaca tidak cocok dengan implant bantalan. Perbandingan Ketahanan Korosi dan
Hidroksiapatit telah digunakan pada pengisi cacat Struktur Mikro Baja COR CF8M (SS316)
tulang pada lokasi yang bebas dari pembebannan Yang Dibuat Dengan Feronikel Lokal dan
(sebagai contoh tulang hidung atau tulang telinga Nikel Impor, Jurnal Teknologi, Edisi no.1
tengah). Selain itu hidroksiapatit juga telah Tahun XIX, Hal 26-37
digunakan sebagai pengisi gigi yang keropos atau Tambunan, B., Jujur, I.N., Kozin, M., dan
berlubang. Tetapi pada kasusnya untuk tulang Sulaikan, H.P., 2009, Hasil Uji Mekanis
yang kena pembebanan dipakai pengganti logam Material Stainless Steel SS316L Berbasis
sebagai implant tulang. Bahan Baku Lokal Untuk Aplikasi Pada
Pemilihan bahan untuk kedokteran Implant/ Tulang Buatan, Seminar on
Bahan untuk biomedical dari logam dan Aplication and Research in Industrial
keramik telah diketahui. Masing-masing Technology, SMART, Yogyakarta, Hal
mempunyai keunggulan dan kelemahan masing- D056-D061
masing. Pemilihan bahan untuk implant tulang Yuswono, 2009, Teknologi Implan Tulang
disesuaikan dengan sifat mekanik dan kegunaan Antikarat, http://www.lipi.go.id/
bahan. Contoh stainless steel direkomendasikan www.cgi?berita&1263599244&&2009&103
untuk tulang yang menahan beban tapi gerakan 6
gesekan tidak terlalu banyak seperti lutut.
Sedangkan keramik untuk tulang sendi yang
bergesekan banyak seperti sambungan tulang
pinggul.
Dilihat dari sifat mekanik kedua bahan
dapat diharapkan penyusunan bahan komposit
terdiri dari logam dan keramik sehingga saling
melengkapi keduanya.
Kesimpulan
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa
logam stainless steel merupakan bahan bagus
untuk tulang karena sifat mekanik tetapi kurang
cocok untuk jaringan. Keramik juga bahan yang
bagus untuk tulang karena sifatnya yang pas
untuk jaringan tetapi bahan ini rapuh sehingga
tidak boleh kena benturan. Diharapkan muncul
bahan komposit penggabungan dari keduanya
sehingga saling melengkapi.
DAFTAR PUSTAKA
Alvarado, J., Maldonado, R., Marxuach, J., and
Otero, R., 2003, Biomechanics of Hip and
Knee Prostheses, Aplication of Engeneering
Mechanics in Medicine, GED, University of
Puerto Rico Mayaguez
Dee, K.C.,Puleo, D.A., Tos, R.B., 2002,
Biomedical engineering, Wiley and sons,
New York.
Hench, L. L., 1991, Bioceramics: From Concept
to Clinic, Journal of the American Ceramic
Society, Vol. 74, No. 7, pp 1487-1510
Suh, H., 1998, Recent Advance in Biomaterials,
Yonsei Medical Journal, Vol 39, no 2, pp
87-96

Anda mungkin juga menyukai