Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan bagi setiap manusia adalah hal sangat yang penting. Kesehatan
adalah keadaan sehat baik secara fisik, mental, spiritual, maupun social yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara social dan
ekonomis.[2]
C. Manfaat PKL
Adanya PKL diharapkan dapat mencapai beberapa manfaat, yaitu:
1. Bagi mahasiswa: dapat meningkatkan wawasan keilmuan mahasiswa
tentang situasi dalam dunia kerja bidang kefarmasian
2. Bagi program studi:
a) Dapat menjadi tolak ukur pencapaian kinerja program studi khususnya
untuk mengevaluasi hasil pembelajaran oleh instansi tempat PKL
apakah kemampuan mahasiswa sesuai dengan target kompetensi
lulusan.
4
BAB II
TINJAUAN UMUM
A. Pengertian Puskesmas
5
3. Pasal 6
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf
Puskesmas berwenang untuk:
6
4. Pasal 7
Dalam menyelenggarakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf
b, Puskesmas berwenang untuk:
1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif;
3. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat;
4. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan keamanan
dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung;
7
C. Tujuan Puskesmas
Pasal 2
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk
mewujudkan masyarakat yang:
1. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat;
2. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu
3. Hidup dalam lingkungan sehat; dan
4. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
D. Persyaratan Puskesmas
1. Pasal 9
1. Puskesmas harus didirikan pada setiap kecamatan.
2. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih dari
1 (satu) Puskesmas.
3. Kondisi tertentu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan
berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan, jumlah penduduk dan
aksesibilitas.
8
2. Pasal 10
1. Lokasi pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Geografis;
b. Aksesibilitas untuk jalur transportasi;
c. Kontur tanah;
d. Fasilitas parkir;
e. Fasilitas keamanan;
f. Ketersediaan utilitas publik;
g. Pengelolaan kesehatan lingkungan; dan
h. Kondisi lainnya.
2. Selain persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendirian
Puskesmas harus memperhatikan ketentuan teknis pembangunan
bangunan gedung negara.
3. Ketentuan lebih lanjut mengenai lokasi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidakterpisahkan
dari Peraturan Menteri ini
3.Pasal 11
1. Bangunan Puskesmas harus memenuhi persyaratan yang meliputi:
a. Persyaratan administratif, persyaratan keselamatan dan kesehatan
kerja, serta persyaratan teknis bangunan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan;
b. Persifat permanen dan terpisah dengan bangunan lain; dan
c. Menyediakan fungsi, keamanan, kenyamanan, perlindungan
keselamatan dan kesehatan serta kemudahan dalam memberi
pelayanan bagi semua orang termasuk yang berkebutuhan khusus,
anak-anak dan lanjut usia.
9
4.Pasal 12
1. Selain bangunan Puskesmas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11, setiap
Puskesmas harus memiliki bangunan rumah dinas Tenaga Kesahatan.
2. Bangunan rumah dinas Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) didirikan dengan mempertimbangkan aksesibilitas tenaga
kesehatan dalam memberikan pelayanan.
5.Pasal 13
1. Puskesmas harus memiliki prasarana yang berfungsi paling sedikit terdiri
atas:
a. Sistem penghawaan (ventilasi);
b. Sistem pencahayaan;
c. Sistem sanitasi;
d. Sistem kelistrikan;
e. Sistem komunikasi;
f. Sistem gas medik;
g. Sistem proteksi petir;
h. Sistem proteksi kebakaran;
i. Sistem pengendalian kebisingan;
j. Sistem transportasi vertikal untuk bangunan lebih dari 1 (satu) lantai;
k. Kendaraan Puskesmas keliling; dan
l. Kendaraan ambulans.
6. Pasal 14
Bangunan dan prasarana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 sampai
dengan Pasal 13 harus dilakukan pemeliharaan, perawatan, danpemeriksaan
secara berkala agar tetap laik fungsi.
7. Pasal 15
1. Peralatan kesehatan di Puskesmas harus memenuhi persyaratan:
a. Standar mutu, keamanan, keselamatan;
b. Memiliki izin edar sesuai ketentuan peraturan perundangundangan;dan
c. Diuji dan dikalibrasi secara berkala oleh institusi penguji
danpengkalibrasi yang berwenang.
2. Ketentuan lebih lanjut mengenai peralatan tercantum dalam Lampiranyang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
8. Pasal 16
1. Sumber daya manusia Puskesmas terdiri atas Tenaga Kesehatan dantenaga
non kesehatan.
2. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non kesehatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung berdasarkan analisis beban
kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan yang
diselenggarakan, jumlah penduduk dan persebarannya, karakteristik
wilayah kerja, luas wilayah kerja, ketersediaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama lainnya di wilayah kerja, dan pembagian waktu
kerja.
3. Jenis Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
palingsedikit terdiri atas:
a. Dokter umum;
b. Dokter gigi;
c. Perawat;
d. Bidan;
11
9.Pasal 17
1. Tenaga Kesehatan di Puskesmas harus bekerja sesuai dengan
standarprofesi, standar pelayanan, standar prosedur operasional,
etikaprofesi, menghormati hak pasien, serta mengutamakan kepentingan
dan keselamatan pasien dengan memperhatikan keselamatan dankesehatan
dirinya dalam bekerja.
2. Setiap Tenaga Kesehatan yang bekerja di Puskesmas harus memilikisurat
izin praktik sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
10.Pasal 18
1. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas harus dilaksanakan oleh
TenagaKesehatan yang memiliki kompetensi dan kewenangan
untukmelakukan pekerjaan kefarmasian.
2. Pelayanan kefarmasian di Puskesmas sebagaimana dimaksud padaayat (1)
Dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
12
11. Pasal 19
1. Pelayanan laboratorium di Puskesmas harus memenuhi criteria
ketenagaan, sarana, prasarana, perlengkapan dan peralatan.
2. Pelayanan laboratorium di Puskesmas sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Sediaan Farmasi
dalam rangka pemenuhan kebutuhan Puskesmas.
F. Pelayanan Puskesmas
Pelayanan farmasi klinik merupakan bagian dari Pelayanan Kefarmasian
yang langsung dan bertanggung jawab kepada pasien berkaitan dengan Obat
dan Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud mencapai hasil yang pasti
untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.
Pelayanan farmasi klinik bertujuan untuk:
1. Meningkatkan mutu dan memperluas cakupan Pelayanan Kefarmasian di
Puskesmas.
c. Tanggal resep.
d. Kontra indikasi.
e. Efek adiktif.
f. Kegiatan Penyerahan (Dispensing) dan Pemberian Informasi Obat
merupakan kegiatan pelayanan yang dimulai dari tahap
menyiapkan/meracik Obat, memberikan label/etiket, menyerahan
sediaan farmasi dengan informasi yang memadai disertai
pendokumentasian.
16
Tujuan:
a. Pasien memperoleh Obat sesuai dengan kebutuhan klinis/pengobatan.
Kegiatan:
a. Memberikan dan menyebarkan informasi kepada konsumen secara pro
aktif dan pasif.
c. Membuat buletin, leaflet, label Obat, poster, majalah dinding dan lain-
lain.
b. Tempat.
c. Tenaga.
d. Perlengkapan
3. Konseling
Merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan penyelesaian masalah
pasien yang berkaitan dengan penggunaan Obat pasien rawat jalan dan
rawat inap, serta keluarga pasien.
a. Tujuan dilakukannya konseling adalah memberikan pemahaman yang
benar mengenai Obat kepada pasien/keluarga pasien antara lain tujuan
pengobatan, jadwal pengobatan, cara dan lama penggunaan Obat, efek
samping, tanda-tanda toksisitas, cara penyimpanan dan penggunaan
Obat.
b. Kegiatan:
1) Membuka komunikasi antara apoteker dengan pasien.
2) Menanyakan hal-hal yang menyangkut Obat yang dikatakan oleh
dokter kepada pasien dengan metode pertanyaan terbuka (open-
ended question), misalnya apa yang dikatakan dokter mengenai
Obat, bagaimana cara pemakaian, apa efek yang diharapkan dari
Obat tersebut, dan lain-lain.
18
4. Ronde/Visite Pasien
Merupakan kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan
secara mandiri atau bersama tim profesi kesehatan lainnya terdiri dari
dokter, perawat, ahli gizi, dan lain-lain
Tujuan:
a. Memeriksa Obat pasien.
Kegiatan:
a. Menganalisis laporan efek samping Obat.
b. Mengidentifikasi Obat dan pasien yang mempunyai resiko tinggi
mengalami efek samping Obat.
c. Mengisi formulir Monitoring Efek Samping Obat (MESO).
d. Melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional.
Kriteria pasien:
a. Anak-anak dan lanjut usia, ibu hamil dan menyusui.
21
c. Adanya multidiagnosis.
BAB III
Adapun batas-batas wilayah kerja UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air
sebagai berikut:
1. Sebelah utara berbatasan dengan Kelurahan Segala Mider dan Kecamatan
Kedaton;
2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Teluk Betung Utara;
3. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tanjung Karang Pusat;
4. Sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Susunan Baru dan Kelurahan
Segala Mider.
24
1. Visi, Misi, Motto, dan Tata Nilai UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air
1. Visi
Terwujudnya masyarakat mandiri untuk hidup sehat
2. Misi
a. Menggerakan pembangunan masyarakat kesehatan.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat.
c. Meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme sarana dan
prasarana.
d. Mengembangkan sarana dan prasarana pelayanan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat.
e. Menggalang kemitraan dengan masyarakat.
3. Motto
Sehat Bersama Kami
4. Tata Nilai
SA : Santun
HA : Handal
BA : Berbagi
T : Tanggap
AN : Antisipasi
DA : Dapat dipercaya
B. Tata Ruang
1. Tata ruang UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air
25
A
# #
B
D C J
LANTAI
1(POLI)
F G H I H
V
O T P R U
7 6 5 4 8
W W 9
+
1 2 W 3
10
14 13 12 11
KETERANGAN :
LANTAI 1
LANTAI 2
1. LABORATORIUM
2. MUSHOLA
3. DAPUR
4. TU
5. KEPALA PUSKESMAS
28
6. AULA 1
7. GIGI
8. BALKON
9. RUANG ARSIP
10. AULA 2
11. (11-14)GUDANG
- TAMAN REFLEKSI
- GENSET
- TOWER AIR
29
a. Untuk melakukan tugas pokok dan fungsi tersebut puskesmas dipimpin oleh
seorang kepala puskesmas, denPenanggung jawab upaya kesehatan
masyarakat UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat, terdiri
dari:
1. Petugas pelayanan promosi kesehatan termsuk UKS
2. Petugas pelayanan kesehatan lingkungan
3. Petugas pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4. Petugas pelayanan gizi yang bersifat UKM
5. Petugas pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6. Petugas pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
b. Penanggung jawab UKM pengembangan meliputi :
a. Petugas pelayanan kesehatan jiwa
b. Petugas pelayanan kesehatan gigi masyarakat
c. Petugas pelayanan kesehatan tradisional konplementer
d. Petugas pelayanan kesehatan olah raga
e. Petugas pelayanan kesehatan indera
f. Petugas pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia)
g. Petugas pelayanan kesehatan kerja
h. Petugas pelayanan kesehatan lainnya
c. Penanggung jawab UKP kefarmasian dan laboratorium, meliputi :
a. Petugas pelayanan pemeriksaan umum
b. Petugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut
c. Petugas pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
d. Petugas pelayanan gawat darurat
e. Petugas pelayanan gizi yang bersifat UKP
f. Petugas pelayanan persalinan
g. Petugas pelayanan rawat inap
h. Petugas pelayanan kefarmasian
i. Petugas pelayanan laboratorium
31
PASIEN MENUNGGU
PASIEN PULANG
GUDANG FARMASI
RAWAT JALAN
RAWAT INAP
PELAYANAN GIGI
KIA
PUSKESMAS
PEMBANTU &
PUSKESKEL
33
Pendistribusian di UPT Pukesmas Rawat Inap Gedong Air dari gudang obat ke
ruang obat atau ruang lainya seperti UGD, rawat jalan, rawat inap, pelayanan
gigi, KIA, dan puskesmas pembantu. Pendistribusian dalam ruang obat
diadakan amprah obat satu minggu dua kali setiap hari selasa dan jumat,
perhitunganya rata rata kebutuhan setiap hari.
4. Administrasi
Administrasi yang dilakukan UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air yaitu
masing masing masing obat memiliki kartu stok, obat diserahkan kepada pasien
berdasarkan resep selanjutnya dicatat untuk laporan harian kemudian dicatat
dalam laporan bulanan dan terakhir menjadi laporan akhir yang akan
dilampirkan di LPLPO (Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat).
33
E. Kegiatan Puskesmas
1. Jam kerja
JUMAT : JAM O7.30 – 10.30 WIB SABTU: JAM 07.30 – 12.30 WIB
RAWAT INAP
2. Jenis pelayanan
Jenis pelayanan di UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air
35
4. Distribusi
Obat di distribusi dari gudang obat ke ruang obat atau ruang obat lainnya
(UGD). Di adakan ampra obat seminggu dua kali setiap hari selasa dan hari
jumat berdasarkan rata-rata kebutuhan setiap hari.
BAB IV
PEMBAHASAN
Puskesmas Rawat Inap Gedong Air merupakan salah satu UPT Dinas
Kesehatan Kota Bandar Lampung, terletak di Jalan Sisingamangaraja No 3
Kelurahan Gedong Air Kec. Tanjung Karang Barat. Didirikan sebagai Puskesmas
Rawat Jalan pada Tanggal 18 Agustus 1970 dan penetapan Puskesmas Gedong
Air sebagai UPT Puskesmas Rawat Inap pada tanggal 20 juni 2008.
Administrasi yang dilakukan UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air yaitu
masing-masing obat memiliki kartu stok, obat diserahkan kepada pasien
berdasarkan resep selanjutnya dicatat untuk laporan harian kemudian dicatat
dalam laporan bulanan dan terakhir menjadi laporan akhir yang akan dilampirkan
di LPLPO (laporan pemakaian dan lembar permintaan obat).
Tata ruang yang dimiliki UPT puskesmas rawat inap gedong airantara lain
klinik berhenti merokok/prmkes, toga(tanaman obat keluarga), loket, KIA/MTBS,
KB, toilet lansia, ruang priksa/BP, PAL, pojok asi/konsul gizi dan konseling,
rekam medik, UGD, apotek/gudang obat, VK(ruang bersalin), gudang(linan),
ruang perawatan pasien (km perawatan laki, km perawatan perempuan, km pos
partem), dapur, ruang perawat, ruang neonatus, gudang akes rawat inap, tempat
duduk pasien, ruang steril basah, ruang steril kering, toilet umum, laboratorium,
musholah,TU, ruang kepala puskes, aula 1, ruang gigi, balkon, ruang arsip, aula 2,
dan empat gudang.
Terdapat tiga jenis pelayanan yaitu umum, BPJS, dan P2KM. Pelayanan
pengunjung di UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air yaitu pasien yang datang
mendaftarkan diri ke loket, selanjutnya pasien menunggu panggilan setelah di
panggil pasien menuju ke ruang pemeriksaan yang tersedia. Kemudian pasien
diperiksa oleh dokter, perawat, atau bidan dan di beri resep yang kemudian
38
diserahkan kepada petugas apotek.
Pasien menyerahkan resep ke bagian apotek, petugas apotek menyiapkan obat
dan diberi etiket, lalu diserahkan kepada pasien serta memberikan informasi
mengenai hal-hal yang berhubungan dengan obat tersebut yang perlu diketahui
oleh pasien.
Syarat penyimpanan obat digudangPengelolaan sediaan farmasi di UPT
Puskesmas Rawat Inap Gedong Air antara lain perencanaan atau rencana
kebutuhan obat yang dilakukan setiap satu tahun sekali dengan perhitungan rata-
rata perbulan. Pengadaan obat diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Bandar
Lampung kemudian dilakukan permintaan per TRIWULAN ke Instalasi Farmasi
Kota, setelah dilakukan permintaan maka adanya penerimaan yang dicatat dalam
kartu stok masing-masing obat untuk disimpan ke gudang obat dan didistribusikan
ke ruang obat maupun ruang lainnya.
Pengelolaan sumber daya manusia yang terdapat di apotek di UPT Puskesmas
Rawat Inap Gedong Air yaitu satu Apoteker, satu Asisten Apoteker dan satu juru
resep (SMP), seharusnya UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air mempunyai
dua Asisten Apoteker dan satu Juru Resep karena di bagi menjadi dua shift.UPT
Puskesmas Rawat Inap Gedong Air mengadakan stok opname setiap per
TRIWULAN sekali pada akhir Bulan.
Penyimpanan yang dilakukan UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air dengan
cara obat disimpan didalam gudang disusun berdasarkan alphabet dan jenis
sediaan masing-masing obat tersebut. Kartu stok ada dua macam kartu stok biru
dari dana BPJS dan kartu stok kuning dari Instalasi Farmasi. Kemudian obat
dikeluarkan dengan menggunakan metode FEFO (First Expired First Out) artinya
barang yang pertama expired barang yang pertama kali keluar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, degan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tinggina di wilayah kerjanya.
Terdapat tiga jenis pelayanan yaitu umum, BPJS, dan P2KM. Pelayanan
pengunjung di UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air yaitu pasien yang
datang mendaftarkan diri ke loket, selanjutnya pasien menunggu panggilan
setelah di panggil pasien menuju ke ruang pemeriksaan yang tersedia.
Kemudian pasien diperiksa oleh dokter, perawat, atau bidan dan di beri resep
yang kemudian diserahkan kepada petugas apotek.
Penyimpanan obat Psikotropika di Apotik disimpan pada lemari khusus
yang terbuat dari kayu (atau bahan lain yang kokoh dan kuat) yang ditempel
pada dinding, memiliki dua kunci yang berbeda, terdiri dua pintu, satu intuk
pemakaian sehari-hari seperti kodein, dan satu lagi berisi pethidin, morfin dan
garam-garamannya. Lemari tersebut terletak ditempat yang tidak diketahui
oleh umum, tetapi dapat diawasi langsung oleh Asisten Apoteker yang bertugas
dan penanggung jawab Psikotropika.
Adapun persyaratan Gudang yaitu :
a. Ruang kering dan tidak lembab;
b. Memiliki ventelasi yang cukup;
c. Memiliki cahaya yang cukup, namun jendela harus mempunyai pelindung
untuk menghindarkan adanya cahaya langsung dan berteralis ;
d. Lantai dibuat dari semen/keramik/papan (bahan lain) yang tidak
memungkinkan bertumpuknya debu dan kotoran. Harus diberi alas papan
(palet);
e. Dinding dibuat licin dan dicat warna cerah;
f. Hindari pembuatan sudut lantai dan dinding yang tajam; 40
g. Gudang digunakan khusus untuk penyimpanan obat;
h. Mempunyai pintu yang dilengkapi kunci ganda;
i. Harus ada pengukuran suhu dan higrometer ruangan.
Pelayanan kefarmasian di UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air
telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Pelayanan kefarmasian itu diantaranya penerimaan resep, peracikan
obat, dan penyerahan obat. Pada saat penyerahan obat tenaga teknis
kefarmasian memberikan informasi obat yang berkaitan dengan aturan
pakai, cara pemakaian oral/non oral.
B. Saran
Disarankan untuk lebih diperhatikan tentang kesejukan ruangan di ruang
obat karena harus memelihara mutu obat (menjaga kestabilan obat) jadi harus
dilengkapi dengan pendingin ruangan atau AC, agar obat dalam ruangan tetap
stabil mutunya, kemudian penambahan meja racik, karena untuk meracik obat
harus menggunakan tempat yang steril, Seharusnya di UPT Puskesmas Rawat
Inap Gedong Air mempunyai sumberdaya manusia satu Apoteker, dua
Asisten Apoteker, dan dua Juru Resep di bagi menjadi tiga shift karena di
Puskesmas Rawat Inap Gedong Air buka 24 jam.
41
DAFTAR PUSTAKA
1. Peraturan Menteri KesehatanRepublik Indonesia No.74 Tahun 2016,
Tentang StandarPelayanan Kefarmasian Di Puskesmas.Jakarta : Menteri
Kesehatan RI Kemenkes RI. 2014.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.75 Tahun 2016,
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.Jakarta : MenteriKesehatan RI.
3. Permenkes RI Nomor. 30 Tahun 2014 Tentang Standar Pelayanan
Kefarmasian di Puskesmas, Departemen Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.
4. Buku Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di
Puskesmas, Direktorat Jenderal Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,
Depkes RI Jakarta, cetakan kedua 2008.
5. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009, Tentang Kesehatan.Jakarta :
Depkes RI.
6. Sumber profile UPT Puskesmas Rawat Inap Gedong Air