Catatan Notulensi kelompok 9 C-14
Pendidikan Pancasila
Anggota :
1. Annisa Kartika Sari (210312625239)
2. Gideon Natanael Putra S (210312625248)
3. Melani Nur Wakhidah (210312625249)
4. Yusuf Ibrahim (210312625259)
No Pertanyaan
1 Nama : Baiq Fatria Ziza Saputri
Nim : 210312625268
Dari studi kasus yang diambil oleh
kelompok 9 yaitu tentang kasus nenek
minah, yang dimana ia mendapat
perlakuan hukum yang tidak adil, harus
dipenjara hanya karena memetik tiga biji
kakao, padahal masalah tersebut masih
bisa diselesaikan secara kekeluargaan.
Dari kasus ini jelas sekali bahwa hukum
di indonesia itu tajam kebawah dan
tumpul ke atas. Pertanyaan saya apakah
peranan hukum di indonesia selalu
dikaitkan dengan rasa keadilan ?
Bukankah hal tersebut dapat
menimbulkan ketidakpercayaan
masyarakat terhadap hukum yang
positif?
Jawaban
Nama : Yusuf Ibrahim
NIM : 210312625259
Pelaksanaan keadilan sosial sangat
bergantung kepada penciptaan struktur-
struktur sosial yang adil. Dengan
demikian, tentunya segala peranan hukum
yang dijalankan harus berlandaskan
dengan rasa keadilan.
Terkait dengan hukum positif, tata hukum
yang berlaku pada waktu tertentu dalam
suatu wilayah negara tertentu disebut
hukum positif. Lebih rinci lagi hukum
positif adalah hukum yang berlaku
sekarang bagi suatu masyarakat tertentu
dalam suatu daerah tertentu . Hukum
positif di Indonesia sendiri memiliki 2
sumber, yaitu sumber hukum materiil dan
sumber hukum formil. Sumber hukum
materiil adalah kesadaran hukum
masyarakat atau kesadaran hukum yang
hidup dalam masyarakat yang dianggap
seharusnya. Adapun sumber hukum formil
adalah tempat dimana kita dapat
menemukan hukum, prosedur atau cara
pembentukan Undang-undang.
Dengan demikian, timbulnya
ketidakpercayaan masyarakat tentu
kembali lagi terhadap 2 sumber hukum
positif tersebut. Jika kesadaran hukum
masyarakat mengantarkan pada suatu
kesimpulan bahwa penegakan hukum
tidak berjalan sebagaimana mestinya,
tentunya ketidakpercayaan masyarakat
akan penegakan hukum itu sendiri akan
timbul. Selain itu, faktor hukum atau
undang-undang, dan juga cara

2 Nama : Zahra Zakiyah
NIM : 210312625263
Dapat kita ketahui bahwa ekonomi
adalah hal yang penting bagi sebuah
negara. Nah jika kita hubungkan dengan
adanya ketidakadilan ekonomi maka kita
dapat mengetahui ketidakadilan itu
sendiri akan menimbulkan berbagai
kesenjangan dan penyimpangan seperti
adanya kemiskinan, kebodohan,
konglomerasi, utang, pengangguran, dan
lain sebagainya.
Nah dari hal tersebut bagaimana
tanggapan teman-teman terhadap
pembentukannya itu sendiri juga tidak
lepas dari perhatian masyarakat. Jikalau
dirasa ada kejanggalan, entah dalam
proses penyusunan UU, maupun substansi
dari UU itu sendiri, tentunya rasa
pesimisme akan kebermanfaatan hukum
tersebut akan timbul.
Kesimpulannya, terwujudnya keadilan
sosial, harus didasarkan atas keadilan,
ketertiban dan keteraturan, dimana setiap
orang mendapatkan kesempatan
membangun kehidupan yang layak
sehingga tercipta kesejahteraan umum.
Jika ada ketidakadilan sosial,
penyebabnya adalah struktur sosial yang
tidak adil. Mengusahakan keadilan sosial
pun berarti harus dilakukan melalui
perjuangan memperbaiki struktur-struktur
sosial yang tidak adil tersebut.
Keadilan sosial berarti keadilan yang
berlaku dalam masyarakat di segala
bidang kehidupan, baik materil maupun
spiritual. Hal ini berarti keadilan itu tidak
hanya berlaku bagi orang kaya saja, tetapi
berlaku pula bagi orang miskin, bukan
hanya untuk para pejabat, tetapi untuk
rakyat biasa pula, dengan kata lain seluruh
rakyat Indonesia baik yang berada di
wilayah kekuasaan Republik Indonesia
maupun bagi Warga Negara Indonesia
yang berada di negara lain.
Nama : Gideon Natanael Putra S
NIM : 210312625248
Keterpurukan ekonomi disebabkan oleh
berbagai masalah yang cukup kompleks.
Terkhususnya saat ini, perekonomian
Indonesia terpuruk akibat dari Covid-19
yang berdampak terhadap berbagai sektor.
Karena Covid-19 ini banyak perusahaan
yang collaps dimana perekonomiannya
tidak berjalan seperti sebelumnya
sehingga untuk mempertahankan
keuangan nya tidak jarang pegawainya
dikorbankan dengan dirumahkan bahkan
dipecat. Dengan dirumahkannya pegawai
tentu akan menurunkan daya beli sehingga
 keterpurukan ekonomi negara Indonesia
saat ini? Serta bagaimana partisipasi kita
sebagai mahasiswa dalam menegakkan
keadilan ekonomi bangsa Indonesia?
3 Nama : Syifa Fadilah
NIM : 210312625250
Bagaimana tanggapan Saudara sebagai
pelajar dan sebagai Warga Negara
Indonesia dalam mengatasi
ketidakadilan dalam bidang ekonomi di
Indonesia? Karena, sampai detik ini pun
perekonomian di Indonesia masih belum
merata bisa dilihat secara langsung
bahwa pernyataan "yang kaya semakin
kaya dan yang miskin semakin miskin"
masih terus berlanjut.
4 Nama : Adila Permata Putri Rahayu
NIM : 210312625233
Dalam ppt dikatakan bahwa pelaksanaan
keadilan sosial tergantung kepada
penciptaan struktur-struktur sosial yang
adil. Setiap individu pastinya memiliki
sudut pandang masing-masing mengenai
keadilan, bisa saja satu individu
merasakan keadilan tersebut namun dari
sudut pandang individu lain tidak
berdampak terhadap perekonomian
nasional. Tapi untungnya pemerintah
berinisiatif untuk memberi bansos untuk
mempertahankan perekonomian nasional.
Partisipasi mahasiswa dalam berkontribusi
untuk perekonomian Indonesia yaitu
jangan terlalu sering membeli barang di
mall karena itu secara tidak langsung akan
merugikan perekonomian Indonesia.
Terus alangkah baiknya kita membeli
barang buatan negara sendiri yang juga
berdampak terhadap perekonomian
bangsa.
Nama : Melani Nur Wakhidah
NIM : 210312625249
Untuk mengatasi ketidakadilan dalam
bidang ekonomi di Indonesia harus
dilakukan dengan usaha gotong royong
dari berbagai pihak, seperti pemerintah
yang seharusnya memberikan fasilitas
maupun pembangunan yang merata di
setiap daerah, bukan hanya mementingkan
daerah yang memiliki tingkat ekonomi
yang tinggi namun juga daerah yang
memiliki tingkat ekonomi yang rendah
agar masyarakat dapat berkembang dan
dapat memperbaiki atau meningkatkan
perekonomian mereka.
Sebagai mahasiswa kita dapat membantu
untuk mengatasi hal tersebut dengan
memberi bantuan baik bantuan makanan,
pakaian, maupun uang yang kita
kumpulkan untuk membantu orang-orang
yang membutuhkan, dengan begitu kita
dapat sedikit membantu orang-orang yang
membutuhkan.
Nama : Annisa Kartika Sari
NIM : 210312625239
Tolak ukur yang dapat diterapkan agar
sudut pandang masyarakat mengenai
pelaksanaan keadilan sosial dapat dilihat
dari 3 prinsip keadilan ekonomi yang
sudah kami terapkan di makalah kami,
antara lain:
1. Prinsip partisipasi, bahwa setiap orang
 merasakan keadilan tersebut. Lantas
adakah tolak ukur agar sudut pandang
seluruh masyarakat mengenai
pelaksanaan keadilan sosial tersebut
sama?
Terima kasih.
5 Nama : Naila Zulfa Nabila
NIM : 210312625236
Dalam realitanya, ketidakadilan dalam
bidang ekonomi sering terjadi di negara
Indonesia. Menurut kalian, bagaimana
cara yang tepat untuk mewujudkan sila
ke-5 pancasila, yaitu "keadilan sosial
bagi seluruh rakyat Indonesia" tanpa
harus menjadi negara sosialis? Atau
haruskah Indonesia berubah menjadi
negara sosialis agar sila tersebut berjalan
dengan baik? Terima kasih
bebas berpartisipasi untuk memberikan
masukan (input) ke dalam proses ekonomi
untuk membangun kehidupan bersama.
2. Prinsip distribusi, prinsip distribusi
berurusan dengan soal hasil, soal keluaran
(output) yang diperoleh dari sistem
ekonomi bagi setiap orang (worker) dan
bagi setiap capital (owner).
3. Prinsip harmoni. Perlunya prinsip
harmoni, karena pada prinsip partisipasi
dan distribusi itu sendiri dalam praktik
tidak pernah bersesuaian secara penuh,
sehingga selalu saja timbul konflik
sebagai akibat ketidakseimbangan dalam
kehidupan bermasyarakat.
Prinsip-prinsip diatas merupakan tolak
ukur keadilan sosial dibidang ekonomi.
Namun dalam pelaksanaanya, keadilan
sosial berarti sama rata untuk semua
masyarakat bukan hanya untuk pejabat
atau orang kaya saja. Sehingga harus
terjadi harmonisasi antar sesama
masyarakat.
Nama : Yusuf Ibrahim
NIM : 210312625259
Mengenai pertanyaan tersebut, sebenarnya
terkait langsung dengan subbab 2.2.1
dalam makalah yang kami susun. Secara
lebih operasional, perwujudan dari
keadilan menurut Satjipto Rahardjo,
terkait dengan pendistribusian yang ada
didalam masyarakat. Pendistribusian ini
tidak selalu bersifat fisik tetapi juga non
fisik (intangible), antara lain: barang, jasa,
modal usaha kedudukan, peranan sosial,
kewenangan, kekuasaan, kesempatan dan
sebagainya yang memiliki nilai-nilai
tertentu bagi kehidupan manusia. Untuk
itu cakupan hakekat dari keadilan,
menurut beliau meliputi:
a. memberikan kepada setiap orang yang
seharusnya diterima;
b. memberikan kepada setiap orang yang
menurut aturan asasi dalam hubungan
antar pribadi terhadap keseluruhan baik
material maupun spiritual. hukum menjadi
haknya;
c. kebajikan untuk memberikan hasil yang
telah menjadi bagiannya;
d. memberikan sesuatu yang dapat
memuaskan kebutuhan orang;
e. persamaan pribadi;
f. pemberian kemerdekaan kepada
individu untuk mengejar kemakmurannya;
g. pemberian peluang kepada setiap orang
untuk mencari kebenaran;
h. memberikan sesuatu secara layak.

Terkait dengan hal tersebut, Satjipto

Rahardjo mensyaratkan pentingnya
konsistensi Negara, untuk menjalankan
tugas penyelenggaraan Negara,
sebagaimana diamanatkan oleh
konstitusinya, agar keadilan benar-benar
terwujud. Suatu pemerintahan yang adil
adalah pemerintahan yang menjalankan
roda pemerintahan dengan memenuhi
kewajibannya sesuai dalam konstitusi
dengan sebaik-baiknya.

Terkait menjadi negara sosialis, tentunya

tidak perlu dan cukup berbahaya. Dimana
Indonesia sendiri telah memiliki suatu
landasan yang menyebabkan berdirinya
suatu negara, dimana landasan itu
bernama pancasila. Di dalam pancasila
berisi lima dasar Negara yang merupakan
hasil pemikiran dari 3 tokoh yaitu Moh
Yamin, Moh. Hatta dan Ir. Soekarno.

Salah satu dari isi tersebut berbunyi

keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia yang dilambangkan dengan
gambar padi dan kapas. Mengapa lambang
dari sila ke-5 ini padi dan kapas? Hal ini
terjadi karena padi dan kapas merupakan
lambang dari kemakmuran suatu Negara
karena dua komponen ini merupakan
kebutuhan primer dalam kehidupan.
Karena keterbatasan waktu, terkait
penjelasan lebih rinci, dapat rekan Naila
tinjau kembali didalam makalah kami.