I. PENDAHULUAN
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi sumber daya manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu
keharusan bagi semua pihak untuk memelihara, meningkatkan dan
melindungi kesehatan demi kesejahteraan seluruh masyarakat. Hal ini
perlu dilakukan karena kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah
saja, namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan
masyarakat termasuk swasta.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam
mewujudkan sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas.
Masalah gizi terjadi di setiap siklus kehidupan, dimulai sejak dalam
kandungan ( janin ), bayi, anak, dewasa dan usia lanjut. Periode dua
tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada masa ini
terjadi pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan
gizi yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat
dipulihkan walaupun kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
Oleh karena itu untuk mengatasi gangguan gizi di setiap kehidupan,
maka adanya Upaya Perbaikan Gizi.
III. TUJUAN
A. TUJUAN UMUM
Untuk menemukan kasus gizi buruk secara dini.
B. TUJUAN KHUSUS
1. Mengetahui status gizi saat pertama kali ditemukan, guna
menentukan apakah memenuhi persyaratan dalam Pemberian
Makanan Tambahan ( PMT ) Pemulihan.
2. Mengetahui karakteristik keluarga balita ( Pendidikan orang tua,
pekerjaan orang tua, Jumlah anggota keluarga, Status
Kependudukan )
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi yang
dihadapi oleh keluarga balita (pola makan, pola asuh, pola
infeksi dan hygiene sanitasi serta perilaku KADARZI).
4. Mengetahui rutinitas ke Posyandu Balita.
5. Melakukan penilaian status gizi balita pada saat sebelum,
sedang dan setelah pemberian makanan tambahan ( PMT )
pemulihan.
6. Memantau pemanfaatan pemberian makanan tambahan
( PMT ) pemulihan yang sudah diperoleh dari Program Bantuan
Operasional Kesehatan (BOK).
VI. SASARAN
Sasaran kegiatan pelacakan kasus gizi buruk yaitu balita BGM
dengan status gizi BB / TB Sangat Kurus atau Kurus menurut Standart
WHO Antro 2005. Selain itu balita yang sedang atau telah dirawat di
RS yang diduga gizi buruk karena penyakit infeksinya.