Tuntunan Salat Ied Dirumah .
Tuntunan Salat Ied Dirumah .
Berkata Ibnul A’rabiy - – رمحه اهلل: Dinamakan hari ini dengan Ied
karena hari itu senantiasa kembali pada setiap tahunnya dengan
membawa kegembiraan yang baru . [ Tahdzibul lughah . ( 3 \ 132) ]
.
pg. 1
، وعمر، (( شهدت صالة الفطر مع رسول اهلل – صلى اهلل عليه وسلم – وأيب بكر
. ] فكلهم يصليها قبل اخلطبة )) [ رواه مسلم
Fatwa Lajnah Daimah : Salat Iedain : Iedul Fitri dan Adha . Setiap dari
keduanya adalah fardhu kifayah .
Dan sebagian para ulama berpendapat : bahwa keduanya fardhu ain seperti
salat Jum’at , sehingga tidak sepantasnya bagi seorang mukmin
meninggalkannya . [ Fatawa Lajnah Daimah ( 2 \ 284 ) ] .
pg. 2
Berkata Ibnu Abdil Bar - رمحه اهلل – : “ Adalah Ibnu Umar dan Sa’id
Ibnul Musayyab dan Salim ibnu Abdillah dan Ubaidillah ibnu
Abdillah dahulu mereka mandi dan memerintahkan manusia mandi
untuk dua salat Ied ’’ . [ Al-Istidzkar. ( 2\ 377 ) ].
pg. 3
5. Waktu Salat Ied .
Berkata Ibnu Bathal - رمحه اهلل- : “ Para fuqaha’ telah berijma’ bahwa
salat Ied tidak dilaksanakan sebelum terbitnya matahari dan tidak
pula ketika terbitnya matahari ’’ [ Fathul Baari . ( 2\ 530 ) ] .
Berkata Syaikh Ibnu Utsaimain – رمحه اهلل- : “ Salat Ied waktunya
seperti salat Dhuha , dan telah diketahui bahwa salat Dhuha dimulai
dari meningginya matahari seukuran satu tombak dari waktu
terbitnya matahari tersebut , yaitu meninggi sekitar lima belas
menit dari waktu terbitnya matahari ” . [ Syarhul Mumti’ . ( 5 \
118 ) .
- Dan berakhirnya waktu salat Ied pada waktu zawal ( waktu
tergelincirnya ) matahari . [ Syarhul Mumti’ . ( 5 \ 120 ) ].
)) وهلل احلمد، اهلل أكرب، واهلل أكرب، ال إله إال اهلل، اهلل أكرب، (( اهلل أكرب
Yang kedua : Dengan mengganjilkan lafaz takbir , yaitu :
وهلل، اهلل أكرب، اهلل أكرب، واهلل أكرب، ال إله إال اهلل، اهلل أكرب، اهلل أكرب، (( اهلل أكرب
)) احلمد
pg. 4
Yang ketiga : Dengan mengganjilkan pada yang pertama dan
menggenapkannya pada yang kedua , yaitu :
)) وهلل احلمد، اهلل أكرب، واهلل أكرب، الإله إال اهلل، اهلل أكرب، اهلل أكرب، (( اهلل أكرب
[ Syarhul mumti’ . ( 5 \ 170 ) ] .
(( كان رسول اهلل – صلى اهلل عليه وسلم – ال يغدو يوم: قال، عن أنس بن مالك
. ] (( ويأكلهن وترا )) [ رواه البخاري, )) الفطر حىت يأكل مترات
Dari Anas bin Malik , dia berkata : (( Adalah Rasulullah وسلم صلى اهلل عليه-
- tidaklah beliau berangkat pada hari Iedul Fitri hingga beliau memakan
beberapa biji buah kurma )) (( Beliau memakannya dengan bilangan ganjil
)) [ Diriwayatkan Al- Bukhari ] .
pg. 5
Dan bila seseorang memakan buah kurma sebelum ia salat subuh maka
telah terwujudkan apa yang dimaksudkan , karena ia telah memakannya di
pagi hari . Walaupun waktu yang lebih afdal adalah apabila ia hendak
keluar ( melaksanakan salat ) “ . [ Syarhul Mumti’ . ( 5 \ 124 ) ] .
8. Tidak ada pada salat Ied Azan dan Iqamah atau pun lafaz
tertentu yang dikumandangkan .
Dari Jabir bin Samurah – عنه رضي اهلل- dia berkata : “ Aku pernah
bersama Rasulullah salat dua Ied , tidak sekali atau dua kali , ( yang
dilaksanakan – pen ) dengan tanpa azan dan iqomah ” [ Muslim .
no : 887 ] .
Berkata Ibnu Rajab Al - Hanbali – رمحه اهلل- : “ Tidak ada
perselisihan para ulama dalam masalah ini , bahwa nabi – صلى اهلل عليه
وسلم- , Abu Bakar dan Umar , mereka melaksanakan salat Ied
dengan tanpa Azan dan Iqamah .
Dan para ulama telah bersepakat bahwa azan dan iqamah pada dua salat
Ied adalah bid’ah dan perkara baru yang diada – adakan . [ Fathul
Bari Ibnu Rajab ( 8 \ 447 no hadits : 961 ) ] .
Dari Ibnu Abbas – عنه رضي اهلل- : “ Bahwa nabi – – صلى اهلل عليه وسلم
salat Iedul Fitri dua rakaat tidaklah beliau salat sebelumnya
dan tidak pula setelahnya ” [ Al – Bukhari . no : 964 ] .
Berkata Ibnu Hajar – رمحه اهلل- : “ Kesimpulannya bahwa salat Ied
tidak ada padanya salat sunnah tidak sebelumnya dan tidak pula
pg. 6
setelahnya , berbeda dengan pendapat yang mengkiyaskannya
dengan salat jumat ” [ Fathul – Bari ( 2\552 ) ] .
Dari Katsir bin Abdillah dari ayahnya , dari kakeknya : (( Bahwa nabi
– وسلم صلى اهلل عليه- bertakbir pada dua salat Ied , ( rakaat ) pertama
tujuh kali sebelum membaca bacaan salat , dan ( pada rakaat )
terakhir lima kali sebelum membaca bacaan )) [ Diriwayatkan
Tirmizi . no : 536 , dan di shahihkan Syaikh Al -Albani ] .
Dan pendapat yang kuat dari pendapat para ulama : Bahwa yang
sunnah pada takbir salat Ied adalah bertakbir tujuh kali pada
rakaat pertama sebelum membaca bacaan , dan lima kali
pada rakaat yang kedua sebelum membaca bacaan selain
takbir untuk bangkit pada rakaat kedua .
Faedah :
1.Berkata Ibnul Qayyim – رمحه اهلل- : “ Bahwa nabi – وسلم صلى اهلل عليه-
diam sejenak diantara setiap dua takbir dan tidak ternukilkan dari beliau
bahwa beliau membaca zikir tertentu diantara takbir – takbir tersebut ,
akan tetapi disebutkan dari Ibnu Mas’ud beliau berkata : “ bahwa
Rasulullah memuji dan menyanjung Allah serta membaca salawat kepada
pg. 7
nabi – وسلم صلى اهلل عليه- ( diantara takbir – takbir tersebut ) , sebagaimana
disebutkan Al – Khalal ’’ .
Berkata Ibnu Qudamah – رمحه اهلل- : Takbir – takbir pada salat Ied dan
zikir diantaranya adalah sunnah dan bukan wajib , dan tidak batal salat bila
meninggalkannya baik karena sengaja atau lupa . Dan aku tidak
mengetahui adanya khilaf para ulama bahwa jika seorang lupa membaca
takbir dan telah mulai membaca bacaan untuk ia kembali membaca takbir
yang ditinggalkannya . [ Al – Mughni 2 \ 241 ] .
pg. 8
adalah sunnah dan telah terluputkan dari tempatnya ” . [ Majmu’
Fatawa Ibnu Utsaimin ( 16 \ 244 ) ] .
1. Pada rakaat pertama membaca surat “ Qof ’’ ( ) ق. Dan pada rakaat
kedua membaca surat “ Al – Qomar ” ( ) القمر.
- Ubaidillah bin Abdillah bahwa Umar bin Khattab bertanya kepada Abu
Waqid Al- laitsi : Apakah yang dibaca Rasulullah – وسلم صلى اهلل عليه-
pada salat Ied Adha dan Iedul Fitri ? . Maka beliau menjawab : “ Dahulu
beliau membaca pada keduanya dengan surat } والقرآن اجمليد { قdan }
{ [ ” واقرتبت الساعة وانشق القمرSahih Muslim . no : 891 ] .
pg. 9
Faedah :
Bila bertepatan hari Ied pada hari jum’at maka salat Ied tetap dilaksanakan
. Adapun salat jum’at maka seorang muslim diberi keluasan untuk
menghadirinya atau tidak menghadirinya bagi yang telah
melaksanakan salat Ied .
Dari Iyas bin Abi Ramlah Asy – Syami , berkata : Aku pernah
melihat Mu’awiyah bin Abi Sufyan bertanya kepada Zaid bin Arqam
, dia berkata : “ Apakah engkau pernah menyaksikan bersama
Rasulullah – وسلم صلى اهلل عليه- dua hari Ied yang berkumpul pada
satu hari ( hari Ied dan Jum’at ) ? , dia menjawab : Benar , pernah .
Mu’awiyah bertanya lagi : “ Apa yang dilakukannya ? ” dia
menjawab : “ Beliau tetap melaksanakan salat Ied , kemudian
memberikan keringanan untuk salat Jum’at , beliau bersabda : ((
Barang siapa yang berkehendak untuk salat ( Jum’at ) maka salatlah ))
” [ Diriwayatkan Abu Daud ] .
pg. 10
Berkata syaikhul Islam Ibnu Taimiyah – رمحه اهلل- : “ Itulah Pendapat
yang benar , bahwa barang siapa yang telah melaksanakan salat Ied
maka gugur atasnya kewajiban melaksanakan salat Jum’at . Akan
tetapi bagi Imam untuk mendirikan salat Jum’at agar dapat hadir
orang yang hendak menghadirinya dan orang yang tidak
melaksanakan salat Ied .
Pendapat inilah yang teriwayatkan dari nabi – وسلم صلى اهلل عليه- dan para
sahabatnya , seperti : Umar dan Utsman dan Ibnu Mas’ud dan Ibnu Abbas
dan Ibnu Az – Zubair dan selain mereka . Dan tidak diketahui khilaf
dikalangan para sahabat dalam perkara tersebut .
Berkata Syaikh Ibnu Utsaimin – رمحه اهلل- : “ Maka dari sini wajib
bagi seseorang apabila telah salat bersama Imam pada hari Ied yang
bertepatan pada hari Jum’at , wajib atasnya apakah ia hadir salat
Jumat yang didirikan Imam , atau wajib atasnya untuk salat
Dzuhur , karena tidak ada dalil akan gugurnya salat Dzuhur
tersebut ...” [ Majmu’ Fatawa Ibnu Utsaimin . 16 \169 ] .
Berkata Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Muhammad Alu Syaikh
( Mufti Saudi ) : “ Adapun Salat Ied apabila kondisi yang ada ( wabah
Covid – 19 – pen ) terus berlangsung dan tidak memungkinkan
untuk melaksanakannya di lapangan – lapangan atau masjid – masjid
yang dikhususkan untuk itu maka salat Ied dilaksanakan
dirumah – rumah dengan tanpa khutbah setelahnya ” .
pg. 12
Berkata Ibnu Qudamah – رمحه اهلل- : Berkata Al – Imam Ahmad –
رمحه اهلل- : Tidak mengapa seorang mengucapkan kepada saudaranya
pada hari Ied : “ ” تقبل اهلل منا ومنك. [ Al – Mughni . ( 1\ 259 ) ] .
Dari Abu Said Al- Khudri – عنه رضي اهلل- dari nabi – صلى اهلل عليه وسلم
- bersabda : (( Tidak ada Puasa pada dua hari : Hari Iedul Fitri dan
Hari Iedul Adha )) [ Diriwayatkan Al – Bukhari . no : 1995 ] .
Berkata Al- Imam An – Nawawi – رمحه اهلل- : Para ulama telah
bersepakat diharamkannya berpuasa pada dua hari ini ( Iedul Fitri
dan Adha ) pada semua keadaannya sama saja ia berpuasa karena
nazar atau sebagai amalan sunnah atau kafarah atau selainnya . [
Syarah Muslim ( 8 \ 13 no hadits : 1138 ) ] .
Dari Aisyah – عنها رضي اهلل- : “ Datang beberapa orang habasyah pada
hari Ied dan mereka bermain dengan senjata mereka dimasjid , maka
Nabi – وسلم صلى اهلل عليه- memanggilku , aku meletakkan kepalaku
di pundaknya dan aku pun melihat kepada permainan mereka ” . [
Muslim . no : 892 ] .
~ ~ وباهلل التوفيق
Daftar Isi :
pg. 13
Dalil Disyariatkan Salat Ied ............................................ 01- 02
pg. 14
Bermain Pada Hari Ied ............................................................ 13
Semoga Bermanfaat .
Sangatta – Kutim .
pg. 15