Disusun Oleh:
Kelas: PGMI V B
FAKULTAS TARBIYAH
2021
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Kemurahan-Nya
Makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan yang di harapkan. Dalam makalah ini Membahas
mengenai materi tentang “ Perancangan Pembelajaran Tematik”.
Makalah ini di buat untuk memperdalam Pemahaman kita mengenai Mata kuliah Tematik
yang sangat di perlukan dalam materi perkuliahan demi mendapatkan pemahaman maksimal dalam
melakukan kegiatan dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas mahasiswa untuk memenuhi
tugas pembuatan makalah ini.
Dalam pembuatan Makalah ini pemakalah menyadari masih banyak kekurangan dan jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu pemakalah akan dengan senang hati menerima saran maupun
kritik yang sifatnya membangun untuk perbaikan selanjutnya. Akhir kata pemakalah mohon maaf
apabila ada kekurangan dalam pembuatan makalah ini, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
sermua pembaca.
Curup, November 2021
Pemakalah
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan ............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini sebagian besar sekolah di Indonesia menggunakan kurikulum baru, yakni
Kurikulum 2013 yang berbasis pada pembelajaran tematik 3 terintegrasi. Kurikulum SD/MI
menggunakan pendekatan pembelajaran tematik dari kelas I sampai kelas IV. Sesuai dengan
tahapan perkembangan belajar peserta didik usia SD mengenai cara belajar, konsep belajar dan
pembelajaran yang bermakna, kegiatan pembelajaran bagi anak usia SD lebih tepat dengan
menggunakan model pembelajaran tematik (Bintoro & Zuliana, 2015:27).
Pembelajaran tematik berasal dari kata integrated teaching and learning atau biasa
dikenal dengan kurikulum terintegrasi atau lebih dikenal dengan istilah integrated curriculum.
Istilah ini menurut Fogarty (1991:113) adalah suatu model kurikulum yang dapat
mengintegrasikan skills, themes, concepts, dan topics, baik dalam bentuk within single
disciplines, across several disciplines, maupun within and across learners. Di samping istilah
integrated, istilah kurikulum terpadu juga dapat dirujuk dari istilah interdisciplinary curriculum
dan unit curriculum. Menurut Tim Pengembang PGSD (dalam Abbas, 2009:5) pembelajaran
tematik pada kurikulum terpadu memiliki karakteristik berpusat pada anak, memberikan
pengalaman langsung pada anak, pemisahan antar mata pelajaran tidak begitu jelas, menyajikan
konsep yang terpadu dari berbagai mata pelajaran, bersifat fleksibel, proses pembelajaran mudah
disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik, serta menggunakan prinsip pembelajaran
aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
Pembelajaran tematik terpadu atau terintegrasi merupakan 4 pendekatan pembelajaran
yang mengintegrasikan berbagai kopetensi dan berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema.
Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam dua hal, yaitu integrasi sikap, keterampilan dan
pengetahuan dalam proses pembelajaran dan integrasi berbagai konsep dasar yang berkaitan.
Dengan demikian “tema” digunakan untuk merajut konsep makna dari berbagai konsep dasar,
sehingga peserta didik tidak belajar konsep secara parsial (Shobirin, 2016:90). Berdasarkan
standar isi yang terkandung dalam Standar Nasional Pendidikan, pembelajaran untuk sekolah
dasar (SD) ataumadrasah ibtida'iyah (MI) kelas awal (kelas I, II, dan III) akan lebih baik dan
tepat dikelola dengan model pembelajar yang terintegrasi melalui pembelajaran tematik
1
(thematic learning), yakni model pembelajaran yang memiliki unsur inovatif, konstruktif dan
progresif.
Oleh karena itu, penting untuk mengurai lebih mendalam dan cermat akan Perancangan
Pembelajaran Tematik.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, pemakalah dapat menentukan rumusan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana tahapan pembelajaran tematik ?
2. Bagaimana silabus dan satuan pembelajaran ?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, pemakalah dapat menentukan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui tahapan pembelajaran tematik.
2. Untuk mengetahui silabus dan satuan pembelajaran tematik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Dari yang sederhana menuju yang kompleks
Dari yang konkret menuju ke yang abstrak.
Tema yang dipilih harus memungkinkan terjadinya proses berpikir pada diri
siswa
Ruang lingkup tema disesuaikan dengan usia dan perkembangan siswa,
termasuk minat, kebutuhan, dan kemampuannya
c. Identifikasi dan analisis Standar Kompetensi, Kompetensi dasar dan Indikator
Lakukan identifikasi dan analisis untuk setiap Standar Kompetensi, Kompetensi
Dasar dan indikator yang cocok untuk setiap tema sehingga semua standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator terbagi habis.
3. Penyusunan Silabus
Hasil seluruh proses yang telah dilakukan pada tahap-tahap sebelumnya dijadikan dasar
dalam penyusunan silabus. Komponen silabus terdiri dari standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, pengalaman belajar, alat/sumber, dan penilaian.
4
c. Materi pokok beserta uraiannya yang perlu dipelajari siswa dalam rangka mencapai
kompetensi dasar dan indikator.
d. Strategi pembelajaran (kegiatan pembelajaran secara konkret yang harus dilakukan
siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan sumber belajar untuk
menguasai kompetensi dasar dan indikator, kegiatan ini tertuang dalam kegiatan
pembukaan, inti dan penutup).
e. Alat dan media yang digunakan untuk memperlancar pencapaian kompetensi dasar,
serta sumber bahan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran tematik sesuai
dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
f. Penilaian dan tindak lanjut (prosedur dan instrumen yang akan digunakan untuk
menilai pencapaian belajar peserta didik serta tindak lanjut hasil penilaian).
Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap pelaksanaan model pembelajaran tematik secara umum terbagi dalam
tiga tahapan, yaitu pembukaan atau pendahuluan/eksplorasi, kegiatan inti/elaborasi, dan
kegiatan penutup/konfirmasi. Prinsip utama dalam pelaksanaan pembelajaran tematik
meliputi: Pertama, guru tidak mendominasi dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru
sebagai fasilitator dalam pembelajaran memungkinkan siswa menjadi pembelajar mandiri.
Kedua, pelaksanaan pembelajaran dilakukan secara individu dan kelompok yang di dalamnya
menuntut adanya tanggung jawab dan kerja sama, dan ketiga, guru perlu akomodatif terhadap
ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam proses perencanaan Depdiknas
(1996:6).
Tahap pelaksanaan dalam pembelajaran tematik harus sesuai dengan standar
kompetensi, kompetensi dasar dan indikator serta keterampilan lain yang ingin dipadukan.
pembelajaran tematik juga memberikan peluang untuk menggunakan berbagai metode dan
strategi yang berpusat pada siswa dan sesuai dengan tingkat perkembangannya.
1. Kegiatan pembukaan atau pendahuluan/eksplorasi
Kegiatan ini dilakukan untuk menciptakan suasana awal pembelajaran sebagai upaya
mendorong siswa memfokuskan diri agar mampu mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Sifat dari kegiatan pembukaan ini adalah untuk pemanasan. Pada tahap ini dapat
5
dilakukan penggalian terhadap pengalaman anak tentang tema yang akan disajikan
misalnya dengan bercerita, bernyanyi atau kegiatan fisik/jasmani.
2. Kegiatan inti/elaborasi
Dalam kegiatan ini difokuskan pada kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk
pengembangan kemampuan baca, tulis dan hitung. Penyajian bahan pembelajaran
dilakukan dengan menggunakan berbagai strategi atau metode yang bervariasi dan dapat
dilakukan secara klasikal, kelompok kecil ataupun perorangan.
3. Kegiatan penutup/konfirmasi
Sifat dari kegiatan penutup ini adalah untuk menenangkan dan mengakhiri pembelajaran.
Kegiatan penutup dapat dilakukan dengan menyimpulkan atau menyampaikan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.
Tahap Evaluasi
Menurut Tim Puskur (2007:14) evaluasi dalam pembelajaran tematik adalah usaha
untuk mendapatkan berbagai informasi secara berkala, berkesinambungan dan menyeluruh
tentang proses dan hasil dari pertumbuhan dan perkembangan yang telah dicapai oleh siswa
melalui pembelajaran. Tujuan dari tahap evaluasi ini adalah untuk mengetahui pencapaian
indikator yang telah ditetapkan, memperoleh umpan balik bagi guru untuk mengetahui
hambatan yang terjadi dalam pembelajaran maupun efektivitas pembelajaran, memperoleh
gambaran yang jelas tentang perkembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap siswa,
sebagian acuan dalam menentukan rencana tindak lanjut.
Tahap evaluasi dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil
pembelajaran. Menurut Departemen Pendidikan Nasional (1996:6) dalam tahap evaluasi
hendaknya memperhatikan prinsip evaluasi pembelajaran tematik sebagai berikut :
1. Memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi diri di samping bentuk
evaluasi lainnya.
2. Guru perlu mengajak para siswa untuk mengevaluasi perolehan belajar yang telah dicapai
berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan yang akan dicapai.
3. Penilaian dilakukan secara terus menerus dan selama proses pembelajaran berlangsung.
4. Penilaian dilakukan dengan mengacu pada indikator dari masing-masing kompetensi
dasar dan hasil belajar dari mata pelajaran.
6
5. Hasil karya siswa dapat digunakan sebagai bahan masukan guru dalam mengambil
keputusan.
Adapun alat penilaian yang yang dapat digunakan dalam pembelajaran tematik dapat berupa
tes dan non tes. Tes mencakup tertulis, lisan atau perbuatan, catatan harian perkembangan
siswa dan portofolio. Pada pembelajaran tematik penilaian dilakukan untuk mengkaji
ketercapaian kompetensi dasar dan indikator pada tiap mata pelajaran yang terdapat pada
tema yang diajarkan. Dengan demikian penilaian tidak lagi terpadu melalui tema, melainkan
sudah terpisah-pisah sesuai dengan kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator mata
pelajaran.
7
b. Sebagai acuan untuk menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP.
c. Sebagai alat untuk mengaktualisasikan kurikulum secara operasional pada tingkat satuan
pendidikan.
Format dan Komponen silabus
Silabus tematik Kurikulum 2013 Sekolah Dasar disusun dalam format sebagai berikut.
1. Judul silabus
Komponen ini merupakan judul dari silabus pembelajaran yang dibuat. Judul dituliskan
dengan format "Silabus Tematik Kelas xxx”.
2. Identitas tema
Komponen ini merupakan identitas dari tema pembelajaran yang hendak disusun
silabusnya. Identitas tema memuat nama tema dan nama subtema. Komponen ini menjadi
pembeda antara silabus tematik dan silabus mata pelajaran.
3. Identitas Sekolah
Komponen ini berisikan nama satuan pendidikan. Contoh isiannya adalah "Sekolah Dasar
Negeri xxx".
4. Kompetensi Inti (KI)
Komponen ini berisikan Kompetensi Inti dari pembelajaran yang akan dilakukan.
Kompetensi Inti atau KI adalah tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi
lulusan yang harus dimiliki oleh seorang peserta didik pada setiap kelas. Kompetensi ini
terdiri dari empat kemampuan, yaitu kompetensi sikap spiritual, kompetensi sikap sosial,
kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan. Pendefinisian Kompetensi Inti
8
(KI) merujuk pada Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016, sementara bunyi Kompetensi
Inti (KI) setiap kelasnya merujuk pada Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018.
5. Identitas mata pelajaran
Komponen ini berisikan nama mata pelajaran. Karena silabus ini merupakan silabus
tematik Sekolah Dasar, maka nama-nama mata pelajaran yang tercakup didalamnya
adalah nama-nama mata pelajaran tematik. Mata pelajaran tersebut terdiri dari
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Ilmu Pengetahuan Alam,
Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Seni Budaya dan Prakarya. Mata pelajaran Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, Matematika, Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan, dan
Muatan Lokal tidak tercakup di dalamnya. Mata pelajaran tersebut berdiri sendiri dalam
silabus mata pelajaran.
6. Kompetensi Dasar (KD)
Komponen ini berisikan Kompetensi Dasar dari mata pelajaran yang hendak
dibelajarkan. Kompetensi Dasar atau KD adalah kemampuan dan materi pembelajaran
minimal yang harus dicapai oleh peserta didik untuk suatu mata pelajaran pada masing-
masing satuan pendidikan. Bunyi Kompetensi Dasar harus mengacu pada bunyi
Kompetensi Inti. Pendefinisian Kompetensi Dasar (KD) merujuk pada Permendikbud
Nomor 24 Tahun 2016, sementara bunyi Kompetensi Dasar (KD) setiap mata pelajaran
per kelasnya merujuk pada Permendikbud Nomor 37 Tahun 2018.
7. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
Komponen ini berisikan indikator dari pembelajaran yang hendak dilaksanakan. Indikator
Pencapaian Kompeteni atau IPK adalah ukuran, karakteristik, ciri-ciri, maupun proses
yang menggambarkan ketercapaian suatu Kompetensi Dasar. Indikator Pencapaian
Kompetensi harus dirumuskan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur.
8. Materi pembelaran
Komponen ini berisikan materi belajar yang hendak disampaikan kepada peserta didik.
Materi pembelajaran dirumuskan dalam bentuk kata benda, bukan kata kerja. Contohya
adalah "Penjelasan tentang xxx", bukan "Menjelasakan tentang xxx".
9. Kegiatan pembelajaran
Komponen ini berisikan rincian kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan sesuai
dengan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). Kegiatan pembelajaran dirumuskan
9
dalam bentuk kata kerja, contohnya "Memberikan contoh tentang xxx". Kegiatan
pembelajaran harus mengacu pada pendekatan dan model pembelajaran yang telah
disepakati pada Kurikulum 2013.
10. Penilaian
Komponen ini berisikan rincian rancangan penilaian yang hendak dipakai untuk
mengukur ketercapaian Kompentesi Dasar dari pembelajaran. Penilaian dijabarkan
menjadi penilaian sikap, penilaian pengetahuan, dan penilaian keterampilan.
11. Alokasi waktu
Komponen ini berisikan alokasi waktu untuk membelajarkan suatu mata pelajaran.
Alokasi waktu ini mengacu kepada data yang terdapat pada Program Tahunan dan
Program Semester.
Kepastian jumlah minggu efektif pada semester atau tahun pelajaran akan memudahkan
guru dalam menyebarkan jam pelajaran pada setiap pelajaran yang telah dipetakan
sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan guru dalam analisis alokasi waktu adalah
sebagai berikut:
a. Penentuan jumlah minggu pada setiap bulan dalam semester/tahun pelajaran dengan
melihat kalender umum.
b. Penentuan jumlah minggu yang tidak efektif pada setiap bulan atau semester/tahun
pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.
c. Penentuan jumlah minggu yang efektif pada setiap bulan dalam semester/tahun
pelajaran dengan melihat kalender pendidikan.
d. Penyebaran jumlah jam pelajaran pada setiap unit pelajaran yang telah dipetakan
sebelumnya (liat hasil pemetaan kompetensi dasar per unit).
e. Pengalokasian jam pelajaran untuk ulangan harian (kalau ada), ulangan tengah
semester, dan ulangan akhir semester.
f. Pembagian jumlah waktu atau jam pelajaran efektif (dalam satu tahun atau satu
semester ) kesemua unit secara proporsional dan semua jenis ulangan.
CONTOH FORMAT ANALISIS ALOKASI WAKTU
Mata Pelajaran :
10
Kelas/ Smt :
Tahun Pelajaran :
Jumlah Jam :
Jumlah
Mata Pelajaran :
Kelas/ Smt :
Tahun Pelajaran :
Jumlah Jam :
Jumlah
1) Prota (Program Tahunan) adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk
mencapai tujuan (SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu
diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya
dapat dicapai oleh siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam
11
pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang
harus dikuasai oleh siswa.
2) Prosem (Program Semester) adalah satuan waktu yang digunakan untuk
penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan untuk
penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan yang dilaksanakan dalam semester
itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum, keraja lapangan, mid semester, ujian
semester dan berbagai kegiatan lainya yang diberi penilaian keberhasilan. Prota dan
promes secara umum adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah
diketahui kepastian jumlah jam efektif dalam satu tahun/ semester.
DAN
Mata Pelajaran :
Satuan Pendidikan :
Kelas :
Tahun Pendidikan :
13
d. Indikator pencapaian kompetensi
Adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian
kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indicator
pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang
dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
e. Tujuan pembelajaran
Menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik
sesuai dengan kompetensi dasar.
f. Materi ajar
Memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butir-butir sesuai dengan rumusan indicator pencapaian kompetensi.
g. Alokasi waktu
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
h. Metode pembelajaran
Digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indicator yang telah
ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi
peserta didik, serta karakteristik dari setiap indicator dan kompetensi yang hendak dicapai
pada setiap mata pelajaran.
i. Kegiatan pembelajaran
1) Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang
ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
2) Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan
pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara
sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
14
3) Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas
pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan,
penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
j. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu pada Standar Penilaian.
k. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar,
serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Satuan Pendidikan :
Mata Pelajaran :
Tema :
Kelas/ Semester :
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Indikator :
A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
15
Kegiatan Awal: (dilengkapi dengan alokasi waktu)
Kegiatan Inti: (dilengkapi dengan alokasi waktu)
Eksplorasi
Elaborasi
Konfirmasi
Kegiatan Penutup: (dilengkapi dengan alokasi waktu)
F. Metode pembelajaran
G. Penilaian :
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh Instrumen (soal/ tugas) (ditambahkan kunci jawaban atau pedoman
penilaian).
BAB III
16
KESIMPULAN
Silabus adalah garis besar, ringkasan, ikhtiar, atau pokok–pokok isi/materi pembelajaran yang
digunakan sebagai penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi, kompetensi dasar yang ingin
dicapai, dan pokok–pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa.
Satuan pembelajaran tematik merupakan satuan atau unit program pembelajaran terkecil untuk
jangka waktu mingguan atau harian yang berisi rencana pencapaian suatu pokok atau satuan
bahasan tertentu dalam satu tema pembelajaran terpadu yang akan dibahas.
DAFTAR PUSTAKA
17
Ermiana, I. 2015. Kajian dan Pengembangan Kurikulum SD. Universitas Mataram.
Kadir & Hanun. 2014.. Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Bandung: Rosda.
18