Anda di halaman 1dari 3

Nama : Puji Astuti Handayani

Nim : 855756665

Uraian Tugas :
1. Jelaskan dampak tunadaksa terhadap kemampuan akademik, sosial/emosional,
dan fisik/kesehatan!
2. Sebutkan empak kebutuhan khusus anak tunadaksa, serta berikan masing-masing
contohnya?
3. Sebutkan dan jelaskan model pendekatan kepada anak tunalaras yang anda ketahui?
4. Sebutkan faktor-faktor timbulnya kesulitan belajar yang anda ketahui?

Jawab
1. Karakteristik anak tunadaksa ditinjau dari beberapa segi, antara lain:
A. Karakteristik akademik anak tunadaksa meliputi ciri khas kecerdasan, kemampuan
kognisi, persepsi dan simbolisasi mengalami kelainan karena terganggunya sistem
cerebral sehingga mengalami hambatan dalam belajar, dan mengurus diri. Anak
tunadaksa karena kelainan pada sistem otot dan rangka tidak terganggu sehingga
dapat belajar, seperti anak normal.
B. Karakteristik sosial/emosional anak tunadaksa menunjukkan bahwa konsep diri
dan respons serta sikap masyarakat yang negatif terhadap anak tunadaksa
mengakibatkan anak tunadaksa merasa tidak mampu, tidak berguna, dan menjadi
rendah diri. Akibatnya, kepercayaan dirinya hilang dan akhirnya tidak dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. Mereka juga menunjukkan sikap
mudah tersinggung, mudah marah, lekas putus asa, rendah diri, kurang dapat
bergaul, malu, dan suka menyendiri, serta frustrasi berat.
C. Karakteristik fisik/kesehatan anak tunadaksa biasanya selain mengalami cacat
tubuh, juga mengalami gangguan lain, seperti sakit gigi, berkurangnya daya
pendengaran, penglihatan, gangguan bicara, dan gangguan motorik.

Jawab
2.
A. Kebutuhan anak keleluasaan gerak dan memosisikan diri.
kesulitan gerak dari tingkat ringan sampai berat tentu saja membutuhkan alat-
alat khusus untuk bergerak
Contohnya, untuk dapat meningkatkan ruang gerak anak berkebutuhan khusus
dapat dibantu dengan menggunakan alat seperti kursi roda, alat penopang,
tongkat dan semua ini diperlukan ruangan yang luas dengan lantai yang landai
agar memudahkan mereka untuk mengeksplorasi ruangan.
B. Kebutuhan komunikasi
Contohnya, meski anak penyandang tunadaksa memiliki kekurangan secara fisik,
namun mereka masih harus dapat berkomunikasi dengan baik ke semua orang.
Komunikasi dilakukan agar dapat saling bertukar pikiran, untuk saling membantu
agar dapat menyelesaikan masalah yang ada pada dirinya.
C. Kebutuhan keterampilan memelihara diri anak anak berkelainan fisik
membutuhkan latihan dan bantuan dalam Kegiatan bina diri.
Contohnya; merawat diri (kegiatan makan, minum, kebersihan badan, yaitu
mandi, sikat membantu gigi, cuci tangan, dan kaki dan kaki) mengurus diri,
(berpakaian dan berhias), menolong diri (mengendalikan dan menghindari
bahaya benda tajam, obat-obat terlarang), adaptasi lingkungan (penggunaan
Puskesmas, telepon, pusat transportasi).
D. Kebutuhan psikososial
bagi remaja dengan kelainan fisik, banyak yang mengalami tidak percaya diri dan
harga diri sehingga dapat mengakibatkan keterbatasan dalam bergaul.
Contohnya diberikan layanan bimbingan konseling, agar dapat diberi penguatan
pada penyandang tunadaksa secara kejiwaan agar dapat berkembang dengan
mental yang sehat.

3.
Jawab
Menurut Saya Model atau Pendekatan yang cocok yaitu dengan menggunakan
Audio fisual berupa gambar,sehingga siswa lebih sangat jelas untuk memahami
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Gambar yang berupa warna warni untuk
memotivasi semangat belajar siswa agar tertarik pada pembelajaran.bahwa anak
tunalaras adalah anak yang secara kondisi dan terus menerus menunjukkan
penyimpangan tingkah laku tingkat berat yang mempengaruhi proses belajar
meskipun telah menerima layanan belajar serta bimbingan, seperti anak lain. Ketidak
mampuan menjalin hubungan baik dengan orang lain dan gangguan belajarnya tidak
disebabkan oleh kelainan fisik, saraf atau inteligensia.
4.
Jawab
Menurut Saya Kurangnya kemampuan dasar yang dimiliki oleh murid.
Kemampuan dasar (intelegensi) merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya
hasil belajar. Jika kemampuan ini rendah maka hasil yang akan dicapai pun akan
rendah pula, dan ini akan menimbulkan kesulitan belajar.

Kurangnya bakat khusus suatu situasi belajar tertentu. Seperti halnya dengan
intelegensi, bakat merupakan untuk mencapai hasil belajar tertentu. Murid yang
kurang atau tidak memiliki bakat dalam suatu kegiatan belajar tertentu akan
mengalami kesulitan belajar. Keberhasilan dalam belajar hanya ditentukan oleh minat
ini, sehingga anak yang kurang berminat dalam suatu pelajaran tertentu akan lebih
banyak mengalami kesulitan belajar.

Kurang motivasi atau dorongan untuk belajar. Tanpa motif yang besar anak
akan banyak mengalami kesulitan belajar, karena motif ini merupakan faktor
pendorong

Situasi pribadi terutama emosional yang dihadapi murid-murid tertentu.


Misalnya pertentangan yang dialami dalam dirinya, situasi kekecewaan (frustasi),
dalam kesedihan, dan sebagainya dapat menimbulkan kesulitan dalam belajar.

Faktor-faktor jasmaniah, seperti cacat tubuh, gangguan kesehatan gangguan


penglihatan, pendengaran, kelainan jasmani dan sebagainya. Misalnya anak yang
terganggu pendengarannya akan lebih banyak mengalami kesulitan dalam belajar.
Situasi dalam keluarga yang kurang mendukung situasi belajar seperti:
kekacauan rumah tangga (broken home). Kurang perhatian orang tua, kurangnya
perlengkapan belajar, kurangnya kemampuan orang tua, dan sebagainya.

Situasi lingkungan sosial yang mengganggu keadaan anak seperti pengaruh


negatif dari pergaulan, situasi masyarakat yang kurang memadai, gangguan
kebudayaan seperti film, bacaan-bacaan, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai