Pengertian Metode Penelitian Metode berasal dari kata Yunani meta+hodos = jalan,methodos
= jalan sampai.
Metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar
tercapai sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanakan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan, (Departemen Pendidikan
Nasional, 2001:740).
Penelitian adalah terjemahan dari kata Inggris research atau ada juga ahli yang
menerjemahkan research sebagai riset. Reserch itu sendiri berasal dari kata re yang berarti
“kembali” dan to search yang berarti mencari.
Dengan demikian arti sebenarnya dari research atau riset adalah “mencari kembali” (Moh.
Nazir, 2005:12). Atau research yang artinya penelitian, penyelidikan (John M. Echols &
Hassan Shadily, 1993:480).
Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan atau proses sistematis untuk memecahkan
masalah yang dilakukan dengan menerapkan metode ilmiah
Tujuan dari semua usaha ilmiah adalah untuk menjelaskan, memprediksikan, atau
mengontrol fenomena. Tujuan ini didasarkan pada asumsi bahwa semua perilaku dan
kejadian adalah beraturan dan bahwa semua akibat mempunyai penyebab yang dapat
diketahui.
Metode ilmiah merupakan suatu proses yang sangat beraturan yang memerlukan sejumlah
langkah yang berurutan: pengenalan dan pendefinisian masalah, perumusan hipotesis,
pengumpulan data, analisis data, dan pernyataan kesimpulan mengenai diterima dan
ditolaknya hipotesis.
Metode penelitian adalah semua asas, peraturan dan teknik-teknik yang perlu diperhatikan
dan diterapkan dalam usaha pengumpulan data dan anlisis
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh
pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta
membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam prediksi yang
dibuat berdasarkan hipotesis tersebut kemudian diuji dengan melakukan eksperimen. Jika
suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, maka hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Penelitian ilmiah berfokus pada metode yang kokoh untuk mengidentifikasi permasalahan,
mengumpulkan data, menganalisis data dan menarik kesimpulan yang valid.
Penelitian ilmiah bersifat lebih obyektif karena tidak berdasarkan pada perasaan, pengalaman
dan intuisi peneliti semata yang bersifat subyektif.
Penelitian ilmiah melibatkan theory construction dan theory verification.konstruksi teori yang
akan digunakan untuk mengembangkan suatu hipotesis yang relevan dengan struktur
teorinya. Selanjutnya dengan menggunakan fakta, maka hipotesis tersebut diuji secara
empiris..
1. Sistematik
Berarti suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan
kaidah yang benar, dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.
Penelitian didefinisikan oleh banyak penulis sebagai suatu proses yang sistematik. McMillan
dan scumacher (1989) dalam Wiersma(1991:7) mendefinisikan penelitian sebagai “suatu
proses sistematik pengumpulan penganalisisan informasi (data) untuk berbagai tujuan”.
Sementara Kerlinger (1990: 17) mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai “penyelidikan
sistematik, terkontrol, empiris, dan kritis tentanng fenomena sosial yang dibimbing oleh teori
dan hipotesis tentang dugaan yang berhubungan dengan fenomena tersebut”. Penelitian
menggunakan metode ilmiah, penyelidikan pengetahuanmelalui metode pengumpulan,
analisis, interpretasi data. Dikaitkan dengan metode ilmiah, suatu prosespenelitian sekurang-
kurangnya berisi suatu rangkaian urutan langkah-langkah.
2. Logis
Suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik.
Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal yaitu
logika.
3. Empirik
Artinya suatu penelitian yang didasarkan pada pengalaman sehari-hari, yang ditemukan atau
melalui hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian. Landasan empirik
ada tiga yaitu :
a) Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau
perbandingan satu sama lain).
4. Replikatif
Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus di uji kembali oleh peneliti lain dan
harus memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang
sama. Agar bersifat replikatif, penyusunan definisi operasional variable menjadi langkah
penting bagi seorang peneliti
1. Rumusan masalah.
2. Mengumpulkan keterangan, yaitu segala informasi yang mengarah dan dekat pada
pemecahan masalah. Sering juga disebut mengkaji teori atau kajian pustaka.
3. Menyusun hipotesis yang merupakan kesimpulan sementara yang berdasarkan data
atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4. Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian.
5. Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistic untuk
menghasilkan kesimpulan. Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang
objektif, tidk dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal.
6. Menguji kesimpulan untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan
dan perlu juga dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji mendukung hipotesis, maka
hipotesis itu bias menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
Kritis dan Analitis : Mendorong suatu kepastian dan proses penyelidikaan untuk
megidentifikasi masalah dan solusinya.
• Logis : Merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah dan kesimpulan rasional dari bukti‐
bukti yang ada.
• Objektif : Bahwa yang diperoleh ilmu lain akan sama apabila studi yang samaadilakukan
padaa kondisi yang sama.
Kerangka Konsep
Kerangka teori berisi prinsip-prinsip teori yang mempengaruhi dalam pembahasan. Prinsip-
prinsip teori itu berguna untuk membantu gambaran langkah dan arah kerja.
Kerangka teori itu harus dapat menggambarkan tata kerja teori yang dimuat dalam tinjauan
pustaka.
Kesimpulan dari tinjauan puskata yang berisi tentang konsep-konsep teori yang
dipergunakan atau berhubungan dengan penelitian yang akan dilaksanakan dituangkan dalam
kerangka teori.
Berdasarkan kerangka teori diatas disusunlah kerangka konsep
Kerangka Konsep
Kerangka Konsep Menurut Notoatmodjo (2010)
kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simplikasi dari kerangka teori atau teori-
teori yang mendukung penelitian tersebut
Seperti konsep tentang tingkah laku, kecemasan, kenakalan remaja dan sebagainya. Oleh
karena itu perlu kejelasan konsep yang dipakai dalam penelitian.
Kerangka konsep merupakan susunan kontruksi logika yang diatur dalam rangka
menjelaskan variabel yang diteliti. Dimana, kerangka ini dirumuskan untuk menjelaskan
konstruksi aliran logika untuk mengkaji secara sistematis kenyataan empirik.
kerangka pemikiran/ kerangka konseptual ini ditujukan untuk memperjelas variabel yang
diteliti sehingga elemen pengukurnya dapat dirinci secara kongkrit.
Adapun peranan teori dalam kerangka pemikiran yakni sebagai berikut :
a. sebagai orientasi dari masalah yang diteliti
b. sebagai konseptualisasi dan klasifikasi yang memberikan petunjuk tentang kejelasan
konsep, fenomena dan variabel atas dasar pengelompokan tertentu
c. sebagai generalisasi; teori memberikan rangkuman terhadap generalisasi empirik dan
antar hubungan dari berbagai proposisi yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu baik
yang akan diuji maupun yang telah diterima
d. sebagai peramal fakta; teori dapat melakukan peramalan dengan membuat ekstrapolasi
dari yang sudah diketahui terhadap yang belum diketahui
Dengan adanya kerangka konseptual maka minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam
bentuk yang layak diuji dan akan memudahkan penyusunan hipotesis, serta memudahkan
identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas, tergantung, kendali, dan
variabel lainnya.
Contoh :
“pendidikan” adalah konsep. Agar dapat diukur maka dijabarkan dalam bentuk variabel,
misalnya “tingkat pendidikan atau jenis pendidikan”. “Ekonomi keluarga” adalah konsep,
maka diubah menjadi variabel “tingkat penghasilan”. Kedua konsep tersebut dapat disebut
sebagai variabel bebas. Sedangkan konsep lainnya dapat disebut sebagai variabel terikat,
misalnya perilaku membuang sampah.
Oleh karena itu, peneliti harus “konsisten” dalam memakainya. dari uraian pengertian
tersebut di atas, maka dapat disimpulkan beberapa pengertian dan peranan dari kerangka
konseptual dalam suatu penelitian adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep –
konsep atau variable – variable yang akan diamati atau diukur melalui penelitian yang akan
dilaksanakan. Kerangka konseptual diharapkan akan memberikan gambaran dan
mengarahkan asumsi mengenai variabel-variabel yang akan diteliti.
Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk proses dari keseluruhan dari proses
penelitian dimana Kerangka konseptual harus menerangkan:
a. Mengapa penelitian dilakukan ?
Penelitian dilakukan untuk mencari suatu kebenaran dari data atau masalah yang ditemukan.
seperti, membandingkan hasil penelitian yang telah ada dengan penelitian yang sedang atau
yang akan dilakukan sekarang, membantah atau membenarkan hasil penelitian sebelumnya,
menemukan suatu kajian baru (ilmu baru) yang akan digunakan dalam menjawab masalah-
masalah yang ada.
b. Bagaimana proses penelitian dilakukan ?
Proses penelitian dilakukan dengan berbagai cara sesuai dengan kebutuhan yang akan
diperlukan, ada yang melakukan penelitian dengan metode sampling, olah literarute (studi
pustaka), studi kasus dan lain sebagainya.
c. Apa yang akan diperoleh dari penelitian tersebut?
Apa yang akan di peroleh dari sebuah penelitian tergantung dari pemikiran yang sebelumnya
tercantum dalam kerangka pemikiran, walaupun secara umum tidak semuanya apa yang di
inginkan tidak sesuai dengan apa yang dipikirkan sebelumnya.
d. Untuk apa hasil penelitian diperoleh ?
Untuk menjawab pertanyaan di atas kita bisa kembali ke point satu “mengapa penelitian itu
dilakukan”? yakni untuk mencari kebenaran akan sesuatu masalah yang kontropersi di
kalangan masyarakat atau untuk membantah opini atau mitos yang tersebar sejak turun-
temurun.
Pada intinya hasil penelitian yang diperoleh seharusnya bermanfaat bagi banyak
kalangan masyarakat, sehingga penelitian itu tidak di anggap sia-sia. Kerangka konseptual
dalam suatu penelitian perlu dikemukakan apabila penelitian berkenaan dengan dua variabel
atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau lebih secara mandiri,
maka perlu dilakukan deskripsi teoritis masing-masing variabel dengan argumentasi terhadap
variasi besarnya variabel yang diteliti.
Kerangka konseptual yang baik sebagai berikut:
1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas.
2. Kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel yang akan
diteliti, dan ada teori yang melandasi.
3. Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk diagram,
sehingga masalah penelitian yang akan dicari jawabannya mudah dipahami.
Hipotesis Penelitian
Hipotesis Penelitian
Hipotesis (atau ada pula yang menyebutnya dengan istilah hipotesa) dapat diartikan secara
sederhana sebagai dugaan sementara.
Hipotesis berasal dari bahasa Yunani hypo yang berarti di bawah dan thesis yang berarti
pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian. Jika dimaknai secara bebas, maka hipotesis
berarti pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk bisa memastikan kebenaran dari
pendapat tersebut, maka suatu hipotesis harus diuji atau dibuktikan kebenarannya.
Untuk membuktikan kebenaran suatu hipotesis, seorang peneliti dapat dengan sengaja
menciptakan suatu gejala, yakni melalui percobaan atau penelitian. Jika sebuah hipotesis
telah teruji kebenarannya, maka hipotesis akan disebut teori.
Dalam penelitian ada dua jenis hipotesis yang seringkali harus dibuat oleh peneliti, yakni
hipotesis penelitian dan hipotesis statistik. Pengujian hipotesis penelitian merujuk pada
menguji apakah hipotesis tersebut betul-betul terjadi pada sampel yang diteliti atau tidak. Jika
apa yang ada dalam hipotesis benar-benar terjadi, maka hipotesis penelitian terbukti, begitu
pun sebaliknya. Sementara itu, pengujian hipotesis statistik berarti menguji apakah hipotesis
penelitian yang telah terbukti atau tidak terbukti berdasarkan data sampel tersebut dapat
diberlakukan pada populasi atau tidak.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau adanya
perbedaan antara dua kelompok.
a. Jika... maka...
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak adanya
pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
Dengan kata lain, selisih variabel pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam
penelitian yang bersifat statistik, yaitu diuji dengan perhitungan statistik.
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho, agar peneliti tidak
mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan jujur, tidak terpengaruh pernyataan Ha.
Kemudian dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan akhir pengetesan hipotesis.
1. Dinyatakan dalam kalimat deklaratif yang jelas dan sederhana, tidak bermakna ganda.
3. Menyatakan hubungan antara satu variable tergantung dengan satu atau lebih variable
bebas.
5. Rumusan hipotesis harus bersifat khas dan menggambarkan variable-variabel yang diukur.
Coba lihat contoh hipotesa penelitian dalam skripisi penelitian yang anda fotokopi, kemudian
buatlah 5 contoh hipotesa penelitian kirim lewat email ke dewimunthe7@gmail.com
Variabel
Ciri yang dimiliki oleh anggota suatu kelompok (orang, benda, situasi) berbeda dengan
yang dimiliki oleh kelompok tersebut.
ü Variabel juga merupakan konsep dari berbagai level abstrak yang didefinisikan sebagai
suatu fasilitas untuk pengukuran dan atau manipulasi suatu penelitian.
Yaitu:faktor-faktor yang diobservasi dan diukur untuk menentukan adanya pengaruh
variabel bebas, yaitu faktor yang muncul, atau tidak muncul, atau berubah sesuai dengan
yang diperkenalkan oleh peneliti.
Yaitu: Variabel moderator adalah faktor-faktor atau aspek-aspek yang diukur,
dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan apakah variabel tersebut mengubah
hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat.
Contoh :
Peniliti ingin meneliti efektivitas penyuluhan kesehatan dengan metode viasual dan audio
kepada klien terhadap pengetahuan pengobatan yang diberikan. Lebih lanjut
peneliti curiga bahwa ada klien tertentu yang lebih cocok dengan metode visual sedang
kliennya lebih cocok dengan metode audio. Jika klien yang cocok dengan metode visual dan
audio dipisahkan, kemudian dianalisa sendiri-sendiri maka perbedaan pengetahuan
pengobatan kelompok metode visual dan kelompok metode audio akan terliat nyata. Dalam
hal ini karakteristik klien (kecocokan metode) merupakan variabel moderator terhadap
hubungan antara variabel bebas (metode visual dan audio) dan variabel terikat (pengetahuan
pengobatan)
ü Variabel Kontrol
Yaitu: Variabel yang tanpa diduga ternyata berperan di dalam mekanisme yang sedang
kita perlajari. Atau dengan kata lain variabel yang dengan sengaja kita abaikan
keberadaannya, meskipun kita ketahui variabel tersebut ikut berperan dalam mekanisme
tersebut.
skala kategorikal
skala numeric.
Pada penelitian tentang pengaruh senam nifas pada ibu pascasalin terhadap involusi uteri,
maka paritas bias dianggap sebagai variabel control. Pengontrolan dapat dilakukan dengan
(1) membatasi sampel ibu-ibu pascasalin dengan paritas satu saja (mengendalikan sebagian)
dan (2) mengendalikan dengan analisis statistic, artinya variabel paritas dibiarkan ada
kemudian dikelompokkan menjadi paritas 1, paritas 2, dan seterusnya.
Variabel pengganggu
Adalah variabel yang nilainya ikut menentukan variabel baik secara langsung maupun
tidak langsung. Variabel pengganggu merupakan jenis variabel yang berhubungan dengan
variabel bebas dan berhubungan dengan variabel terikat, tetapi bukan merupakan variabel
antara.
contoh
Peneliti ingin mencari hubungan antara kebiasaan minum kopi dan kejadian penyakit jantung
coroner. Dalam hal ini variabel bebasnya dalah kebiasaan minum kopi dan variabel
tergantungnya adalah inseden PJK. Kebiasaan merokok dapat merupakan variabel perancu,
oleh karena ia berhubungan dengan kebiasaan minum kopi (bebas) dan berhubungan pula
dengan kejadia PJK (variabel terikat).
– Sugiyono (2010: 61) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri
atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga benda-benda alam yang lain. populasi juga
bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh objek atau subjek itu.
PENGERTIAN SAMPEL
Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.Bila
populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya
akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-
betul representative (Sugiyono, 2010:62)
MANFAAT SAMPLING
JENIS SAMPLING
Probability Sampling
Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel dan
setiap sampel bisa diambil secara acak.
Peluang anggota populasi tidak diketahui karena pengambilan sampel tidak dilakukan secara
acak.
TEKNIK SAMPLING
A. Probability Sampling
TEKNIK SAMPLING
Probability sampling
Teknik sampling probabilitas atau random sampling merupakan teknik sampling yang
dilakukan dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada seluruh anggota populasi
untuk menjadi sampelyang representative.
Sampel acak sederhana adalah salah satu elemen dimana setiap populasi memiliki
kesempatan dan independen yang sama untuk dijadikan sebagai sampel, yaitu sampel dipilih
dengan metode pengacakan. Contoh teknik sampel acak sederhana yaitu:
1. Lempar koin
2. Lempar dadu
3. Metode lotre/undian
4. Blind folded method
5. Random tables (menggunakan tabel acak)
Keuntungan
Kekurangan
Contoh: misal ada “pembiayaan pembangunan pendidikan Dasar di Jawa Barat”, sampelnya
adalah seluruh SD dan SMP yang ada di Jawa Barat. Terhadap seluruh SD dan SMP itu
dilakukan pemilihan secara random tanpa pengelompokan terlebih dahulu, dengan demikian
peluang SD maupun SMP untuk terpilih sebagai sampel sama.
Systematic Sampling
Teknik pengambilan sampel merupakan perbaikan dari sampel acak sederhana. Metode ini
mengharuskan melengkapi informasi tentang populasi. Harus ada daftar informasi populasi
dari semua individu secara sistematis.Cara menentukan ukuran sampel:
n= ukuran sampel
N= ukuran populasi
N/n dikenal sebagai sampel sistematis. Jadi pada teknik ini populasi sampel perlu diatur
dengan cara yang sistematis.
Keuntungan
Kekurangan
1. Tidak bebas dari kesalahan karena subjektifitas mengarah pada cara yang berbeda dari
daftar sistematis oleh individu yang berbeda. Pengetahuan tentang populasi sangat
penting.
2. Informasi dari setiap individu sangat penting
3. Metode ini tidak dapat menjamin keterwakilan
4. Adanya resiko dalam menggambarkan kesimpulan dari penelitian sampel
Contoh : Misalnya setiap unsur populasi yang keenam, yang bisa dijadikan sampel. Soal
“keberapa”-nya satu unsur populasi bisa dijadikan sampel tergantung pada ukuran populasi
dan ukuran sampel. Misalnya, dalam satu populasi terdapat 5000 rumah. Sampel yang akan
diambil adalah 250 rumah dengan demikian interval di antara sampel kesatu, kedua, dan
seterusnya adalah 25.
Stratified sampling
Ini merupakan perbaikan dari metode sebelumnya.Saat menggunakan teknik ini peneliti
membagi populasi dalam tingkatan beberapa karakteristik dasar dan dari setiap kelompok
homogenitas yang lebih kecil.Peneliti perlu memilih karakteristik atau kriteria yang lebih
relevan pada penelitiannya. Stratified sampling ada tiga jenis:
Keseimbangan sampel mengarah pada pemilihan dari setiap satuan sampel yang seimbang
pada ukuran kesatuan. Keuntungan dari prosedur ini termasuk keterwakilan dengan mengarah
pada variabel yang digunakan sebagai dasar dalam mengklasifikasikan kelompok dan
meingkatkan kesempatan dalam membuat perbandingan antar tingkatan.
Adalah perwakilan komprehensif yang lebih baik dari pada stratified sampel yang lain. Hal
ini mengarah terhadap penyeleksian kesatuan dari setiap strata yang perlu seimbang terhadap
hubungan populasi strata.
Keuntungan
Kekurangan
1. Kekurangan berat dari metode ini adalah sulit bagi peneliti untuk memutuskan kriteria
relevan untuk stratifikasi
2. Hanya satu kriteria yang dapat digunakan untuk stratifikasi, tapi itu secara umum
tampak lebih dari satu kriteria relevan untuk stratifikasi
3. Banyak memakan biaya dan waktu
Contoh: misalnya ada suatu manajer yang ingin mengetahui sikap manajer terhadap suatu
kebajikan. Dia menduga bahwa manajer tingkat atas memiliki sikap yang positif terhadap
kebajikan perusahaan. Agar dapat menguji dugaan teresebut maka sampelnya harus terdiri
dari manajer tingkat atas, menengah, dan bawah. Kemudian dari masing-masing. Strata
dipilih manajer dengan teknik simple random sampling.
Secara umum ini bukan metode yang baru tapi hanya penerapan baru dari teknik sampling.Ini
paling banyak digunakan untuk membangun reliabilitas sampel. Saat membuat kuesioner
double sampling kadang-kadang digunakan untuk mendapatkan sampel keterwakilan yang
lebih, oleh karena itu teknik ini juga diketahui sebagai pengulangan atau multiple sampling.
Ini dilakukan karena beberapa pemilihan subjek secara acak yang diberikan kepada
responden mungkin ada beberapa yang tidak kembali kepada mereka, oleh karena itu data
yang hilang akan membiaskan hasil penelitian. Untuk menghilangkan pembiasan ini cara
sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan mengacak dari non responden dan
mewawancarai orang-orang untuk mendapatkan informasi. Jadi teknik ini dikenal dengan
pengulangan atau multiple sampling.
Keuntungan
1. Prosedur sampling ini mengarah pada kesimpulan, mengarah pada penentuan
ketelitian yang bebas berdasarkan pada jumlah penelitian
2. Teknik dari sampling ini menurunkan tingkat kesalahan
3. Metode ini mempertahankan prosedur dalam menemukan evaluasi reliabilitas sampel
Kekurangan
1. Teknik dari sampel ini tidak dapat digunakan untuk sampel yang besar, hal ini berlaku
hanya untuk sampel kecil
2. Teknik ini memerlukan waktu, biaya, dan memerlukan keahlian yang lebih
3. Perencanaan dan administrasi lebih rumit
Sampel ini lebih menyeluruh dan mewakili populasi, pada jenis ini sampel utama adalah
kelompok inklusif dan sampel kedua adalah sub kelompok, dan akan dipilih yang sesuai pada
satu dan hanya satu kelompok. Tahapan populasi biasanya tersedia dalam kelompok atau
populasi, kapanpun stratifikasi dilakukan oleh peneliti. Individu dipilih dari tahapan yang
berbeda untuk menyusun multi stage sampling.
Keuntungan
Kekurangan
Contoh : Misalnya dalam penelitian yang sama seperti di atas, karena Jawa Baratsangat luas,
dipilihlah kabupaten/kota tertentu sebagai sampel klaster ke-1secara random. Dari tiap
kabupaten terpilih dilakukan pemilihan lagi, yaitukecamatan-kecamatan tertentu dengan cara
random sebagai sampelklaster ke-2. Selanjutnya dari masing-masing kecamatan
dilakukanpemilihan sekolah yang juga dilakukan secara random.
Untuk memilih kelompok yang utuh sebagai keseluruhan dapat diketahui melalui cluster
sampling. Pada cluster sampling kesatuan sampel memuat kelompok dari anggota-anggota
(cluster) dari pada anggota individu atau item dalam populasi. Menurut Sugiyono (2010:65)
teknik sampling daerah digunakan untuk mentukan sampel bila objek yang diteliti atau
sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu Negara, propinsi, atau kabupaten.
Keuntungan
1. Merupakan perwakilan yang baik dari populasi
2. Metode yang mudah
3. Metode yang ekonomis
4. Praktis dan sangat berlaku pada penelitian
5. Hasil penelitian dapat digunakan untuk tujuan inferensial
Kekurangan
Contoh: Misalnya seorang marketing manajer sebuah stasiun TV ingin mengetahui tingkat
penerimaan masyarakat Jawa Barat atas sebuah tayangan, maka teknik pengambilan sampel
dengan area sampling sangat tepat.
Menurut Sugiyono (2010:67) istilah insidental atau tidak disengaja. Sampling insidental
adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara
kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang ditemui itu cocok maka digunakan sebagai sumber data.
Accidental sampel merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai
pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja. Seseorang diambil sebagai sampel
karena kebetulan orang tadi ada di situ atau kebetulan dia mengenal orang tersebut. Oleh
karena itu ada beberapa penulis menggunakan istilah accidental sampling (tidak disengaja).
Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk penelitian penjajagan, yang kemudian
diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random). Beberapa
kasus penelitian yang menggunakan jenis sampel ini, hasilnya ternyata kurang obyektif.
Keuntungan
Kekurangan
Contoh : misalnya ada seorang peneliti ingin mengetahui tentang kebersihan wilayah Jakarta
Selatan ia menanyakan kepada orang yang ada dijalan atau orang dia jumpai bukan orang
yang mengerti tentang kebersihan wilayah Jakarta Selatan seperti petugas kebersihan atau
mendatangi kantor gubernur atau walikota Jakarta Selatan.
Purposive sampling
Merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan meneliti
tentang kualitas makanan, maka sampelnya adalah orang yang ahli makanan, dsb. Sampel ini
lebih cocok untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak memerlukan
generalisasi.
Keuntungan
Kekurangan
Quota Sample
Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu
sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.
Keuntungan
Kekurangan
Contoh : Misalnya, di sebuah kantor terdapat pegawai laki-laki 60% dan perempuan 40% .
Jika seorang peneliti ingin mewawancari 30 orang pegawai dari kedua jenis kelamin tadi
maka dia harus mengambil sampel pegawai laki-laki sebanyak 18 orang sedangkan pegawai
perempuan 12 orang. Sekali lagi, teknik pengambilan ketiga puluh sampel tadi tidak
dilakukan secara acak, melainkan secara kebetulan saja.
Judgement sample
Teknik pengambilan sampling dimana sampel yang dipilih berdasarkann penilaian peneliti
bahwa dia atau seseorang yang paling baik jika dijadikan sampel penelitiannya.
Keuntungan
1. Pengetahuan dari peneliti dapat digunakan pada teknik sampling ini
2. Teknik sampling yang ekonomis
Kekurangan
Contoh: misalnya dalam suatu perusahaan untuk memperoleh data tentang bagaimana satu
proses produksi direncanakan oleh suatu perusahaan, maka manajer produksi merupakan
orang yang terbaik untuk bisa memberikan informasi. Jadi, judment sampling umumnya
memilih sesuatu atau seseorang menjadi sampel karena mereka mempunyai “information
rich”.
Pengambilan Sampel
Pengambilan Sampel
1. Pengertian Sampel
Sampel adalah sebagain atau wakil populasi yang di teliti (Sugiono, 2008: 131). Pengambilan
sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar dapat
berfungsi sebagai contoh, atau dapat mengambarkan populasi sebenarnya.
Secara garis besar sampel ada dua jenis probability sampling dan non-probability sampling.
Pada pengam bilan sampel secara random, setiap unit populasi, mempunyai kesempatan yang
sama untuk diambil sebagai sampel. Faktor pemilihan atau penunjukan sampel yang mana
akan diambil, yang semata-mata atas pertimbangan peneliti, disini dihindarkan. Bila tidak,
akan terjadi bias. Dengan cara random, bias pemilihan dapat diperkecil, sekecil mungkin. Ini
merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan sampel yang representatif. Keuntungan
pengambilan sampel dengan probability sampling adalah sebagai berikut:
Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap
anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel
n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu:
Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss".
Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang prosedurnya
adalah sebagai berikut: Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300). Tentukan nomor setiap
unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom). Tentukan besar sampel yang akan diambil.
(Misalnya 75 atau 25 %). Tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya
dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random
numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan
mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor ≤ 300,
merupakan nomor sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor ≥ 300, tidak
diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum
mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa
dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1 nomor identifikasi.
Keuntungan : Prosedur estimasi mudah dan sederhana
Kerugian : Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi. Sampel mungkin tersebar pada
daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar.
Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke .K" dari titik awal yang dipilih secara random,
dimana: N (Jumlah anggota populasi), K = n (jumlah anggota sampel). Misalnya, setiap
pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel (pasien No.
3,6,9,15) dan seterusnya. Cara ini dipergunakan , bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.
Keuntungan adalah waktu perencanan dan penggunaanya mudah.. Sampel tersebar di daerah
populasi. Kerugiannya adalah membutuhkan daftar populasi.
Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam
setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random
sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di Kota
Madya Medan (≥ 4-6 tahun). Karena kondisi Taman Kanak-kanak di Medan sangat berbeda
(heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman
Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari
satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil
sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan
setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti
gambaran karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa FK
USU. Mahasiswa FK dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat
(misal tingkat II). Maka orang tua sem ua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil
sebagai sampel (Cluster). Keuntungan nya adalah tidak memerlukan daftar populasi. Biaya
transportasi kurang. Kerugiannya adalah prosudur estimasi sulit.
Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih.
Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK. Misalnya kita ingin meneliti
Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah
sampel yang akan diambil ± 2000. Pemilihan sampel dengan cara ini tidak menghiraukan
prinsip-prinsip probability. Pemilihan sampel tidak secara random. Hasil yang diharapkan
hanya merupakan gambaran kasar tentana suatu keadaan. Cara ini dipergunakan : Bila biaya
sangat sedikit , hasilnya diminta segera, tidak memerlukan ketepatan yanq tingqi, karena
hanya sekedar gambaran umu saja. Pengambilan sampel dilakukan hanya atas dasar
pertimbangan penelitinya saja yang menganggap unsur-unsur yang dikehendaki telah ada
dalam anggota sampel yang diambil.
Sampel diambil atas dasar seandainya saja, tanpa direncanakan lebih dahulu. Juga jumlah
sampel yang dikehenadaki tidak berdasrkan pertimbangan yang dapat dipertanggung
jawabkan, asal memenuhi keperluan saja. Kesimpulan yang diperoleh bersifat kasar dan
sementara saja.
Pengambilan sampel hanya berdasarkan pertimbangan peneliti saja, hanya disini besar dan
kriteria sampel telah ditentukan lebih dahulu. Misalnya Sampel yang akan di ambil berjumlah
100 orang dengan perincian 50 laki dan 50 perempuan yang berumur 15-40 tahun. Cara ini
dipergunakan kalau peneliti mengenal betul daerah dan situasi daerah dimana penelitian akan
dilakukan.
coba lihat cara pengambilan sampel yang ada di fotokopi skirpsi mu.pelajarilah
Analisa Data
Analisa Data
Apakah itu analisis data? Analisis data ialah upaya atau cara untuk mengolah data menjadi
informasi sehingga karakteristik data tersebut bisa dipahami dan bermanfaat untuk solusi
permasalahan, terutama masalah yang berkaitan dengan penelitian. Atau definisi lain dari
analisis lain dari analisis data yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengubah data hasil dari
penelitian menjadi informasi yang nantinya bisa dipergunakan dalam mengambil kesimpulan.
Secara garis besar, teknik analisis data terbagi menjadi analisis kuantitatif dan analisis
kualitatif. Perbedaan kedua teknik tersebut terletak pada jenis datanya. Data yang bersifat
kualitatif (tidak dapat diangkakan) maka analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif,
sedangkan terhadap data yang dapat dikuantifikasikan dapat dianalisis secara kuantitatif.
analisis data adalah proses yang merinci usaha formal untuk menemukan tema dan
merumuskan hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk
memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu.
Patton (1980)
analisis data adalah proses mengatur data, mengorganisasikannya kedalam suatu pola,
kategori, dan satuan uraian dasar.
analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori,
dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis
kerja, seperti yang disarankan oleh data.
Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis
responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data
dari tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah,
dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.
Tahap mendeskripsikan data, menyajikan dalam bentuk tabel frekuensi ataupun diagram dan
dalam berbagai macam ukuran tendensi sentral maupun ukuran dispersi, dengan tujuan untuk
memahami karakteristik data sampel dari penelitian tersebut.
Tahap pengujian hipotesis, tahap ini merupakan tahapan pengujian terhadap proposisi
apakah ditolak atau bisa diterima dan memiliki makna atau tidak atas dasar hipotesis inilah
nantinya keputusan akan dibuat.
Teknik analisis data dalam penelitian ada 2 “dua” jenis yang diantaranya sebagai berikut:
Analisis kuantitatif adalah analisis yang menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif, yaitu
analisis yang menggunakan model-model, seperti model matematika (misalnya fungsi
multivariat), model statistik, dan ekonometrik. Hasil analisis disajikan dalam bentuk angka-
angka yang kemudian dijelaskan dan diintrespretasikan dalam suatu uraian. Dalam penelitian
kuantitatif, analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber
data lain terkumpul. Kegiatan analisis data meliputi.
Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik. Terdapat dua macam
statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan
statistik inferensial.
Teknik analisis data deskriptif merupakan teknik analisis yang dipakai untuk menganalisis
data dengan mendeskripsikan atau menggambarkan data-data yang sudah dikumpulkan
seadanya tanpa ada maksud membuat generalisasi dari hasil penelitian. Yang termasuk dalam
teknik analisis data statistik deskriptif diantaranya seperti penyajian data kedalam bentuk
grafik, tabel, presentase, frekwensi, diagram, grafik, mean, modus dll.
Teknik analisis data inferensia merupakan statistik yang dipakai untuk melakukan analisis
data dengan cara membuat kesimpulan yang berlaku secara umum. Ciri dari analisis data
inferensial yaitu digunakannya rumus statistik tertentu, lalu hasil perhitungan yang sudah
dilakukan itulah yang nantinya akan menjadi dasar dari pembuatan generalisasi yang berasal
dari sumber bagi populasi.
Yang dengan begitu statistik inferensial mempunyai fungsi untuk mengeneralisasikan hasil
dari penelitian sampel untuk populasi, sesuai dengan fungsi itulah maka statistik inferensial
sangat berguna untuk penelitian sampel.
Analisa data Kualitatif adalah merupakan suatu proses induktif dalam mengorganisir data
menjadi beberapa kategori dan mengindentifikasi pola-pola (hubungan) diantara banyak
kategori (Mc.Milla&Schumacher, 2001). Analisis data kualitatif adalah proses secara
sistematis mencari dan mengolah berbagai data yang bersumber dari wawancara, pengamatan
lapangan, dan kajian dokumen (pustaka) untuk menghasilkan suatu laporan temuan
penelitian.
Analisis data kualitatif adalah analisis yang tidak menggunakan model matematika, model
statistik dan ekonometrik atau model tertentu lainnya. Dalam hal ini, sekedar membaca tabel-
tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian dan
penafsiran. Dalam penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan
menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulasi), dan dilakukan
secara terus menerus.
Analisis data pada penelitian kualitatif merupakan proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,
melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun
orang lain.
Menemukan makna, bagaimana seseorang memberikan makna atas sesuatu, baik berupa
aktivitas, konsep, pernyataan, atau yang lain.
Menguraikan dan menjelaskan konteks yang melingkupi suatu kondisi atau peristiwa, untuk
menjelaskan bahwa suatu tindakan itu tidak bisa dipisahkan dari kondisi lingkungan yang
ada.
Menguraikan atau menggambarkan bagaimana suatu proses terjadi atau berlangsung,
tindakan apa yang terjadi, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan.
Menjelaskan alasan atau rasional, mengapa seseorang melakukan sesuatu tindakan dengan
cara tertentu.
Analisis data pada penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama
dilapangan dan setelahnya. Dalam hal ini Nasution (dalam Sugiyono: 2012) menyatakan
analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun kelapangan,
dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian.
Namun yang lebih difokuskan adalah selama proses di lapangan bersamaan dengan
pengumpulan data. Analisis sebelum di lapangan dilakukan terhadap hasil studi pendahuluan
atau data sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun fokus
ini masih sementara dan akan berkembang setelah peneliti masuk lapangan.
Ada berbagai macam cara analisis data kualitatif. Salah satunya analisis selama di lapangan
yaitu model Miles dan Huberman. Pada saat diwawancarai, setelah dianalisis terasa belum
memuaskan maka peneliti bertanya lagi sampai pada tahap tertentu hingga diperoleh data
yang kredibel.
Miles menyatakan bahwa aktivitas analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan
berlangsung secara terus menerus hingga datanya jenuh. Aktivitas dalam analisis data
meliputi data reduction, data display, dan conclusion drawing/ verification.
Metode Penelitian Deskriptif - Metode deskriptif merupakan suatu metode penelitian dalam
meneliti setatus dari sekelompok manusia, suatu obyek, suatu sistem pemikiran, suatu set
kondisi, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa saat ini. adapun tujuan dari penelitian
deskriptif ini yaitu untuk membuat gambaran, deskipsi atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang sedang diselidiki.
Menurut Hidayat (2010), penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang digunakan
untuk menemukan pengetahuan yang seluas-luasnya terhadap objek penelitian pada suatu
masa tertentu. Sedangkan menurut Punaji (2010) penelitian deskriptif adalah penelitian yang
tujuannya untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu peristiwa, keadaan, objek apakah
orang, atau segala sesuatu yang terkait dengan variabel-variebel yang bisa dijelaskan baik
menggunakan angka-angka maupun kata-kata.
Whintney (1960) menyatakan metode deskriptif merupakan proses pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah yang ada di dalam
masyarakat dan tata cara yang berlaku di dalam masyarakat serta situasi tertentu, termasuk di
dalamnya tentang hubungan, pandangan - pandangan, kegiatan - kegiatan, sikap - sikap, serta
proses - proses yang sedang berlangsung dan pengaruh - pengaruhnya dari suatu fenomena
tertentu. Dalam metode deskriptif, peneliti mungkin saja membandingkan suatu fenomena
tertentu sehingga penelitian tersebut tergolong dalam suatu studi komparatif .
Penelitian deskriptif tidak hanya meliputi pada masalah pengumpulan dan penyusunan data
sja, tetapi juga meliputi analisis dan interpretasi tentang arti data tersebut. Oleh karena itu,
penelitian deskriptif mungkin saja mengambil bentuk penelitian komparatif, yaitu merupakan
suatu penelitian yang membandingkan satu fenomena atau gejala dengan fenomena atau
gejala lainnya, atau dalam bentuk studi kuantitatif dengan menetapkan standar, penilaian,
mengadakan klasifikasi, dan hubungan kedudukan satu unsur dengan unsur yang lainnya.
Ada kalanya peneliti mengadakan klasifikasi, serta penelitian terhadap fenomena - fenomena
dengan menetapkan suatu setandar atau suatu norma tertentu sehingga banyak ahli
menamakan metode deskriptif ini dengan nama survei normatif atau normative survey.
Dengan metode deskriptif ini juga diselidiki kedudukan atau status kejadian atau faktor dan
melihat hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lain. Karenanya, metode deskriptif
juga dinamakan studi status atau status study.
Metode deskriptif juga berkehendak mempelajari setandar - setandar atau norma - norma,
sehingga penelitian deskriptif ini dinamakan dengan survey normative. Dalam metode
deskriptif bisa meneliti masalah normative secara bersama - sama dengan masalah status dan
sekaligus membuat suatu perbandingan - perbandingan antar kejadian atau fenomena. Studi
demikian ini dikenal secara umum sebagai studi atau penelitian deskriptif. Prespektif waktu
yang dijangkau pada penelitian deskriptif, adalah waktu sekarang ini, atau sekurang -
kurangnya jangka waktu yang masih terjangkau oleh ingatan responden.
Tugas peneliti tidak hanya memberikan gambaran terhadap kejadian - kejadian atau
fenomena - fenomena, tetapi juga menjelaskan hubungan, menguji hipotesis - hipotesis,
membuat suatu predeksi serta memperoleh makna dan implikasi dari suatu isu atau masalah
yang ingin dipecahkan. Dalam mengumpulkan data dapat menggunakan teknik wawancara,
dengan memakai interview guide ataupun schedule questionair.
3. Penelitian deskriptif yang menggunakan observasi, kadangkala dalam pengumpulan data
tidak memperoleh data yang memadai.
Dtinjau dari jenis masalah yang diselidiki, teknik dan alat yang digunakan dalam menliti,
serta tempat dan waktu penelitian dilakukan, penelitian desekriptif dapat dibagi atas
bebeprapa jenis yaitu:
• Metode survei,
• Penelitian Studi kasus,
• Metode deskriptif berkesinambungan (Continuity deskrptive),
• Penelitian perpustakaan dan documenter.
• Penelitian analisis pekerjaan dan aktivitas,
• Penelitian tindakan (action research),
Metode survei
Metode survei merupakan suatu penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan fakta-fakta
dari gejala-gejala yang ada dan mencari keterangan-keterangan secara faktual, baik itu
tentang institusi ekonomi, sosial, atau politik dari suatu daerah ataupun suatu kelompok.
Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal lebih mendalam tentang masalah
serta mendapatkan pembenaran terhadap keadaan dan praktik yang sedang berlangsung.
Pada metode survei juga dilakukan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-
hal yang sudah dikerjakan orang dalam menangani situasi atau masalah yang sama dan
hasilnya bisa digunakan dalam pembuatan suatu rencana dan pengambilan keputusan di masa
yang akan datang. Penyelidikan dijalankan pada waktu yang bersamaan terhadap beberapa
individu atau unit, baik secara sensus ataupun dengan memakai sample. Unit yang dipakai
pada metode survei cukup besar.
Banyak sekali masalah atau isu yang bisa diteliti dengan memakai metode survey ini,
termasuk pada bidang produksi dan tata niaga (survey produksi dan tata niaga ), pada usaha
tani (surve usaha tani), pada masalah kemasyarakatan (survey sosial), pada masalah
komunikasi dan pada pendapat umum (survei pendat umum), pada masalah politik (survey
politik), pada masalah pendidikan (survey pendidikan dan persekolahan), dan lain
sebagainya.
2. Metode deskritif berkesinambungan
Studi kasus atau case study adalah suatu penelitian tentang status subjek penelitian yang
berkaitan dengan suatu fase spesifik atau khas dari keselurahan personalitas. Subjek
penelitian bisa saja individu, lembaga, kelompok, maupun masyarakat. Peneliti berkinginan
mempelajari secara intensif dan menyeluruh latar belakang serta interaksi lingkungan dari
unit - unit sosial yang menjadi subjek.
Tujuan studi kasus itu sendiri yaitu untuk memberikan gambaran secara mendetail terhadap
suatu latar belakang, sifat - sifat serta karakter - karakter yang khas atau unik dari kasus,
ataupun status dari individu, yang selanjutnya dari sifat - sifat khas di atas akan jadikan suatu
hal yang bersifat umum. Pada awalnya, studi kasus ini banyak dipakai dalam penelitian obat -
obatan dengan tujuan untuk diagnosis, tetapi kemudian pemakaian studi kasus telah meluas
sampai kebidang - bidang yang lainnya.
Hasil dari suatu penelitian studi kasus merupakan suatu generalisasi dari suatu pola - pola
kasus yang tipikal dari individu, lembaga, kelompok, dan sebagainya. Tergantung
berdasarkan tujuannya, ruang lingkup dari studi bisa mencakup segmen atau bagian tertentu
atau mencakup keseluruhan siklus kehidupan dari individu, lembaga, kelompok, dan
sebagainya, baik dengan penekanan terhadap faktor - faktor kasus tertentu, atau mencakup
keseluruhan factor - faktor dan fenomena - fenomena. Studi kasus lebih menekankan pada
pengkajian vairabel yang lumayan banyak pada jumlah unit yang relatif kecil. Hal ini sangat
berbeda dengan metode survei, yang mana peneliti lebih cenderung mengevaluasi variabel
yang lebih sedikit, tetapi menggunakan unit sample yang relatif besar.
Studi kasus lebih banyak dikerjakan untuk meneliti kota besar, desa, sekelompok manusia
drop out, tahanan - tahanan, pimpinan - pimpinan, dan sebagainya. Bila studi kasus ditujukan
guna meneliti kelompok, maka perlu diisolasikan atau dikisahkan kelompok - kelompok
dalam suatu kumpulan yang homogen.
Studi kasus banyak kelemahannya disamping ada juga keunggulan - keunggulannya. Studi
kasus mempunyai kelemahan dikarenakan anggota sampelnya yang terlalu kecil, sehingga
sukar untuk dipakai inferensi terhadap suatu populsi. Selain itu, studi kasus sangat
dipengaruhi oleh pandangan subjektif dalam pemiilihan kasus, karena adanya sifat khas yang
bisa saja terlalu dibesar - besarkan. Kurangnya objektivitas ini bisa disebabkan karena kasus
cocok benar dengan konsep yang sebelumnya telah ada pada diri si peneliti, ataupun dalam
penetapan serta pengikutsertaan data dalam konteks yang bermakna dan menjurus pada
interprestasi subjektif.
Studi kasus memiliki keunggulan sebagai suatu studi guna mendukung studi - studi yang
lebih besar di kemudian hari nanti. Studi kasus mendukung studi - studi yang besar di
kemudian hari, studi kasus bisa memberikan hipotesis - hipotesis bagi penelitian lanjutan.
Dari segi edukatif, maka studi kasus bisa dipakai sebagai contoh ilustrasi, baik dalam
perumusan masalah maupun penggunaan statistik dalam menganalisis data serta cara - cara
perumusan generalisasi dan kesimpulan
Analisis Kerja dan Aktivitas atau job and activity analysis, adalah suatu penelitian dengan
memakai metode deskriptif. Penelitian Analisis kerja dan aktivitas ini ditujukan guna
menyelidiki aktivitas dan pekerjaan manusia secara terperinci. Dan hasil dari penelitian
tersebut bisa memberikan rekomendasi - rekomendasi guna keperluan di masa yang akan
datang. Penelitian perkejaan pada bidang industri disebut job analysis atau analisis pekerjaan,
sedangkan untuk penelitian pada bidang pertanian, dinamakan analysis aktivitas atau activity
analysis. Analysis aktivitas juga meliputi analisis pekerjaan di bidang jasa, seperti peleyanan
kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.
Pada penelitian ini, studi yang mendalam dilakukan terhadap kelakuan - kelakuan pekerjaan,
buruh, guru, petani, dan lain - lain terhadap gerak - gerik mereka dalam melakukan tugas,
penggunaan waktu secara efektif dan efisien, dan sebagainya. Data mengenai hal - hal yang
ini diselidiki, selanjutnya dianalisis, diberikan interpretasi, dan dilakukan generalisasi dalam
rangka menetapkan sifat - sifat dan keriteria - keriteria pekerjaan yang baik, rencana
upgrading, keseimbangan berusaha dan bekerja serta aktivitas sangat berkembang pada masa
setelah Perang Dunia I, dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi pekerjaan dan pekerjaan
secara lebih efektif.
Studi Waktu dan gerakan atau time and motion study merupakan penelitian dengan metode
deskriptif yang berusaha untuk menyelidiki efisien produksi dengan mengadakan studi yang
mendetail tentang penggunaan waktu serta perilaku pekerja dalam proses produksi. Gerak -
gerak utama dalam pekerjaan diamati, dicatat, dilukiskan, serta dianalisis. Generalisasi dan
interpretasi tentang waktu yang digunakan serta gerak-gerak utama yang terjadi, sehingga
suatu kesimpulan tentang gerak-gerak yang diperlukan dalam pekerjaan, gerak-gerak yang
tidak diperlukan yang dapat menghambat pekerjaan serta saran-saran dalam rangka
memperbaiki pekerjaan dan menambah efisiensi kerja. Dalam rangka efisisensi, juga perlu
dikaji alat - alat produksi yang digunakan, serta bagaimana alat - alat produksi tersebut diatur
demi peningkatan efisisensi kerja.
pasword absensi data
Metode deskriptif mempunyai beberapa pokok, yang dapat dibagi atas kriteria umum dan
kriteria khusus. kriteria tersebut adalah sebagai berikut
Kriteria umum
Kriteria umum dari penelitian dengan metode deskriptif adalah sebagai berikut.
1. Masalah yang dirumuskan harus patut, ada nilai ilmiah serta tidak terlalu luas.
2. Data yang digunakan harus fakta-fakta yang terpercaya dan bukan merupakan opini.
3. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan tegas dan tidak terlalu umum.
4. Harus ada deskripsi yang terang tentang tempat serta waktu penelitian dilakukan.
5. Standar yang digunakan untuk membuat perbandingan harus mempunyai validitas.
6. Hasil penelitian harus berisi secara detail yang digunakan, baik dalam mengumpulkan
data maupun dalam menganalisis data serta studi kepustakaan yang dilakukan. Deduksi logis
harus jelas hubungannya dengan kerangka teoritis yang digunakan jika kerangka teoritis
untuk itu telah dikembangan.
Kriteria Khusus
Dalam melaksanakan penelitian deskriptif, maka langkah-langkah umum yang sering diikuti
adalah sebagai berikut.
1. Menentuan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus
konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah
2. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah
tersebut serta dapat diselidiki dengan sumber yang ada.
3. Memberikan limitasi dari area atau scope atau sejauh mana penelitian deskriptif tersebut
akan dilaksanakan. Termasuk didalamnya daerah geografis dimana penelitian akan
dilakukan, batasan-batasan kronologis ukuran tentang dalam dangkal, serta seberapa utuh
daerah penelitian tersebut akan dijangkau.
4. Pada bidang ilmu yang telah mempunyai teori-teori yang kuat, maka perlu dirumuskan
kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunan dalam bentuk hipotesis-
hipotesis untuk diverifikasikan. Bagi ilmu sosial yang telah berkembang baik, maka
kerangkan analisis dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk model matematika.
5. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang diuji, baik secara emplisit maupun secara implicit.
6. Menulusuri sumber-sumber kepustakaan yang ada hubungannya dengan masalah yang ingin
dipecahkan.
7. Melakukan kerja lapangan untuk megumpulkan data, gunakan teknik pengumpulan data
yang cocok untuk penelitian.
8. Memberikan interpretasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin
diselidiki serta dari data yang diperoleh serta refrensi khas terhadap masalah yang ingin
dipecahkan.
9. Membuat tabulasi serta analisis statistic dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan.
Kurangi penggunaan statistic sampai kepad batas-batas yang dapat dikerjakan dengan unit-
unit pengukuran yang sepadan.
10. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin
diuji. Berikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari
penelitian.
Ditinjau menurut variabelnya analisis data dapat dibagi menjadi tiga yakni, univariat, bivariat
dan multivariat.
Analisis univariat adalah analisa yang dilakukan menganalisis tiap variabel dari hasil
penelitian. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik
setiap variable penelitian. Bentuk analisis univariat tergantung dari jenis datanya. Untuk data
numerik digunakan nilai mean atau rata-rata, median dan standar deviasi. Pada umumnya
dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.
Misalnya distribusi frekuensi responden berdasarkan umur, jenis kelamin, tingkat pendidikan
dan sebagainya. Demikian juga penyebaran penyakit-penyakit yang ada di daerahtertentu,
distribusi pemakaian jenis kontrasepsi, distribusi kasus malnutrisi pada anak balita, dan
sebagainya.
Contoh:
Kepatuhan N %
Patuh 148 60,8
Responden yang patuh berobat TB di wilayah kerja Puskesmas Pasar Minggu lebih tinggi
(60,8%) dibanding dengan yang tidak patuh berobat (39,2%).
Apabila telah dilakukan analisis univariat, hasilnya akan diketahui karakteristik atau
distribusi setiap variabel dan dapat dilanjutkan dengan anlisis bivariat. Analisis bivariat
dilakukan terhadap dua variable yang diduga berhubungan atau berkorelasi. Dalam analisis
bivariat ini dilakukan beberapa tahap, antara lain:
(1) Analisis proporsi atau presentase, dengan membandingkan distribusi silang antara dua
variabel yang bersangkutan.
(2) Analisis dari hasil uji statistik (chi square, z test, t test dan sebagainya). Melihat dari
hasil uji statistik ini akan dapat disimpulkan adanya hubungan dua variabel tersebut
bermakna atau tidak bermakna. Dari hasil uji statistik ini dapat terjadi misalnya antara dua
variabel tersebut secara persentase berhubungan tetapi secara statistik hubungan tersebut
tidak bermakna.
(3) Analisis keeratan hubungan antara dua variabel, dengan melihat Odd Ratio (OR). Besar
kecilnya nilai OR menunjukkan besarnya keeratan hubungan antara dua variabel yang diuji.
Contoh :
0,004 3,08
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa responden berumur dewasa muda lebih patuh berobat
TB (80%) dibandingkan dengan responden dewasa (45,8%). Sehingga secara presentase
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara umur dengan kepatuhan berobat.
Hasil uji statistic menunjukkan bahwa nilai p< 0,005 hal ini terbukti bahwa umur
berhubungan secara bermakna dengan kepatuhan berobat.
Dari analisis keeratan hubungan menunjukkan nilai ODD Ratio (OR) 3,08 yang berarti
bahwa responden yang berumur dewasa muda mempunyai peluang 3,08 kali patuh berobat
dibandingkan dengan responden yang berumur lebih tua.
Anova
numerik Numeric Korelasi
Regresi
§ Chi kuadrat adalah alat untuk mengadakan estimasi. Digunakan untuk menaksir apakah
ada perbedaan yang signifikan antara frekuensi yang diobservasi dengan frekuensi yang di
harapkan dalam populasi. Frekuensi yang diharapkan dalam populasi ini disebut juga
frekuensi hipotetik karena digunakan sebagai alat hipotesis yang akan diuji dengan frekuensi
yang diperoleh dari sampel. Oleh karena itu chi kuadrat sebagai alat estimasi berkedudukan
juga sebagai alat pengetes hipotesis.
Tiap-tiap pengetesan hipotesis harus membandingkan sedikitnya dua sampel. Dalam hal ini
apakah frekuensi yang diperolehdalam sampel yang satu berbeda secara signifikan ataukah
tidak dengan frekuensi yang diperoleh dalam sampel lainnya.
§ Chi kuadrat sebagai alat mengetes signifikan korelasi antara dua factor atau lebih.
2) T test
adalah salah satu metode pengujian hipotesis dimana data yang digunakan tidak bebas
(berpasangan). Ciri-ciri yang paling sering ditemui pada kasus yang berpasangan adalah satu
individu (objek penelitian) dikenai 2 buah perlakuan yang berbeda. Walaupun menggunakan
individu yang sama, peneliti tetap memperoleh 2 macam data sampel, yaitu datadari
perlakuan pertama dan data dari perlakuan kedua. Perlakuan pertama mungkin saja berupa
kontrol, yaitu tidak memberikan perlakuan sama sekali terhadap objek penelitian. Misal
pada penelitian mengenai efektivitas suatu obat tertentu, perlakuan pertama, peneliti
menerapkan kontrol, sedangkan pada perlakuan kedua, barulah objek penelitian dikenai suatu
tindakan tertentu, misal pemberian obat.
Independen T Test
adalah uji komparatif atau uji beda untuk mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata
yang bermakna antara 2 kelompok bebas yang berskala data interval/rasio. Dua kelompok
bebas yang dimaksud di sini adalah dua kelompok yang tidak berpasangan, artinya sumber
data berasal dari subjek yang berbeda. Misal Kelompok Kelas A dan Kelompok kelas B, di
mana responden dalam kelas A dan kelas B adalah 2 kelompok yang subjeknya berbeda.
Bandingkan dengan nilai pretest dan posttest pada kelas A, di mana nilai pretest dan posttest
berasal dari subjek yang sama atau disebut dengan data berpasangan. Apabila menemui kasus
yang data berpasangan, maka uji beda yang tepat adalah uji paired t test.
Anova (analysis of varian) digunakan untuk menguji perbedaan mean (rata-rata) data lebih
dari dua kelompok. Misalnya kita ingin mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata lama hari
dirawat antara pasien kelas VIP, I, II, dan kelas III
3. Masing-masing contoh saling bebas, yang harus dapat diatur dengan perancangan
percobaan yang tepat
4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah)
4) Korelasi
Teknik Korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dua variabel dengan data kedua
variabel berskala interval atau rasio. Koefisien korelasi mempunyai nilai -1 ≤ r ≤ 1. Koefisien
r melambangkan estimasi untuk sampel, sedangkan koefisien ρ mewakili korelasi populasi.
Koefisien korelasi menunjukkan besar dan arah dari hubungan. Arah menunjukkan pada kita
apakah nilai-nilai yang besar pada sebuah variabel berkorelasi dengan nilai-nilai besar pada
variabel yang lain (dan nilai-nilai yang kecil dengan nilai-nilai yang kecil). Apabila nilai-nilai
berkorelasi dengan cara demikian maka kedua variabel mempunyai hubungan positif.
Apabila satu variabel naik maka yang lain juga akan ikut naik.
Analisis regresi linear sederhana adalah hubungan secara linear antara satu variabel
independen (X) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan
antara variabel independen dengan variabel dependen apakah posiutif atau negatif dan untuk
memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami
kenaikan atau penurunan. Data yang digunakan biasanya berskala interval atau rasio. Rumus
regresi linear sederhana sebagai berikut:
Y’ = a + b X
Di mana:
X = Variabel independen
Analisis bivariate hanya akan menghasilkan hubungan antara dua variabel yang bersangkutan
( variabel independen dengan variabel dependen). Untuk mengetahui hubungan lebih dari
satu variabel independen terhadap satu variabel dependen, harus dilanjutkan lagi dengan
melakukan analisis multivariat. Analisis statistik multivariat merupakan metode statistik yang
memungkinkan kita melakukan penelitian terhadap lebih dari dua variable secara bersamaan.
Dengan menggunakan teknik analisis ini maka kita dapat menganalisis pengaruh beberapa
variable terhadap variabel – (variable) lainnya dalam waktu yang bersamaan.
Dalam analisis multivariate dilakukan berbagai langkah pembuatan model. Model terakhir
terjadi apabila semua variabel independendengan dependen sudah tidak mempunyai nilai
p.0,05.
Contoh :
95% CI
Variable P OR
Lower Upper
Pengetahuan 0,000 19,305 4,34 84,92
- Responden yang mempunyai pengetahuan tinggi berpeluang 19,03 kali patuh berobat
dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan rendah
- Responden yang berumur muda berpeluang 11,747 kali patuh patuh berobat
dibandingkan dengan responden yang berumur lebih tua
- Responden yang berpendidikan tinggi berpeluang 13,804 kali patuh berobat
dibandingkan dengan responden yang berpendidikan rendah.
Dari ketiga variabel independen tersebut maka variabel pengetahuan adalah variabel yang
paling dominan berhubungan dengan kepatuhan berobat dengan OR 19,305.
Hal ini berarti bahwa responden yang mempunyai pengetahuan TB yang tinggi berpeluang 19
kali untuk patuh berobat dibandingkan dengan responden yang berpengetahuan TB yang
rendah, setelah dikontrol variabel pendidikan dan umur
untuk lebih memahami coba pelajari analisa data yang ada di fotokopi skripisi anda.