Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu permasalahan kesehatan yang sering terjadi pada ibu hamil

dimana ibu mengalami kekurangan zat besi, sehingga kadar hemoglobinnya

rendah sehingga terjadinya anemia. Kekurangan zat besi pada ibu hamil

dapat mengganggu metabolisme energi sehingga dapat menyebabkan

menurunnya kemampuan kerja organ-organ tubuh. Hal ini tentu dapat

berpengaruh pada kualitas kesehatan ibu dan janin (Budiarti, 2018).

Konsumsi tablet Fe merupakan faktor penting dalam menjamin peningkatan

kadar hemoglobin ibu hamil. Tablet Fe sebagai suplemen yang diberikan

pada ibu hamil menurut aturan harus dikonsumsi setiap hari. Disamping itu

juga pola makan yang kurang baik dapat memicu kejadian anemia pada ibu

hamil (Niven, 2018).

World Health Organization (WHO) (2018), menyatakan 40%

kematian di negara berkembang berkaitan dengan anemia dalam kehamilan.

Kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi zat besi

dan perdarahan akut, bahkan tidak jarang keduanya saling berinteraksi.

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar didunia. WHO

(2018), memperkirakan bahwa 35%-75% ibu hamil di negara berkembang

dan 18% ibu hamil di negara maju mengalami anemia serta semakin

meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan (WHO, 2018).


Riset Kesehatan Dasar (2018), menyatakan di Indonesia prevalensi

anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 40,1%. Cakupan

pemberian tablet Fe di Indonesia sebesar 69,14%. Program pencegahan

anemia pada ibu hamil di Indonesia, dengan memberikan suplemen tablet Fe

sebanyak 90 tablet selama masa kehamilan. Presentase ibu hamil yang tidak

mengkonsumsi tablet besi (Fe) masih 19,3%. Hasil Riskesdas (2018), juga

menunjukkan bahwa mengkonsumsi zat tablet Fe selama kehamilan di

Indonesia sebesar 89,1%. Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe 90 hari

selama kehamilan sebesar 33,3 %. Ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe

kurang dari 90 hari sebesar 34,4% dan sebesar 21,4% yang tidak

mengkonsumsi tablet Fe 90 hari (Riskesdas, 2018).

Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Utara (2019),

menyatakan pada tahun 2018 cakupan pemberian tablet Fe sekitar 76,27%

dari jumlah ibu hamil 690,28, jumlah tersebut lebih tinggi di bandingkan

dengan tahun 2017 (BPS Provinsi Kalimantan Utara, 2018). Data Dinas

Kesehatan Kota Tarakan (2018) menyatakan bahwa cakupan pemberian

tablet Fe pada tahun 2018 sekitar 64,5% (Dinas Kesehatan Kota Tarakan,

2018). Data survey yang didapat dari Wilayah Kerja Puskesmas

Mamburungan Kota Tarakan dimana diketahui bahwa sejak tahun 2017

sampai tahun 2018, tiap tahunnya terdapat peningkatan jumlah kasus

anemia pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas tersebut. Bahkan

dibandingkan dengan tahun 2016, pada tahun 2018 terjadi peningkatan

kasus anemia pada ibu hamil hingga 87,5%. Hasil ini telah melebihi target
yaitu 65%. (Survei Data Awal Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamburungan

Kota Tarakan, 2019).

Hasil studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 18-23

November 2019 di Wilayah Kerja Puskesmas Mamburungan Kota Tarakan

Provinsi Kalimantan Utara dengan wawancara kepada 10 ibu hamil dimana

diketahui bahwa 5 (50%) ibu hamil mengatakan bahwa tidak rutin

meminum tablet zat besi. Hal ini didukung dengan salah satu pernyataan ibu

hamil yang mengatakan bahwa tidak mengetahui tentang tujuan dan manfaat

mengkonsumsi tablet Fe. Dukungan dari setiap anggota keluarga terutama

suami pun tidak diberikan kepada ibu hamil oleh karena rendahnya tingkat

pendidikan dan kurangnya informasi tentang tablet Fe. 3 (30%) ibu hamil

mengatakan bahwa perilaku ibu hamil terkadang lupa untuk meminum

tablet Fe tersebut oleh karena pekerjaan setiap hari dalam mengurus suami

dan anak sehingga dengan demikian mengakibatkan ibu hamil tidak patuh

mengkonsumsi tablet Fe tersebut. Hasil wawancara dengan salah satu ibu

dimana diketahui bahwa setelah meminum tablet Fe, merasa mual sehingga

ibu hamil tidak patuh atau tidak teratur meminum tablet tersebut. 2 (20%)

ibu hamil mengatakan bahwa selalu rutin mengkonsumsi tablet Fe setiap

hari oleh karena pengetahuan dan informasi yang didapat dari tenaga

kesehatan pada saat ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan sehingga

dengan demikian tujuan dan manfaat dari mengkonsumsi tablet Fe tersebut

mampu diketahui dan ibu hamil pun patuh dalam meminum tablet Fe

tersebut (Hasil Wawancara Peneliti Dengan Responden Di Wilayah Kerja

Puskesmas Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara, 2019).


Salah satu dari beberapa faktor, tidak langsung penyebab kematian itu

adalah kekurangan Fe. Akan tetapi dalam kenyataan tidak semua ibu hamil

yang mendapatkan tablet Fe secara rutin, hal ini biasanya disebabkan karena

faktor ketidaktahuan tentang pentingnya tablet Fe untuk kehamilannya.

Faktor lain yang dianggap paling berpengaruh dalam keberhasilan program

suplementasi besi adalah kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet

besi (Fe). Meskipun didapatkan hasil bahwa cakupan ibu hamil yang

mendapatkan tablet besi (Fe) cukup baik, namun jika tidak dikonsumsi oleh

ibu hamil maka efek yang diharapkan pun tidak akan tercapai. Kepatuhan

mengkonsumsi tablet besi merupakan salah satu contoh perilaku kesehatan

yang dilakukan ibu hamil. Disamping itu juga pola makan ibu hamil yang

kurang baik juga akan berdampak pada kejadian anemia pada ibu hamil

(Budiarni, 2018).

Dampak yang akan terjadi apabila ibu hamil tidak mengkonsumsi

tablet Fe selama hamil, maka persediaan zat besi pada bayi saat dilahirkan

pun tidak akan memadai, padahal zat besi sangat dibutuhkan untuk

perkembangan otak bayi di awal kelahirannya. Kekurangan Fe sejak

sebelum hamil bila tidak diatasi dapat mengakibatkan ibu hamil menderita

anemia. Disamping itu juga dampak yang diakibatkan minum tablet Fe

penyerapan atau respon tubuh terhadap tablet zat besi kurang baik sehingga

tidak terjadi peningkatan kadar Hb sesuai dengan yang diharapkan. Faktor

ini yang berhubungan dengan anemia adalah adanya infeksi penyakit

bakteri, parasit, usus seperti cacing tabang, malaria. Faktor sosial ekonomi
yang rendah juga memang peranan penting kaitannya dengan asupan gizi

ibu selama hamil (Nanni, 2017).

Oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan akan zat besi selama

hamil, ibu harus mengkonsumsi tablet Fe sekitar 45-50 mg sehari.

Kebutuhan ini dapat terpenuhi dari makanan yang kaya akan zat besi, seperti

daging berwarna merah, hati, kuning telur, sayuran berdaun hijau, kacang-

kacangan, tempe, roti, dan sereal. Tetapi jika Bidan menemukan ibu hamil

yang menunjukkan gejala anemia biasanya akan memberikan suplemen zat

besi berupa tablet Fe, biasanya dikonsumsi satu kali dalam sehari. Suplemen

tablet besi juga diberikan pada ibu hamil yang menganut pola makan

vegetarian. Untuk penyerapan zat besi, ibu hamil vegetarian hanya cukup

makan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin C.

Berdasarkan fenomena di atas maka peneliti tertarik untuk

melaksanakan penelitian dengan judul “Analisis Pola Makan Dan Konsumsi

Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas

Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka masalah yang dapat

dirumuskan adalah Apakah Ada “Hubungan Pola Makan Dan Konsumsi

Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas

Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara?”


C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui “Hubungan Pola Makan Dan Konsumsi Tablet Zat

Besi Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas

Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara”.

2. Tujuan Khusus

a) Mengidentifikasi Pola Makan Di Wilayah Kerja Puskesmas

Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.

b) Mengidentifikasi Konsumsi Tablet Zat Besi Di Wilayah Kerja

Puskesmas Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan

Utara.

c) Mengidentifikasi Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas

Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.

d) Menganalisis Hubungan Pola Makan Dan Konsumsi Tablet Zat

Besi Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas

Mamburungan Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya

konsep atau teori yang menyokong perkembangan pengetahuan

dibidang ilmu Kebidanan, khususnya pengetahuan yang terkait Analisis

Pola Makan Dan Konsumsi Tablet Zat Besi Dengan Kejadian Anemia
Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamburungan Kota Tarakan Provinsi

Kalimantan Utara.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan menambah

wawasan bagi peneliti dan menerapkan ilmu dan memberikan

solusi mengenai pola makan dan konsumsi tablet zat besi dengan

kejadian anemia.

b) Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menambah

informasi dan pengetahuan kepada para ibu hamil tentang resiko

anemia sehingga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran para

ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi sesuai anjuran

tenaga kesehatan, yaitu minimal dapat mencegah terjadinya

kekurangan zat besi.

c) Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan agar dapat menambah

informasi tentang pentingnya pemberian tablet besi pada ibu hamil.

Disamping itu juga dapat menambah informasi dan pengetahuan

tentang penyebab terjadinya ketidakpatuhan ibu hamil meminum

tablet zat besi dan cara mencegah terjadinya anemia.


d) Bagi Peneliti Selanjutnya

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan data

dasar bagi penelitian selanjutnya dan dapat meneliti faktor lain

yang mempengaruhi kejadian anemia pada ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian

Penelitian tentang “Analisis Pola Makan Dan Konsumsi Tablet Zat

Besi Dengan Kejadian Anemia Di Wilayah Kerja Puskesmas Mamburungan

Kota Tarakan Provinsi Kalimantan Utara”, sebelumnya pernah dilakukan

oleh beberapa peneliti di bawah ini :

Tabel 1.1 : Penelitian Sebelumnya

No Nama Judul Variabel Desain Hasil Penelitian


Penelitian
1 Tanti Kepatuhan Ibu Independen Metode Hasil Penelitian: Sebagian besar
Hevi Hamil Tm III : Kepatuhan deskriptif
responden berumur 21-35 tahun, yaitu
Nadhifa Mengonsumsi Ibu Hamil kuantitatif
sebanyak 27 responden (73,0%),
h Tablet Fe Di Tm III, dengan pendidikan terakhir SMA sebanyak 14
(2017) Puskesmas Dependen : pendekatan
responden (37,8%). Gambaran kepatuhan
Kalibawang, Mengonsum cross ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe
Kabupaten si Tablet Fe sectional
dengan kategori patuh, yaitu sebanyak 30
Kulon Progo, responden (81,1%) dan tidak patuh
Yogyakarta sebanyak 7 responden (18,9%).
2 Nila Hubungan Independen Analitik Hasilnya menunjukkan 30 responden
Eza Pengetahuan : observasion tergolong kurang berpengetahuan
Fitria Ibu Hamil Pengetahua al dengan (36,7%) dan lebih dari setengah ibu hamil
(2018) Tentang Tablet n Ibu Hamil pendekatan (63,3%) menderita anemia. Hasil analisis
Fe Dengan Tentang cross bivariat dengan tingkat kepercayaan 0,05
Kejadian Tablet Fe, sectional menunjukkan adanya hubungan yang
Anemia Dependen : signifikan antara adanya Pengetahuan
Kejadian Tentang Tablet Fe Hamil dengan Anemia
Anemia Genesis dimana nilai p = 0,002 (p =
<0,05).
3 Leli Hubungan Independen Penelitian Hasil penelitian menunjukkan ada
Laelasa Antara : kuantitatif hubungan antara pengetahuan dengan
ri1, Lia Pengetahuan, Pengetahua menggunak kejadian anemia pada ibu hamil trimester
Natalia Status Gizi n, Status an III (p=0,037). Tidak ada hubungan antara
2 Dan Gizi Dan rancangan status gizi dengan kejadian anemia pada
(2016) Kepatuhan Kepatuhan cross ibu hamil trimester III (p=0,065). Ada
Mengkonsumsi Mengkonsu sectional hubungan antara kepatuhan
Tablet Fe msi Tablet mengkonsumsi tablet Fe dengan kejadian
Dengan Fe anemia pada ibu hamil trimester III di
Kejadian Dependen : wilayah kerja UPTD Puskesmas
Anemia Pada Kejadian Salagedang Kabupaten Majalengka
Ibu Hamil Anemia Tahun 2016, dengan nilai p=0,013
trimester III Di Pada Ibu
Wilayah Kerja Hamil
Uptd trimester III
Puskesmas
Salagedang
Kabupaten
Majalengka

Anda mungkin juga menyukai