Anda di halaman 1dari 9

Laporan Pemantauan belajar di rumah selama masa pandemi Covid 19

Latar belakang
Sejak di berlakukannya social dan phsycal distancing pada tanggal 17 Maret 2020, Surat
Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor :054/SIPRES/AB/III/2020, tanggal 14
Maret 2020 tentang Cegah sebaran Covid-19, Surat Kepala BNSP
nomro0114/BNSP/III/20202, tanggal 14 Maret 2020, tentang Pelaksanaan UN Tahun 2020
terkait Penyebaran Covid-19, Surat Edaran Menteri Kesehatan RI Nomor
HK.02.01/MENKES/202/20202.tanggal 16 Maret 2020 tentang Protokol Isolasi Diri dalam
Penanganan Covid 19, dan di tindaklanjuti oleh Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan
Arsip Daerah Provinsi Papua. Nomor 423.7/520.PPAD/III/2020, tanggal 16 Maret 2020,
tentang Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Pelaksanaan UN dan Libur Sementara, maka
proses pembelajaran berhenti total, padahal pada tanggal itu sedang ada Ujian Nasional
Berbasis Komputer bagi jenjang SMK, sementara jenjang SMA sedang berlangsung Ujian
Sekolah, dan Ujian Praktek.
Rencana Tindak lanjut.
Menindaklanjuti Surat Edaran Kepala Dinas PPAD Provinsi Papua, maka seluruah sekolah
jenjang SMA/SMK se Provinsi Papua berhenti total, hanya jenjang SMK yang sedang
berlangsung UNBK di perbolehkan sampai tanggal 19 Maret 2020, dengan catatan
memperhatikan social Distancing, dan kesehatan, kebersihan diri dengan sekolah
mempersiapkan jand sanitaizer, tempat cuci tangan dengan sabun, keypad komputer di
semprot dengan desinfektsan setelah di gunakan oleh peserta UNBK terdahulu.
Pada masa itu banyak guru, kepala sekolah dan siswa bertanya-tanya dalam hati tentang:
bagaimana nasib siswa kelas XII ini?
bagaimana jika Ujian kenaikan kelas di tiadakan?
bagaimana jika guru tidak bisa mengajar lagi selama isolasi diri?.
untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul Kepala Dinas PPAD Provinsi Papua pada
tanggal 27 Maret 2020 dari pukul 09:00 – 13:00 Wit, melakukan teleconveren dengan
seluruh kepala SMA/SMK se Provinsi Papua dengan mengeluarkan Instruksi kepada kepala
sekolah untuk tetap kerja dari rumah, belajar dari rumah dan berdoa dari rumah, dengan
beberapa instruksi, antara lain:
1. Ujian Nasional dalam bentuk UNBK maupun UNKP di batalkan.
2. Ujian sekolah yang mengumpulkan siswa di tiadakan, PBM dilakukan dari rumah.
3. Belajar di rumah dengan menggunakan jaringan internet, kepala Dinas PPAD
Provinsi Papua telah bekerja sama dengan Telkomsel untuk memberikan kuota
gratis selama pandemi Covid-19 dan di pergunakan untuk proses belajar, dan atau
menggunakan aplikasi berbasis internet lainnya ( Quiper, Zoom, Cloud, Webbex, dan
lain sebaginya)
4. Sekolah yang tidak memiliki akses jaringan internet, boleh dengan tugas dalam
bentuk protofolio, praktek, dan atau dalam bentuk tugas life skill, yang di
kumpulkan setelah selesai masa Pandemi covid-19
5. selama Proses belajar di rumah akan di pantau oleh pengawas sekolah dengan
melakukan wawancara terhadap guru, orang tua dan siswa.
Berdasarkan Instruksi Kepala Dinas PPAD Provinsi Papua, Pengawas Sekolah Jenjang
SMA/SMK Kabupaten Jayapura, melakukan teleconferen dengan aplikasi Zoom meeting,
pada tanggal 27 Maret 2020 pada sore harinya. Berdiskusi bagaimana caranya agar
pemantauan keterlaksanaan instruksi Kepala Dinas PPAD Provinsi Papua berjalan dengan
lancar, akhirnya dapat di rumuskan beberapa instrumen untuk di guanakan sebagai dasar
kerja pemantauan oleh Pengawas Sekolah, dan juga Instrumen yang dapat digunakan
sebagai pedoman dalam melakukan wawancara terhadap Guru, orang tua dan siswa.
dapat di paparkan sebagai berikuti:

INSTRUMEN PEMANTAUAN KINERJA KASEK SMA SELAMA BELAJAR DI


RUMAH

Sekolah :………………………………
NPSN :……………………………..
Status : Negeri / Swasta *
Jumlah Guru :………………
Jumlah Siswa :………………………………….
Apakah selama Pandemi Covid 19 Sekolah saudara melaksanakan kegiatan di sekolah?
Jelaskan
………………………………………………………………………………………………………………………………………
………

Jawaban
No. Pernyataan
ya Tidak
Apakah sekolah saudara sudah di semprot desinfektan dari
1    
Dinas PPAD Provinsi Papua?
Apakah di sekolah saudara tersedia hand sanitizer yang
2    
memadai dengan jumlah warga sekolah?
Apakah di sekolah saudara telah dilaksanakan sosialisasi
3    
mengenai social distance dan self karantina?
Apakah di sekolah saudara ada guru yang sejak tanggal 17
4    
Maret s/d 14 April 2020 pernah keluar Papua?
Apakah di sekolah saudara ada siswa yang sejak tanggal 17
5    
Maret s/d 31 April 2020 pernah keluar Papua?
6 Apakah di sekolah saudara memiliki perpustakaan?    

7 Apakah di sekolah saudara menggunakan internet?    

  Jika tidak menggunakan apa, Jelaskan singkat

Apakah sekolah membagikan buku perpustakaan kepada


8    
siswa?
9 Apakah di sekolah saudara melaksanakan belajar di rumah?    

10 Apakah di sekolah saudara memiliki grop whatsapp Guru?    

  Jika tidak menggunakan apa, Jelaskan singkat

Apakah di sekolah saudara Wali kelas memiliki group WA


11    
dengan siswa?
  Jika tidak menggunakan apa, Jelaskan singkat

Apakah di sekolah saudara pernah melakukan telekonferen


12    
dengan guru?
  Jika tidak menggunakan apa, Jelaskan singkat
Apakah di sekolah saudara menggunakan aplikasi untuk
13    
belajar di rumah?

  Jika tidak menggunakan apa, Jelaskan singkat

Apakah di sekolah saudara ada jadwal pembimbingan guru


14
mapel melalui aplikasi?    
Apakah kepala sekolah menyusun program pemantauan
15
pelaksanaan belajar di rumah?    
Apakah di sekolah saudara guru melaporkan program
16
kerjanya kepada kepala sekolah?    
Apakah di sekolah saudara guru memberikan tugas, proyek
17
atau portofolio kepada siswa?    
Apakah di sekolah saudara guru memberikan tugas yang
18
berkaitan dengan kecakapan hidup?    
Apakah Wali kelas sudah mengumpulkan nilai semester 1-5
19
bagi siswa kelas XII?    
Apakah Wali Kelas sudah mengumpulkan nilai semester ganjil
20
dan UH,UTS Semester genap, bagi kelas X dan XI?    
Apakah sekolah sudah menyusun rencana program untuk
21
penerimaan peserta didik baru tahun ajaran 2020/2021?    
22. Catatan tambahan :

…………., …………………….
Mengetahui 2020
Pengawas Pembina Kepala Sekolah
……………………………………
…………………………………… ……………..
NIP. NIP.

sedangkan Instrumen untuk wawancara dengan guru sebagai alat pemantauan dalam
rangka membuktikan apakah guru melaksanakan tugasnya dari rumah atau tidak dapat di
rumuskan sebagai berikut:
guru

No Pertanyaan
Apakah saudara melaksanakan proses belajar mengajar selama masa social dan
1 phsikal distance?

2 Moda apa yang saudara gunakan?

3 Dalam satu hari saudara mengajar berapa kelas?


Jika saudara memberi tugas kepada peserta didik, berapa hari tugas tersebut
4 dapat diselesaikan?
Jika saudara mengajar menggunakan moda online, aplikasi apa yang saudara
5 gunakan?
Apakah saudara melaksanakan absensi peserta didik yang mengikuti PBM mapel
6 yang saudara ampu?

sedangkan untuk memantau keterlaksanaan belajar dari rumah oleh siswa dapat
menggunakan isntrumen angket sebagai berikut:
Siswa

No Pertanyaan

1 Moda apa yang saudara gunakan selama PBM di rumah?

2 Apakah saudara mengikuti PBM di rumah?

3 Apakah saudara merasa senang dengan PBM dari rumah?

4 Berapa mata pelajaran yang saudara ikuti setiap harinya?

5 Apakah kehadiran saudara di tanyakan oleh guru?

6 Apakah ada tugas yang harus dikerjakan di luar rumah?


untuk menjaring informasi dari orang tua siswa yang bersama dengan siswa di rumah,
memastikan apakah anaknya belajar bersama guru atau sedang mengerjakan tugas yang
erasal dari guru dapat di gunakan instrumen sebagai berikut:
Orang
tua

No Pertanyaan

1 Apakah saudara memfasilitasi keperluan anak untuk PBM dari rumah?

2 Apakah saudara merasa keberatan dengan PBM dari rumah?

3 Apakah Saudara pernah di telepon oleh guru?

4 Apakah saudara membantu anak dalam menyelesaikan tugas dari sekolah?

5 Apakah saudara menjaga anaknya untuk tetap tinggal di rumah?

6 Apakah anak saudara betah tinggal di rumah?

Hasil dan Pembahasan


Progres Pemantauan belajar dari rumah oleh pengawas sekolah jenjang SMA/SMK se
Kabupaten Jayapura yang dilakukan dari tanggal 17 Maret sampai dengan 27 April 2020, dan
dilaporakan oleh kepala sekolah kepada pengawas pembinan dapat disajikan dalam bentuk
tabel sebagai berikut:
Jml Sek Jml Jml Daring Luring
Classroom Quiper Lainnya Tugas Proyek Porto
Gr Sis
28 648 7913 7 1 14 14 9 6

dari tabel diatas dapat dijelaskan, bahwa ada sekolah yang melaksanakan proses belajar dari
rumah dengan 2(dua) model yaitu daring dan luring, akan tetapi juga ada sekolah yan tidak
melakukan proses belajar dari rumah karena berada di daerah pedalaman yang tidak
memiliki akses internet, sedangkan guru-gurunya berada di kota sentani, sehingga siswanya
tidak ada proses pembelajaran, dan ada juga sekolah yang tidak melaporkan kegiatan proses
belajar dari rumah apakah melaksanakan PBm atau tidak, tetapi tidak ada laporannya.
hal ini menjadi program pembinaan bagi pengawas pembina sekolah tersebut, untuk dapat
melaksanakan instruksi kepala Dinas PPAD Provinsi Papua, dan berdasarkan data di atas
dapat di jadikan penyusunan rencana tindak lanjut untuk program pembinaan.
Sementara itu hasil pemantuan keterlaksanaan dari wawancara dengan guru, dapat di
laorakan bahwa sebagaian besar guru sudah melaksanakan proses belajar dari rumah
dengan menggunakan berbagai aplikasi aday yang menggunakan Quiper, class room
meeting, Zoom Meeting, dan Grup Whats App, dan guru yang menggunakan luar jaringan
menggunakan tugas dengan cara mengerjakn tugas yang bersumber dari buku dan hasilnya
akan di kumpulkan setelah pandemi berakhir, ada juga guru yang menggunakan portofolio
yaitu siswa di beri tugas dengan melaporakannya dalam bentuk deskripsi, sedangkan guru
yang menggunakan Proyek, siswa di beri tugas terkait kecakapan hidup yang mampu di
kerjakan di rumah, kemudisn siswa melaporkan dala bentuk foto, video, atau tulisan
portofolio yang menceritakan proses pelaksanaan proyek tersebut.
Namun demikian masih juga ada beberapa guru tetapi prosentasenya kecil berkisar antara
20 % yang tidak melakukan apa- apa yaitu tidak memberikan tugas atau pembelajaran,
dengan alasan nasib mereka tidak jelas karena status mereka ada yang guru, honor, kontrak,
atau kontrak tidak jelas ( dulu status kontrak tetapi tahun 2020 tidak ada namanya dalam
daftar guru kontrak) mereka memiliki menentukan nasib mereka sendiri.
Hasil wawancara dengan siswa, siswa merasa senang dengan adanya pembelajaran dengan
sarana dalam jaringan, malahan ada yang menginginkan jika kita dapat melakukan seperti
ini terus menerus, maka siswa tersebut bisa sambil membantu orang tuanya kerja di rumah
seperti membuat kue, dan kemudian di jual secara online, ada juga siswa yang merasa stres
karena mereka harus menanggung kuota internet dan ketika mereka minta uang untuk beli
pulsa internet orang tua mereka justru kurang mendukung, ada juga siswa yang melakukan
pembelajaran dengan tugas atau proyek dari gurunya, hanya saja ketika mereka mengalami
kesulitan mereka susah untuk bertanya kepada guru, ketika bertanya menggunakan telpon.
siswa kurang memahami apa yang menjadi penjelsan dari guru. dan ada sebagian kecil siswa
yang tidak melakukan PBM baik secara daring ataupun luring, mereka justru pergi ke hutan
untuk cari kayu masoi, atau menokok sagu ( mereka tidak melakukan social distance dengan
alasan mereka jauh dari kota )
hal tersebut menjadi catatan bagi pengawas untuk membina gurunya agar memiliki
krestivitas dan inovasi dalam menyampaikan materi ajar agar di pahami oleh siswa baik
dengan tatap muka atau dengan jarak jauh.
Hasil Wawancara dengan orang tua, tidak banyak orang tua yang merespon social distance,
mereka merasa kesal jika tidak boleh bekerja, jika harus berada di rumah sementara mereka
harus mengahasilkan uang untuk kehidupan keluarga mereka, ketika di tanya apakah anak
saudara belajar di ruamh dengan gurunya baik dengan internet ataupun dengan tugas-
tugas? mereka rata-rata menjawab anak saya belajar di rumah saja saya tidak tahu dengan
internet atau bukan, tetapi anak saya sering minta uang untuk beli pulsa internet katanya ini
pesan dari gurunya, jadi saya merasa ada pengeluaran yang berlebihan untuk anak saya beli
pulsa. maka saya usul kapan sekolah di buka lagi, biar anak saya sekolah saja, ada yang
menanggapi bahwa mereka sebagai orang tua sudah memenuhi setiap permintaan anaknya,
tetapi saya lihat anak saya stres dengan tugas yang begitu banyak, karena ada tugas dari
guru ini, belum selesai sudah ada tugas lagi dari guru anu, dan tugasnya menumpuk
sehingga setiap hari dari pagi sampai sore selalu kerja tugas terus. dan ada beberapa orang
tua yang memberikan informasi anak saya tidak belajar sepanjang hari, kata anak saya tidak
ada tugas dari gurunya. tetapi anak mereka tetap tinggal di dalam rumah, sementara orang
tua yang tingal di pedalaman tidak dapat di hubungi dengan alasan jaringan telepon tidak
ada dan juga banyak dari orang tua siswa yang tidak memiliki handphone.
Hal ini menggambarkan sekilas tentang tanggapan orang tua terhadap social distance yang
belum sampai kepada orang tua siswa, oleh karena itu, perlu sosialisasi terhadap orang tua
siswa oleh guru dan kepala sekolah terhadap bahaya pandemi covid -19.
Kesimpulan
1. Berdasarkan latar belakang dan tindakan selama sebulan pada masa social dan
phsycal distancing, maka proses belajar baik menggunakan dalam jaringan atau luar
jaringan dapat berjalan meski tidak semua siswa mengalami proses pembalajaran
tersebut dengan baik, sehingga untuk kenaikan kelas maka tidak bisa di gunakan
kriteria ketuntasan minimal (KKM) sebagai dasar untuk menaikkan atau tidak
menaikan siswa ke tingkat selanjutnya, maka perlu di rumuskan dengan formula
yang lebih manusiawi agar siswa selama pandemi covid-19 terjaga kesehatannya,
dan mampu melanjutkan masa depannya dengan lebih baik lagi.
2. Perlu sosialisasi tentang bahaya pandemi covid-19 kepada semua lapisan
masyarakat dengan menggunakan berbagai moda, bisa dengan RRI, media massa,
Televisi, bahkan melalui RT/RW setempat agar semua masayarakat memahami
sehingga mereka turut serta menghentikan penyebaran covid -19.
3. Pengawas sekolah hendaknya terlibat aktif dalam memotivasi sekolah binaannya
untuk tetap berperan sebagai transfer of knowledge baik menggunakan moda
daring maupun luring, memotivasi kepala sekolah dalam mengelola sekolahnya
selama pandemi covid-19, memfasilitasi guru dalam PBM dan memotivasi guru
dalam meningkatkan kompetensi dalam melaksanakan PBM baik dengan moda
daring maupun luring yang mampu meningkatkan pengetahuan siswa.
4. Peran Pengawas sekolah sebagai consultan bagi kepala sekolah dan guru, sebagai
mentor bagi guru dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam PBM baik
secara daring maupun luring, dan sebagai coaching yaitu melatih mempergunakan
metode PBM maupun menggunakan aplikasi pembelajaran yang bersifat dalam
jaringan.
5. untuk mewujudkan hal tersebut di atas pengawas juga wajib mengembangkan diri
dengan mengikuti kegiatan secara mandiri maupun secara tutorial bahkan dalam
penggunaan aplikasi dalam jaringan, karena sebagai tuntutan yang wajib di kuasai
agar mampu membina sekolah dengan maksimal.

Terima kasih
Di persembahkan
untuk memperingati hari pendidikan Nasional 2 Mei 2020
Sudiman.

Anda mungkin juga menyukai