PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
karena tingginya risiko malaria dan anemia pada ibu hamil yang mengalami
utilisasi pelayanan obstetri emergensi dasar dan komprehensif untuk ibu hamil
dapat kehilangan manfaat dari tes skrining untuk deteksi dini dan pencegahan
triwulan kedua (14-28 minggu), minimal 2 kali pada triwulan ketiga (antra
bahasan konseling yang belum diberikan kepada ibu hamil secara teratur,
seperti peran suami/keluarga, gejala penyakit menular dan tidak menular, serta
tanda bahaya pada kehamilan. Akan tetapi pokok bahasan konseling yang
dalam pelaksanaan kegiatan lain, yaitu pada kegiatan kelas ibu hamil. Hal
waktu lebih dari 30 menit untuk memberikan pelayanan pada tiap ibu hamil.
melebihi 20 orang dan datang pada waktu yang hampir bersamaan, sehingga
ibu hamil yang datang ke Puskesmas akan menunggu lebih lama lagi.
dapat dikurangi. Wanita lebih suka jadwal kunjungan standar. Jika jumlah
berkualitas yang kepada ibu hamil. Pelayanan tersebut diberikan oleh dokter,
bidan dan perawat terlatih, sedangkan jenis pemeriksaan ANC terpadu adalah
pemeriksaan keadaan umum, suhu tubuh, tekanan dara , berat badabn, lingkar
lengan, tinggi fundus uteri, presentase janin, detak jantung janin, hemoglobin,
protein urin, gula darah/reduksi, malaria, BTA, darah sifilis, serologi HIV dan
Rachmawati 2015)
Menurut WHO 2019 setiap hari ada 830 ibu di dunia (di Indonesia 38 ibu
kehamilan dan persalinan, sebagian besar penyakit itu dapat dicegah dan di
selamatkan artinya jika AKI tinggi banyak ibu yang harusnya tidak
yang seharursnya.
bagian dari perawatan antenatal atau prenatal tanpa bukti seberapa banyak
dan apa yang membantu untuk para wanita. Kunjungan ini dapat berupa tes,
standar dibandingkan dengan wanita yang hadir pada jumlah kesempatan yang
lebih sedikit. Kami memasukkan tujuh uji coba terkontrol secara acak yang
melibatkan lebih dari 60.000 wanita. Kami menilai studi untuk risiko bias dan
dengan baik dan tepat waktu sekitar 15% dari kehamilan dan persalinan
mengalami komplikasi, 85% normal. Masalahnya sebagian besar komplikasi
pelayanan berkualitas setiap saat atau 24 jam 7 hari (24/7) agar semua ibu
pada kehamilan (pereklampsia dan eklampsia), partus lama, aborsi yang tidak
Jumlah kematian ibu disulawesi tengah sejak tahun 2014 sampai dengan
2016 mengalami fluktasi, tahun 2016 sampai tahun 2018 terus mengalami
Semua ibu hamil yang tidak memiliki jaminan kesehata berhak memperoleh
jaminan dari jampersal. Jum lah kematian ibu di Sulawesi tengah tahun 2018
selanjutnya pada masa nifas (39%) dan pada masa hamil (19,5%) Factor
persalinan sesuai standar, factor lain adalah sarana dan orasarana yang masih
uteri), penyebab kedua adalah hipertensi dalam kehamilan (pre eklampsi dan
adalah 100,7% dari jumlah sasaran ibu hamil yang ada di Kota Palu dari
sadaran yang di Kota Palu tahun 2018 yaitu 7.7.05 pencapaian osisi AKI kota
palu lima tahun terakhir dari tahun 2012 sebanyak 12 orang atau 102/100.000
KH. Tahun 2013 sebanyak 12 orang atau 326/100.00 KH, tahun 2016
Secara umum hasil penelitian dari Siti Kholikah sudah bisa memberikan
tentang ANC terpadu, namun presepsi mereka tentang ANC terpadu belum
dkk, 2016)
data laporan lengkap. Berdarakan data yang diambil cakupan K1 tahun 2018
mencapai 95,4% , dan cakupan K4 yaitu 95,3%. Jumlah ibu hamil pada tahun
2019 yaitu 1046 dan yang mengalami komplikasi 234, kasus terbanyak adalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Kota Palu.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penelitan diharapakan dapat memberi kontribusi postif terhadap
2. Manfaat praktis
kebidanan kehamilan.
d. Bagi peneliti