Anda di halaman 1dari 5

TUGAS III TERAPAN IPS SD

Dosen Pengampu Mata Kuliah: Shasliani, S.Pd., M.Pd.

“Teori Belajar dan Penerapannya dalam Pembelajaran IPS di SD”

Oleh:

A. FATIMAH NURHIKMAH

1947142029

C19.F

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

KAMPUS V PAREPARE

2021
Dalam uraian tugas ke tiga ini, teori belajar yang saya pilih adalah teori
belajar behavioristik dan humanistik. Adapun proses pembelajaran yang akan
dilakukan di kelas dalam mata pelajaran IPS dengan penerapan kedua teori belajar
tersebut adalah sebagai berikut.

1. Teori Belajar Behavioristik


Sebagaimana yang telah diketahui bahwa inti dari proses belajar dalam
teori belajar behavioristik adalah stimulus dan respon serta hasil berupa
perilaku yang diharapkan. Oleh karena itu, dapat dirancang proses
pembelajaran dengan topik yang telah ditentukan sebagai berikut.
Topik : Usaha Pariwisata sebagai Jenis Usaha dalam Kegiatan
Ekonomi
Tema : 2 (Udara Bersih bagi Kesehatan)
Subtema : 1 (Cara Tubuh Mengolah Udara Bersih)
Kelas : V (Lima)
- Kegiatan awal
Pada kegiatan awal, setelah guru membuka pembelajaran dengan
berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan semangat belajar siswa,
guru kemudian melakukan apersepsi dengan mengajukan pertanyaan
yang mengacu pada topik pembelajaran sebagai bentuk stimulus bagi
siswa. Pertanyaan tersebut dapat berupa, “Siapa yang pernah ke tempat
wisata?”, “Untuk bisa diizinkan masuk ke tempat wisata, apa yang
harus dilakukan?”, dan sebagainya. Dari pertanyaan tersebut, siswa
akan memberikan jawaban sebagai bentuk respon sesuai dengan
pengalamannya masing-masing.
- Kegiatan Inti
Pada kegiatan ini, guru akan mengarahkan siswa untuk menyimak
video tentang kegiatan sekelompok orang dalam mengunjungi tempat
wisata. Setelah menyimak video tersebut, guru akan membentuk
kelompok kecil untuk mendiskusikan kegiatan sekelompok orang
tersebut ketika mengunjungi tempat wisata. Sebelum memulai diskusi,
guru memberikan beberapa pernyataan sebagai pemantik diskusi dan
merupakan bentuk stimulus bagi siswa untuk dapat memetakan
pengetahuannya. Misalnya saja, seseorang baru dapat diizinkan masuk
ke tempat wisata apabila memiliki karcis atau tiket. Dari pernyataan
ini, siswa kemudian berdiskusi mengenai penyebab dan akibat dari
diadakannya tiket masuk ke tempat wisata, apa tujuan dan manfaatnya,
dan sebagainya.
Kemudian, sebagai bentuk respon, siswa akan mengacungkan
tangan untuk menyampaikan pendapatnya. Pada kegiatan selanjutnya,
siswa diberikan tugas untuk menguraikan salah satu tempat wisata
yang ada di daerahnya dan bagaimana untuk bisa menikmati wahana
yang disediakan, dengan diberikan batas waktu pengerjaan. Setelah
sampai pada batas waktu yang ditentukan, siswa akan ditunjuk secara
acak untuk membacakan hasil kerjanya di depan kelas dan siswa yang
lain menyimak kemudian menanggapi.
Perilaku yang diharapkan dari kegiatan belajar pada kegiatan
inti ini adalah siswa dapat tertib dalam menyimak pembelajaran,
berani dalam menyampaikan pendapatnya, mampu berkolaborasi
dalam diskusi kelompok, bangga terhadap usaha pariwisata di
daerahnya, serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar
terhadap tugas yang diberikan kepadanya.
- Kegiatan Penutup
Pada kegiatan penutup, guru memberikan instruksi kepada siswa
untuk menyampaikan kesimpulan atas hal-hal yang telah dipelajari
terkait dengan usaha pariwisata.
Pada kegiatan ini, perilaku yang diharapkan adalah siswa berani
untuk menyampaikan kesimpulannya dengan santun.
2. Teori Belajar Humanistik
Penerapan teori belajar ini menekankan pada proses pembelajaran yang
terpusat pada siswa (student centered) di mana siswa diharapkan dapat
menjadi manusia yang manusiawi dengan memahami lingkungan dan
perannya dalam lingkungan di sekitarnya. Adapun penerapan teori belajar ini
yang mungkin dalam pembelajaran IPS di SD adalah sebagai berikut.
Topik : Sikap Pemimpin yang Dapat Diteladani
Tema : Kepemimpinan
Subtema: Kepemimpinan di Sekitarku
Kelas : VI (Enam)
Semester: 2
- Kegiatan Awal
Pada kegiatan awal, siswa akan diberikan pertanyaan sebagai
bentuk apersepsi berupa, “Apakah kamu memiliki pemimpin yang
menjadi idolamu?”, “Siapa yang bercita-cita menjadi pemimpin di
masa depan?”, “Bagaimana cara menjadi pemimpin di satu daerah?
Siapa yang pernah melihat proses pemilihan pemimpin daerah?”,
“Kira-kira pemimpin yang baik menurut kalian itu seperti apa?” dan
sebagainya.
- Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti, siswa akan diperlihatkan video di mana salah
satu pemimpin daerah sedang berdeklarasi di depan masyarakat.
Setelah itu, siswa akan diberikan pertanyaan yang mengarah pada
topik kepemimpinan. Jawaban dari siswa akan dijadikan sebagai
pemantik awal diskusi. Dalam kegiatan diskusi akan dibentuk
kelompok yang terdiri atas ketua dan anggota.
Setelahnya, siswa bersama kelompoknya akan diberikan tugas
untuk mewawancarai salah satu warga ataupun pemimpin yang
dikenalnya. Atau dapat pula menyimak video ataupun membaca artikel
terkait wawancara dengan topik kondisi kepemimpinan yang ada di
daerahnya. Setelah itu, siswa diminta untuk membuat kesimpulan
terkait hasil wawancaranya ataupun wawancara yang telah dibaca
maupun disimaknya tentang kondisi kepemimpinan di daerah
setempat. Kemudian, hasil tersebut dibacakan di depan kelas oleh
perwakilan kelompok masing-masing.
- Kegiatan Penutup
Kegiatan ini berisi pemaparan kesimpulan oleh siswa terkait hal-hal
yang telah dipelajari diikuti arahan dari guru tentang sikap pemimpin
yang dapat diteladani.

Seluruh kegiatan dalam proses pembelajaran ini bertujuan agar


siswa dapat memahami seperti apa kondisi kepemimpinan di daerah
tempat tinggalnya dan bagaimana seharusnya sikap pemimpin yang baik
sehingga dengan demikian siswa dapat memiliki jiwa kepemimpinan di
dalam dirinya.

Anda mungkin juga menyukai