Tram Railway Sisrek2010
Tram Railway Sisrek2010
TUGAS BESAR
MANAJEMEN SISTEM REKAYASA
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNIK SIPIL
KEKHUSUSAN MANAJEMEN PROYEK
SALEMBA, JAKARTA
MEI 2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia-Nya maka kami dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas besar mata kuliah
Manajemen Sistem Rekayasa pada Program Magister Teknik Sipil Universitas
Indonesia. Dalam hal ini Penulis, Group Creative & Progressive, melakukan
suatu rangkaian studi, mulai dari tahapan Idea Generation, Idea Screening,
Concept Development & Testing, Marketing Strategy, hingga tahapan Bussiness
Analysis atas suatu proyek yang kami sebut ”Pembangunan Urban Tram
Railway”. Semoga makalah ini mampu memberikan ragam atas wacana
implementasi tram di Indonesia.
Penulis menyadari bahwa studi dalam makalah ini tentu memiliki kekurangan,
baik dari sisi kajian dan penyajian penulisannya. Oleh karena itu, Penulis dengan
senang hati menerima pelbagai masukan, saran dan kritik konstruktif dalam
rangka perbaikan dikemudian hari.
i
DAFTAR ISI
PENGANTAR …………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… ii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………… iii
DAFTAR TABEL ………………………………………………………… iv
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………… v
I. PENDAHULUAN ………………………………………………… 1
1.1. Latar Belakang ……………………………………………... 1
1.2. Maksud dan Tujuan ………………………………………… 8
1.3. Ruang Lingkup ……………………………………………... 9
1.4. Metodologi …………………………………………………. 9
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
Busway
Angkutan busway ini akan efektif apabila sarana bus lebih banyak dengan
perhitungan jumlah pemakai angkutan ini (penumpang) serta ketegasan
peraturan untuk memberikan sanksi apabila pengguna jalan lain
menggunakan prasarana jalan yang diperuntukkan busway.
1 Universitas Indonesia
Gambar 1.1. Busway
Waterway
2 Universitas Indonesia
Kereta ringan (Light rail)
Monorail/Aeromovel
Sama halnya dengan Light Rail, perbedaannya hanya angkutan jenis ini
menggunakan prasarana elevated (jalur atas). Sungguh sayang di Jakarta
yang sudah mau diterapkan jalur blue line dan green line, pada akhirnya
tertunda karena perencanaan pembiayaan yang kurang didukung oleh semua
pihak. Tiang tiang penyangga yang sudah dibangun dengan biaya tinggi,
terlihat hanya sebagai hiasan kota.
3 Universitas Indonesia
Taman Mini Indonesia Indah, telah menerapkan prototype monorail yang
kita sebut dengan aeromovel untuk fasilitas pariwisata. Prasarana
menggunakan jalan rail dan motor penggerak dengan daya menengah.
4 Universitas Indonesia
Prasarana Jalan rail angkutan ini, untuk lahan-lahan yang sudah sempit dan
sudah ada beberapa bangunan gedung, diterapkan jalur atas (elevated) untuk
mengurangi biaya tinggi. Sedangkan untuk lahan yang tidak bermasalah,
menggunakan bawah tanah yang biasanya kita menyebutnya terowongan
(tunnel) dengan sistim keamanan (safety) yang baik. Biaya pembangunan
lebih mahal dibanding dengan monorail.
5 Universitas Indonesia
Gambar 1.6. Kereta Api Dalam Kota (Commuter Train)
Tram
Angkutan massal ini tidak berbeda jauh dengan busway, hanya prasarana
menggunakan jalan rail dan penggerak motor tram menggunakan listrik. Di
Jakarta dan kota-kota lainnya telah diterapkan di jaman dulu, tetapi karena
perencanaan dalam kota yang tidak memperhitungkan lebih jauh untuk
kemacetan dan ketersediaan bahan bakar pada akhirnya angkutan ini hilang
dengan sendirinya. Dahulu penggunaan tram sangat membantu untuk
mobilitas penduduk dengan tidak menimbulkan polusi udara.
6 Universitas Indonesia
modelnya tak jauh berbeda dengan kereta api yang menggunakan suatu rel
khusus namun melaju di jalan raya. Beberapa keunggulan Tram antara lain :
Seringkali disebut sebagai Light Rail (LRT - Light Rail Transit) karena
menggunakan kereta ringan sekitar 20 ton seperti bus, tidak seberat kereta
api yang 40 ton. Namun dapat pula dua set atau 4 kereta (HRT - Heavy Rail
Transit - satu set adalah 4 kereta). Beberapa spesifikasi Light Rail Transit
(LRT) antara lain adalah :
7 Universitas Indonesia
Gambar 1.7. Tram
Pembangunan sistem tram yang berbasis jalan rel, telah menjadi sebuah
keharusan bagi kota sebesar Jakarta. Dikota besar lain di dunia, tram telah
diletakkan sebagai tulang punggung dan urat nadi pembangunan perkotaan.
Keberadaan tram ini harus segera direalisasikan mengingat jumlah perjalanan di
Jakarta telah mencapai 20 juta perjalanan per hari dengan pertambahan
kendaraan bermotor mencapai 11 persen per tahun. Meskipun saat ini
permasalahan kemacetan sudah dapat dikurangi dengan pengadaan busway.
Tujuan dari penulisan studi ini adalah untuk melakukan analisis sesuai dengan
konsep dan teori rekayasa system (System Engineering) dan New Product
Development mengenai Pembangunan Urban Tram di Jakarta pada jalur Blok M
– Kota sebagai prototype dari pengembangan urban tram transportation di DKI
Jakarta pada masa yang akan datang.
Justifikasi pemilihan topik studi ini adalah untuk mengurangi polusi yang
ditimbulkan oleh emisi busway selama ini dan memanfaatkan kontur jalan
8 Universitas Indonesia
sepanjang jalur Blok M – Kota yang relatif datar dan lurus sehingga sesuai
dengan feature dari spesifikasi tram yang akan dipakai.
Analisa dan identifikasi sistem yang dibahas ditinjau dari berbagai aspek seperti:
investment and project finance, socio engineering, technical design,
construction/production process, environmental aspect, dll, dengan
mengkombinasikan berbagai metode dan teknik yang ada dalam sistem rekayasa
dan desain produk. Dilengkapi dengan rekomendasi untuk pembangunan atau
perbaikan melalui rekayasa skenario dan alternatif solusi yang reliable yang
merujuk pada teori dan referensi.
Dalam penulisan paper ini batasan masalah yang akan diambil adalah :
1.4 Metodologi
Metodologi dalam pekerjaan Urban Tram di DKI diambil dari data-data yang
telah kami cari dari berbagai sumber dan dianalisa secara konsep pengembangan
product (New Product Development) dari segi konsep, engineering, marketing
dan analisa finansial.
9 Universitas Indonesia
pengembangan dari suatu produk dari mulai membuat satu produk hingga proses
intervensi ke pasaran. Proses-proses dari NPD terdiri atas langkah-langkah Idea
Generation, Idea Screening, Concept Development & Testing, Business
Analysis, Market Testing, Implementation & Commercialization.
Pada saat ini akan dibahas hanya sebatas sampai business analysis dikarenakan
penggunaan produk tersebut belum sampai implementasi dilapangan.
10 Universitas Indonesia
BAB II
PENGEMBANGAN KONSEP (CONCEPT DEVELOPMENT)
Saat ini terdapat beberapa tipe tram yang digunakan hampir di seluruh kota-kota
besar di dunia sebagai sarana transportasi mereka, antara lain :
Low-floor Tram
Tipe ini adalah tram dengan desain lantai rendah, 300 - 360 mm (11,8 - 14,2
inci) diatas rel. Selain dapat memudahkan bagi penumpang yang
menggunakan kursi roda, hal ini juga dapat mengurangi biaya pembuatan
11 Universitas Indonesia
tangga untuk naik sehingga dapat mempercepat dan mempermudah naik-
turunnya penumpang. Didesain untuk dapat melalui ruas jalan dengan kurva
radius 15 m dan dengan gradien 10 %.
Tipe ini banyak digunakan di berbagai kota di dunia, antara lain Milan,
Dublin, Melbourne, Sydney, Buenos Aires, Istanbul dan Nantes.
Articulated Tram
Tipe ini merupakan tram yang memiliki beberapa set (gerbong) yang
disambung dengan sambungan fleksible (flexible joints) dan dapat
meningkatkan kapasitas (daya tampung) penumpang. Tram ini dapat
mencapai panjang hingga 54 m (180 ft), dan tipe Tram ini dapat didesain
dengan low-floor maupun high (regular) floor.
12 Universitas Indonesia
Berbeda dengan articulated tram yang disambung dengan gerbong lain
dibelakangnya, maka tipe ini adalah tram dengan penambahan lantai
diatasnya. Tipe ini banyak digunakan di Hongkong kota-kota di daratan
Inggris.
Tram-train
Merupakan tram yang didesain agar dapat berjalan baik pada jalur tram
dalam kota yang bersinggungan langsung dengan kendaraan bermotor lain
maupun dengan jalur rel seperti kereta biasa. Tipe ini biasa digunakan untuk
jalur Tram hingga luar kota, sehingga penumpang yang ingin menuju pusat
kota tidak perlu pidah kendaraan dari kereta menjadi tram.
Cargo Tram
Tipe ini merupakan tram yang didesain dalam sistem Tram perkotaan untuk
mengangkut barang. Selain mengangkut barang, tram jenis ini berguna
13 Universitas Indonesia
untuk mengurangi polusi udara, kemacetan lalu lintas dan kerusakan
permukaan jalan di pusat kota.
14 Universitas Indonesia
5. Peraturan Pemerintah Nomr 47 Tahun 1997 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Nasional.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1993 tentang Angkutan Jalan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1993 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan.
8. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 35 Tahun 2003 tentang
Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum.
9. Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Darat Nomor SK
687/AJ.206/DRDJ/2002.
15 Universitas Indonesia
Gambar 2.6. Rencana Rute dan Stasiun
Merujuk pada PT. INKA dalam The Proposal to Develop Campus Tram Line,
Suyono Dikun, PhD, 2008, konfigurasi unit Tram terlihat seperti pada Gambar
2.7, dengan tinggi 3360 mm, lebar 2650 mm dan panjang rangkaian 22987 mm.
16 Universitas Indonesia
Gambar 2.7. Tram Configuration
(Sumber : PT. INKA dalam The Proposal to Develop Campus Tram Line, Suyono Dikun,
PhD - 2008)
Track Configuration seperti pada Gambar 2.8, dengan ukuran lebar rel kereta
api (Rail Gauge) yang mengindikasikan jarak antar sisi sebelah dalam dari
kedua rel paralel yang tersusun menjadi jaringan kereta api tunggal sebesar 1067
mm, dengan Type of rail R 14 peruntukkan Passenger cars for IRT.
17 Universitas Indonesia
Gambar 2.8. Track Configuration
(Sumber : PT. INKA dalam The Proposal to Develop Campus Tram Line, Suyono
Dikun, PhD - 2008)
18 Universitas Indonesia
Spesifikasi teknis Tramline seperti pada Table 2.1 di bawah ini.
(Sumber : PT. INKA dalam The Proposal to Develop Campus Tram Line, Suyono
Dikun, PhD - 2008)
19 Universitas Indonesia
2.5 Rencana Operasional
Pada rencana operasi Tram ini akan menempuh perjalanan sepanjang 12,9 Km
dengan jumlah Tram yang akan beroperasi sebanyak 28 Set dan 2 set sebagai
cadangan. Jam puncak diperkirakan pada pagi hari dari jam 06.00 – 09.00 dan
sore hari dari jam 16.00 – 20.00.
Jumlah Tram
Jarak Jumlah
Section
(Km) Gerbong
Operasi Cadangan Total
20 Universitas Indonesia
Standard Design sebagai kriteria umum yang akan diadopsi untuk desain Tram
adalah seperti pada Tabel 2.3.
2008)
: 12900 m
21 Universitas Indonesia
BAB III
MARKET REVIEW URBAN TRAM RAILWAY
Pada jalur Blok M – Kota merupakan jalur bisnis yang memiliki kepadatan
trafik kendaraan yang tinggi. Pada jalur Sisingamangaraja – Sudirman yang
dikenal sebagai jalur utama di Jakarta merupakan titik kemacetan jalan.
Permasalahan ini telah sedikit direduksi oleh adanya kebijakan “three-in-one”
system dan juga system busway. Akan tetapi kedua sistem ini memiliki batasan-
batasan yang hanya cocok untuk travel demand tingkat menengah. Untuk itu
diperlukan sistem Tram railway yang dapat memenuhi travel demand tingkat
tinggi.
Berdasarkan perbandingan daya angkut pada tabel 3.2 di bawah ini maka dapat
dipastikan bahwa daya angkut Tram Railway dapat menjawab kebutuhan
transportasi pada jalur Blok M – Stasiun Kota.
22 Universitas Indonesia
Tabel 3.2. Perbandingan Daya Angkut TransJakarta Busway Vs Tram
Railway
Jenis Angkutan
Deskripsi
Busway Tram
Kapasitas Penumpang 85 180
Jumlah Armada Bus / Tram 56 30
Capacity / cycle 4,760 5,400
Cycle/ day 8 17
Capacity / days 38,080 91,800
Rencana pelayanan penumpang mempunyai jam operasi dari jam 05.00 WIB
sampai dengan jam 22.00 WIB dengan total jam kerja 17 jam. Untuk puncak
operasi Busway terletak pada jam kantor yaitu jam 05.00 – 09.30 WIB untuk
pagi hari dan jam 16.00 – 21.00 pada sore/malam hari dengan kapasitas
penumpang 38,080 perhari. Maka Tram railway dengan merujuk pada jam
operasi Busway akan dapat mengangkut penumpang yang lebih besar yaitu
91.800 perhari.
23 Universitas Indonesia
Kebersihan
Keamanan dan kenyamanan
Periklanan dan retail area merupakan salah satu cara untuk memperluas
pemasaran dan pasar bagi pengguna Tram railway. Iklan yang tepat dan menarik
di berbagai media merupakan cara mempubliksikan, dan mensosialisasikan
Tram railway yang akan dioperasikan kepada masyarakat. Informasi yang tepat
dan lengkap akan sangat membantu meningkatkan jumlah pengguna Tram
24 Universitas Indonesia
railway sehingga diharapkan seluruh warga masyarakat dapat menggunakan jasa
trasportasi ini.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh Tram railway adalah :
25 Universitas Indonesia
BAB 4
BUSINESS AND RISK ANALYSIS
Proses Business and Risk Analysis untuk Proyek ini dilakukan dengan membuat
Analisa Finansial yang komprehensif. Tujuan Utama dari Analisa Finansial
adalah untuk menguji kelayakan Proyek Pembangunan Tram dari segi finansial.
Langkah-langkahnya yaitu dengan memperkirakan estimasi berapa besar
pendapatan, investment cost, biaya operasi dan maintenance.
26 Universitas Indonesia
Tabel 4.1. Perbandingan Biaya Pembangunan dan Kapasitas Tram di Beberapa Kota di Mancanegara
Example Caracas (Line Bangkok Mexico (Line B) Kuala Lumpur Tunis (SMLT) Recipe (Linha Quito Busway Bogota (Tras- Porto Alegre
4) (BTS) (Putra) Sul) Milenio Phase Busways
1)
Category Rail Metro Rail Metro Rail Metro Light Rail Light Rail Suburban rail Busway Busway Busway
conversion
Technology Electric, Steel Electric, Steel Electric, Rubber Electric, Electric, steel rail Electric, steel AC Electric Articulated diesel Diesel buses
rail rail Tyre Driverless rail Duo-trolley bus bus
Length (KM) 12.3 23.1 23.7 29 29.7 14.3 11.2 (+ext 5.0) 41 25
Vertical Segregation 100% Tunnel 100% elevated 20% elevated 100% elevated At grade 95% at grade At grade, partial At grade, mainly At grade, no
55% elevated 5% elevated signal priority segregated sinal priority
25% tunnel
Stop Spacing (kms) 1.5 1 1.1 1.3 0.9 1.2 0.4 0.7 0.4
Capital Cost, ($m) 1110 1700 970 1450 435 166 110.3 213 (if only) 25
Infrastructure / TA / 833 670 560 n.a 268 149 20 322 25
Equipment ($m)
Vehicles ($m) 277 1030 410 n.a 167 18 80 (133 vehs) Not included Not included
(prívate (prívate
operation) operation)
Initial (Ultimate) 20 (30) 20 (30) 13 (26) 30 n.a 8 40 (convoy 160 n.a
vehicles or trains / operation
hour / direction planned)
Initial máximum 21600 25000 19500 10000 12000 9600 9000 20000
pass capacitys
Máximum pass. 32400 50000 39300 30000 12000 36000 15000 35000 20000
Carrying capacity
Ave. Operating cost 50 45 45 50 13/20 39 20 20+ (stopping) 20
ratio 30+ (express)
Rev / operating cost n.a 100 20 >100 115% in 1998 n.a 100 100 100
ratio
Ownership Public Private (BOT) Public Private (BOT) Public Public Public (BOT) Publc Publc
under Infrastructure, Infrastructure,
consideration prívate vehicles prívate vehicles
Year completed 2004 1999 2000 1998 1998 2002 1995 (ext 2000) 2000 (1998 Mostly 1990s
prices)
Sumber : James Urban Transport System: BB&J Consult, 2000; J. Rebelo, dan G. Mencholf, dalam http://www.hubdat.web.id
Rencana investasi awal dari proyek ini adalah membeli 30 unit Tram dan
membangun jalan rel sepanjang koridor busway Blok M – Kota yang saat ini
sudah ada yaitu sepanjang 12.9 kilometer. Perhitungan Initial Investment dapat
dilihat pada Tabel 4.2 Initial Investment berikut ini.
28 Universitas Indonesia
Other Revenue dan besarnya adalah 2 % dari total pemasukan harga tiket Tram
(Passenger Revenue). Detail perhitungan lengkapnya dapat dilihat pada Tabel
4.3. Perkiraan Total Revenue berikut ini.
29 Universitas Indonesia
Tabel 4.4. Operation & Maintenance
30 Universitas Indonesia
Tabel 4.5. Financial Analysis Calculation
Annual Payback
No. Year Total Revenue O&M Cash Flow Period NPV IRR DCF Payback Period
(Benefit) (USD) (USD) (Years) (USD) (%) (USD) (Years)
(without
(USD) (A-B) DCF) (with DCF)
(A) (B) i = 10% i = 10%
-74,358,000 -74,358,000 -74,358,000 -74,358,000
1 2012 11,236,320 4,205,000 7,031,320 -67,326,680 7,031,320 7,031,320 6,392,109 -67,965,891
2 2013 11,461,046 4,205,000 7,256,046 -60,070,634 7,256,046 7,256,046 5,996,733 -61,969,158
3 2014 11,690,267 4,205,000 7,485,267 -52,585,366 7,485,267 7,485,267 5,623,792 -56,345,366
4 2015 11,924,073 4,205,000 7,719,073 -44,866,294 7,719,073 7,719,073 5,272,230 -51,073,136
5 2016 12,162,554 4,205,000 7,957,554 -36,908,739 7,957,554 7,957,554 4,941,015 -46,132,121
6 2017 14,886,966 4,205,000 10,681,966 -26,226,773 10,681,966 10,681,966 6,029,691 -40,102,429
7 2018 15,184,706 4,205,000 10,979,706 -15,247,068 10,979,706 10,979,706 5,634,325 -34,468,104
8 2019 15,488,400 4,205,000 11,283,400 -3,963,668 11,283,400 11,283,400 5,263,789 -29,204,315
9 2020 15,798,168 4,205,000 11,593,168 7,629,500 11,593,168 11,593,168 4,916,635 -24,287,680
10 2021 16,114,131 4,205,000 11,909,131 19,538,631 11,909,131 11,909,131 4,591,486 -19,696,195
11 2022 19,723,696 4,205,000 15,518,696 35,057,327 15,518,696 15,518,696 5,439,208 -14,256,986
12 2023 20,118,170 4,205,000 15,913,170 50,970,497 15,913,170 15,913,170 5,070,426 -9,186,560
13 2024 20,520,534 4,205,000 16,315,534 67,286,031 16,315,534 16,315,534 4,726,029 -4,460,531
14 2025 20,930,944 4,205,000 16,725,944 84,011,976 16,725,944 16,725,944 4,404,464 -56,067
15 2026 21,349,563 4,205,000 17,144,563 101,156,539 17,144,563 17,144,563 4,104,272 4,048,205
16 2027 26,131,865 4,205,000 21,926,865 123,083,404 21,926,865 21,926,865 4,771,925 8,820,130
17 2028 26,654,503 4,205,000 22,449,503 145,532,907 22,449,503 22,449,503 4,441,514 13,261,645
18 2029 27,187,593 4,205,000 22,982,593 168,515,500 22,982,593 22,982,593 4,133,621 17,395,266
19 2030 27,731,345 4,205,000 23,526,345 192,041,845 23,526,345 23,526,345 3,846,745 21,242,011
20 2031 28,285,972 4,205,000 24,080,972 216,122,816 24,080,972 24,080,972 3,579,483 24,821,494
1. Payback Period
33 Universitas Indonesia
Tabel 4.6. Benefit / Cost Ratio Calculation
34 Universitas Indonesia
Ada pun schedule pelaksanaan project dari tahap engineering sampai dengan
masa operation & maintenance adalah seperti pada tabel 4.7. di bawah ini.
Feasibility
1
Study
2 Tender Process
3 Engineering
4 Procurement
5 Construction
Operation &
6
Maintenance
Analisa resiko yang dapat dilakukan adalah dengan menentukan tingkat control
saat ini yang dimiliki oleh masing-masing stakeholders tersebut, kemudian
menentukan kemungkinan (likelihood) terjadinya resiko dengan menentukan
tingkat probabilitasnya. Kemudian tentukan tingkat konsekuensi yang
35 Universitas Indonesia
ditimbulkan seandainya resiko tersebut terjadi. Klasifikasikan resiko-resiko
tersebut ke dalam kategori Low, Medium dan High dilihat dari impact yang
ditimbulkannya terhadap objective proyek seperti Cost, Time, Scope dan Quality
seandainya resiko itu terjadi.
Resiko lain yang juga perlu di analisis dengan baik dan komprehensif adalah
market uncertainty, technology uncertainty, competitive uncertainty, poor timing
of product introduction, lack of coordination across functional areas,
organizational problems, inaccurate forecasts, inadequate support by channel,
market changes in customer tastes, competitive response to new product, major
shift in technology dan lain-lain, yang perlu diperhitungkan dengan cermat
sesuai dengan tingkat kerincian dan keakuratan yang diinginkan pada saat
implementasi suatu investasi. Yang penting adalah bagaimana kita menentukan
Risk Response Plan yang tepat dan dapat dipertanggung jawabkan terhadap
resiko-resiko yang mungkin terjadi di masa yang akan datang ini. Untuk itu
diperlukan waktu yang cukup lama untuk memastikan bahwa semua risk
analysis ini dibuat sampai tuntas sebelum kita mengambil keputusan untuk
berinvestasi dalam proyek ini.
Sistem perawatan sarana Tram railway dibagi menjadi dua kategori antara lain :
36 Universitas Indonesia
Fasilitas-fasilitas untuk perawatan Tram railway yang terdapat di depo antara
lain :
2. Test track.
37 Universitas Indonesia
BAB 5
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1. Tram mampu mengangkut penumpang dalam jumlah besar dan cepat dan
mampu mengakomodasi dinamika warga kota sebesar Jakarta, sekaligus
mampu memecahkan masalah kemacetan kota secara efektif.
a) Payback Period selama 8.34 Tahun tanpa metode DCF dan selama 14.01
Tahun dengan metode DCF.
c) Profitability Index (PI) untuk proyek ini adalah 1.33 (> 1).
38 Universitas Indonesia
5.2 Saran
1. Perlu dilakukan studi kelayakan lanjutan untuk jalur selain rencana jalur
tram Blok M – Stasiun Kota, termasuk kemungkinan dengan prasarana
elevated (jalur atas).
39 Universitas Indonesia
DAFTAR REFERENSI
40 Universitas Indonesia