Anda di halaman 1dari 1

- Mr.

Jung -
Pria itu selalu pulang pada pukul 10:00 malam. Dan aku selalu terbangun saat suara langkah
kakinya memasuki kamar kami. Dia tersenyum dan menyuruhku untuk kembali tidur, namun rasa
kantukku hilang begitu saja.

Aku menuju lemari, mengambil sepasang piyama dan menaruhnya di ranjang. 30 menit
kemudian pria itu kembali dengan rambut basah. Aku hanya menatapnya sedangkan dia mulai
menanggalkan handuk yang sebelumnya menggantung di pinggang kecilnya, mulai memakai piyama
yang ku siapkan.

“Kau ingin makan sesuatu?” tanyaku, seperti biasanya.

“Tidak. Aku hanya akan tidur. Kau juga tidurlah.” Jawabnya, seperti biasa pula.

Aku berdeham dan menuruni ranjang, berjalan menuju dapur dan kembali dengan segelas
air. Ku lihat dia sudah terlelap, napasnya teratur dan wajahnya begitu damai. Ku letakkan segelas air
tersebut di nakas samping tempat tidur pria ini. Memandangi suami tampanku ini sekali lagi dan
mengulum senyum saat dengkuran lembutnya terdengar.

‘Aku harus kembali tidur kalau tidak ingin menyesal esok pagi’, sadarku.

Aku melangkah kecil menuju ranjangku, yah, ada dua ranjang di kamar ini.

Anda mungkin juga menyukai