Anda di halaman 1dari 9

Tugas UAS Pengantar Keselamatan Kerja

Nama : Deva Cahya Ramadhan

NIM : R0220035

Kelas : A

Dosen Pengampu : Ratna Fajariani, S.ST, M.KKK

Mata Kuliah : Pengantar Keselamatan Kerja


PROGRAM STUDI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020

A. Identifikasi Faktor Bahaya


a. Definisi Hazard dan Faktor-Faktor Bahayanya
Hazard adalah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
menimbulkan cedera (kecelakaan kerja) dan atau penyakit akibat kerja (PAK). Hazard
dapat berupa bahan – bahan kimia, bagian – bagian mesin, bentuk energi, metode
kerja atau situasi kerja.

1. Biomechanical Hazard ( Bahaya Ergonomi )

Jenis bahaya ini berasal dari ketidak sesuaian desain layout kerja /  mesin,
gerakan yang berulang serta postur / posisi kerja yang dapat mengakibatkan
adanya gangguan kesehatan seperti musculoskeletal disorders (MSDs), carpal
turner syndrome (CTS), badan menjadi mudah pegah dan lelah serta gangguan
lainnya

2. Physical Hazard ( Bahaya Fisik )

Bahaya fisik merupakan potensi bahaya yang dapat menyebabkan gangguan –


gangguan kesehatan terhadap tenaga kerja yang terpapar secara terus menerus oleh
faktor fisik.

Faktor fisik adalah faktor di dalam tempat kerja yang bersifat fisika antara lain
kebisingan, penerangan, getaran, iklim kerja, gelombang mikro dan sinar ultra
ungu. Faktor – faktor ini mungkin berasal dari bagian tertentu yang dihasilkan dari
proses produksi atau produk samping yang tidak diinginkan.

3. Chemical Hazard ( Bahaya Kimia )

Bahaya kimia adalah bahaya yang berasal dari bahan bahan kimia dari mulai
yang ber substansi cair, padat, ataupun juga gas yang berada di tempat kerja.

4. Biological Hazard ( Bahaya Biologi )

Bahaya biologi adalah bahaya yang berasal dari tanaman, binatang, organisme
atau mikro organisme yang kemudian masuk kedalam tubuh kita yang dapat
mengancam kesehatan serta dapat juga dari pekerja yang menderita penyakit
tertentu yang dapat menularkan virusnya kepada pekerja lain seperti TBC,
Hepatitis A/B.

5. Psychosocial Hazard ( Bahaya psikologi )

Jenis bahaya ini dari beberapa ahli menyebutnya sebagai bahaya dalam
pengorganisasian pekerjaan, merupakan bahaya yang berasal dari konflik batin
dengan lingkungan yang ada di tempat kerja, baik itu dengan rekan kerja maupun
dengan fasilitas yang ada di lingkungan kerja dimana kemudian dapat menganggu
aspek psikologis pekerja sehingga dapat menyebabkan produktivitas pekerja
menurun.

b. Identifikasi Faktor Bahaya dari Sebuah Video

Dari video yang diberikan, dapat saya simpulkan terdapat 3 faktor bahaya
yang bisa terjadi dalam video kontruksi bangunan tersebut. Yang pertama ada
faktor fisik, karena pekerja bangunan akan mengalami paparan secara terus
menerus yang bisa mengakibatkan risiko bahaya kerja. Dan kedua ada faktor
bahaya psikologi, karena bisa saja terjadi diakibatkan lingkungan kerja yang
kurang sesuai atau mengalami konflik batin hal ini disebabkan pengorganisasian
yang kurang sesuai dan dapat menyebabkan produktifitas kerja menurun. Yang
ketiga ada faktor bahaya ergonomi, posisi tubuh yang melakukan pekerjaan yang
sama secara berlanjut dapat menyebabkan penyakit-penyakit yang berbahaya bagi
pekerja kontruksi.
B. Tabel Risk Matrix

Risiko
Aktivitas / Faktor Kategori
No Dampak Pengendalian
Pekerjaan Bahaya R Risiko
L C
(LxC)
1. Sikap para Faktor Dapat 4 4 16 Ekstrim Dengan
pekerja dalam psikologi menimbul memberi
berorganisasi kan masukan dan
konflik pengertian lbh
antar dalam tentang
pekerja, penting
penurunan beorganisasi
dalam yang baik
bekerja
Pemasangan Faktor Terjepit 2 4 8 Tinggi Dengan
ceker ayam fisik saat memakai
pemasang APD lengkap
an, untuk
2.
tertimpa melindungi
saat pekerja dari
pemasang segala bahaya
an
Posisi tubuh Faktor Dapat 3 2 6 Sedang Melakukan
jongkok saat Ergonomi menimbul istirahat
melakukan kan secara berkala
perataan penyakit atau

3. semen sakit melakukan


punggung peregangan
tubuh agar
tidak mudah
lelah
Terpapar sinar Faktor Penglihata 2 2 4 Rendah Penggunaan
matahari fisik n menjadi kacamata
berkurang, pekerja bisa

4. mengham menurangi
bat saat sinar yang
berkeja masuk ke
mata
5. Pemotongan Faktor Dapat 3 1 3 Rendah Penggunaan
besi fisik menimbul sarung tangan
kan bisa
lumpuh mengurangi
secara resiko terjadi
permanen kecelakaan
jika tidak saat bekerja
berhati- menggunakan
hati alat pemotong
Penggunanan Faktor Dapat 2 2 4 Rendah Pekerja
mesin besar fisik menimbul dianjurkan
yang kan menggunakan
menimbulkan ketulian peredam suara
6.
kebisingan pada seperti ear
pekerja plug atau
sumbat
telinga

C. Uraian Risk Matrix

Dari tabel yang saya buat pada rom B dapat diketahui bahwa terdapat tingkat
risiko yang terdiri ekstrim, tinggi, sedang, dan rendah. Dan dari identifikasi saya
terhadap video kontruksi tersebut terdapat 6 bahaya atau kecelakaan yang bisa terjadi,
dari setiap bahaya risiko yang terjadi dapat terbagi menjadi 1 risiko ekstrim, 1
sedang, 1 sedang, dan 3 rendah. Karena risiko ekstrim harus didahulukan maka bisa
saya analisiskan sebagai berikut.

a. Sikap para pekerja dalam berorganisasi


Kenapa saya risikokan ke ekstrim, karena sikap pekerja harus lebih
diperhatikan bisa saja mereka melakukan kesalahan yang fatal dalam bekerja
seperti halnya tidak menggunakan APD lengkap dan tidak mematuhi
peraturan, kurang disipiliya pekerja bisa menimbulkan risiko bahaya yang
merugikan. Hal tersebut bisa berdampak kepada pekerja lain dan menimbulkan
konflik batin antar pekerja. Pengendalian yang bisa diberikan adalah dengan
memberi pengertian lebih jelas dan dalam lagi tentang peraturan yang berlaku
dan memberi pengertian tentang bahaya yang bisa terjadi yang mengakibatkan
pengurangan kinerja kerja seorang pekerja.
b. Pemasangan ceker ayam
Pemasangan ceker ayam termasuk risiko bahaya tingkat tinggi karena
bisa menimbulkan kematian kepada pekerja. Penggunaan APD lengkap sangat
dianjurkan dalam proses pemasangan ceker ayam. APD lengkap akan
melindungi pekerja terhadap bahaya yang bisa terjadi kapan saja. Dampak
kematian pekerja bisa merugikan proyek yang sedang dikerjakan dan juga
menimbulkan masalah yang lebih tinggi yaitu hukum. Maka dari itu, pekerja
harus benar-benar mengerti cara kerja suatu hal agar terhindar dari bahaya.
c. Posisi tubuh jongkok saat melakukan perataan semen

Posisi tubuh yang dilakukan secara berlanjut dapat menimbulkan


bahaya faktor ergonomi. Posisi jongkok saat melakukaan perataan bisa
menimbulkan beberapa penyakit yang bahaya seperti sakit punggung, sakit
kepala saat berdiri dari posisi jongkok bisa saja merupakan tanda dari adanya
penyakit yang lebih serius. Pengendalian yang tepat bisa melakukan
peregangan tubuh karena terlalu lama dalam posisi yang sama terus-menerus.
Dan hal tersebut bisa mengurangi tingkat risiko terjadinya penyakit yang
ditimbulkan.

d. Terpapar sinar matahari


Terpapar sinar matahari merupakan faktor fisik yang bersifat terus-
menerus. Paparan sinar matahari bisa membuat sialu terhadap mata dan bisa
juga menimbulkan gangguan pada kulit dan bisa menimbulkan kanker kulit.
Pengendalian dapat dilakukan dengan menggunakan kacamata hitam, dan
menggunakan baju lengan Panjang agar menutupi kulit dari sinar ultra violet.
e. Pemotongan besi
Pemotongan biasanya menggunakan benda tajam seperti bilah pisau
atau gergaji. Pemotongan besi menggunakan alat gergaji bilah besi yang bisa
saja membuat tangan terluka, dan juga bisa membutakan mata karena percikan
api yang dihasilkan. Pengendalian yang bisa dilakukan dengan menggunakan
APD lengkap seperti sarung tangan untuk melindungi dari bilah pisau gergaji,
dan menggunakan kacamata pekerja agar terhindar dari percikan api yang
dihasilkan.
f. Penggunanan mesin besar yang menimbulkan kebisingan
Penggunaan mesin besar yang menghasilkan suara bising bisa
menimbulkan ketulian pada pekerja hal ini disebabkan komponen mesin-
mesin yang bekerja tanpa adanya perawatan yang baik dapat menimbulkan
suara bising yang kuat. Pengen dalian yang dapat dilakukan bisa
menggunakan ear plug atau sumbat telinga, dan juga bisa diberi perawatan
yang baik pada mesin tersebut.

D. Peluang K3

Penentuan risiko bukan sesuatu yang baru dalam Sistem Manajemen K3.
Karena pengidentifikasian bahaya dan resiko K3 sudah dibahas pada seri
sebelumnya.  Namun dalam ISO 45001:2018 seri terbaru terdapat pengembangan
risiko, peluang K3, dan lainnya.

Risiko secara umum adalah efek ketidakpastian. Sedangkan risiko K3 adalah


kombinasi kemungkinan terjadinya kejadian atau paparan berbahaya yang terkait
dengan pekerjaan, keparahan cedera dan kesehatan yang buruk. Hal tersebut dapat
disebabkan oleh kejadian atau paparan. Peluang K3 adalah keadaan atau serangkaian
keadaan yang dapat mengarah pada peningkatan kinerja K3. Risiko dan Peluang
lainnya dapat berupa efek yang merugikan dan efek yang menguntungkan bagi
organisasi.

Contoh Peluang K3 :

 Peningkatan fungsi pemeriksaan dan audit;


 Peningkatan analisis bahaya kerja (Job safety Analysis) dan penilaian
terkait tugas;
 Meningkatkan kinerja K3 dengan mengurangi pekerjaan monoton atau
bekerja pada tingkat pekerjaan yang berpotensi berbahaya yang telah
ditentukan sebelumnya;
 Izin untuk bekerja dan metode pengenalan dan pengendalian lainnya;
 Investigasi insiden dan ketidaksesuaian dan tindakan korektif;
 Penilaian terkait pencegahan cedera ergonomis dan lainnya;
 Peluang untuk adaptasi kerja, organisasi kerja dan lingkungan kerja untuk
pekerja;
 Peluang untuk menghilangkan bahaya dan menurunkan risiko K3.

E. Kesimpulan

Faktor bahaya yang dapat terjadi di pekerjaan kontruksi rata-rata adalah faktor
bahaya fisik, dan biasanya faktor bahaya tinggi memiliki tingkat risiko tinggi yang
dapat mengakibatkan kematian jika tidak berhati-hati. Maka dari itu, para pekerja
sangat dianjurkan untuk menaati segala peraturan yang ada. Karena untuk
keselamatan diri itu adalah hal paling terpenting dalam menghindari bahaya yang bisa
saja terjadi.

Risiko yang memiliki tingkat ekstrim dapat menimbulkan kerugian yang besar
nantinya. Yang tinggi bisa menimbulkan kematian kepada pekeja. Yang sedang bisa
menimbulkan kelumpuhan atau pengurangan kinerja pekerja. Yang rendang dapat
menimbulkan penyakit yang bisa diobati dan bersifat sementara. Kesimpulan yang
saya dapat semakin tinggi risiko yang ada semakin besar juga dampak yang
ditimbulkan nantinya.

Untuk mengatur agar pekerja dapat bekerja lebih baik. Bisa diterapkan dengan
menerapkan reward dan punishment. Agar para pekerja dapat bekerja lebih baik lagi
dan bisa mengurangi resiko terjadinya kecelakaan pada saat bekerja.
F. Daftar Pustaka
 https://sentralsistem.com/news/detail/penentuan-resiko-dan-peluang-dalam-iso-
45001-2018
 https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fmedia.neliti.com
%2Fmedia%2Fpublications%2F127643-ID-analisis-potensi-bahaya-serta-
rekomendas.pdf&psig=AOvVaw2-7I39l1Luw13eMU3KeT-
P&ust=1609866406249000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCIil
u-3hgu4CFQAAAAAdAAAAABAD
 http://nusantaratraisser.co.id/responsiveweb/blog/2018/11/29/jenis-bahaya-dalam-
k3/#:~:text=Secara%20umum%20terdapat%205%20(lima,serta%20faktor
%20bahaya%20social%20%E2%80%93%20psikologis.
 https://www.alodokter.com/sinar-uv-tidak-hanya-membahayakan-
kulit#:~:text=Paparan%20sinar%20UV%20berlebih%20merupakan,wajah%2C
%20leher%2C%20dan%20tangan.
 https://www.alodokter.com/komunitas/topic/sakit-kepala-saat-berdiri-dari-posisi-
jongkok
 https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-risk-assessment-matrix/17391

Anda mungkin juga menyukai