Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

K3 KEPERAWATAN

Disusun Oleh:

Nama : Carolin Y Lakotani


Kelas : Progsus Kairatu

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MALUKU HUSADA
TAHUN AKADEMIK 2019/2020
Kasus

Seorang perawat kamar operasi yang bekerja di Rsud x. mengalami pusing, sakit
kepala, mual pada saat bekerja, setelah dilakukan pemeriksaan yang bersangkutan
mengalami gangguan pernapasan.

Pertanyaan dan jawabannya:

1. Sebutkan jenis hazard yang terpapar perawat ?

Hazard kimia

Karena terdapat data yang mendukung bahwa: perawat kamar operasi mengalami
pusing, sakit kepala, mual dan pada saat pemeriksaan mengalami gangguan
pernapasan yang diakibatkan oleh paparan obat anastesi inhalasi.

2. Upaya pencegahan dan hirarki pengendalian?

a. Upaya pencegahan kasus


1) RS perlu menyediakan APD yang lengkap seperti : handscoen, masker,
kacamata (bila perlu) dll.
Alasannya : meminimalisir terpaparnya cairan kimia seperti obat anastesi
inhalasi, yang didapat saat kerja. APD wajib digunakan sebagai pelindung
diri. Kasus diatas dapat dihindari jika perawat menggunakan APD pada
saat bekerja.Kasus diatas dapat dihindari jika perawat menggunakan APD
pada saat bekerja.
2) Menyediakan sarana atau tempat untuk mencuci tangan/ Handrub
Alasannya : cuci tangan merupakan tindakan aseptik awal sebelum dan
sesudah menyentuh pasien.
3) RS perlu menyediakan SOP untuk tindakan keperawatan.
Alasannya : agar perawat selalu menjaga konsistensi selama bekerja dan
sesuai SOP
b. Upaya pencegahan pada perawat
1) Menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan septik dan aseptik,
mencuci tangan, menggunakan APD, sterilisasi dll.
2) Mematuhi SOP : tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan, walaupun
pasien dalam keadaan darurat.
c. Upaya pencegahan kecelakaan kerja
1) Melalui pengendalian bahaya ditempat kerja : pemantauan dan
pengendalian kondisi tidak aman dilingkungan kerja.
2) Melalui pembinaan dan pengawasan : DIKLAT, Konseling dan konsultasi,
pengembangan sumber daya/teknologi terhadap tenaga kerja tentang
penerapan K3.
3) Melalui sistim manajemen : SOP, sarana dan prasarana, penghargaan dan
sanksi.
3. Jelaskan risiko dan hazard melalui pemberian askep yang meliputi : pengkajian,
perencanaan, implementasi dan evaluaasi
Pengakajian
1. Inti (Core)
a. Histori
1) Riwayat mulai bekerja : Setelah lulus D-III Keperawatan, ia
langsung memilih untuk melamar untuk bekerja di RS. Dia mulai
bekerja sejak 3 bulan di IGD kemudian dipindahkan di Kamar Operasi
2) Usia mulai masuk kerja : 21 tahun
3) Alasan kerja : Menambah pengalaman, ingin memiliki
penghasilan dari jerih payah sendiri dan membantu mengurangi beban
orang tua dalam mencukupi kehidupan keluarga mereka.
4) Pengalaman kerja : Sudah memiliki pengalaman pada saat
mengikuti praktik klinik di Rumah Sakit ketika berada di bangku
pendidikan D-III Keperawatan.

Demografi

b. Demografi meliputi:
1) Jenis kelamin : Perempuan
2) Usia : 22 tahun
3) Pendidikan : D-III Keperawatan
4) Kecelakaan kerja : Terpapar obat anastesi inhalasi
5) Kebiasaan pekerja : Bekerja jarang menggunakan APD:
Handscoen dan masker, kurang hati-hati dalam bekerja dan kurang
mengikuti SOP yang berlaku.
2. Jenis olahraga : Lompat tali
3. Sub sistim
a. Lingkungan :Diruang operasi sering diberikan obat anastesi kepada pasien
karena tidak dilakuka dengan hati-hati dengan APD yang lengkap maka
sering terjadi ha lyang tidak diinginkan . termasuk perawat yang terpapar
obat anastesi inhalasi
b. Pendidikan : D-III Keperawatan
c. Pel. Umum dan Kesehatan : baik
d. Rekreasi : Nonton Drakor / Stalking Member (EXO)

Analisa Data
Analisa berdasarkan prioritas:
1. Masalah aktual (potensial) dan risiko
a. Masalah aktual:
Tenaga perawat melakukan kesalahan pada saat melakukan tindakan
anastesi, akibatnya menyebabkan pusing,sakit kepala,mual dan gangguan
pernapasan.
Symptom Etiologi Problem
pusing, sakit Paparan obat anastesi Pola napas tidak efektif
kepala, mual dan
gangguan
pernapasan
Pola napas tidak efektif berhubungan dengan Paparan obat anastesi ketika bekerja

b. Masalah risiko:
Perawat beresiko sesak napas

Faktor Risiko Problem


Paparan obat anastesi Pola napas tidak efektif
2. Ketersediaan Sarana : Kurang
3. Kemauan Perawat dan Keluarga : Pasien dirawat selama 3 hari sampai
sesak berkurang
4. Kemauan Institusi : Pasien harus dirawat dan mengikuti
anjuran dari dokter dan institusi.
Analisa berdasarkan data fokus

1. Kecelakaan kerja yang sering terjadi : paparan obat anastesi, tusukan jarum
atau benda tajam lainnya.
2. Perilaku yang tidak sehat : Jarang menggunakan APD saat bekerja,
kurang hati-hati dan jarang mengikuti SOP yang berlaku.
3. Lingkungan yang tidak sehat :
4. Penyakit Akibat Kerja (PAK) : sesak napas, pusing, sakit kepala, dan
mual

Implementasi
Tahap Implementasi :
Tahap Intervensi :
a. Membantu dalam aktivitas sehari-hari :
Perawat membantu dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum,
dikarenakan pasien sesak dan tidak boleh banyak bergerak.
b. Konseling dan penyuluhan:
1) Tentang risiko dan bahaya akibat paparan obat anastesi
2) Tentang pentingnya menggunakan APD dalam bekerja, fokus bekerja
sesuai SOP.

Persiapan:

1. Memberikan ASKEP langsung : Ya Tidak

Intervensi
Teknik tepat dalam memberikan perawatan dan menyiapkan klien untuk
prosedur tindakan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x24 jam diharapkan penyakit
akibat kerja dapat teratasi.
1. Gunakan APD dan mencuci sebelum dan setelah melakukan tindakan
2. Monitor frekuensi pernapasan
3. Atur posisi tidur
4. Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang longgar
5. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat
Evaluasi :

a. Pencapaian tujuan perawatan : Berhasil


S : Pasien mengatakan tidak sesak lagi
O : Pasien tampak tidak sesak
A : Masalah keperawatan sudah teratasi
P : Intervensi dihentikan
b. Mengevaluasi kerja dari anggota staf lain
Anggota staf lain sudah lebih mengetahui tentang pentingnya
menggunakan APD pada saat bekerja.

Evaluasi secara umum


a. Tenaga perawat dan anggota staf lainnya memahami tentang K3 dan
mengatakan K3 itu hal yang terpenting dalam proses bekerja.
b. Tenaga perawat dan anggota staf lainnya menggunakan APD pada saat
bekerja, lebih berhati-hati dalam bekerja dan mengikuti SOP.
c. Resiko infeksi nosokomial berkurang dan hampir tidak ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai