Anda di halaman 1dari 40

Materi Puisi Kelas 8

1. Pengertian Puisi

Puisi merupakan suatu teks yang mengungkapkan pikiran atau perasaan dengan mengutamakan
keindahan dari kata-kata. Isi puisi mengungkapkan berbagai hal yang ada dalam kepala
penulisnya.

Tema-tema puisi yang biasa diekspresikan oleh anak-anak SMP antara lain:

A. Keindahan alam

B. Pengagungan terhadap Sang Pencipta

C. Rasa sayang terhadap orangtua

D. Penghormatan kepada guru

E. Menyayangi teman

F. Kegelisahan terhadap sesuatu

Selain itu, tentu masih banyak tema lain yang biasa di angkat dalam sebuah puisi.

2. Unsur-Unsur Puisi

Dalam puisi, ada beberapa unsur yang terkandung di dalamnya. Unsur adalah hal-hal atau
bagian yang membentuk puisi sehingga menjadi sebuah teks yang utuh dan indah. Unsur unsur
puisi antara lain:

1. Majas dan Irama

Kedua unsur ini adalah faktor yang bisa meningkatkan nilai keindahan dalam puisi.
Keberadaannya bisa membuat puisi menjadi lebih hidup dan memberikan nuansa estetis bagi
orang yang membaca atau menyimaknya.

a. Majas

Majas adalah bahasa kias yang digunakan untuk memberikan kesan tertentu dalam puisi bagi
orang yang membaca atau menyimaknya.

Agar dapat memberikan kesan-kesan, maka diperlukan gaya bahasa atau majas yang memiliki
makna-makan berikut ini:

- Perbandingan

- Pertentangan

- Pengulangan

- Perumpamaan

Majas ini ada banyak jenisnya. Namun, dari sekian banyak jenis majas, ada beberapa majas yang
sering muncul. Antara lain:

a. Majas Personifikasi : Yakni majas yang menyerupakan benda mati seolah bisa hidup layaknya
manusia. Misalnya dalam kalimat ‘Hujan turun menyapa bumi’. Dalam kalimat tersebut, hujan
yang benda mati seolah-olah bisa hidup seperti manusia dengan melakukan sapaan.

b. Majas Hiperbola: Yakni majas yang memberikan perumpamaan secara berlebih-lebihan


sehingga kalimat atau teks cenderung isinya tidak masuk akal. Contohnya kalimat ‘Ucapanmu
berhasil menusuk jantungku‘.
b. Irama

Irama adalah alunan bunyi yang berulang-ulang serta teratur. Keberadaannya memberikan
nyawa bagi puisi sehingga lebih hidup dan menancapkan kesan mendalam.

Contohnya:

Aku terdiam, di sepinya malam, memaknai alam

Genderang perang, bangkitkan daya juang, menjemput menang

2. Penggunaan Kata-Kata Konotasi

Kata konotasi merupakan kata yang bukan memiliki makna tidak sebenarnya. Lawan dari
konotasi adalah denotasi atau kata sebenarnya.

Untuk memahaminya, coba Kalian cermati kalimat di bawah ini:

Temanku sudah melalui bagian hidup yang pahit.

Pahit secara denotasi, maknanya adalah salah satu jenis rasa dibibir. Namun, dalam kalimat
tersebut, pahit maknanya adalah buruk atau tidak mengenakan dalam kehidupan.

3. Kata-Kata Berlambang

Kata-kata berlambang adalah kata yang menjadi simbol bagi suatu maksud tertentu. Simbol ini
bisa berupa gambar, warna, namun bisa juga berupa kata-kata.

Pernahkah kalian melihat warna ‘merah’ di lampu lalu lintas? Merah di sana memiliki makna
berhenti.

Nah, dalam puisi, simbolnya biasanya berupa kata-kata. Misalnya dalam baris berikut ini:

Kau adalah bunga di tengah belukar

Bunga dalam baris tersebut menjadi lambang bagi keindahan, kecantikan, atau sesuatu yang
menarik.

4. Pengimajinasian / Pengimajian (Imaji)

Imaji adalah kata atau susunan kata yang terdapat dalam puisi dan bisa memicu munculnya
khayalan atau imajinasi. Dengan demikian, orang yang membaca atau menyimaknya bisa seolah-
olah merasa, mendengar, meraba, hingga merasakan apa yang sedang digambarkan dalam puisi.

3. Jenis-Jenis Puisi

Terdapat beberapa jenis puisi yang perlu diketahui. Setidaknya ada 3 jenis yang dibahas dalam
materi puisi bahasa Indonesia kelas ini. Antara lain:

1. Puisi Naratif

Puisi naratif merupakan puisi yang isinya berupa ungkapan penyair dalam bentuk cerita atau
penjelasan. Sehingga pembaca atau penyimak puisi seolah-olah sedan menyimak atau membaca
cerita dengan gaya pengemasan puisi.

Ada setidaknya dua jenis puisi naratif yang terkenal. Yakni:

Puisi Balada: Puisi balada adalah puisi yang berisi cerita mengenai orang hebat, perkasa, atau
tokoh yang dipuja-puja.

Puisi romansa: Puisi romansa adalah puisi yang berisi kisah percintaan, perkelahian, hingga
petualangan yang disajikan dengan gaya bahasa yang romantik.
2. Puisi Lirik

Puisi lirik adalah puisi yang isinya berupa ungkapan batin individu penyair yang isinya bisa
berupa gagasan, pengalaman, serta suasana batin yang ada dalam diri dan sekitarnya.

Terdapat beberapa jenis puisi lirik ini. Antara lain:

a. Puisi Elegi: Puisi elegi adalah puisi yang mengungkapkan perasaan duka dari penyairnya.

b. Puisi Serenada: Puisi serenada adalah puisi yang berisi sajak percintaan yang dapat
dinyanyikan.

c. Puisi Ode: Puisi ode adalah puisi yang berisi pujaan terhadap sesuatu hal seseorang, atau
suatu keadaan.

3. Puisi Deskriptif

Puisi deskriptif adalah puisi yang isinya berupa pemberian kesan penyair terhadap suatu objek
yang ia angkat dalam puisi. Baik itu peristiwa, keadaan, benda, hingga suasana yang menarik.

Setidaknya ada dua jenis puisi deskriptif yang biasanya dibuat. Diantaranya:

a. Puisi Satire: Puisi satire adalah puisi yang mengungkapkan rasa ketidakpuasan penyair
mengenai suatu keadaan dengan cara menyindir atau menyatakan sesuatu yang sebaliknya.

b. Puisi Kritik Sosial: Puisi kritik sosial adalah puisi yang menyatakan rasa tidak senang terhadap
seseorang atau keadaan degan cara membeberkan hal yang rusak pada objek yang di angkat
dalam puisi.

4. Cara Menulis Puisi

Untuk menulis puisi, perlu untuk mengikuti langkah-langkah berikut ini:

- Fokuskanlah pikiran serta perasaanmu terhadap suatu gagasan, pengalaman atau


permasalahan.

- Tuangkanlah hal-hal yang terlintas pada pikiranmu itu. Kemudian pilih kata-kata yang tepat
untuk mengekspresikan pikiran dan perasaanmu dalam bentuk baris dan bait.

- Lakukanlah proses penyuntingan atau editing untuk menyempurnakan kualitas puisi yang
sudah disusun.

5. Pembacaan Puisi yang Baik

Setelah dibuat, puisi ditujukan untuk dibaca di depan publik. Faktanya, tak semua orang yang
mahir membuat teks puisi bisa dengan mudah dan terampil membacakan puisinya kepada
banyak orang.

Jika Kamu ingin menjadi pembaca puisi yang baik, maka perlu untuk memperhatikan hal-hal
yang menjadi faktor pembacaan puisi yang baik berikut ini:

1. Ekspresi
Ekspresi dalam puisi adalah ungkapan atau proses menyatakan atau memperlihatkan maksud,
perasaan, dan gagasan. Wujud ekspresi dalam puisi biasanya diwujudkan dalam wujud air muka
atau wajahnya.

Penting untuk memperhatikan bagaimana rupa wajah ketika menyatakan baris atau bait-bait
tertentu agar muncul kesesuaian antara apa yang dimaksud dalam teks puisi dengan ekspresi
yang dikeluarkan dalam penampilan.

2. Lafal

Lafal adalah ucapan seseorang pada huruf atau kata yang diungkapkannya. Dalam puisi, setiap
kata yang ada dalam teks harus dilafalkan dengan jelas agar maksud dan maknanya sampai
kepada pemirsa. Baik huruf vokal maupun huruf konsonan, keduanya sama pentingnya.

3. Tekanan

Tekanan adalah kuat dan lemahnya cara pengucapan kata atau kalimat dalam sebuah puisi.
Penggunaan tekanan pada bagian-bagian tertentu dalam puisi berfungsi untuk menegaskan
sesuatu. Sehingga pendengar menjadi lebih perhatian pada bagian-bagian yang ditekankan.

4. Intonasi

Intonasi adalah naik serta turunnya lagu dalam kalimat. Fungsi intonasi ini untuk menjelaskan
maksud dari baris dalam puisi, apakah fungsinya untuk bertanya, memerintah, menyampaikan
informasi, atau yang lainnya?

6. Musikalisasi Puisi

Musikalisasi puisi adalah mengubah puisi menjadi sebuah lagu dengan memiliki keselarasan di
antara keduanya.

Dalam melakukan musikalisasi puisi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:

Tidak boleh mengganti atau mengubah larik dalam puisi yang hendak diubah menjadi lagu.

Aransemen musikalisasi puisi yang baik perlu menangkap karakter puisi yang digubah.

7. Pengertian Puisi Lama dan Puisi Baru

Puisi lama atau puisi konvensional merupakan jenis puisi yang masih terikat oleh persajakan,
pengaturan larik dalam setiap bait, dan jumlah kata dalam setiap larik, serta musikalitas puisi
sangat diperhatikan. Dalam hal ini, yang tergolong di dalamnya adalah jenis-jenis puisi lama,
misalnya pantun, syair, gurindam, bidal, talibun, dan banyak lagi yang lainnya.

Puisi baru atau puisi modern atau puisi inkonvensional adalah bentuk puisi yang sudah tidak
terikat oleh aturan-aturan yang mengikat puisi lama sehingga cenderung lebih bebas. Puisi baru
berkembang dari puisi lama yang telah mendapat pengaruh dari luar, puisinya tidak terikat oleh
aturan rima, jumlah baris, atau jumlah kata. Meskipun demikian, baik puisi lama maupun puisi
baru di dalamnya masih terkandung ritme, rima dan musikalitas.

Ciri-Ciri Puisi Lama dan Puisi Baru

Ciri-ciri atau karakteristik dari puisi lama antara lain sebagai berikut.

● Terikat aturan atau pola tertentu.


● Umumnya merupakan puisi rakyat.

● Biasanya nama pengarang tidak diketahui.

● Umumnya merupakan sastra lisan.

● Disampaikan dari mulut ke mulut.

Sedangkan ciri-ciri atau karakteristik puisi baru antara lain sebagai berikut.

● Tidak terikat oleh berbagai aturan-aturan rima dan aturan puisi lama lainnya.

● Diketahui nama pengarangnya.

● Perkembangan secara lisan dan tertulis.

● Penggunaan majas yang dinamis/berubah-ubah.

● Biasanya menceritakan tentang kehidupan.

● Lebih banyak memakai sajak pantun dan syair.

● Bentuk yang lebih rapi dan sejajar.

● Rima akhir yang biasanya teratur.

● Setiap barisnya merupakan kesatuan sintaksis.

● Bentuknya rapi dan biasanya simetris.

● Mempunyai persajakan yang teratur di akhir.

● Kebanyakan mempergunakan pola sajak pantun dan syair.

● Sebagian besar puisi empat seuntai.

● Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra atau dengan istilah laih sebagai kesatuan sintaksis.

● Tiap gatranya terdiri atas dua kata dengan 4-5 suku kata.

Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru

Secara umum perbedaan antara puisi lama dan puisi baru dapat ditinjau dari segi irama, bentuk,
penulis/pengarang, penyebaran, serta isinya. Berikut ini tabel perbedaan antara puisi lama dan
puisi baru.

No.

Perbedaan

Puisi Lama

Puisi Baru

1.

Irama

Tetap, yaitu dua patah kata dalam sekali ucap.

Dinamis, mengikuti pikiran dan perasaan penulis.

2.
Bentuk

Terikat oleh aturan

Bebas, tidak terikat aturan

3.

Penulis

Tidak dikenal

Dikenal

4.

Persebaran

Secara lisan

Secara lisan dan tulisan

5.

Isi

Biasanya berupa nasihat

Curahan hati penulis

Jenis-Jenis Puisi Lama dan Puisi Baru Beserta Contohnya

Jenis-Jenis Puisi Lama

1. Pantun

Pantun adalah bentuk puisi lama yang memiliki sajak a-b-a-b. Dengan penggunaan sajak
tersebut, tentu pantun sangat mudah dikenali. Dahulu pantun menjadi salah satu bentuk
komunikasi antar orang baik melalui berbalas pantun atau melalui lagu. Perhatikan contoh
pantun berikut ini.

Berakit-rakit ke hulu

Sampiran

Berenang-renang ke tepian

Bersakit-sakit dahulu

isi

Bersenang-senang kemudian

Dari mana datangnya lintah

Dari sawah turun ke kali

Dari mana datangnya cinta

Dari mata turun ke hati


Dari contoh pantun di atas, maka pantun memiliki ciri-ciri atau karakteristik sebagai berikut.

● Bersajak silang (a-b-a-b)

● Terdiri dari empat baris dalam satu bait

● Tiap baris terdiri dari delapan hingga dua belas suku kata

● Baris pertama dan kedua merupakan sampiran

● Pantun bersifat curahan perasaan atau pikiran

● Beris ketiga dan keempat merupakan isi

Berdasarkan isinya, pantun dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu pantun jenaka,
pantun teka-teki, pantun nasihat, pantun adat, pantun agama, pantun dagang, dan pantun
remaja. Berikut ini contoh masing-masing jenis puisi tersebut.

Pantun Jenaka

Pantun Teka-Teki

Ambil segulung rotan saga

Sudah diambil mari diurut

Duduk termenung harimau tua

Melihat kambing mencabut janggut

Burung nuri burung dara

Terbang ke sisi taman kayangan

Cobalah tebak wahai saudara

Makin di sisi makin ringan

Puisi Nasihat

Puisi Adat

Kalau keladi sudah ditanam

Jangan lagi meminta talas

Kalau budi sudah ditanam

Jangan lagi meminta balas


Berek-berek turun ke semak

Dari semak turun ke padi

Dari nenek turun ke mamak

Dari mamak turun ke bumi

Pantun Agama

Pantun Dagang

Cari lebah bersarang besar

Jangan tersengat racun berbisa Janji

Allah adalah benar

Jangan tertipu kehidupan dunia

Hari gelap jangan bingung

Niscaya kita cepat tidur

Hati siap karena untung

Jangan alpa panjatkan syukur

Pantun ramaja

Bukan kacang sembarang kacang

Kacang melilit kayu jati

Bukan datang sembarang datang

Datang melihat isi jantung hati

2. Mantra

Mantra adalah puisi lama yang umumnya digunakan dalam upacara adat atau keagamaan.
Mantra biasanya mengandung nilai atau kekuatan magis sehingga dapat menimbulkan efek atau
kesan tertentu jika dibaca atau diucapkan. Beberapa ciri-ciri mantra antara lain sebagai berikut.

● Bersifat sakti
● Bersajak abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde

● Menggunakan bahasa khusus yang bersifat esoferik

● Cenderung lebih bebas dalam hal suku kata, baris atau sajak

● Biasanya digunakan dalam upacara keagamaan

Contoh mantra adalah sebagai berikut.

Hai dewa berotot besi

Bangunlah dengan kekuatan besimu itu

Wahai raja basa basi

Yang duduk dikerajaan paling tinggi

Bersandar ditiang besi

Memintamu untuk memberikan insan

Kuminta insan sedikitmu

Agar mendapatkan kekuatan otot besimu

3. Syair

Syair adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari empat baris isi dan memiliki sajak aaaa. Syair
berasal dari Arab dan umunya berisi tentang kisah inspiratif atau nasihat. Adapun ciri-ciri syair
antara lain sebagai berikut.

● Terdiri dari empat baris

● Bersajak aaaa

● Semua baris merupakan isi

● Umumnya berisi nasihat

Contoh syair adalah sebagai berikut.

Dengarkan wahai manusia,

Syair sederhana yang pernah ada,

Dalam dunia yang fana,

Mengenai penderitaan semua manusia,

Hidup ini hanya untuk beribadat,

Tidak hanya untuk melakukan maksiat,

Janganlah mengumbar syahwat,

Lakukanlah ibadah yang taat,

Jangan lupa untuk sholat,

Agar menjadi manusia yang bermanfaat,

Jangan lupa zakat dan sholawat,

Untuk mengaharapkan akhirat,


Tuhan tak pernah tidur,

Agar manusia gampang diatur,

Tuhan membuat hidup manusianya makmur,

Agar kita selalu akur,

Jangan lupa saat kita bahagia,

Apalagi saat mengalami duka,

Karena tuhan selalu ada,

Sebab Tuhan selalu mejaga umat umat-Nya,

Ya Allah ya Tuhan kami,

Ampunilah segala dosa kami,

Berilah segala pentunjuk untuk kami,

Untuk mendapatkan ridho Illahi,

4. Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua baris tiap bait dan bersajak aa. Sama
seperti syair, gurindam juga berisi nasihat atau petuah. Adapun ciri-ciri gurindam antara lan
sebagai berikut.

● Terdiri dari dua baris

● Bersajak aa

● Biasanya berisi nasihat atau petuah

● Baris pertama merupakan persoalan atau masalah

● Baris kedua berisi jawaban atau akibat

Contoh gurindam adalah sebagai berikut.

Saat muda tidak sembahyang

Ketika tua akan terguncang

Jika tidak hormat kepada orang tua

Akan dijauhkan dari pintu surga

Sudah pagi masih tidur

Maka rejeki akan terkubur

Jangan suka bersikap kufur

Maka hidupmu tidak akan makmur


5. Seloka

Seloka adalah contoh puisi lama yang berasal dari Melayu. Seloka disebut juga pantun berkait
karena pantun ini terdiri atas beberapa bait yang sambung-menyambung. Hubungannya sebagai
berikut: Baris kedua dan baris keempat pada bait pertama dipakai kembali pada baris pertama
dan ketiga pada bait kedua. Demikian pula hubungan antara bait kedua dan ketiga, ketiga dan
keempat, dan seterusnya.

Seloka digunakan untuk keperluan menyindir, bersendau gurau atau mengejek yang
diungkapkan dalam sebuah perumpamaan. Contoh seloka adalah sebagai berikut.

Sarang garuda di pohon beringin

Buah kemuning di dalam puan

Sepucuk surat dilayangkan angin

Putih kuning sambutlah Tuan

Buah kemuning di dalam puan

Dibawa dari Indragiri

Putih kuning sambutlah Tuan

Sambutlah dengan si tangan kiri

Dibawa dari Indragiri

Kabu-kabu dalam perahu

Sambutlah dengan si tangan kiri

Seorang makhluk janganlah tahu

6. Karmina

Karina disebut juga pantun kilat. Jenis puisi lama ini memiliki isi yang sangat pendek dan
digunakan untuk keperluan menyindir. Sajak karmina memiliki pola yang lurus atau aa. Beriku ini
adalah contoh karmina.

Gendang gendut, tali kecapi

Kenyang perut, senanglah hati

Pinggan tak retak, nasi tak ingin

Tuan tak hendak, kami tak ingin

Sudah gaharu, cendana pula

Sudah tahu, bertanya pula


7. Talibun

Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan, atau sepuluh baris.
Pembagian baitnya sama dengan pantun biasa, yaitu terdiri atas sampiran dan isi. Jika talibun itu
terdiri atas enam baris, tiga baris pertama merupakan sampiran dan tiga baris berikutnya
merupakan isi.

Contoh talibun enam baris:

Selasih di rimba Jambi

Rotan ditarik orang Pauh

Putus akarnya di jerami

Kasih pun baru dimulai

Tuan bawa berjalan jauh

Itu menghina hati kami

Contoh talibun delapan baris:

Pasir bulan dalam perahu

Berlabuh tentang batu bara

Berkiawan lalu ke tepian

Ketika menghadap kemudinya

Kasih tuan hambalah tahu

Bagai orang menggenggam bara

Rasa hangat dilepaskan

Begitu benar malah kiranya

Contoh talibun sepuluh baris:

Ditatah sarat bunga kondai

Bertikam berhulu gading

Terang bertirai sutra

Bersulam bersuji manik

Rendah beri berturab

Kebesaran basa nan empat balai

Tuan Pagi di padang ganting

Tuan Indomo di Siiroso

Datuk Machndun di Si Manik

Bendahara di sungai Tarab


8. Bidal

Bidal merupakan jenis peribahasa yang memiliki arti lugas, memiliki rima dan irama, sehingga
sering digolongkan ke dalam bentuk puisi. Dalam kesusastraan Melayu, bidal yang mengandung
kiasan, sindirin atau pengertian tertentu. Bidal termasuk salah satu jenis sastra yang tertua.
Secara teoritis, makna bidal seringkali disamakan dengan pepatah atau ungkapan. Dalam
kehidupan sehari-hari, bidal mempunyai fungsi sebagai berikut.

● Sebagai media komunikasi. „

● Sebagai media pengajaran dan pendidikan. „

● Sebagai media untuk mengkritik. „

● Sebagai media untuk mengontrol dalam masyarakat. „

● Sebagai media untuk menunjukkan kebijaksanaan. „

● Sebagai media untuk melihat dan mengukur status seseorang

Contoh bidal adalah sebagai berikut.

Bagai kerakap di atas batu, hidup segan mati tak mau.

Ada ubi ada talas, ada budi ada balas.

Tulus tangan dilakukan, lulus kata dilangkahkan.

Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Isinya

Berdasarkan isinya, puisi baru dibagi menjadi beberapa macam yaitu epigram, orde, hymne,
balada, elergi, satire, dan romansa. Berikut ini penjelasan jenis-jenis puisi baru berdasarkan
isinya tersebut serta contohnya.

1. Balada

Balada adalah contoh puisi baru yang menceritakan kisah tertentu. Balada memiliki ciri-ciri yaitu
terdiri atas 3 bait dalam satu puisi, setiap bait terdiri dari 8 baris, memiliki pola rima ababbccb
kemudian berubah menjadi ababbcbc. Adapun contoh balada adalah sebagai berikut.

Ibu burung dalam sebuah cemara

Dua anaknya saling menemani

Malampun datang untuk menemaninya

Saat itulah mereka diam dalam sunyi

Matanya berbinar meminta bantuan kami

Pergilah ia menelusuri setiap desa desa

Mempertaruhkan nyawanya

Untuk mempertaruhkan sesuap nasi

Sesuap nasi untuk anak anaknya

Demi tumbuh kembang burung burung mungil ini

Nyawanya menjadi taruhannya


Anak anaknya menerima makanan dengan senang hati

Tanpa ada perasaan iri

Itulah perjuangan ibu didesa

Hanya untuk mengambil makanan ini

Demi mereka dan anak anaknya

2. Hymne

Hyme merupakan bentuk puisi berupa pujian-pujian yang diberikan kepada dewa, Tuhan, tanah
air, pahlawan, maupun almamater. Biasanya hymne dinyanyikan dengan irama yang sesuai.
Contoh hymne adalah sebagai berikut.

Terpujilah wahai engkau ibu bapak guru

Namamu akan selalu hidup dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir di dalam hatiku

Sebagai prasasti terima kasihku

Tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan

Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan

Engkau patriot pahlawan bangsa

Tanpa tanda jasa

3. Orde

Orde sama seperti hymne karena di dalamnya terdapat pujian ataupun sanjungan. Puisi ini
menggunakan bahasa yang resmi namun tetap anggung. Contoh orde adalah sebagai berikut.

Sahabatku...

Temanku dalam susah maupun senang

Penghibur ketika ku sedih

Kau sirnakan segala dukaku ini

Kau temani setiap langkahku

Kau temani pula dikala sedang suka

Sungguh baik hatimu

Sungguh besar segala pertolonganmu

Sungguh ikhlas hatimu

Jasamu akan kuingat selalu

Takkan hilang sampai terkekang waktu

Takkan hilang dari habisnya jaman


Sahabatku...

Terima kasih kuucapkan untukmu

4. Epigram

Epigram merupakan jenis puisi yang berisi tuntutan hidup. Contoh epigram adalah sebagai
berikut.

Hari ini tak ada tempat lagi untuk bersembunyi

Tak ada lagi untuk berlari

meminta bantuan kesana kemari

Semua sudah terlambat

Jasa jasa penolongku

Jasa jasa yang menyinariku

Pergi tiada henti

Penyesalanku tiada henti

Barulah sadar dunia yang tak nyata ini

(mengingatkan kita untuk selalu beramal kepada orang lain selama kita masih hidup)

5. Romansa

Kata romansa berasal dari bahasa Prancis yaitu romantique yang berarti sifat indah dalam
perasaan. Sesuai namanya, jenis puisi ini mengungkapkan rasa kasih sayang dan rasa indah
sebagai lambang keindahan. Contoh romansa adalah sebagai berikut.

Hidup ini antara kau dan aku

Tiada orang lain diantara kita

Aku ialah kamu

Kamu ialah aku

Hidupku adalah bersamamu

Senyummu ialah kebahagiaanku

Sedihmu ialah sakitku

Cintamu adalah anugerahku

Karena kau...

Adalah kisah hidupku

6. Elergi

Berbeda dengan romansa, elergi merupakan jenis puisi yang berisi kesedihan. Jenis puisi ini
merupakan wujud ungkapan kerinduan, kesedihan, duka, maupun kepergian seseorang yang
tidak pernah kita inginkan. Contoh elergi adalah sebagai berikut.
Dalam perjalanan hidupku

Aku bersedih karenamu

Dalam lubuk hatiku

Aku selalu mengingatmu

Dalam ratapan tangisanku

Aku menyesal karenamu

Merenung atas segala perbuatanku kepadamu

Sesalku dan sedihku

Tiada lagi yang bisa kulakukan

Kumohon...

Kembalilah...

Kembali kepelukanku

7. Satire

Satire adalah jenis puisi yang berisi sindiran khusus ditujukan kepada orang-orang tertentu yang
memiliki kedudukan atau jabatan tinggi. Contoh satire adalah sebagai berikut.

Lihatlah kami yang dibawahmu

Lelah dan letih adalah sahabat kami

Kerja keras adalah kesetiaan kami

Kurang ialah lebih kami

Kesusahan adalah kami setiap hari

Dirimulah

Yang bahagia diatas penderitaan kami

Bersenang senang diatas kerja keras kami

Berlebih lebihan diatas kurangnya kami

Kau tak pernah melihat kearah kami

Tak pernah peduli kepada kami

Kau bergembira diatas kesengsaraan kami

Kau tak berpihak kepada kami

Diatas bumi ini

Kezhaliman terjad

Jenis-Jenis Puisi Baru Berdasarkan Bentuknya


Berdasarkan bentuknya, puisi baru dibagi menjadi beberapa jenis yaitu distikon, terzina,
kuatrain (kuartet), kuint (quin), sektet, septime, oktaf (stanza), dan soneta. Berikut ini
penjelasan dan contoh masing-masing jenis puisi baru tersebut.

1. Distikon

Distikon adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris atau dengan istilah lain disebut puisi 2
seuntai. Contoh distikon adalah sebagai berikut.

Berkali kita gagal

Ulangi lagi dan cari akal

Berkali-kali kita jatuh

Kembali berdiri jangan mengeluh

2. Terzina

Terzina hampir serupa dengan distikon yaitu puisi yang tiap baitnya terdiri dari 3 baris atau
dengan istilah lain puisi 3 seuntai. Contoh terzina adalah sebagai berikut.

Dalam ribaan bahagia datang

Tersenyum bagai kencana

Mengharum bagai cendana

Dalam bah’gia cinta tiba melayang

Bersinar bagai matahari

Mewarna bagaikan sari

3. kuatrain

Kuatrain juga hampir sama dengan distikon dan terzina yaitu pada baitnya terdiri atas 4 baris
atau disebut puisi 4 seuntai. Contoh kuatrain adalah sebagai berikut.

Mendatang-datang jua

Kenangan masa lampau

Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua

Adi kanda lama lalu

Membuat hati jua

Layu lipu rindu-sendu


4. Kuint

Kuint adalah jenis puisi baru yang terdiri atas 5 baris atau disebut juga puisi 5 seuntai. Contoh
kuint adalah sebagai berikut.

Setiap detik langkahku

Ku selalu melihatmu

Perjalanan ini

Karena hanya wajahmu yang terlihat

Suami terbaikku

5. Sektet

Sektet adalah puisi baru yang terdiri atas 6 baris atau puisi enam seuntai. Contoh sektet adalah
sebagai berikut.

Merindu Bagia

Jika hari’lah tengah malam

Angin berhenti dari bernapas

Sukma jiwaku rasa tenggelam

Dalam laut tidak terwatas

Menangis hati diiris sedih

6. Septime

Septime adalah puisi yang terdiri atas 7 baris atau puisi tujuh seuntai. Contoh septime adalah
sebagai berikut.

Ku mencarimu

Mencari setiap langkahmu

Kau ada dimana

Kenapa sulit sekali untuk bertemu denganmu

Ku mengharapkanmu

Tuk selalu berjalan bersama

Mengaharapkan cintamu

7. Oktaf atau Stanza

Oktaf adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 8 baris atau puisi 8 seuntai. Contoh oktaf atau
stanza adalah sebagai berikut.

Awan datang melayang perlahan


Serasa bermimpi, serasa berangan

Bertambah lama, lupa di diri

Bertambah halus akhirnya seri

Dan bentuk menjadi hilang

Dalam langit biru gemilang

Demikian jiwaku lenyap sekarang

Dalam kehidupan teguh tenang

8. Soneta

Soneta merupakan jenis puisi baru yang terdiri dari 14 baris, terbagi menjadi dua bagian, yaitu
bagian pertama terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri dari 4 baris. Lalu bagian kedua
terdiri atas 2 bait yang masing-masing bait terdiri dari 3 baris. Contoh soneta adalah sebagai
berikut.

Perasaan siapa ta ‘kan nyala

Melihat anak berelagu dendang

Seorang saja di tengah padang

Tiada berbaju buka kepala

Beginilah nasib anak gembala

Berteduh di bawah kayu nan rindang

Semenjak pagi meninggalkan kandang

Pulang ke rumah di senja kala

Jauh sedikit sesayup sampai

Terdengar olehku bunyi serunai

Melagukan alam nan molek permai

Wahai gembala di segara hijau

Mendengarkan puputmu menurutkan kerbau

Maulah aku menurutkan dikau


EVALUASI

1. Puisi lama merupakan puisi yang....

A. bebas

B. penyampaiannya terencana

C. berdiri sendiri

D. masih terikat oleh aturan-aturan

2. ...
Tuhanku

di pintuMu aku mengetuk

aku tidak bisa berpaling

Makna dalam bait puisi tersebut adalah ....

A. seseorang yang ingin bertaubat

B. seseorang yang selalu berbuat salah

C. seseorang yang mengetuk pintu

D. seseorang yang ikhlas terhadap takdirnya

Bacalah kutipan puisi berikut untuk soal 3 dan 4!

Menyesal Pagiku hilang sudah melayang

Hari mudaku sudah pergi

Sekarang petang datang membayang

Batang usiaku sudah tinggi

Aku lalai di hari pagi

Beta lengah dimasa muda

ini hidup meracuni hati

Miskin ilmu miskin harta

.........

(A.Hasyim)

3. Kata petang pada larik ketiga puisi tersebut mempunyai makna lambang ....

A. Waktu sore hari

B. Kehidupan manusia

C. Suasana senja

D. Masa tua

4. Maksud bait kedua puisi tersebut adalah ....

A. Seseorang yang lengah dipagi hari sehingga hidupnya sangat menderita di usia muda

B. Seseorang yang menderita hidupnya karena tidak memiliki ilmu dan harta

C. Seseorang yang miskin harta dan miskin ilmu pada masa muda karena ia lupa waktu

D. Seseorang yang telah menyia-nyiakan masa mudanya dalam menuntut ilmu sehingga
hidupnya menderita di hari tua
E. Seseorang yang melalaikan waktu dimasa muda karena dia tidak memiliki ilmu dan harta

5. Setiap kali bertemu,

gadis kecil berkaleng kecil

Senyummu terlalu kekal untuk kenal duka

Tengadah padaku, pada bulan merah jambu

Tapi kotaku jadi hilang, tanpa jiwa

Gadis kecil yang dibicarakan pada puisi tersebut yaitu ....

A. gadis yang membawa kaleng

B. seorang anak kecil

C. seorang gadis pengemis

D. gadis yang selalu tersenyum

6. Persarmaan bunyi yang terdapat pada baris pertama puisi di atas adalah....

A. hilang dan melayang

B. pagiku dan hilang

C. pagiku dan melayang

D. sudah dan melayang

7. Majas personifikasi dalam puisi di atas terdapat dalam baris....

A. 1 dan 2

B. 2 dan 3

C. 1 dan 4

D. 3 dan 4

8. ....

Kami yang kini terbaring antara

Krawang-Bekasi

tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat

senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi

mendengar deru kami,

terbayang kami maju dan mendegap hati ?


Makna puisi pada bait tersebut adalah....

A. Pahlawan tak dikenal yang telah berjuang antara krawang-bekasi tidak bisa berjuang lagi
karena mereka telah gugur.

B. Pahlawan tak dikenal yang ingin dikenang semua orang

C. Pahlawan yang tidak pernah didengar isi hatinya

D. Pahlawan yang mempunyai hati yang tulus ikhlas

9. Cermati ciri-ciri puisi berikut !

i. Bersajak a – a – a – a

ii. Isi semua tidak ada sampiran

iii. Berasal dari Melayu (Indonesia)

iv. Setiap bait terdiri dari 2 baris

Manakah yang termasuk ciri-ciri syair...

A. i,ii

B. i,iii

C. ii,iv

D. iv,i E. ii,iii

10. Halaman Tak Terbatas Bunga yang indah

.........

Akan sia-sia belaka

Di vas yang salah

Bungaku tak pernah layu

Merekah sepanjang waktu

malah selalu

Larik bermajas yang tepat untuk melengkapi puisi tersebut adalah....

A. kumbang hinggap disana

B. memiliki duri menusuk

C. merebak aroma

D. tumbuh di halaman
11. Suatu karya puisi yang baik memiliki makna yang mendalam.

Makna diungkapkan dengan memadatkan berbagai....

A. kata

B. bahasa kias

C. unsur bahasa

D. kata imajinatif

12. Jeritan Malam

.....

Merintih ke langit

Derita hidup mengepung

menjerit bangsaku sedang berjuang

merintih ke langit

tenaga mesin menembus kelam

berputar roda atas rel tertentu

terus menuju ke statsiun akhir

semangat waja menembus kelam

berjuang bangsaku atas cinta tertentu

terus menuju negara merdeka!

Larik bermajas personifikasi yang sesuai untuk melengkapi puisi tersebut adalah....

A. kami kedua menanti

B. menjerit peluit kereta malam

C. ratapan pekik melangit

D. bangkit berlari menumbuhkan kepala

Bacalah puisi berikut untuk soal nomor 13-15!

Alamku ini

Awan bergerak

seiring waktuku yang kerontang

angin berdiri menepi

sejenak beri kesejukan

kuda berlari terkikik

tinggal jejak kaki


di antara rumputan misteri

alamku ini memang begini

dapat dipastikan

perubahan yang terhenti

13. Makna kias kering kerontang pada bait puisi tersebut adalah....

A. penyesalan

B. kesunian

C. keputusasaan

D. penderitaan

14. Maksud puisi tersebut adalah...

A. seseorang yang tidak mau lagi memedulikan kehidupannya

B.ketidakpedulian seseorang terhadap kehidupan orang lain

C. kekecewaan seseorang atas nasib yang menimpa orang lain

D. penyesalan terhadap apa yang menimpa dirinya sendiri

E. keputusasaan menghadapi masalah hidup yang dialaminya

15. Suasana yag tergambar dalam puisi tersebut adalah....

A. galau

B. gelisah

C. sedih

D. harmonis

16. Dengan adanya irama, puisi yang ditulis dapat disajikan dengan indah, sehingga mampu
memengaruhi ketertarikan pembaca atau pendengar terhadap puisi.

Berdasarkan pernyataan tersebut, pengertian irama adalah....

A. Karya sasrta hasil ungkapan pemikiran dan perasaan manusia.

B. Pergantian, keras lembut, lambat cepat, panjang pendek, atau tinggi rendahnya pengucapan
kata dalam puisi.

C. Hasil dari upaya memilih kata kata tertentu untuk dipakai dalam suatu tuturan bahasa.

D. Bentuk karya sastra dari hasil ungkapan dan perasaan penyair

17. Baca penggalan puisi di bawah ini!

Dirimu....
Aku sangat mencintai dirimu

Walau kini aku terpisah dengan dirimu

Tapi aku akan selalu ada untuk dirimu

Sampai kapan pun cintaku hanya untuk

dirimu

Majas yang di gunakan dalam penggalan puisi di atas adalah ....

A. Personofikasi

B. Hiperbola

C. Repetisi

D. Epifora

Bacalah puisi berikut untuk soal nomor 18 dan 19!

...

Wahai sahabat

Untuk selamanya

Kita percaya

Tebarkan arah jangan pernah lelah

Untukmu sahabat ...

18. Tema puisi tersebut adalah ....

A. Persahabatan

B. Kegelisahan

C. Perdamaian

D. Kelelahan

19. Suasana yang tergambar pada puisi tersebut adalah ....

A. semangat

B. tegang

C. sedih

D. sunyi

20. ....

Kami yang kini terbaring antara


Krawang-Bekasi

tidak bisa teriak “Merdeka” dan angkat

senjata lagi.

Tapi siapakah yang tidak lagi

mendengar deru kami,

terbayang kami maju dan mendegap hati ?

Makna puisi pada bait tersebut adalah....

A. Pahlawan tak dikenal yang telah berjuang antara krawang-bekasi tidak bisa berjuang lagi
karena mereka telah gugur.

B. Pahlawan tak dikenal yang ingin dikenang semua orang

C. Pahlawan yang tidak pernah didengar isi hatinya

D. Pahlawan yang mempunyai hati yang tulus ikhlas

21. Cermatilah puisi berikut!

Kehidupan

Dialah sang sutradara

Dan kita semua para ...

Maka persoalan yang utama

Bagaimana memainkan peran kita

Karena kita tak bisa memilih

Mari bermain dalam bimbingan-Nya

Diksi yang tepat untuk melengkapi larik kedua puisi tersebut adalah ....

A. penontonnya

B. aktornya

C. artisnya

D. oratornya

22. Bungaku Bersemi Kembali

Bungaku kini bersemi kembali

setelah seminggu terkurung di lembah

sunyi

kini bertunas lagi daunnya yang dulu


menguning dan...

rantingnya yang dulu kering

kini segar kembali

Tidak sia-sia

kusiram bungaku hingga bersemi dan

mekar kembali

Diksi yang tepat untuk melengkapi larik puisi tersebut adalah....

A. Berjatuhan

B. Bermunculan

C. Berguguran

D. Bertebangan

23. Burung dara jantan yang nakal

Yang sejak dulu kau piara

Kini terbang dan telah menemui jodohnya

Ia telah meninggalkan kandang yang kau

buatkan

alam puisi tersebut kata kandang

menjadi simbol rumah.

Kata kandang dalam puisi tersebut bermakna ....

A. Rumah

B. Kampung halaman

C. Tempat tinggal yang terpisah

D. Negeri asing

24. Sajak kita

Dik, pagi kita cerah

Akankah hari ini kita indah

Dik, jika senja kita merah

Mungkinkah malam benderang dengan

sinar mentari

.....
Dik, rimba kita gersang

Sanggupkah kita menadah hujan-Nya

kelak kita

Dia curahkan diam diam

Kalimat yang bermajas untuk melengkapi bangian yang rumpang pada puisi tersebut yang
tepat....

A. malam begitu indah

B. cinta kita selalu ada

C. pasti hidupmu bahagia

D. adakah rumah yang ramah untuk kita

25. Cintaku Jauh Di Pulau Amboi!

Jalan sudah bertahun kutempuh !

Perahu yang bersama 'kan merapuh!

mengapa ajal mememanggil dulu

sebelum sempat berpeluk dengan cintaku

(Chairil Anwar)

Suasana dalam puisi di atas adalah....

A. sedih

B. marah

C. gembira

D. kecewa

26. Gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang disebut ....

A. Rasa

B. Nada

C. Amanat

D. Tema

27. Makna perahu pada kutipan puisi tersebut adalah...

A. kehampaan
B. kematian

C. kehidupan

D. kepercayaaan

28. Dialah sang sutradara

Dan kita semua para ….

Maka persoalan yang utama

Bagaimana memainkan peran kita

Karena kita tidak bisa memilih

Mari bermain dalam bimbinganNya

Diksi yang tepat untuk melengkapi larik kedua puisi tersebut adalah ….

A. Oratornya

B. Aktornya

C. Penontonnya

D. Penulisnya

29. Pahlawan Tak Dikenal

Sepuluh tahun yang lalu, dia terbaring

Tetapi bukan tidur, sayang

Sebuah lubang peluru bundar di dadanya

Senyum bekunya berkata, kita sedang

perang

Dia tidak tahu bilamana ia datang

Kedua tangannya memeluk senapan

Dia tidak tahu untuk siapa dia datang

Kemudian dia terbaring, tetapi bukan

tidur, sayang .......

(Toto Sudarto Bahtiar)

Puisi Pahlawan Tak Dikenal menuturkan tentang ....

A. Seseorang yang sedang berjuang di medan perang

B. Pemimpin perang sedang memimpin pertempuran


C. Kematian seorang pejuang karena tertembak

D. Seseorang yang terbaring sakit karena tertembak di medan pertempuran

30 . Tema puisi Pahlawan Tak Dikenal adalah....

A. sosial

B. religius

C. heroisme

D. romantisme

31. ……

wahai sahabat

Untuk selamanya

Kita percaya

Terbarkan arah jangan pernah lelah

Untukmu sahabat

Tema puisi tersebut adalah ....

A. Persahabatan

B. Kegelisahan

C. Perdamaian

D. Kepercayaan

32. Rima puisi Pahlawan Tak Dikenal bait pertama adalah....

A. a-b-a-b

B. b-a-a-a

C. a-b-b-a

D. a-a-b-a

33. Keindahan puisi di atas terlihat dari kepandaian penyair memilih kata. Salah satunya adalah
kata terbaring. Makna kata tersebut adalah ....

A. Tidur

B. Pingsan

C. sakit

D. gugur
34. Orang yang diungkapkan dalam puisi Pahlawan Tak Dikenal adalah seorang yang ikhlas
membela bangsa, yang diisyaratkan dengan kalimat ....

A. Dia terbaring tetapi bukan tidur

B. Dia tidak tahu bilamana dia datang

C. Dia memeluk senapan

D. Matinya sambil tersenyum

35. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan ....

A. Strukturnya

B. Unsur intrinsiknya

C. Unsur ekstrinsiknya

D. Struktur fisik dan struktur batinnya

36. Cermati puisi berikut!

Jika bayang telah pudar

dan elang laut pulang ke sarang

angin bertiup ke benua

Tiap-tiap akan kering sendiri

dan nahkoda sudah tahu pedoman

boleh engkau datang padaku

(Surat dari Ibu,Asrul Sani)

Makna lambang dari dan nahkoda sudah tahu pedoman adalah ....

A. sudah mencari pedoman hidup

B. sudah menemukan arah dan tujuan

C. sudah mempunyai pasangan hidup

D. sudah berilmu dan berpengetahuan

37.Cermati penggalan puisi berikut!

Dengan bermandi mata

kuminta ampunan-Mu

Alangkah jauh jalan yang harus kutempuh

Sebelum sempat di hadirat-Mu bersimpuh


Maksud penyair untuk menggambarkan kehidupan yang terasa susah, Nampak dalam baris ....

A. Dengan bermandi

B. kuminta ampunanMu

C. Alangkah jauh

D. jalan yang harus kutempuh

38. Tubuh biru

Tatapan mata biru

Lelaki terguling di jalan

Lewat gardu belanda dengan bumi

Berlindung warna malam

Sendiri masuk kota Ingin ikut ngubur

ibunya

Tema puisi tersebut adalah ....

A. perlawanan

B. keberanian

C. kekejaman

D. Perjuangan

39. Senja yang pilu

Membuat hari kian membiru

Langit tampak keruh

Mengantar kepergianmu pahlawanku

Imaji yang terkandung pada larik ketiga adalah ....

A. imaji taktil

B. imaji auditif

C. imaji visual

D. imaji rabaan

40. Bila kasih mu ibarat samudra

Sempit lautan tuduh


Tempat ku mandi, mencuci lumut pada diri

Tempat ku berlayar, menebar pukat dan

melempar sauh

Kalau aku ujian kemudian ditanya

tentang pahlawan

Nama ku yang ku sebut paling dahulu

Lantaran ku tahu

Engkau ibu dan aku anak mu.

Isi puisi tersebut menggambarkan….

A. Kesedihan seorang anak

B. Kegelisahan hatim seorang anak

C. Perasaan rindu seorang anak kepada ibunya

D. Perasaan sayang seorang anak kepada ibunya

41. Yang Terempas Dan Yang Putus ....

Aku berbenah diri dalam kamar,

dalam Diriku jika kau datang

Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru

padamu

Tapi kini hanya tangan yang bergerak

lantang

Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan

peristiwa berlahan beku

Oleh : Chairil Anwar

Isi penggalan puisi tersebut menyatakan keadaan orang yang ....

A. Sedang mempersiapkan untuk berbelanja

B. Sedang berhias didepan cermin di dalam kamar

C. Pasrah dalam menghadapi kematian

D. Mempersiapkan diri untuk menyambut kekasih

42. senja yang pilu

membuat hari kian membiru


langit tampak keruh

mengantar kepergianmu pahlawanku

gerimis jatuh membasahi pucuk sunyi

melagukan nada-nada lara hati

saat doa-doa ikut tertanam

bersama bayangmu yang kian tenggelam

Tema puisi tersebut adalah ....

A. perjuangan

B. pahlawan

C. politik

D. keagamaan

43. Dengan teman tak usah sombong

Supaya tidak seperti telepong

Bentuk puisi di atas termasuk ....

A. bidal

B. pantun

C. tamsil

D. karmina

44. Barang siapa mengenal Allah Suruh dan tegahnya tiada ia mengalah Puisi lama diatas
termasuk....

A. Syair

B. Gurindam

C. Pantun

D. Karmina

45. Banyak bulan perkara bulan

Tiada semulia bulan puasa

Banyak tuhan perkara tuhan

Tidak semulia Tuhan Yang Maha Esa

Puisi lama diatas, berisikan tentang....


A. Teka – teki

B. Jenaka

C. Nasihat

D. Agama

46. Perhatikan puisi berikut!

Berderak – derak sangkutan dacing,

Bagaikan putus diimpit lumpang.

Bergerak – gerak kumis kucing,

Melihat tikus bawa senapan.

Berdasarkan jenisnya pantun diatas termasuk kedalam....

A. Pantun jenaka

B. Pantun teka – teki

C. Pantun nasihat

D. Pantun muda – mudi

47. Berikut ini yang TIDAK termasuk ke dalam struktur batin puisi adalah ....

A. Tema

B. Rasa

C. Amanat

D. Imaji

48. Perhatikan potongan puisi berikut!

......

Berangan besar didalam padi.

Pantun tidak mengata orang,

Janganlah syak didalam hati.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi puisi pantun tersebut adalah....

A. Buah ara, batang dibantun

B. Mari dibantun dengan parang.

C. Cempedak di kerat - kerati

D. Sembarang dapat saya pantunkan


49. Buah duku buah durian

.....

Sengang hati dapat undian

Semperti mimpi di siang hari

Sampiran yang tepat untuk mengisi bagian yang rumpang pada puisi tersebut adalah....

A. Buah pepaya buah duku

B. Buah manggis buah rambutan

C. Buah srikaya buah kenari

D. Buah kecapi buah kenari

50. .........

Ini dari kami bertiga

Pita hitam pada karangan bunga

Sebab kami ikut berduka

Bagi kakak yang ditembak mati

Siang tadi

Suasana yang terkandung dalam puisi tersebut adalah ....

A. Marah

B. Bingung

C. Sedih

D. Gembira

51. Dibawah ini yang tidak termasuk puisi lama adalah....

A. Kurang pikir kurang siasat

Kelak hidupmu akan tersesat

B. Kalau sampai waktuku

Kumau tak seorang kan merayu

Tidak juga kau

Tak perlu sedu-sedan itu

C. Barangsiapa berbuat jasa,

Mulia namanya sepanjang masa.


D. Kota Jambi kota beradat

Tempat tinggal sanak saudara

Mari kita belajar giat

Supaya kelak tidak sengsara

52. Perhatikan ciri – ciri dibawah ini!

i. Sajak akhir berirama a – a

ii. Satu bait terdiri dari 2 baris

iii. Berasal dari Tamil (India)

iv. Satu bait terdiri dari 4 baris

v. Berasal dari Arab

Dari ciri – ciri diatas, manakah yang tidak termasuk ciri – ciri gurindam adalah....

A. i, ii, dan v

B. i, iii, dan v

C. ii dan iv

D. iv dan v

53. Dengarlah kami akan menyanyi lagu yang tidak nyaman di hati

Tentang sebuah negeri, negeri yang sedih dan ngeri

Imaji yang terkandung dalam larik kedua puisi tersebut adalah ....

A. imaji taktil

B. imaji visual

C. imaji auditif

D. imaji rabaan

54. engkau datang mengintai hidup,

engkau datang menunjukkan muka

tapi sekejap matamu kau tutup

melihat terang anakku tak suka .....

Dilihat dari rimanya, puisi diatas termasuk....

A. Syair

B. Gurindam

C. Pantun
D. Karmina

55. Berderak – derak sangkutan dacing,

Bagaikan putus diimpit lumpang.

Bergerak – gerak kumis kucing,

Melihat tikus bawa senapan.

Berdasarkan jenisnya pantun diatas termasuk kedalam....

A. Pantun jenaka

B. Pantun teka – teki

C. Pantun nasihat

D. Pantun muda – mudi

56. Mendatang-datang jua

Kenangan masa lampau

Menghilang muncul jua

Yang dulu sinau silau

Membayang rupa jua

Adi kanda lama lalu

Membuat hati jua

Layu lipu rindu-sendu

Puisi diatas termasuk dalam jenis....

A. Terzina

B. Quint

C. Quatrain

D. Stanzia

57. Kalau klasifikasi sorga ditentukan

jumlah langit yang melapisinya

Maka negeri kita bagai maskapai rokok,

sorga langit ke tujuh klasifikasinya

Majas yang terkandung dalam puisi tersebut yaitu ....

A. Majas personifikasi

B. Majas repetisi
C. Majas simile

D. Majas paradoks

58. Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca puisi untuk
mengungkap makna yang...

A. indah

B. tersirat

C. tersurat

D. menarik

59. Puisi berjudul “aku“ merupakan karya dari....

A. Goenawan Muhammad

B. Chairil Anwar

C. Acep Zamzam

D. H.B. Jasin

60. Puisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan
mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan....

A. strukturnya

B. unsur pembangunannya

C. unsur intrinsik

D. struktur fisik dan struktur batinnya

Anda mungkin juga menyukai