UNIVERSITAS TERBUKA
SEMESTER: 2020/21.1
No Soal Skor
1. Berikut adalah laporan keuangan PT Bersinar Terang pada 31 Desember 2019 :
Penjualan Bersih : Rp.7.000.000.000
Retur Penjualan : Rp.30.000.000
Potongan penjuan : Rp.70.000.000
Total Biaya Usaha : Rp.3.500.000.000
Pendapatan Lain-lain :Rp.50.000.000
Beban Lain-lain :Rp.15.000.000
Sebagai informasi data laba (rugi) PT Bersinar Terang selama 5 tahun terakhir :
Instruksi :
1. Hitunglah Penghasilan Kena Pajak PT Bersinar Terang pada 31 Desember 2019
2. PT Sehat Sejahtera adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang penjualan alat
kesehatan. Pada tahun 2019 memiliki penghasilan bruto sebesar Rp.20.000.000.000
dan Penghasilan Kena Pajak sebesar Rp.5.750.000.000.
Informasi:
PT Sehat Sejahtera pada tahun 2018 penghasilan brutonya sebesar 40
Rp.12.000.000.000, sehingga menggunakan fasilitas Pasal 31E dalam menghitung
PPh Terutang.
Instruksi :
Hitung besar PPh Terutang yang harus dibayar oleh PT Sehat Sejahtera!
3. PPh yang terutang untuk PT Alam Raya berdasarkan SPT Tahunan PPh 2019 sebesar
Rp 412.000.000. Pajak yang telah dipotong/dipungut oleh pihak ketiga serta yang
terutang di luar negeri dalam tahun 2019 sebagai berikut: 30
a) Pajak Penghasilan yang dipungut oleh pihak lain (PPh Pasal 22) sebesar Rp
50.000.000
b) Pajak Penghasilan yang dipotong oleh pihak lain (PPh Pasal 23) sebesar Rp
35.700.000
c) Pajak Penghasilan yang dibayar di Luar Negeri sebesar Rp 72.500.000 tetapi
berdasar ketentuan yang dapat dikreditkan (PPh pasal 24) sebesar Rp 68.000.000
Hitunglah Angsuran PPh Pasal 25 untuk Tahun 2019 PT Alam Raya!
Nomor 1
- Penjualan Bersih : Rp.7.000.000.000
- Retur Penjualan : (Rp.30.000.000)
- Potongan penjualan : (Rp.70.000.000)
- Total Biaya Usaha : (Rp.3.500.000.000)
- Pendapatan Lain-lain : Rp.50.000.000
- Beban Lain-lain : (Rp.15.000.000) +
- Total : Rp. 3.435.000.000
Nomor 2
- Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang memperoleh fasilitas:
= (Rp4.800.000.000,00 : Rp20.000.000.000,00) x Rp5.750.000.000
= Rp. 1.380.000.000
- Jumlah Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto yang tidak memperoleh
fasilitas:
= Rp. 5.750.000.000 – Rp. 1.380.000.000
= Rp. 4.370.000.000
Maka :
(50% x 25%) x Rp. 1.380.000.000 = Rp. 172.500.000
25% x Rp. 4.370.000.000 = Rp. 1.092.500.000 +
Jumlah PPh Terutang = Rp. 1.265.000.000
Nomor 3