Anda di halaman 1dari 18

PROPOSAL

METODE PENELITIAN

JUDUL
PERSEPSI ANAK SD BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP
PRESTASI BELAJAR MELALUI DARING DIMASA
PANDEMI COVID-19

Oleh:
ZAHRAINI JAMILAH
NIM. 180103117

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS


ISLAM NEGERI MATARAM
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadhirat ALLAH SWT dan baginda Nabi


Muhammad SAW yang telah memberikan kemampuan kepada saya ( penulis )
untuk menyeleseaikan laporan yang berjudul “ Persepsi Anak SD Belajar
Matematika Melalui Pembelajaran Daring Dimasa Pandemi Covid-19”.
Terimakasih saya ucapkan kepada bapak atau ibu yang telah membantu
saya baik secara moral maupun materi. Terimakasih juga saya ucapkan kepada
teman-teman seperjuangan yang telah mendukung saya sehingga saya bisa
menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Saya menyadari bahwa laporan magang yang saya buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisanya. Oleh karena
itu saya mengharapkan saran dan kritik dari pembaca guna menjadi acuan agar
saya bisa menjadi lebih baik lagi dimasa mendatang.
Semoga laporan ini bisa membantu atau menambah wawasan para
pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Wanasaba, November 2020

Penulis
RINGKASAN
Persepsi sendiri sudah banyak diteliti oleh banyak pihak. Salah satunya
adalah Harisah dan Masiming (2008 : 29 ) yang memaparkan bahwa secara
umum para ahli berpendapat bahwa terjadinya persepsi dipengaruhi oleh
faktor- faktor sepeti pengalaman, latar belakang pengetahuan, latar belakang
fisik, sosial, serta budaya.
Krech menekankan bahwa persepsi berkaitan dengan peta kognitif
individu bukanlah penyajian fotografik dari suatu kenyataan fisik, melainkan
agak bersifat kontruksi pribadi yang kurang sempurna mengenai objek tertentu,
diseleksi sesuai dengan kepentingan utamanya dan dipahami menurut
kebiasaan-kebiasaanya. Intinya persepsi adalah suatu perpses kognitif yang
kompleks dan yang mengahasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang
barang kali sangat berbeda dari kenyataanya.
Belajar adalah peroses usaha yang dilakukan seseorang umtuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,
sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkunganya.
Prestasi yang dicapai tiap-tiap individu berbeda, tergantung dari level
performansiindividu atau kelompok terhadap tugas yang diberikan. Menurut
Van de Bos (dalam Iksan 2012:11) level performansiinilah yang disebut
dengan achievement level. Selanjutnya, prestasi yang dicapai tiap individu juga
berkaitan erat dengan motivasi berprestasiyaitu keinginan untuk mengatasi
hambatan dan tantangan yang sulit termasuk dalam hal pendidikan.

Model pembelajaran saat ini yang hanya menggunakan pembelajaran


daring ( jarak jauh ). Selain itu , waktu pembelajaran yang kurang efektif,
menarik, membosankan dan kurang efisien ,apalagi pada mata pelajaran
matematika,dimana ilmu pengetahuan ini menggunakan nalar dan memiliki
rencana tekstur dengan melibatkan pikiran serta aktfvitas dalam
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan menyampaikan suatu
informasi atau gagasan.Daring dapat memberikan metode pembelajaran yang
dapat menghemat waktu dan tenaga. Peroses pembelajaran matematika selama
pandemi covid ini , dilakukan secara daring yang memanfatkan teknologi
imfornasi sebagai media untuk pelaksanaan pembelajaran .pemanfaatan
teknologi harus menjadi acuan bagi guru untuk menghadirkan peroses
pembelajaran yang memberikan ruang gerak bagi siswa untuk mampu
berekplorasi, dan memudahkan berintraksi antar siswa maupun guru
BAB l

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dampak pandemi covid-19 dalam dunia pendidikan ini telah diakui oleh

organisasi pendidikan UNESCO. Hampir 300 juta siswa terganggu kegiatan

sekolah mereka diseluruh dunia dan mengancam mereka dimasa depan.

Dampak yang paling ditakuti adalah efek jaka panjang. Karena siswa akan

secara otomatis merasakan keterlambatan dalam perosespendidikan yang akan

berjalan. Hal ini dapat menyebabkan lambatnya pertumbuhan kedewasaan

mereka dimasa depan. Apalagi jika covid- 19 tidak segera berakhir.

Penyebaran virus corona ini pada awalnya sangat berdampak pada pada dunia

ekonomi yang mulai lesu, tetapi kini dampaknya dirasakan juga oleh dunia

pendidikan. Kebijakan yang diambil oleh banyak negara termasuk indonesia

dengan meliburkan seluruh aktivitas pendidikan, memuat pemerintah dan

lembaga terkait harus menghadirkan alternatif peroses pendidikan bagi peserta

didik maupun mahasiswa yang tidak bisa melaksanakan peroses pendidikan

pada lembaga pendidikan. Saat ini peserta didik dapat belajar tidak hanya

dimana saja, tetapi sekaligus kapan saja dengan fasilitas sistem electronic

learning yang ada. E-learning kini semakain di dikenal sebagai salah satu cara

untuk mengatasi masalah pendidikan dan pelatihan, baik di negara- negara

maju maupun negara berkembang, khususnya indonesia. Banyak orang

menggunakan istilah yang berbeda-beda untuk e-learning namun


padaprinsipnya adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronik

sebagai alat bantunya.

Pembelajaran daring juga memberikan kesempatan lebih luas dalam

mendeskripsikan yang akan dikerjakan . Secara peroses , sebenarbya

pembelajaran modern ini sudah diatur dalam permendikbud no 22 Tahun

2016 tentang setandar peroses dengan prinsip sebagai berikut, dari peserta

didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu.. dari guru sebagai satu-

satunya sumber belajar berbasis aneka sumber belajar. Kesulitan belajar pada

siswa merupakan suatu keadaan disaat peserta didik tidak dapat belajar

sebagai mana mestinnya. Hal tersebut tidak bo;eh dibiarkan dan harus segera

diberi penanganan oleh pendidik karena kesulitan yang dialami anak jika

dibiarkan akan dapat menjadi sebuah penghalang bagi tercapainya tujuan

pembelajaran yang optimal

Model pembelajaran saat ini yang hanya menggunakan pembelajaran

daring ( jarak jauh ). Selain itu , waktu pembelajaran yang kurang efektif,

menarik, membosankan dan kurang efisien ,apalagi pada mata pelajaran

matematika,dimana ilmu pengetahuan ini menggunakan nalar dan memiliki

rencana tekstur dengan melibatkan pikiran serta aktfvitas dalam

mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan menyampaikan suatu

informasi atau gagasan.Daring dapat memberikan metode pembelajaran yang

dapat menghemat waktu dan tenaga. Peroses pembelajaran matematika selama

pandemi covid ini , dilakukan secara daring yang memanfatkan teknologi

imfornasi sebagai media untuk pelaksanaan pembelajaran .pemanfaatan


teknologi harus menjadi acuan bagi guru untuk menghadirkan peroses

pembelajaran yang memberikan ruang gerak bagi siswa untuk mampu

berekplorasi, dan memudahkan berintraksi antar siswa maupun guru.

B. RUMUSAN MASALAH

“ Bagaiman persepsi anak sd belajar matematika terhadap perestasi

pembalajaran daring dimasa pandemi covid-19”.


BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT KEGIATAN

1. Tujuan Penelitian

Menurut rumusan masalah diatas tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui

persepsi anak sd belajar matematika terhadap perestasi pembelajaran daring

dimasa pandemi covid-19.

2. Manfaat kegiatan penelitian

Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

a. Secara Teoritis

Yang dimaksud dengan manfaat secara teoritis adalah manfaat yang bisa

diprgunakan untuk mrngrmbangkan ilmu pengetahuan dan dijadikan teori.

Maka hasil penelitian yang didapatkan dilapangna diharapkan:

1. Dapat dijadikan sebagai landasan dan analitis dalam peningkat

persepsi anak sd belajar matematika terhadapperestasi belajar melalui

daring dimasa pandemi covid-19.

2. Bisa dimanfaatkan sebagai bahan kajian bagipara ilmuan dalam

penelitian terkait hal-hal yang belum terungkap dalam penelitian ini.

b. Secara Praktis

Yang dimaksud dengan manfaat secara praktis adalah manfaat yang bisa

dinikmati langsung dalam pergaulan kehidupan sehari-hari. Maka dengan

hasil penelitian yang didapatkan dilapangan dapat bermanfaat bagi :


1. Bagi sekolah, penelitian ini bisa bermanfaat secara optimal dalam

mendidik dan meningkatkan prestasi belajar matematika siswa melalui

pembelajran daring dimasa pandemi covid-19.

2. Bagi guru, penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan acuan untuk

merancang pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan prestasi

belajar matematika siswa melalui pembelajaran daring.

3. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk lebih meningkatkan

prestasi, keinginan, dan semagat belajar siswa teradap pembelajaran

matematika secara daring.

Oleh sebab itu, dengan penelitian ini, diharapkan sebagai orang-orang

yang berprofesi sebagi guru, hendaklah meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa melalui pembelajaran daring dimasa pandemi covid-19.


BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

1. Pengertian Persepsi

“ Persepsi sendiri sudah banyak diteliti oleh banyak pihak. Salah

satunya adalah Harisah dan Masiming (2008 : 29 ) yang memaparkan bahwa

secara umum para ahli berpendapat bahwa terjadinya persepsi dipengaruhi oleh

faktor- faktor sepeti pengalaman, latar belakang pengetahuan, latar belakang

fisik, sosial, serta budaya.

Pendapat lain diajukan oleh Rahmad ( 2003 bahwa persepsi merupakan

penafsiran suatu objek, peristiwa atau informasi yang dilandasi oleh

pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu. Dengan

demikian, dapat dikatakan juga bahwa perspsi adalah hasil pikiran seseorang

dari situasi tertentu ( Tarmiji, dkk 2016: 43).

Suwarto dan Fajri ( 2018:41 ) menuliskan hakikat persepsi sebagai

sesuatu yang berkaitan dengan gejala dan pengalaman yang dimiliki. Semakin

banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan pada diri seorang maka semakin

banyak dan kuat persepsinya. Selain ilmu pengetahuan dan pengalaman,

persepsi juga dipengaruhi oleh faktor kebutuhan dan psikologi. Dengan

demikian persepsi seseorang tentang pendidikan berbeda satu dengan lainnya.

Stephen P. Robbins (2005)mendefunisikan persepsi; A Process by

which individuals organize and interpret theirsensory impressions in order to

give meaning to to their enviroment. Persepsi sebagai suatu peroses yang

ditempuh individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan atau


menginterprestasikan kesan-kesan indera mereka agarmemberikan makna bagi

lingkungan mereka.

Knichi dan kreitner (2003:67) pengertian persepsi sebagai berikut :

parciption is a cognitive process that enables us to interpret and understand

our surroundings. Perspsi pada hakekatnya adalah peroses kognitif yang

dialami oleh setiap orang dalam memahami informasi tentang lingkunganya,

baik lewat penglihatan, penghayatan, pendegaran dan penciuman. Kunci untuk

memahami persepsi terletak pada pengenalan, bahwa persepsi suatu penafsiran

yang unik terhadap situasi, dan bukannya suatu percatatan yang benar terhadap

situasi.

Krech menekankan bahwa persepsi berkaitan dengan peta kognitif

individu bukanlah penyajian fotografik dari suatu kenyataan fisik, melainkan

agak bersifat kontruksi pribadi yang kurang sempurna mengenai objek tertentu,

diseleksi sesuai dengan kepentingan utamanya dan dipahami menurut

kebiasaan-kebiasaanya. Intinya persepsi adalah suatu perpses kognitif yang

kompleks dan yang mengahasilkan suatu gambar unik tentang kenyataan yang

barang kali sangat berbeda dari kenyataanya.

2. Pengertian Belajar

“ Belajar adalah peroses usaha yang dilakukan seseorang umtuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam intraksi dengan lingkunganya.”

Menurut pengertian secara psikologis, belajar merupakan suatu peroses

perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari ntraksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan

tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Selanjutnya dalam kamuspadaggik dikatakan bahwa belajar

adalahberusaha memiliki pengetahuan atau kecakapan. Sesorang telah

mempelajari sesuatu akan terbukti dengan perbatanya. Ia baru dapat

melakukan sesuatu hanya dari peroses belajar sebelumnya, tapi harus diingat

juga bahwa belajar mempunyai hubungan yang erat dengan masa peka, yaitu

masa dimana sesuatu fungsi maju dengan pesat untuk dikembangkan.

Belajar dipandang sebagai “validasi” pengabsahan terhadap penguasaan

siswa atas materi-materi yang ia pelajari.

Adapun kegiatan belajar secara kulitatif ( tinjauan mutu ) ialah peroses

memperoleh arti dan pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia sekeliling

siswa. Belajar dalam hal ini difokuskan pada tercapainnya daya pikir dan

tindakan yang berkulitas utuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan

nanti dihadapi siswa.

Berdasarkan berbagai definisi yang telah diutarakan diatas, belajar

adalah tahapan perubahan seluruh perubahan , seluruh tingkah laku individu

yang relatif menetap sebagi hasil pengalaman dan intraksi dengan lingkungan

yang melibatkan peroses kongnitif.

3. Hasil Belajar Matematika

Pada hakikatnya manusia dalah mahluk yang berfikir yaitu selalu ingin

mengetahui sesuatu baik tentang diri dan lingkunganya melalui panca indera

yang dimiliki sesuai dengan perkembangan usiannya. Setiap individu akan


menjadi dewasa karena belajar dari pengalaman yang dialami sepanjang

hidupnya.

Menurut Purwanto (1990: 84) , “ belajar terjadi apabila suatu situasi

stimulus bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa

sehingga perbuatanya berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi itu ke

waktu ia sudah mengalami tadi”.

Menurut Sudjana (1991:73), “ hasil belajar adalahkemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya”.

Hasil belajar merupakan akibat dari peroses belajar seseorang, hasil belajar

terkait dengan perubahan padadiri seseorang yang belajar. Bentuk perubahan

sebagai hasil dari belajar berupa perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap

dan tingkah laku, keterampilan dan kecakapan.

Suriasumatri (2009:190), “ matematika adalah bahasa yang

melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang igin kita sampaikan,

lambang-lambang matematika bersifat artificial yang baru mempunyai arti

setelah sebuah makna diberikan padanya”. Sementara itu suhenderi ( 2011:

32 ) menyatakan bahwa matematika adalah ilmu tentang bilangan, bangun ,

hubungan-hubungan konsep dan logika dengan menggunakan bahasa lambang

atau symbol dalam menyeleseaikan masalah-masalah dalam kehidupan sehari-

hari.

4. Prestasi

Prestasi merupakan indikator penting dari hasil yang diperoleh selama

mengikuti pendidikan. Jika berdasarkan istilah atau tata bahasa yang benar
menurut KamusBesar Bahasa Indonesia, prestasi dapatdiartikan sebagai hasil

yang dicapai (Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa dalam Iksan, 2012:11).

Dalam konteks psikologi pendidikan, prestasi diartikan sebagai level

spesifik dari suatu keahlian atau kemampuan spesifik yang dimiliki seseorang,

misalnya kemampuan aritmatika dan kemampuan membaca (Van de Bos

dalam Iksan, 2012:11). Istilah prestasi umumnya tidak berdiri sendiri tetapi

dikaitkan dengan beberapa istilah seperti akademik, achievement leveldan

motivasi berprestasi.

Prestasi merupakan hasil yang telah dicapai oleh seseorang dalam

melakukan kegiatan. Menurut Maghfiroh (2011:24)Prestasi adalah perilaku

yang berorientasi tugas yang mengijinkan prestasi individu dievaluasi menurut

kriteria dari dalam maupun dari luar, melibatkan individu untuk

berkompetensi dengan orang lain. Prestasi adalah bukti usaha yang telah di

capai (W.S Wingkel, 1996:165).

Prestasi yang dicapai tiap-tiap individu berbeda, tergantung dari level

performansiindividu atau kelompok terhadap tugas yang diberikan. Menurut

Van de Bos (dalam Iksan 2012:11) level performansiinilah yang disebut

dengan achievement level. Selanjutnya, prestasi yang dicapai tiap individu

juga berkaitan erat dengan motivasi berprestasiyaitu keinginan untuk

mengatasi hambatan dan tantangan yang sulit termasuk dalam hal pendidikan.

Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa prestasi

merupakan hasil yang telah dicapai dari suatu usaha yang telah dikerjakan dan
diciptakan baik secara individual atau kelompok berupa pengetahuan maupun

keterampilan.

5. Pembelajaran Daring di masa pandemi covid-19

Pandemi covid-19 pertama muncul diakhir tahun 2019 tepatnya di

wuhan, china. Covid-19 merupakan sebuah virus ang penularannya sangat

cepat dan sulit untuk mengetahui ciri-ciri orang yang sudah terjangkit virus ini

karena masa inkubasinya kurang lebihselama 14 hari. Hampir seluruh negara

mengalami dampak pandemi ini, hingga banyak negara-negara yang

nenetapkan situs lockdown dan antisipasi hanya guna memutuskan mata rantai

penyebaran covid-19. Akibat dari kebijakan tersebut banyak sektor yang

lumpuh misalnya sektor ekonomi yang paling utama lumpuh akibat pandemi

ini. Selain sektor ekonomi yang mengalami dampak , pendidikan juga

merupakan saah satu sektor yang juga mengalami langsung dampak pandemi

ini, akibat pandemi ini sekolah-sekolah ditutup , hal ini dilakukan dengan

tujuan untuk mencegah penyebaran covid-19.

Meskipun sekolah ditutup namun kegiatan belajar mengajar atau peroses

pembelajaran tidak berhenti, berdasarkan surat edaran menteri pendidikan dan

kebudayaan bahwaseluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dengan sistem

pembelajaran dalam jaringan ( Daring ) di rumah.

Pembelajaran daring merupakan sebuah pembelajaran yang dilakukan

dalam jarak jauh melalui media berupa internet dan alat penunjang lainnya

seperti telepon seluler dan komputer. Pembelajaran daring sangat

berbedadengan pembelajaran biasanya, menurut Riyana (2019:1.14)


pembelajaran daring lebih menekankan pada ketelitian dan kejelian peserta

didik dalam menerima dan mengolah informasi yang disajikan secara online.

Pembelajaran daring juga memiliki kelebihan mampu menumbuhkan

kemandirian belajar. Pengunaan aplikasi online mampu meningkatkan

kemandirian belajar (oknish, N., & Suyoto, S.,2019). Kuo et ql., (2014)

menyatakan bahwa pembelajaran daring lebih bersifat berpusat pada

siswayang menyebabkan mereka mampu memunculkan tangung jawab dan

otonomi dalam bealajr ( learning autuonomy ). Bdelajar secara daring

menuntut mahasiswa mempersiapkan sendiri pembelajarannya, mengevaluasi,

mengatur dan secara simultan mempertahankan motivasi dalam belajar.

BAB 4
METODE KEGIATAN
a. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam laporan ini
diantaranya:
1. Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai
ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kusioner. Teknik pengumpulan data dengan
observasi di gunakan bila, penelitian berkenan dengan prilaku
manusia, peroses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar.
Dari segi peroses pelaksanaan pengumpulan data, observasi
yang digunakan adalah observasi berperan serta ( participant
observation ). Dalam observasi ini , peneliti terlibat dengan
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang
digunakan sebagai sumber data penelitian . sambilmelakukan
pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dilakukan oleh
sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi
partisipan ini, maka dari setiap perilaku yang nampak.
2. Wawancara
Wawancara di gunakan sebagai teknik pengumpulan data
apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk
menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila
peneliti ingin mengetahui hal-hal responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondenya sedikit atau kecil.
Wawancara ini dilakukan dengan membuat angket
wawancaranya terlebih dahulu, agket ini berkaitan dengan kegiatan
respondent seperti cara belajarnya, prestasinya dan aktifitasnya.
Kemudian agket ini dibagikan kepada sejumlah respnden yang
diteliti dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan . sehingga
dengan wawancara ini membantu memperkuat data penelitian yang
dilakukan.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu .
dokumen bisa berbentuk lisan,tulisan gambar, atau karya-karya
dokumen dari seseorang. Dokumen berbentuk tulisan misalnya
catatan harian sejarah kehidupan, sketsa dan lain-lain. Dokumen
yang berbentuk karya-karya misalnya kaya seni yang berupa
gambar, patung pilm dll.
Peneliti menggunakan dokumentasi gambar yang dilakukan
dengan mengambil gambar atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh responden yang akan diteliti. Dokumentasi gambar ini
memperkuat hasil penelitian dan sebagai bukti jika penelitian
sudah dilakukan.
b. Teknik Analisis Data
Menurut Nazir (2005:240 ) bahwa, “analisa merupakan bagian
yang sangat penting didalam metode ilmiah, engan analisis data
dapat dicari arti dan makna yang berguna dalam memecahkan
masalah-masalah dengan melakukan pemahaman dan pendalaman
secara menyeluruh dan utuh dari objek yang diteliti agar diperoleh
gambaran yang jelas. Tahap anilisi data, cholid Narbuko
( 2007:153 ).
1. Editing
Editing merupakan peroses pengelohan data mentah yang
diperoleh saat penelitian dan dirangkum serta dipilih sesuai
dengan permasalahan yang diteliti.
2. Koding
Koding adalah mengklafikasikan jawaban-jawaban dari
para informan ke dalam katagori-katagori. Biasanyan
kalsifikasi dilakukan dengan cara memberi tanda/ kode pada
masing-masing jawaban.
Ada dua langkah didalam melakukan koding yaitu :
1. Menentukan katagori-katagori yang akan digunakan.
2. Mengalokasikan jawban-jawaban informan pada katagori-
katagori tersebut.

3. Interprestasi
Tahap akhir dalam menganalisis data adalah
kegiatan interprestasi yakni untuk arti lebih luas dari
jawaban yang diperoleh dari hasil penemuan yang sudah
ada.

Daftar Pustaka
Adriani, R. (n.d.). EVALUASI PEMBELAJARAN ONLINE MATEMATIKA SISWA
KELAS 5 SD NEGERI 5 METRO PUSAT Oleh : RITA ANDRI ANI Jurusan :
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI ) Fakultas : Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI ( IAIN ) METRO
LAMPUNG.
Media, P., Android, B., Unesa, P. F. I. P., Unesa, P. F. I. P., & Kunci, K. (2016).
PENGEMBANGAN MEDIA “ MoMM ” BERBASIS ANDROID PADA
MATERI PERKALIAN SEBAGAI MEDIA BELAJAR SISWA SEKOLAH
DASAR Abstrak. 497–507.
Megawanti, P., Megawati, E., & Nurkhafifah, S. (2020). Persepsi Peserta Didik
terhadap PJJ pada Masa Pandemi COVID-19. Jurnal Ilmiah Pendidikan,
7(2), 75–82.
Muslimah, H., & Najwa, W. A. (2020). Minat siswa kelas iv sdn turi 1 terhadap
pembelajaran daring menggunakan google formulir. Jurnal Pendidikan Anak
Dan Karakter.
Nugraha, S. A., Sudiatmi, T., & Suswandari, M. (2020). Studi Pengaruh Daring
Learning Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas IV. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(3), 265–276.
Putria, H., Maula, L. H., & Uswatun, D. A. (2020). Analisis Proses pembelajaran
Dalam Jaringan (DARING) Masa Pandemi COVID-19 pada Guru Sekolah
Dasar. Jurnal Basicedu.
Suhery, Putra, T., & Jasmalinda. (2020). Jurnal Inovasi Penelitian. Jurnal Inovasi
Penelitian, 1(3), 1–4.
Zulaiha, S. (2020). HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI STRATEGI LSQ
( LEARNING START WITH A QUESTION ) PADA SISWA KELAS V SDIT
AL-MUHSIN TAHUN PELAJARAN 2019 / 2020 Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah ( PGMI ) Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
INSTITUT AGAMA ISLAM NE.

Anda mungkin juga menyukai