Anda di halaman 1dari 7

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/344228274

"PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PEMETAAN GEOLOGI MENYAJIKAN


DATA DENGAN BENTUK 3D"

Preprint · September 2020

CITATIONS READS

0 380

2 authors:

M.Pasma Ajiansyah Aji Stevanus Nalendra


Universitas Sriwijaya Universitas Sriwijaya
4 PUBLICATIONS   0 CITATIONS    423 PUBLICATIONS   10 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

REVIEW PAPER “ TERMINOLOGY FOR STRUCTURAL DISCONTINUITIES” View project

Implikasi Perubahan Iklim Pada Ketersediaan Air di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Provinsi Sumatera Selatan View project

All content following this page was uploaded by M.Pasma Ajiansyah Aji on 13 September 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Literature Review

“PERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM PEMETAAN GEOLOGI


MENYAJIKAN DATA DENGAN BENTUK 3D”

M.Pasma Ajiansyah*1, Stevanus Nalendra Jati2


Program Studi Teknik Geologi, Universitas Sriwijaya, Indralaya

* 03071281823030@student.unsri.ac.id

SARI

Perkembangan teknologi dalam bidang geologi semakin lama semakin berkembang. Teknologi-
teknologi ini lah yang membatu mempermudah pekerjaan seorang ahli geologi dalam melakukan
pemetaan singkapan batuan. Salah satut teknologi yang semakin berkembang dan banyak di minati
yaitu pemindaian leser. Teknologi ini memungkinkan seorang geologis melakukan pemetaan
secara digital,yang tentunya dapat mepercepat dan mempermudah dalam mendapatkan data dan
informasi dari suatu singkapan batuan dengan tingkat akurasi yang baik dan data yang lengkap.
Dalam teknologi ini Informasi permukaan singkapan batuan akan di sajikan dalam bentuk data 3D
yang di lengkapi data-data pendukung lainnya

Kata kunci: Geologi. Visualisasi. GIS. 3D. TLS

PENDAHULUAN semakin hari semakin berkembang, banyak


sekali penemuan penemuan baik metode
Kemajuan teknologi semakin hari dan teknologi yang mempermuda seorang
semakin berkembang, banyak metode- ahli geologist dalam mencari dan
metode dan teknologi yang di temukan oleh menghimpun informasi dan data yang ada
para ahli yang mempunyai kemampuan di lapangan.
dalam bidang teknologi. Hal ini tentunya Pengambilan data singkapan yang
bertujuan untuk mempermudah setiap mengharuskan seorang geologist terjun
kegiatan atau pekerjaan yang di lakukan langsung kelapangan terkadang menjadi
manusia. Pekerjaan yang dipikir sulit suatu hal yang berat di lakukan oleh
bahkan mustahil dilakukan kini berkat seorang geologist, karena medan lokasi yang
pengembangan teknologi semua itu sulit untuk di jangkau. terlebih lagi waktu
terbilang mudah dan dapat di lakukan. untuk sampai ke lokasi yang jauh tentunya
Penemuan teknologi-teknologi yang memakan waktu yang lama,dan banyak lagi
baru tentunya dengan kecanggihan yang permaslahan yang di hadapi oleh seorang
luar biasa di bandingkan dengan penemuan geologist saat mengamatai singkapan..
sebelumnya, tentunya akan mendapatkan Karena inilah seorang ahli geologist sangat
hasil yang lebih akurat dan cepat dalam membutuhkan teknologi yang dapat
penggunaannya. Hal ini yang membuat mendukung kegiatan tersebut.
seakan akan teknologi tidak pernah Salah satu teknologi yang banyak di
berhenti semakin hari para ahli selalu manfaatkan oleh seorang geologist iyalah
berlomba lomba dalam memperbaiki dan teknologi pemindahan leser metode ini yang
mengembangakan teknologi teknologi yang dapat membatu para ahli geologist
dirasa perlu terus di kembangkan. mendapatkan data dan informasi-informasi
Tidak terkecuali perkembangan dari suatu singkapan yang di sajikan dalam
teknologi dalam bidang kegologian yang betuk 3D tentunya teknologi ini sangat

1
Literature Review

memudahkan bagi sorang ahli geologist


dalam mencari informasi pada singkapan
batuan. Langkah-langkah pemindahan leser :
Namaun dalam penggunan teknologi
juga perlu di lakukan pengecekan atau
keakuratan data yang di hasilkan, sehingga
dengan percobaan yang di lakukan lebih
dari sekali akan menguatkan akurasi data
yang di hasilkan dalam pemindaian leser.

METODE PENELITIAN

Metode penelita yang di gunakan yaitu


metode kulitatif, dengan melakukan studi
literature pada jurnal (“3d Geological
Outcrop Characterization: Automatic
Detection Of 3d Planes (Azimuth And Dip)
Using Lidar Point Clouds,”. “Knowledge
transfer in a digital world: Field data
Gambar 1. Tahapan penerapan point cloud
acquisition, uncertainty, visualization, and 3D.
data management”. “Spectral Pattern
Classification in Lidar Data for Rock
Identification in Outcrops”. “Digital field 1.a situs studi dan dataset
data acquisition: towards increased Pada pengamatan ini mengunakan
quantification of uncertainty metode TLS rigel VZ_6000 mengunakan
during geological mapping”. “The New World deteksi gema online bentuk gelombang
of 3D Geologic Mapping”) penuh. Pengamatan di lakukan dengan 3
posisi. Pengamatan mengunakan resolusi
HASIL PENELITIAN yang tinggi karena disini kita mengamatai
pengaruh resolusi terhadap kulitas hasil
1. 3d Geological Outcrop Characterization: data yang akan di dapatkan . pengumpulan
Automatic Detection Of 3d Planes data dapat di lakukan dengan posisi
(Azimuth And Dip) Using Lidar Point horizontal maupun vertical.
Clouds
Data LiDAR diperoleh digeofrensi
Terdapat beberapa teknologi dalam dengan sensor orentasi dan kemiringan..
pemindaian leser untuk melakukan kemudian terintegrasi pemindaian dan
pembacaan dari singkapan geologi menjadai RTKGNSS eksternal kelas atas, ini yang
bentuk 3D yaitu Deteksi dan jangkauan membuat akurasi 3d 0,003 untuk posisi
cahaya (LiDAR) yang banyak di pemindaian.
kembangkan oleh para ahli untuk
melakukan pengamatan singkapan secara 1.b Deteksi Pesawat
3D, pengamatan dapat dilakukan tidak Pada metode ini dengangan
hanya melalui udara namun dapat juga menerapkan algoritma dalam tahap ini
melalui teresteral, pemindaian leser dengan menghitung nilai kelengkungan dari yang
mengunakan TLS memungkikan terendah sampai ketitik kelengkungan
mendapatkan hasil yang lebih dari tingkat tertinggi di permukaan.
ketepatan dan jumlah titik yang lebih
banyak. 1.c Validasi

2
Literature Review

teknologi pendukung yang sangat cangih


Pada tahap ini menentukan apakah data dan lengkap sehingga mudah sekali bagis
yang telah di dapatkan akurat atau tidak, seorang geologi untuk mendapatkan data
mengunakan refrensi nilai strike dan dip dan dengan jumlah yang banyak di
dari bebrbagai set bidang, seandainya lapangan.
banyak di jumpai permukaan planar maka
dapat di tentukan secara langsung di b. Interpretasi dan model bangun
lapangan.
setiap data yang didapatkan pada
1.d Resolusi spasial saat di lapangan biasanya masih
menimbulakan keraguan, dan pada saat
Cara untuk menentukan resolusi spasial pemprosesan datapun asusmsi yang timbul
untuk guna hasil segmen yang mencukupi, dapat juga menimbulakan keraguan. Untuk
pada tahap ini direpkan algoritma yang menghilkan keraguan dalam informasi atau
akan menghasilkan point cloud dari titik data yang telah di himpun, maka harus
yang di hasilkan. mempunyai kemampuan untuk
memvisualisasi informasi dalam bentuk 3D.
1.e Menghaluskan
c. Visualisasi 3D ketidak pasti
Permukaan dari setiap batuan yang
ada tentunya tidak semuanya sama dan Interpretasi yang di lakukan dapat
juga kekerasan dari permukaan batuan juga dibantu dengan mengunakan visualisasi 3D,
tidak sama itu semua terbaca saat penyajian dalam bentuk 3D dapat
pemindaian laser, cara untuk meningkatkan memudarkan pemikiran ketidak pastian,
ke halusan dengan menaikan radius. dapat juga dilakukan dengan melengkapi
data pendukung sehingga lebih
1.f pasca pemerosesan data tersegmentasi menghilangka pemikiran ketidakpastian
dalam model 3D yang telah di buat atau
Setelah di dapatkan titik titik yang dapat juga denga artian meningkatkan
tidak terkumpul perlu di lakukan fokus lihat gambar 2A dan 2B.
penavsiran dan memvisualkan karakter
dari singkapan sehingga menunjukan
pengorganisaisian yang baik .

2. Knowledge transfer in a digital world:


Field data acquisition, uncertainty,
visualization, and data management

a. Pemetaan secara digital dan manual

Teknologi pemetaan secar digital lebih


praktis dibandingan secara langsung
kelapangan dimana jika dilakukan secara
manual memerlukan waktu dan ketepatan
petaan geologi yang masih kurang di yakini
oleh sang peneliti itu sendiri sehingga
banyak orang lebih memilih melakukan Gambar 2. A.Model geologi 3D
pemetaan secara digital dimana sekarang

3
Literature Review

B.Model yang sama tetapi Cara kerja dari pemindaian leser dan
dengan cakrawal dan posisi sumur pembuatan profil dalam hal terestrial pada
direpresentasikan sebagi fungsi probalitas dasarnya berbasi pada alat dengan
menggunakan leser, leser ini mempunyai
d. Menggabungkan Data kemampuan untuk menghitung sudut
horizontal, vertical dan jarak dengan
Untuk dapat memberikan pemahaman setandar ketepatan dan mempunyai
terhadap sisitem geologi perlu dilakukan kecepatan yang tinggi hal ini melalui
pengujian terhadap data, dan contoh sisitem cermin atau prisma bergerak yang
lapangan, banyak terdapat situs online yang mendukung pemetaan fitur topografi pada
dapat membantu dalam pengujian terhadap target.
data yang ada dan membatasi interpretasi Pada sistem ini memiliki 2 metode
2D dan 3D dan digunakan juga untuk yang berbeda ada untuk perbedaan waktu
mengatasi ketidapastian konseptual, namun penerbangan dan ukuran (TOP) dan PS
mengabungkan data dapat menimbulkan pergeseran fase adalah yang paling luas.
ketidakpastian baru.
b.klasifikasi
e. Transfer pengetahuan online
Pada tahap pengklasifikasian ini di
Sumber online dapat memudahkan gunakan sebagi pengatur, mengolongkan,
dalam mecari informasi pendukunga atau menentukan, serta menganalisa, dan
perbandingan, pilihan, membantuk idividu melaporkan hal-hal yang ditemui atau
dan bisnis, sebagi data pendukun agar terjadi. Dalam suatu singkapan hal yang
timbul keyakina dari suatu ketidakpastian harus diutamakan untuk di klasifikasikan
menjadi pasti., sumber online juga dan diidentifikasi iyalah batuan dilokasi
memungkingan untuk menginformasikan karena inilah yang akan menambah
dalam suatu format yang dapat diakses. informasi mengenai unsr-unsur, proses dan
bahan yang ada secara luas.
3. Spectral Pattern Classification in Lidar
Data for Rock Identification in Outcrops 4. The New World of 3D Geologic Mapping

Pemindaian leser hal ini pada dasar Perkembangan Pemetaan digital dari 2D
awal berkembang dari citra satlit menjadi 3D sangatlah cepat dalam proses
LANDSAT di kolaborasikan dengan Sistem perkembangannya. Perkembangan dari
Satelit Navigasi Global (GNSS). Pemindaian awal hingga saat ini, pemetaan digital 2D
leser dan sisitem profil dapat di kenal dapat dikatakn sudah luar biasa hasil dari
sabagai TLS yaitu pemindaian laser pengembangannya dilihat dari terdapat
teresterial di sana terdapat karakteristik berbagai aplikasi untuk geologi lapanga.
yang diterapkan secara cepat untuk dunia Namun saat ini terdapat teknologi yang
geologi seperti arti tinggi dari resolusi menyajikan data dalam bentuk 3D yang
spasial, kecepatan akusisi data. telah memberikan perkembangan baru
Pemanfaatan teknologi TSL semakin dalam dunia geologi.
berkembang karena sangat membatu bagi
ahli geologi karena praktis, cepat dan data Pemetaan Digital 3D
yang didapat terbilang akurat.
Pertamakali ahli geologi
a. Pemindai Laser Terestrial mengunakan metode pemetaan 3D dari
model elevasi digital ( DEM) Menguunakan
perangkat lunak GIS dan aplikasi

4
Literature Review

pendukung bola digital seperti Google Earth berkembang, teknologi yang di ciptakan
dan Nasa Worldwin. Teknologi yang sangat merupakan suatu bahan atau alat untuk
erat dengan pemetaan digital 3D yang memepermudah dalam kegiatan mencari
mampu memperluas pemetaan 3D iyalah informasi atau data geologi lapangan.
UAS sisitem pesawat tak berawak.Model Penggunaan penyajian data dalam bentuk
medan 3D berasal dari SfM. 3D saat ini menjadi suatu pendekatan yang
kuat sebagai deteksi otomatis planar dalam
5. Digital field data acquisition: towards data singkapan 3D.
increased quantification of uncertainty
during geological mapping Pertamakali ahli geologi mengunakan
metode pemetaan 3D dari model elevasi
a.Pemetaan Geologi Tradisional digital ( DEM) Menguunakan perangkat
lunak GIS dan aplikasi pendukung bola
Kemampun untuk membuat suatu digital seperti Google Earth dan Nasa
peta lapangan yang akurat dan untuk Worldwin. Teknologi yang sangat erat
mengingat data observasi yang dengan pemetaan digital 3D yang mampu
berhubungan dengan pemetaan merupakan memperluas pemetaan 3D iyalah UAS
inti dari kegiatan ilmu geologi. sisitem pesawat tak berawak.Model medan
Pengumpulan informasi yang luas dengan 3D berasal dari SfM.
data yang diperlukan banyak, hal ini
biasanya dilakukan oleh perorangan atau Teknologi digital telah membantu dalam
kelompok kecil geologi di lapangan. Berjalan pengumpulan data dan informasi yang di
kaki menyusuri lokasi pemngamatan, butuhkan sornag geologi dengan mudah,
membawa peralatan secara manual, dan cepat dan dengan akurasi data yang baik.
lagi proses yang memakan waktu yang Analisi dan interpretasi ditingkatkan
cukup lama. Tingkat ketepataan data yang dengan visualisai sehingga memungkinkan
terkadang menguantifikasi ketidak pastian. menyajikan data yang sulit divisualkan
pada waktu bersamman kini bias dalam
b. Pemetaan Geologi Digital bentuk 3D.

GIS terus berkembang hingga saat ini Dalam cara kerjanya pemetaan
GIS merupakan suatu pusat informasi yang mengunakan metode digital dengancara
sangat di butuhkan, yang dari awal sebagai pemindaian leser, pemindaian leser dapat
computer sisitem pemetaan kini di dilakukan dengan berbagai cara yang ada
manfaatkan sebagai sisitem manejemen baik diudara maupun teresterial.terdapat
informasi untuk pengelompokan, dua platform yaiti TLS dan LiDAR yang
memvisualisasikan dan menganalisis digunakan untuk pemindaian laser.
berorientasi spasial data.
Pemetaan geologi digtal (DGM) merupakan
suatu metode yang banyak di gunakan oleh UCAPAN TERIMAKASIH
ahli geologi. Sistem ini menggunakan 3
komponen teknologi utama yaitu GPS ,PDA Saya ingin berterimakasih ke pada para ahli
atau pencatat data digital lainnya, dan yang telah mengembangan teknologi-
perangkat lunak GIS seluler. teknologi yang sangat bermanpaat dalam
ilmu geologi. Kemudai kepada dosen mata
KESIMPULAN kuliah geologi lapangan bapak Stevanus
Nalendra Jati ,S.T.,M.T.
Teknologi atau metode dalam bidang
pemetaan geologi semakni hari semakin

5
Literature Review

PUSTAKA

Callan, N.J., 2016, Geological mapping in


exploration: A view from the trenches:
Society of Economic Geologists
Newsletter, v. 105, p. 13–15.
De Paor, D., 2016, Virtual Rocks: GSA
Today,v.26,no.8,p.4–11,
doi:10.1130/GSATG257A.1.
FORD, D. & STERMAN, J. 1998. Expert
knowledge elicitation for improving
mental and formal models. System
Dynamics Review, 14, 309-340.
KIDD, A. L. (ed.) 1987. Knowledge
Elicitation .for Expert Systems: A
Practical Handbook. Plenum
Press, New York. KUHN, T. S. 1962. The
Structure oj'Scientific Revolutions.
University of Chicago Press, Chicago.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai