Anda di halaman 1dari 1

ZUHUD

“Zuhud  berarti tidak memiliki ketergantungan terhadap duniawi ma siwa Allah. ATAU
berpaling dari dunia dan menghadapkan diri untuk beribadah melatih dan mendidik jiwa, dan
memerangi kesenangannya dengan hidup dengan kesederhanaan, puasa, mengurangi makan dan
memperbanyak dzikir

Zuhud tidak berarti menhindari harta tetapi menghindari kecintaan yang berlebihan kepada harta
benda yang bias melalaikan manusia kepada Allah.”

Zuhud itu derajatnya lebih tinggi daripada taqwa. Jadi orang yang zuhud itu pasti bertaqwa dan
mempunyai jiwa yang luhur.

Dunia dipandang sebagai sarana ibadah dan untuk meraih keridlaan Allah swt., bukan tujuan
tujuan hidup, dan di sadari bahwa mencintai dunia akan membawa sifat -sifat mazmumah
(tercela). Keadaan seperti ini telah dicontohkan oleh Nabi dan para sahabatnya.
Jadi Zuhud disini berarti tidak merasa bangga atas kemewahan dunia yang telah ada ditangan,
dan tidak merasa bersedih karena hilangnya kemewahan itu dari tangannya.

Contoh sahabat Nabi yang zuhud adalah Sayyidina Utsman ibn ‘Affan. Beliau merupakan
sahabat Nabi yang hartawan yang mempunyai banyak harta. Namun beliau tidak berperilaku
bermewah-mewahan atau menghambur-hamburkan hartanya untuk kesenangan dunia, melaikan
untuk di infakkan dijalan Allah.

Anda mungkin juga menyukai