Tugas 12 PKN SD II Nurul Fhadillah
Tugas 12 PKN SD II Nurul Fhadillah
PEMBELAJARAN PKN SD II
TENTANG
“PENILAIAN”
Disusun Oleh :
Nurul Fhadillah
18129074
18 BKT 11
2020
1. Pengertian Penilaian
Menurut Zainul dan Nasution (dalam Marito, 2012) mengartikan penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi
yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun
non tes. Mardapi (dalam Marito, 2012) berpendapat bahwa penilaian adalah kegiatan
menafsirkan atau mendeskripsikan hasil pengukuran. Menurut Cangelosi (dalam
Marito, 2012) “penilaian adalah keputusan tentang nilai”. Rahmat dan Suherdi (2001:
13) mengemukakan bahwa penilaian adalah kegiatan pembuatan keputusan mengenai
derajat keberhasilan belajar masing-masing siswa dan keberhasilan siswa dalam kelas
tersebut secara keseluruhan, serta keberhasilan guru dalam mengajar. Sedangkan
Sudrajat (dalam Marito, 2012) berpendapat bahwa penilaian (assessment) adalah
penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik.
Menurut Akhmat Sudrajat penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai
cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang
sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian
kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil
atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran
berhubungan dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut secara
khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengetahui
kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan belajar, memberikan
umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas.
Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan
pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru, serta proses pembelajaran
itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran,
kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan
kurikukulum itu sendiri.
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian belajar peserta didik
dilakukan oleh pendidik yang meliputi aspek: sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Penilaian sikap dilakukan oleh pendidik untuk memperoleh informasi deskriptif
mengenai perilaku peserta didik. Penilaian pengetahuan dilakukan untuk mengukur
penguasaan pengetahuan peserta didik, sedangkan penilaian keterampilan dilakukan
untuk mengukur kemampuan peserta didik menerapkan pengetahuan dalam
melakukan tugas tertentu. Penilaian hasil belajar oleh pendidik i n i bertujuan untuk
memantau dan mengevaluasi proses, kemajuan belajar, dan perbaikan hasil belajar
peserta didik secara berkesinambungan
3. Kegunaan Penilaian
a. Untuk mengukur keberhasilan pembelajaran yang dikelola guru;
b. Untuk mengukur tingkat keberhasilan siswa dalam mengikuti kegiatan
pembelajaran;
c. Untuk memberikan umpan balik bagi siswa dan guru;
d. Sebagai pertimbangan bagi lembaga dan pemerintah untuk mengambil kebijakan
tentang pendidikan;
e. Untuk evaluasi diri guru dan sekolah dalam mengelola pembelajaran.
4. Fungsi Penilaian
Fungsi penilaian pada akhir satuan pelajaran itu ditekankan kepada perbaikan
proses belajar mengajar yang diselenggarakan berdasarkan satuan pelajaran tersebut.
Penilaian pada akhir program pengajaran mempunyai fungsi yang berlainan.
Fungsinya ditekankan pada penentuan keberhasilan belajar setiap murid. Penentuan
semacam itu biasanya dilakukan untuk keperluan pemberian nilai rapor, penentuan
kenaikan kelas, seleksi dan sebagainya.
Penilaian pada akhir program pengajaran ini tidak lagi berfungsi untuk
memperbaiki proses belajar mengajar karena pada akhir program pengajaran itu guru
telah berkali-kali melakukan penilaian formatif pada setiap akhir satuan pelajaran.
Penilaian dilakukan untuk menentukan nilai, atau kenaikan kelas, atau seleksi ini juga
merupakan penilaian sumatif.
Fungsi penilaian dalam proses pembelajaran :
1. Sebagai bahan diagnosis dan pengembangan
Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar mendiagnosis kelemahan dan
keunggulan siswa, serta hambatan yang menyertainya. Hasil ini juga dapat
digunakan sebagai bahan pengembangan kualitas pembelajaran siswa.
2. Sebagai bahan seleksi
Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar seleksi penempatan siswa
menurut jenis jurusan atau jabatannya.
3. Sebagai bahan pertimbangan kenaikan kelas
Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah siswa
yang bersangkutan dapat naik kelas atau tidak. Wujudnya adalah nilai atau
skor dalam rapor siswa.
4. Sebagai bahan pertimbangan untuk penempatan
Hasil penilaian dapat digunakan sebagai dasar seleksi penempatan siswa
berdasarkan kemampuan yang mereka miliki.
Secara lebih rinci, Purwanto (dalam Arifin, 2012) mengelompokkan fungsi
penilaian dalam kegiatan evaluasi atau penilaian pendidikan dan pengajaran, yakni:
(1) untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan serta keberhasilan siswa setelah
mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu, (2) untuk
mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu
sistem terdiri dari beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain.
Komponen-kompenen yang dimaksud adalah: tujuan, materi atau bahan pengajaran,
metode dan kegiatan belajar mengajar, alat dan sumber pelajaran, dan prosedur serta
alat evaluasi, (3) untuk keperluan Bimbingan Konseling (BK). Hasil-hasil penilaian
dalam kegiatan evaluasi yang telah dilaksanakan oleh guru terhadap siswanya dapat
dijadikan sumber informasi atau data bagi pelayanan BK oleh para konselor sekolah
atau guru pembimbing lainnya, seperti halnya: (a) untuk Membuat diagnosis
mengenai kelemahan-kelemahan dan kekuatan atau kemampuan siswa, (b) untuk
mengetahui dalam hal-hal apa seseorang atau sekelompok siswa memerlukan
pelayanan remedial, (c) sebagai dasar dalam menangani kasus-kasus tertentu diantara
siswa, (d) sebagai acuan dalam melayani kebutuhan-kebutuhan siswa dalam rangka
bimbingan karir, serta (4) untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum
sekolah yang bersangkutan.