Anda di halaman 1dari 18

TUGAS 2

KONSEP DASAR KEPERAWATAN I

STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL

DISUSUN OLEH:

1. SILVIA AZNI ( 1911311026 )


2. ROTUA LASTRI MANURUNG ( 1911311035 )
3. FERAWATI ( 1911311050 )
4. REGITA ANJELINA PUTRI M ( 1911312005 )
5. AISYAH PURNAMA SARI ( 1911312008 )
6. AYYASA AMARA ( 1911312029 )
7. RACHMA YULIA PUTRI ( 1911312032 )
8. ZELGI MAHARDIKA PUTRA ( 1911313016 )
9. AINUL FARDIAH SUMATIKA ( 1911313022 )

UNIVERSITAS ANDALAS
FAKULTAS KEPERAWATAN
ILMU KEPERAWATAN
2019/2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,yang telah mengaruniakan segalanya,
sehingga semua halangan dan berbagai masalah yang lain selama penyusunan
makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun,berakar dan informasi-informasi yang kami tampung dari
berbagai sudut pandang buku ilmu pengetahuan,pengamatan yang telah dilakukan
maupun berbagai situs di internet. Semoga pembaca dapat dengan mudah memahami
isi makalah ini,karena kami menyusun makalah ini dengan sederhana.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada dosen yang telah memperhatikan dan
membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini. Dan untuk semua pihak yang
secara langsung atau tidak langsung memberikan sumbang pemikiran. Dan hal-hal
yang berguna selama penyelesaian makalah ini,diucapkan terima kasih.
Seperti pepatah mengatakan,tiada gading yang tidak retak, demikian juga makalah
ini tak luput dari kekurangan. Akhirnya,penulis berterima kasih sebelumnya kepada
pembaca yang bersedia memberikan sumbang saran dan kritik untuk perbaikan
makalah ini.

Padang,1 September 2019

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
………………………………………………………………….… i
DAFTAR ISI …………………………………………………………....…….….. ii
BAB I PENDAHULUAN …….………………………………………………….. 1
1.1 LatarBelakang ……………………………………………………...... 1
1.2 Tujuan ……………………………………………………………..… 2
BAB II KERANGKA TEORI …………………………………………………... 3
1. Pengertian Standar Praktek Keperawatan …………………………….. 3
2. Standar Praktik Keperawatan Profesional ……………………………. 5

BAB III PENUTUP


………………………………………………………………13
A. Kesimpulan ……….…………………………………………….….…13
B. Saran …………………………………………….………………..…..13

DAFTAR PUSTAKA
…………………………………………………………… 14
ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar praktek keperawatan adalah acuan untuk praktik keperawatan  yang
harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat
melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan. Dan suatu pernyataan
yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan
yang diberikan untuk klien.
Perawat sebagai profesi pelayanan kesehatan mempunyai tanggung jawab
utama yaitu melindungi masyarakat / publik, profesi keperawatan dan praktisi
perawat. Praktek keperawatan ditentukan dalam standar organisasi profesi dan system
pengaturan serta pengendaliannya melalui perundang – undangan keperawatan
(Nursing Act), dimanapun perawat itu bekerja. ( PPNI, 2000). Penerimaan dan
pengakuan keperawatan sebagai pelayanan professional diberikan dengan perawat
professional sejak tahun 1983.
Menurut ( Gillies, 1989, h. 121), standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan
yang menguraikan suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan
yang diberikan untuk klien (Sumber : Khotimah, Standar Praktek Keperawatan)
Jadi dapat disimpulkan, bahwa standar praktek keperawatan adalah batas
ukuran baku minimal yang harus dilakukan perawat dalam melaksanakan asuhan
keperawatan. Karena keperawatan telah meningkat kemandiriannya sebagai suatu
profesi, sejumlah standar  praktek keperawatan telah ditetapkan. Standar untuk
praktek sangat penting sebagai petunjuk yang obyektif untuk perawat memberikan
perawatan dan sebagai kriteria untuk melakukan evaluasi asuhan ketika standar telah
didefinisikan secara jelas, klien dapat diyakinkan bahwa mereka mendapatkan asuhan
keperawatan yang berkualitas tinggi, perawat mengetahui secara  pasti apakah yang
penting dalam pemberian askep dan staf administrasi dapat menentukan apakah
asuhan yang diberikan memenuhi standar yang berlaku.
Untuk memperjelas tentang praktik keperawatan profesional, akan dibahas
tentang lingkup praktik keperawatan sehingga diharapkan dapat memperjelas
pemahaman tenaga keperawatan dalam memberikan pelayanan keperawatan serta
dapat melindungi masyarakat dari malpraktik keperawatan. Sebagai suatu profesi,
perawat bertanggung jawab untuk memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
1
wewenang yang dimiliki secara mandiri dan atau berkolaborasi. Hal tersebut
dimungkinkan karena perawat memiliki ilmu dan kiat keperawatan yang mendasari
praktik profesionalnya.
Oleh karena itu kita sebagai perawat yang mengedepankan profesionalitas
harus mampu memenuhi standar praktek keperawatan yang telah di tetapkan tersebut
agar mampu memelihara interaksi antara perawat dengan klien dan tenaga kesehatan
lainnya.

B. Tujuan
1. Memahami definisi praktik keperawatan profesional
2. Mengetahui standar praktik keperawatan profesional
2
BAB II
KERANGKA TEORI
1. Pengertian Standar Praktek Keperawatan
Standar praktek keperawatan adalah : ekspektasi minimal dalam memberikan
asuhan keperawatan yang aman,efektif, dan etis.standar praktek keperawatan
merupakan komitmen profesi keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap
praktek yang dilakukan oleh anggota profesi. (Alim 2011)
Banyak masalah yang terjadi dilayanan kesehatan di sebabkan kurangnya
pengetahuan oleh para tenaga kesehatan mengenai apa yang menjadi tugas dan
wewenangnya dalm memberikan layanan kesehatan baik di rumah sakit,praktek
kelompok maupun prktek mandiri. (Abdul, 2011)
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian
integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan
manusia (lokakarya Nasional, 1983)
Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk
mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya
mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah
intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi     sesuai dengan yang
direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan  yang
harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat
melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.
 Faktor yang Mempengaruhi Standar Praktik Keperawatan
Proses keperawatan adalah faktor penting dalam survival pasien dan dalam
aspek-aspek pemeliharaan, rehabilitatif dan preventif perawatan kesehatan
(Doengoes,2000). Proses keperawatan terbagi menjadi 5 langkah yaitu pengkajian,
diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan evaluasi. Dengan tidak di
lakukannya proses keperawatan yang benar maka pasien tidak mendapat asuhan
keperawatan untuk mengatasi masalah kesehatan dan mencegah masalah kesehatan
yang baru bahkan memperlambat proses kesembuhan dari pasien tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi standar praktek keperawatan antara lain :
3
1.        Kecakapan intelektual
2.        Ilmu pengetahuan
3.        Percaya diri perawat
4.        Sarana
5.        Komunikas
6.        Pengalaman kerja perawat
7.        Motivasi pasien untuk sembuh
8.        Kedisiplinan

 Ciri-ciri Standar Praktek Keperawatan


 Standar praktek keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien sebagai fokus utamanya.
Praktek keperawatan profesional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Otonomi dalam pekerjaan
2. Bertanggung jawab dan bertanggung gugat
3. Pengambilan keputusan yang mandiri
4. Kolaborasi dengan disiplin lain
5. Pemberian pembelaan
6. Memfasilitasi kepentingan pasien

 Tujuan Standar Praktek Keperawatan


 Standar praktek keperawatan mempunyai tujuan umum untuk meningkatkan asuhan
atau  pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada
usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan berguna bagi :
1. Perawat
 Pedoman membimbing perawat dalam menentukan tindakan keperawatan yang
dilakukan terhadap klien.
2. Rumah sakit
Meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelayanan keperawatan di rumah sakit.
3. Klien
 Perawatan yang tidak lama, biaya yang ditanggung keluarga menjadi ringan.
4. Profesi
 Alat perencanaan mencapai target dan sebagai ukuran evaluasi.
4
5. Tenaga kesehatan lain
 Mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling
menghormati dan  bekerja sama dengan baik.
 
 Manfaat Praktek Keperawatan
1. Praktek Klinis
 Memberikan serangkaian kondisi untuk mengevaluasi kualitas askep dan merupakan
alat mengukur mutu penampilan kerja perawat guna memberikan
 feeedback
untuk perbaikan.
2. Administrasi Pelayanan Keperawatan
 Memberikan informasi kepada administrator yang sangat penting dalam perencanaan
pola staf,  program pengembangan staf dan mengidentifikasi isi dari program
orientasi.
3. Pendidikan Keperawatan
 Membantu dalan merencanakan isi kurikulum dan mengevaluasi penampilan kerja
mahasiswa.
4. Riset Keperawatan
 Hasil proses evaluasi merupakan penilitian yang pertemuannya dapat memperbaiki
dan meningkatkan kualitas askep.
5. Sistem Pelayanan Kesehatan
 Implementasi standar dapat meningkatkan fungsi kerja tim kesehatan dalam
mengembangkan mutu askep dan peran perawat dalam tim kesehatan sehingga terbina
hubungan kerja yang baik dan memberikan kepuasan bagi anggota tim kesehatan.

2. Standar Praktik Keperawatan Profesional


 Menurut ANA Tahun 1992
a.         Standar  I : Pengkajian
Perawat mengidentifikasi dan pengumpulan data tentang status kesehatan
klien.
Kriteria pengukuran :
1) Prioritas pengumpulan data ditentukan oleh kondisi atau kebutuhan-
kebutuhan klien saat ini.
5
2)     Data tetap dikumpulkan dengan tehnik-tehnik pengkajian yang sesuai .
3) Pengumpulan data melibatkan klien, orang-orang terdekat klien dan
petugas kesehatan.
4) Proses pengumpulan data bersifat sistematis dan
berkesinambungan.Data-data yang relevan didokumentasikan dalam
bentuk yang mudah didapatkan kembali.
b.         Standar II :Diagnosa
       Perawat menganalisa data yang dikaji untuk menentukan diagnosa.
       Kriteria pengukuran :
1)     Diagnosa ditetapkan dari data hasil pengkajian.
2)    Diagnosa disahkan dengan klien, orang-orang terdekat klien, tenaga
kesehatan bila memungkinkan.
3)  Diagnosa di dokumentasikan dengan cara yang memudahkan
perencanaan perawatan.
c.         Standar III: Identifikasi hasil
Perawat mengidentifikasi hasil yang diharapkan secara individual pada
klien. 
Kriteria pengukuran :
1)   Hasil diambil dari diagnosa.
2)   Hasil-hasil didokumentasikan sebagai tujuan-tujuan yang dapat
diukur.
3)   Hasil-hasil dirumuskan satu sama lain sama klien, orang-orang
terdekat klien    dan petugas kesehatan.
4)  Hasil harus nyata (realistis) sesuai dengan kemampuan/kapasitas klien
saat ini dan kemampuan potensial.
5)   Hasil yang diharapkan dapat dicapai dsesuai dengan sumber-sumber
yang tersedia bagi klien.
6)   Hasil yang diharapkan meliputi perkiraan waktu pencapaian.
7)   Hasil yang diharapkan memberi arah bagi keanjutan perawatan.
d.        Standar IV : Perencanaan
Perawat menetapkan suatu rencana keperawatan yang menggambarkan
intervensi keperawatan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Kriteria pengukuran :
6
1)    Rencana bersifat individuali sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan
dankondisi klien.
2) Rencana tersebut dikembangkan bersama klien, orang-orang
terdekat klien dan  petugas kesehatan.
3)        Rencana tersebut menggambarkan praktek keperawatan sekarang
4)        Rencana tersebut didokumentasikan.
5)        Rencana tersebut harus menunjukkan kelanjutan perawatan
e.         Standar V : Implementasi
Perawat mengimplementasikan intervensi yang diidentifikasi dari rencana
keperawatan.
Kriteria pengukuran :
1)   Intervensi bersifat konsisten dengan rencana perawatan yang dibuat.
2)   Intervensi diimplementasikan dengan cara yang aman dan tepat.
3)   Intervensi didokumentasikan
f.          Standar VI : Evaluasi
Perawat mengevaluasi kemajuan klien terhadap hasil yang telah dicapai.
Kriteria pengukuran :
1)   Evaluasi bersifat sistematis dan berkesinambungan.
2)   Respon klien terhadap intervensi didokumentasikan.
3)   Keefektifan intervensi dievaluasi dalam kaitannya dengan hasil.
4)   Pengkajian terhadap data yang bersifat kesinambungan digunakan
untuk merevisi diagnosa, hasil-hasil dan rencana perawatan untuk
selanjutnya,
5)   Revisi diagnosa, hasil dan rencana perawatan didokumentasikan.
6)   Klien, orang-orang terdekat klien dan petugas kesehatan dilibatkan
dalam proses evaluasi

 Menurut DEPKES Tahun 1998


a.   Standar 1, pengumpulan data tentang status kesehatan klien atau pasien
dilakukan secara sistematik dan berkesinambungan. Data dapat diperoleh,
dikomunikasikan dan dicatat.
b.  Standar 2, diagnosa keperawatan di rumuskan berdasarkan data status
kesehatan.
7
c. Standar 3, rencana asuhan keperawatan meliputi tujuan yang dibuat
berdasarkan diagnosa keperawatan
d. Standar 4, rencana asuhan keperawatan meliputi prioritas dan pendekatan
tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk mencapai tujuan yang di
ususn berdasarkan diagnosa keperawatan
e.  Standar 5, tindakan keperawatan memberikan kesempatan klien atau pasien
untuk berpartisifasi dalam peningkatan, pemeliharaan, dan pemulihan
kesehatan.
f. Standar 6, tindakan keperawatan membantu klien atau pasien untuk
mengoptimalkan kemampuan untuk hidup sehat
g. Standar 7, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaina tujuan ditentukan oleh
klien atau pasien dan perawat.
h. Standar 8, ada tidaknya kemajuan dalam pencapaian tujuan memberi arah
untuk melakukan pengkajian ulang, pengetaruran kembali urutan priorits,
penetapan tujuan baru dan perbaikan rencana asuhan keperawatan.

 Menurut PPNI Tahun1999


      Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (DPP PPNI) tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan 
komitmen professi  keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap
praktik yang dilakukan oleh  anggota profesi.
       Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat
yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman dalam
pemberian pelayanan kepeawatan diantarannya sebagai berikut.
a.  Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian
padaupaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian
tujuan.
b. Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi klien
sehinggadapat menekan biaya perawatan.
c. Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien
dimasyarakat, komunitas, kelompok dan keluarga.
Langkah-Langkah Penyusunan Standar Praktik Keperawatan
Penyusunan standar praktek keperawatan membutuhkan waktu lama karena

ada beberapa langkah yang harus ditempuh diantaranya menentukan komite


(tim penyusun), menentukan filosofi dan tujuan keperawatan, menghubungkan
standar dengan teori keperawatan, menentukan topik dan format standar
(Irawaty,1996,h.9)

Ada pendapat lain bahwa penyusunan standar secara otomatis dilakukan oleh
tim maka langkah-langkah dalam penyusunan standar sebagai berikut : merumuskan
filosofi dan tujuan, menghubungkan standar dan teori yang relevan, menetapkan topik
dan format standar (Sahar,J, 1996).

Adapun langkah-langkah penyusunan standar menurut Dewi Irawaty,1996


adalah :

1. Menetukan komite (tim khusus)

Penyusunan standar praktek keperawatan membutuhkan waktu dan tenaga


yang banyak, untuk itu perlu dibentuk tim penyusun. Tim penyusun terdiri
dari orang-orang yang memiliki kemampuan, ketrampilan dan pengetahuan
yang luas tentang pelayanan keperawatan.

2. Menentukan filosofi dan tujuan keperawatan.

Filosofi merupakan keyakinan dan nilai dasar yang dianut yang memberikan
arti bagi seseorang dan berasal dari proses belajar sepanjang hidup melalui
hubungan interpersonal, agama, pendidikan dan lingkungan. Didalam
pembuatan standar, serangkaian tujuan keperawatan perlu ditetapkan
berdasarkan filosofi yang diyakini oleh profesi.

3. Menghubungkan standar dan teori keperawatan.

Teori yang dipilih amat bermanfaat dalam merencanakan standar,


mengarahkan dan menilai praktek keperawatan. Konsep-konsep keperawatan
dapat digunakan untuk menilai kembali tentang teori keperawatan yang telah
dipilih sebelumnya. Ada beberapa teori yang dapat dipilih dan disepakati oleh
kelompok pembuat standar keperawatan misalnya; teori Orem. Inti dari teori
Orem adalah adanya kepercayaan bahwa manusia mempunyai kemampuan
untuk merawat diri sendiri (Self Care).

Perawat profesional bertanggung jawab dalam membantu klien untuk dapat

melakukan perawatan mandiri, dengan melihat kemampuan yang dimiliki


klien. Berdasarkan teori tersebut maka dapat digunakan sebagai landasan
dalam mengembangkan standar praktek keperawatan.

4. Menentukan topik dan format standar

Topik-topik yang telah ditentukan disesuaikan pada aspek-aspek penyusunan


standar misalnya ; aspek asuhan keperawatan, pendidikan dan kelompok klien
atau yang bersifat umum yaitu menggunakan pendekatan meliputi standar
struktur, standar proses dan standar hasil.

Format standar tergantung dari cara pendekatan yang dipilih sebelumnya dan
topik standar yang telah ditentukan. Apabila standar praktek keperawatan yang
digunakan adalah pendekatan standar proses maka format standar yang
dipakai adalah format standar ANA 1991 terdiri dari enam tahap yang
meliputi ; pengkajian , diagnosa, identifikasi hasil, perencanan, implementasi
dan evaluasi.

Karena standar merupakan pendekatan sistematis yang terencana dalam


praktek keperawatan maka diharapkan bahwa pelayanan keperawatan yang
diberikan pada klien juga termasuk pendekatan diri klien dan keluarganya.

Komite Keperawatan

            Komite Keperawatan merupakan wadah non struktural yang berkembang dari
struktur organisasi formal rumah sakit bertujuan untuk menghimpun, merumuskan
dan mengkomunikasikan pendapat dan ide-ide perawat/bidan sehingga
memungkinkan penggunaan gabungan pengetahuan, keterampilan, dan ide dari staf
profesional keperawatan.
Komite Keperawatan merupakan oganisasi yang berfungsi sebagai wahana
bagi tenaga keperawatan untuk berpartisipasi dalam memberikan masukan tentang
hal-hal yang terkait masalah profesi dan teknis keperawatan.
Fungsi Komite Keperawatan :
·    Dalam kaitan dengan pelayanan keperawatan di rumah sakit
1. Menjamin tersedianya norma-norma : standar praktek/asuhan/prosedur
keperawatan sesuai lingkup asuhan dan pelayanan serta aspek penting
asuhan di seluruh area keperawan.
10
2.  Menjaga kualitas asuhan melalui perumusan rencana peningkatan mutu
keperawatan tingkat rumah sakit: menetapkan alat-alat pemantauan, besar
sampel, nilai batas, metodologi pengumpulan data, tabulasi, serta analisis
data.
3. Mengkoordinasi semua kegiatan pemantauan mutu dan evaluasi
keperawatan : jenis kegiatan, jadwal pemantauan dan evaluasi,
penanggung-jawab pelaksana.
4.  Mengintegrasikan proses peningkatan mutu keperawatan dengan rencana
rumah sakit untuk menemukan kecenderungan dan pola kinerja yang
berdampak pada lebih dari satu departemen atau pelayanan.
5. Mengkomunikasikan informasi hasil telaah mutu keperawatan kepada
semua yang terkait, misalnya komite mutu rumah sakit.
6.  Mengusulkan solusi kepada manajemen atas masalah yang terkait dengan
keprofesionalan tenaga dan asuhan dalam sistem pemberian asuhan,
misalnya sistem pelaporan pasien, penugasan staf.
7.    Memprakarsai perubahan dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
8.    Berpartisipasi dalam komite mutu tingkat rumah sakit.
9.    Mempertahankan keterkaitan antara teori, riset dan praktek.

·    Dalam kaitan dengan anggota


1.     Menetapkan lingkup praktek, kompetensi dan kewenangan fungsional
tenaga keperawatan.
2.       Merumuskan norma-norma: harapan dan pedoman perilaku.
3.       Menyediakan alat ukur pantau kinerja tenaga keperawatan.
4.       Memelihara dan meningkatkan kompetensi untuk meningkatkan kinerja
anggota.
5.     Membina dan menangani hal-hal yang berkaitan dengan etika profesi
keperawatan.
6.       Mewujudkan komunitas profesi keperawatan.
7.       Merumuskan sistem rekruitmen dan retensi staff.
Garis besar tugas Komite Keperawatan :
1. Menyusun dan menetapkan Standar Asuhan Keperawatan di RS
2. Memantau pelaksanaan asuhan keperawatan
11
3. Menyusun model Praktek Keperawatan Profesional
4. Memantau dan membina perilaku etik dan profesional tenaga keperawatan
5. Meningkatkan profesionalisme keperawatan melalui peningkatan pengetahuan
dan keterampilan seiring kemajuan IPTEK yang terintegrasi dengan perilaku
yang baik.
6. Bekerja-sama dengan Direktur/bidang keperawatan dalam merencanakan
program untuk mengatur kewenangan profesi tenaga keperawatan dalam
melakukan asuhan keperawatan sejalan dengan rencana strategi RS.
7. Memberi rekomendasi dalam rangka pemberian kewenangan profesi bagi
tenaga keperawatan yang akan melakukan tindakan asuhan keperawatan.
8. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan tenaga keperawatan, menyampaikan laporan
kegiatan Komite Keperawatan secara berkala (setahun sekali) kepada seluruh
tenaga keperawatan RS.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan
suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan untuk
klien.
Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien. Digunakan untuk
mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya
mencapai pelayanan keperawatan.
Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan 
yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu perawat
melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan.
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk
pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,
keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan
manusia

B. Saran
Penulis menyarankan agar semua perawat dan tenaga medis lainnya bekerja
sesuai etika serta bekerja secara profesional dengan menjadikan keamanan dan
keselamatan pasien sebagai prioritas utama sehingga berbagai bentuk kelalaian dapat
di hindari .
13
Daftar Pustaka
http://makalahlistavanny.blogspot.com/2015/11/standar-praktik-keperawatan.html
http://ilmupastipastiilmu.blogspot.com/2018/05/makalah-praktik-keperawatan-
professional.html
https://www.academia.edu/28798276/MAKALAH_STANDAR_PRAKTEK_KEPER
AWATAN_PROFESSIONAL
https://www.academia.edu/9438715/KEPROF_Standar_Praktek_Keperawatan_Profes
ional_DAFTAR_ISI
http://muhammadyaniishak.blogspot.com/2014/08/makalah-standar-praktek-
keperawatan.html
14

Anda mungkin juga menyukai