Anda di halaman 1dari 12

Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al.

JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2

PROFILING KOLAGEN GELEMBUNG RENANG IKAN PATIN (Pangasius sp.)


MELALUI PROSES ENZIMATIS

Gevbry Ranti Ramadhani Simamora1*, Wini Trilaksani1, Uju1,2


Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
1

2
Surfactant and Bioenergy Research Center (SBRC), Institut Pertanian Bogor Institut Pertanian Bogor
Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Dramaga, Jalan Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat
Telepon (0251) 8622909-8622906, Faks. (0251) 8622915
*Korespondensi: gevbryrantirs@gmail.com
Diterima: 31 Mei 2019/ Disetujui: 19 Juli 2019

Cara sitasi: Simamora GRR, Trilaksani W, Uju. 2019. Profiling kolagen gelembung renang ikan patin
(Pangasius sp.) melalui proses enzimatis. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 22(2): 299-310.

Abstrak
Gelembung renang merupakan salah satu by product hasil perairan yang berpotensi sebagai sumber
alternatif kolagen terbarukan yang sangat dibutuhkan oleh industri makanan, kosmetik, biomedis dan
farmasi. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas praperlakuan alkali dan penggunaan enzim papain
terhadap karakteristik kolagen dari gelembung renang ikan patin. Metode penelitian ini yaitu praperlakuan
alkali dengan konsentrasi 0,05; 0,1; dan 0,15 selama 2; 4; 6; 8; 10 dan 12 jam, konsentrasi enzim papain
yang digunakan 0; 5.000; 10.000; 15.000 dan 20.000 U/mg dengan lama perendaman 24 dan 48 jam. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa pretreatment menggunakan NaOH 0,05 M dengan lama perendaman 6
jam memberikan pengaruh nyata terhadap eliminasi protein nonkolagen (p<0,05), sedangkan ekstraksi
menggunakan enzim papain dengan konsentrasi 5.000 U/mg selama 48 jam berpengaruh signifikan
terhadap tingkat kelarutan kolagen. Spektra FTIR kolagen memperlihatkan adanya struktur triple helix
yang merupakan ciri khas kolagen. Analisis termal menunjukkan suhu transisi gelasi (Tg) 88oC.

Kata kunci: alkali, enzim papain, gugus fungsi, pretreatment

Profiling of Catfish Swim Bladder Collagen (Pangasius sp.) Through Enzymatic Proses

Abstract
Swim bladder is a marine byproduct and a potential source of collagen needed by food, cosmetical,
biomedical and pharmaceutical industry. This study evaluated the effectiveness of alkaline pretreatment and
papain enzyme on the characteristics of collagen from the catfish swim bladders. TThree concentrations
of alkaline (0.05; 0.1 and 0.15 M) with were used to pretreat the swim bladders for 2; 4; 6; 8; 10 and 12
hours. The collagen was also treated by papain enzyme with concentrations of 0; 5,000; 10,000; 15,000 and
20,000 U/mg for 24 and 48 hours. The result showed that pretreatment using NaOH 0.05 M for 6 hours
effectively reduced the noncollagen protein (p<0.05). Meanwhile, the treatment using papain enzyme with
concentration of 5.000 U/mg for 48 hours improved the collagen solubility. The FTIR of collagen showed
the existence of a triple helix structure. Meanwhile, the thermal analysis showed collagen gelation transition
temperature (Tg) was at 88oC.

Keywords: alkaline, papain enzyme, fungsional group, pretreatment

PENDAHULUAN pada perkembangannya telah menjadi


Kolagen adalah protein struktural biomaterial penting dalam bidang industri,
utama jaringan ikat yang mencapai 30% kosmetik, maknan, biomedis, dan farmasi
dari total protein tubuh dan merupakan (Duan et al. 2009). Sumber utama kolagen
penyusun komponen tulang, gigi, otot, komersial umumnya berasal dari hewan
dan kulit (Potaros et al. 2009). Senyawa terestrial misalnya sapi dan babi, akan
ini memiliki triple helix yang tersusun atas tetapi penggunaan sapi mulai menimbulkan
tiga rantai α polipeptida dan merupakan kekhawatiran dikalangan produsen dan
protein berserat (Alberts et al. 2002). Kolagen konsumen karena merebaknya penyakit prion

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 299


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2 Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al.

bovine spongiform encephalopathy (BSE) dan gelembung renang ikan patin ditransformasi
foot and mouth disease (FMD) serta adanya menjadi edible film; isinglass (Riyanto 2006;
permasalahan menyangkut agama yang tidak Trilaksani et al. 2006) dan gelembung renang
memperbolehkan penggunaan babi dan ikan cunang ditransformasi menjadi kolagen
sapi sebagai sumber kolagen (Guillen et al. (Djailani et al. 2016; Kartika et al. 2016;
2002). Kondisi tersebut membuka peluang Gadi et al. 2017). Liu et al. (2012) melaporkan
penggunaan sumber kolagen selain dari hewan bahwa gelembung renang dapat diekstrak
terestrial yakni hewan akuatik, salah satunya menjadi kolagen dengan rendemen mendekati
ikan. Ikan dapat digunakan sebagai sumber hasil ekstraksi dari kulit, sisik dan tulang ikan.
alternatif kolagen karena tidak mungkin Gelembung renang ikan yang telah berhasil
dikaitkan dengan penyakit prion, FMD diekstrak menjadi kolagen yaitu gembung
ataupun kehalalan. Kolagen yang bersumber renang ikan gurijuba (Arius parkeri); bighead
dari ikan memiliki keunggulan dibandingkan carp (Hypophthalmichthys nobilis); seabass
hewan terestrial dilihat dari sisi serat protein (Lates calcarifer); cunang (M. talabon); Miiuy
yang lebih pendek (Muyonga et al. 2004a; Croaker (Miichthys miiuy) (Fernandes et al.
Liu et al. 2012) dan struktur molekul yang lebih 2008; Liu et al. 2012; Sinthusamran et al. 2013;
sederhana sehingga mudah untuk diserap Kartika et al. 2016; Zhao et al. 2018).
(Kumar et al. 2011). Hampir semua jenis ikan Prinsip dasar dalam mengekstrak kolagen
dapat digunakan sebagai sumber kolagen diawali dengan pretreatment menggunakan
tetapi akan lebih efektif bila memanfaatkan alkali. Ekstraksi kolagen dapat dilakukan
bahan hasil samping industri patin yang dengan beberapa metode, namun metode
melimpah. asam (acid solubilized collagen/ASC) masih
Ikan patin adalah salah satu komoditas mendominasi karena cukup mudah dilakukan.
ekspor yang bernilai ekonomis tinggi dalam Selain metode asam, ekstrak kolagen juga
bentuk fillet. Usaha fillet ikan patin mulai menggunakan enzim. Enzim yang biasa
berkembang seiring dengan permintaan digunakan untuk mengekstrak kolagen
pasar domestik dan internasional. (Laheng adalah enzim pepsin, tetapi penggunaan
et al. 2016). Produksi ikan patin di Indonesia enzim pepsin ini memiliki kekurangan dari
pada tahun 2016 mencapai 437.111 ton, segi kehalalan karena bersumber dari babi
meningkat signifikan dari tahun sebelumnya sehingga penggunaan selain enzim pepsin
yaitu 339.069 ton. Tahun 2018 produksi ikan telah digunakan yaitu enzim papain (Wong
patin mencapai 604.587 ton (KKP 2018). 1989). Selain itu, penggunaan enzim papain
Peningkatan produksi ikan patin menyebabkan lebih ekonomis, lebih mudah untuk diisolasi
terjadinya peningkatan hasil samping ikan dan mudah didapatkan dibandingkan
patin yang terdiri dari kulit, kepala, tulang, dengan enzim pepsin. Penggunan enzim
dan gelembung renang. Byproduct yang papain mulai berkembang pesat karena
dihasilkan pada saat pengolahan ikan berkisar enzim tersebut mampu memecah serat-
20-60% dari total bahan baku. Gelembung serat kolagen menjadi lebih sederhana dan
renang ikan memiliki proporsi kurang dari rendemen yang dihasilkan dalam jumlah
2% dalam satu ekor ikan dengan kandungan yang tinggi. Jamilah et al. (2013) melaporkan
protein kolagen yang tinggi yakni 93,39% bk bahwa enzim papain dapat mengekstrak
(Kartika et al. 2016). kolagen dari kulit ikan kakap putih
Gelembung renang merupakan salah (Lates calcarifer) yang menghasilkan
satu organ pada ikan yang berfungsi menjaga rendemen lebih tinggi dibandingkan
keseimbangan tubuh di dalam air (Kaewdang menggunakan enzim pepsin dan asam.
2015). Perut ikan, lupe atau katak merupakan Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi
istilah komersial gelembung renang di pengaruh konsentrasi NaOH dalam pelarutan
Indonesia. Gelembung renang dikelompokkan protein nonkolagen dan konsentrasi enzim
kedalam jenis jeroan (Kartika 2017). Penelitian papain terhadap karakteristik kolagen yang
terkait gelembung renang di Indonesia dihasilkan.
telah dilakukan sejak tahun 2006 yaitu

300 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2

BAHAN DAN METODE Pretreatment


Bahan dan Alat Pretreatment mengacu pada metode
Bahan baku utama yang digunakan dalam Liu et al. (2015) dengan modifikasi.
penelitian ini adalah gelembung renang ikan Protein nonkolagen, lemak, mineral, dan
patin yang diperoleh dari PT. Kurnia Mitra pigmen dieliminasi melalui perendaman
Makmur Purwakarta, Jawa Barat. Bahan gelembung renang ikan patin dalam NaOH
kimia yang digunakan yaitu enzim papain konsentrasi 0,05; 0,1 dan 0,15 M dengan
(EC 3.4.22.2) dengan aktivitas 30.000 USP-U/ rasio sampel : larutan (1:10 b/v) pada suhu
mg (Merck KGaA, Germany), NaOH (Merck, 4°C selama 12 jam dengan pergantian
Germany), CH3COOH (Merck, Germany), larutan NaOH setiap 2 jam. Larutan NaOH
NaCl (Merck, Germany), akuades dan bahan sisa perendaman gelembung renang di uji
analisa lainnya. Alat yang digunakan yaitu kandungan protein nonkolagennya secara
neraca digital Satorius® (ketelitian 0,001 g), kuantitatif menggunakan metode Bradford
spektrofotometer (DR 5000, Düsseldorf, dan BSA sebagai standar untuk menentukan
Germany), sentrifuge (Sorvall LYNX 6000 konsentrasi dan lama perendaman terpilih.
Superspeed, Hitachi Koki, Japan), freeze dryer
(Eyela FDU1200 Tokyo, Japan), incubator Ekstraksi kolagen dengan modifikasi
(Eyela®Tokyo Rikakikai, Japan), magnetic proses ekstraksi (Papain Soluble
stirrer dengan hotplate (Yamato Scientific, Collagen/PaSC)
Japan), fourier transform infrared/FTIR Ekstraksi kolagen mengacu pada
(Bruker Tensor 37, Ettlingen, Germany), (Jamilah et al. 2013). Gelembung renang
differential scanning calorimetry (DSC-60 hasil pretreatment terpilih dicuci hingga
Shimadzu, Kyoto, Germany). mencapai pH netral, lalu dilakukan
perendaman menggunakan asam asetat
Metode Penelitian dengan konsentrasi 0,5 M (rasio 1:10 b/v),
Penelitian dilakukan dalam empat tahap kemudian penambahan enzim papain pada
yaitu preparasi dan karakterisasi gelembung konsentrasi 0; 5.000; 10.000; 15.000; 20.000
renang ikan patin berupa analisis komposisi U/mg jam menggunakan suhu 4oC selama
proksimat dan asam amino; pretreatment 24 dan 48 jam, lalu dilakukan penyaringan.
menggunakan NaOH; ekstraksi kolagen Filtrat yang dihasilkan dipresipitasi dengan
menggunakan enzim papain; karekterisasi NaCl konsentrasi 2,6 M selama 12 jam.
kolagen meliputi analisis gugus fungsi dan Presipitat dipisahkan dengan sentrifugasi
stabilitas termal. dingin (4oC) pada kecepatan 10.000 g selama
30 menit. Pelet yang dihasilkan dilarutkan
Preparasi dan karakterisasi ke dalam 0,5 M asam asetat (1:1 b/v) dan
gelembung renang ikan patin didialisis menggunakan kantong dialisis 12
Gelembung renang segar diperoleh kDa terhadap 0,1 M asam asetat dan akuades
dari hasil samping pengolahan industri (rasio 1:10; b/v) masing-masing selama 24 jam
fillet patin dengan ukuran ikan patin ±1 kg/ sampai pH netral, kemudian dilakukan proses
ekor ditransportasikan ke laboratorium liofilisasi (freeze drying) untuk memperoleh
menggunakan styrofoam yang berisi es agar kolagen dalam bentuk kering. Parameter yang
selama perjalanan kesegaran gelembung diuji pada tahap ekstraksi kolagen ini adalah
renang ikan patin masih terjaga. Gelembung tingkat kelarutan kolagen untuk menentukan
renang dicuci dengan air mengalir hingga perlakuan terpilih.
bersih dan dilakukan pengecilan ukuran
0,5x0,5 cm2 dengan tujuan untuk meluaskan Karakterisasi fisikokimia kolagen
permukaan sehingga mempermudah tahapan Karakterisasi kolagen yang dilakukan
pretreattment dan ekstraksi. Gelembung meliputi analisis kelarutan kolagen
renang yang akan digunakan dianalisis (Kittiphattanabawon et al. 2005), gugus
komposisi proksimat (AOAC 2005) dan asam fungsi dan stabilitas thermal (Rochdi et al.
amino (Nollet 1996). 2000).

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 301


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2 Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al.

Analisis Data tuna sirip kuning hasil penelitian


Analisis yang digunakan pada uji Kaewdang et al. (2014) dan Idrus et al.
komposisi proksimat dan asam amino (2018). Riyanto (2006) menyatakan bahwa
ini adalah analisis secara deskriptif yang gelembung renang mempunyai komposisi
ditunjukkan dalam hasil berupa tabel dan protein yang sebagian besar didominasi oleh
grafik. Rancangan percobaan yang digunakan protein kolagen.
pada pretreatment menggunakan NaOH Komposisi tertinggi berikutnya selain
konsentrasi (0,05 M; 0,1 M dan 0,15 M) selama protein ialah air. Kadar air gelembung renang
12 jam dan ekstraksi dengan enzim papain ikan patin relatif lebih tinggi dari gelembung
konsentrasi (0; 5.000; 1.0000; 15.000 dan renang cunang (Djailani 2016) dan gelembung
20.000 U/mg) selama 24 dan 48 menggunakan renang patin (Yanuardi 2006), akan tetapi
rancangan acak lengkap faktorial RALF). Data lebih rendah dari gelembung renang
hasil penelitian dianalisis dengan analisis tuna sirip kuning (Kaewdang et al. 2014;
ragam (ANOVA) menggunakan perangkat Idrus et al. 2018). Chen et al. (2016)
lunak SAS 9,4 dan apabila ada beda nyata menjelaskan bahwa kadar air berfungsi dalam
maka dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s menjaga kelenturan dan tekstur gelembung
Multiple Range Test (DMRT) pada taraf renang, serta berperan dalam penyeimbang
kepercayaan 95% (Steel dan Torrie 1993). pH. Jumlah molekul air pada gelembung
renang akan mempengaruhi persentase kadar
HASIL DAN PEMBAHASAN protein, lemak, dan abu sehingga apabila
Komposisi Proksimat Gelembung terjadi fluktuasi kadar air selama proses
Renang Ikan Patin pengolahan, penyimpanan dan pengeringan
Pengujian komposisi proksimat bahan jaringan maka akan mengubah komposisi
baku bertujuan untuk mengetahui kandungan biokimia yang lainnya.
gizi guna menilai kelayakan mutu gelembung Kadar lemak gelembung renang ikan
renang ikan patin sebagai bahan baku dalam patin lebih rendah bila dibandingkan dengan
menghasilkan kolagen. Karakteristik kimia ikan cunang (Djailani 2016) dan ikan tuna sirip
gelembung renang ikan patin dapat dilihat kuning (Kaewdang et al. 2014; Idrus et al. 2018)
pada Table 1. tetapi lebih tinggi dibandingkan gelembung
Hasil penelitian menunjukkan bahwa renang ikan patin hasil penelitian Yanuardi
kadar protein memiliki nilai yang lebih (2006). Kadar abu merupakan analisis untuk
tinggi dibandingkan komposisi lainnya. menunjukkan total mineral dalam suatu
Kandungan protein gelembung renang bahan pangan. Kadar abu gelembung renang
ikan patin lebih rendah dibandingkan ikan patin lebih tinggi dibandingkan kadar
dengan protein gelembung renang cunang abu ikan cunang (Djailani 2016) dan tuna
(Djailani 2016), tetapi lebih tinggi sirip kuning (Kaewdang et al. 2014). Kadar
dibandingkan gelembung renang lemak dan abu pada proses ekstraksi kolagen

Table 1 Proximate composition swim bledder of catfish several other types of fish
Persentage (%)
Parameter
Catfish1 Congresox talabon2 Yellowfin tuna3 Yellowfin tuna4 Catfish5
Protein 21.47±0.47 24.74±0.75 20.27 12.09 25.67
Protein ** 84.66±0.47 94.71±0.75 85.31 72.52 98.84
Ash 0.51±0.05 0.27±0.03 1.24 0.29 0.08
Lipid 0.42±0.02 0.50±0.05 3.17 1.44 0.03
Moisture 74.64±0.91 73.88±0.22 76.24 83.33 74.03
Information: 1research data, 2Djailani (2016), 3Idrus et al. (2018), 4Kaewdang et al. (2014), 5Yanuardi
(2006). ** dry base (db)

302 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2

gelembung renang perlu untuk dihilangkan setiap sekuens dasar -Gly-X-Y- dalam
melalui pretreatment guna mendapatkan pembentukan 3 rantai α pada molekul
produk kolagen yang sesuai dengan standar. tropocollagen, yang mana posisi X adalah
prolina dan Y adalah hidroksiprolina
Komposisi Asam Amino Gelembung (Cherim et al. 2016). Katilli (2009) menjelaskan
Renang Ikan Patin bahwa glisina dapat bergabung dengan
Asam amino dapat menentukan lisina dan vitamin C yang akan membentuk
kualitas suatu produk yang berbasis protein. jaringan kolagen, sedangkan alanina berfungsi
Komposisi asam amino gelembung renang dalam membantu metabolisme glukosa
patin dapat dilihat pada Figure1. Hasil energi tubuh dan memperkuat membran
penelitian menunjukkan bahwa gelembung sel. Selain glisina dan alanina, prolina pada
renang ikan patin mengandung tiga asam kolagen juga berperan dalam meningkatkan
amino tertinggi yaitu glisina 55,94 mg/g, stabilitas kolagen (Voet et al. 2013) dan
prolina 30,48 mg/g, dan alanina 23,40 mg/g. menjaga integritas struktur heliks kolagen
Komposisi asam amino gelembung renang (Tamilmozhi et al. 2013). Struktur heliks
tersebut didominasi oleh asam amino penciri kolagen dibentuk oleh struktur triplet utama
protein kolagen. Bae et al. (2008) menegaskan yaitu sekuens -Gly-X-Y- yang dominan
asam amino yang ditemukan di dalam dibentuk oleh asam amino glisina-prolina-
kolagen didominasi oleh jenis asam amino hidroksiprolina (Lodish et al. 2000). Asam
glisina, alanina, prolina dan hidroksiprolina. amino prolina dan hidroksiprolina (imino
Kompsisi asam amino glisina, alanina dan acid) memiliki cincin pirolidina yang
prolina yang tinggi serta asam amino histidina berfungsi membatasi konformasi rantai
dan tirosina yang rendah mengindikasikan polipeptida kolagen dan memperkuat
bahwa kolagen yang diekstrak termasuk stabilitas termal triple helix (Huang et al.
kolagen tipe I (Nalinanon et al. 2011). Glisina (2011) Hasil pengujian komposisi protein
merupakan asam amino utama penyusun dan asam amino gelembung renang ikan
kolagen dengan kadar yang paling tinggi patin mengindikasikan gelembung renang
dibandingkan dengan asam amino lainnya tersebut berpotensi sebagai sumber alternatif
(Kittiphattanabawon et al. 2005). Komposisi terbarukan yang menjanjikan dari hasil
asam amino glisina yang tinggi disebabkan samping perairan untuk diaplikasikan menjadi
ketersediaan glisina sangat penting pada produk berbasis kolagen.

60
Amino acid compositions (mg/g)

50

40

30

20

10

0
Ser Glu Phe Ile Val Ala Arg Gly Lys Asp Leu Tyr Pro Thr His
Amino acid types

Figure 1 Amino acid compositions swim bledders of catfish.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 303


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2 Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al.

Konsentrasi Protein Terlarut NaOH menuju 12 jam. Kenaikan jumlah protein


Ekstraksi kolagen diawali dengan terlarut tersebut diduga sebagian kolagen
perlakuan pretreatment yaitu penghilangan dalam gelembung renang ikan patin mulai
protein nonkolagen, lemak, mineral, pigmen terlarut, selain protein nonkolagen dalam
dan pengotor lainnya menggunakan larutan larutan NaOH. Hal ini berhubungan dengan
alkali misalnya natrium hidroksida (NaOH) kemampuan NaOH dalam pemisahan
(Sinthusarman et al. 2013). NaOH memiliki untaian dari batang-batang serat kolagen.
kemampuan yang baik dalam menghilangkan Kelebihan konsentrasi OH- mengakibatkan
protein nonkolagen dan lemak, mampu terputusnya sebagian ikatan kovalen
meminimalkan kelarutan protein kolagen dalam struktur kolagen (Jaswir et al. 2011).
serta dapat memecah sebagian besar daerah Yoshimura et al. (2000) menjelaskan bahwa
telopeptida pada molekul kolagen yang larutan alkali menyerang terutama wilayah
mengakibatkan terjadinya pengembangan teleopeptida dari struktur kolagen selama
(swelling) pada jaringan gelembung renang pretreatment, sehingga dapat menyebabkan
sehingga protein nonkolagen, lemak dan kelarutan kolagen. Hasil sidik ragam
pengotor lainnya yang terjerat di dalam (ANOVA) menunjukkan bahwa perlakuan
matriks kolagen akan mudah dilarutkan terpilih untuk menghilangkan protein
(Zhou dan Regenstein 2005; Liu et al. 2015). nonkolagen pada gelembung renang ikan
Hasil uji protein terlarut pada gelembung patin adalah perendaman dalam larutan
renang ikan patin dengan perendaman larutan NaOH 0,05 M selama 6 jam karena cukup
NaOH setiap 2 jam ditunjukkan pada Figure2. efektif dan stabil dalam melarutkan protein
Kandungan protein terlarut dari larutan nonkolagen. Selain itu, konsentrasi tersebut
NaOH sisa perendaman gelembung renang dipilih karena tingkat penggunaan NaOH
semakin menurun seiring penambahan yang rendah sehingga lebih ramah lingkungan
durasi perendaman. Protein nonkolagen dan ekonomis. Hasil ini selaras dengan hasil
banyak dilepaskan mulai dari 2 jam penelitian Liu et al. (2015), penggunaan
pertama perendaman yang diindikasikan NaOH dengan konsentrasi 0,05 M dan 0,1 M
dengan kandungan protein terlarut yang dapat melarutkan protein nonkolagen tanpa
terus menurun hingga durasi perendaman menyebabkan kehilangan kolagen, sedangkan
selanjutnya. Fluktuasi kenaikan protein penggunaan NaOH diatas 0,1 M secara
terlarut terjadi dari lama perendaman 6 jam signifikan menyebabkan kehilangan kolagen.

0,5
0.5
Protein consentration (mg/L)

0.4
0,4

0.3
0,3

0.2
0,2

0.1
0,1

0
0,0
2 4 6 8 10 12
Immersion time (Hour)

Figure 2 The concentration of protein dissolved remains the soaking swim bledders of catfish.
NaOH 0.05 M ( K1); NaOH 0.1 M ( K2 ); dan NaOH 0.15 M ( K3).

304 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2

Ekstrak Kolagen Larut Enzim Papain Hasil uji kelarutan kolagen menunjukkan
Gelembung Renang Ikan Patin bahwa perlakuan kontrol memiliki kemampuan
Enzim papain merupakan enzim paling minimum dalam melarutkan kolagen
proteolitik hasil isolasi dari getah penyadapan dan perlakuan konsentrasi enzim 5.000 U/
buah pepaya (Carica papaya). Enzim papain mg menghasilkan kelarutan kolagen tertinggi
termasuk golongan endopeptidase yang dibandingkan perlakuan lainnya. Nilai
memutus ikatan peptida pada pada tempat- kelarutan kolagen semakin menurun seiring
tempat tertentu di dalam molekul protein dengan penambahan jumlah konsentrasi
dan biasanya tidak memengaruhi gugus yang enzim. Perlakuan konsentrasi enzim 5.000 U/
terletak di ujung molekul (Damodaran et al. mg tidak berbeda nyata dengan konsentrasi
2008). Proses ekstraksi menggunakan enzim enzim 10.000 U/mg tetapi berbeda nyata
papain ini diawali dengan penambahan dengan perlakuan konsentrasi 15.000 U/
asam asetat, setelah pretreatment yang mg dan 20.000 U/mg. Hasil ini berbeda
bertujuan untuk mengubah struktur kolagen. dengan penelitian Nurilmala et al. (2019)
Selain itu, juga untuk mengatur pH agar yang menjelaskan bahwa kelarutan kolagen
selama ekstraksi pH dalam kondisi asam. kulit tuna yang diekstraksi dengan papain
Song et al. (2014) menyatakan bahwa pH 3 konsentrasi 3.000 U/mg, 5.000 U/mg dan 7.000
merupakan pH maksimum dalam ekstraksi U/mg tidak memberikan efek yang signifikan
kolagen menggunakan enzim papain. terhadap kelarutan kolagen. Penambahan
Li et al. (2013) juga menjelaskan bahwa pH konsentrasi enzim papain yang lebih tinggi
3 dan 4 merupakan pH maksimum dalam diduga menyebabkan enzim papain menjadi
mengekstraksi menggunakan enzim. Nilai pH jenuh terhadap substrat sehingga dengan
yang semakin tinggi hingga mendekati pH peningkatan konsentrasi enzim menunjukkan
netral menyebabkan ekstraksi kolagen yang hasil yang tidak berpengaruh nyata. Selain
dihasilkan rendah. Penggunaan enzim papain itu, enzim papain merupakan enzim yang
ditujukan untuk peningkatan kemurnian sangat kuat, sedangkan gelembung renang
dan kualitas produk serta mengurangi waktu memiliki struktur jaringan yang cukup rapuh.
dalam memproduksi kolagen. Perlakuan Penambahan konsentrasi enzim papain yang
terpilih dari berbagai konsentrasi enzim terlalu tinggi yaitu 15.000 dan 20.000 U/
papain berdasarkan parameter kelarutan mg pada gelembung renang ikan patin akan
kolagen. Hasil pengujian kelarutan kolagen merusak ikatan peptida kolagen gelembung
dapat dilihat dari Figure 3. renang ikan patin, sehingga tidak hanya

100 ab a ab ab bc cd cd d
e
Collagen solubility (%)

80 e

60

40

20

0
0 5000 10000 15000 20000
Papain enzyme consentrations (U/mg)

Figure 3 Solubility of catfish swim belleder collagen with a combination of the concentration of
the papain enzyme and the time of soaking. Soaking for 24 hours ( ) and soaking for
48 hours ( ).

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 305


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2 Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al.

daerah telopeptidanya saja yang akan terputus dan Yu (2007) menyatakan bahwa puncak
melainkan juga bagian tropokolagennya. serapan gugus amida B mendekati nilai
Penggunaan konsentrasi enzim yang 3.100cm-1 yang terbentuk dari asimetrikal
tepat tidak menyebabkan kerusakan pada stretching CH2. Gugus amida I pada kolagen
struktur molekul melainkan hanya akan gelembung renang ikan patin berada pada
memutus ikatan silang (cross-linked) pada puncak wilayah serapan 1.658 cm-1 yang
daerah telopeptida kolagen sehingga dapat menunjukkan C=O stretching dengan puncak
meningkatkan jumlah kelarutan kolagen serapan 1.600-1.690 cm-1 (Kong dan Yu 2007).
(Di et al. 2014). Gugus amida II dan amida III pada kolagen
gelembung renang ikan patin terdeteksi
Gugus Fungsi Kolagen dengan puncak wilayah serapan 1.550
Gugus fungsi merupakan salah satu cm-1 dan 1.454 cm-1. Kong dan Yu (2007)
karakteristik penting yang dapat menentukan melaporkan gugus amida II dan III ditandai
sifat fungsional kolagen. Gugus fungsi dengan CN stretching dan NH bending yang
khas yang ditemukan pada kolagen adalah menunjukkan interaksi intermolekuler pada
berdasarkan struktur-struktur penyusun kolagen. Kaewdang (2015) juga menemukan
kolagen yang berada pada puncak serapan gugus amida II dan amida III terdeteksi pada
amida A, amida B, amida I, amida II dan puncak serapan 1.549 cm-1 dan 1.454 cm-1 yang
amida III. Hasil FTIR kolagen larut enzim memperlihatkan adanya struktur tripel heliks.
papain (PaSC) dapat dilihat pada Figure 4. Belbachir et al (2009), intensitas gugus amida
Keberadaan gugus amida A pada kolagen III berkaitan dengan struktur triple helix.
gelembung renang ikan patin ditunjukkan
dengan puncak wilayah serapan pada 3.430 Stabilitas Termal
cm-1. Gugus amida A merupakan gugus fungsi Analisis termal digunakan untuk
khas yang menyusun kolagen yang ditandai memahami sifat termodinamis material.
dengan eksistensi NH stretching pada puncak Stabilitas termal merupakan karakteristik
wilayah serapan 3.400-3.440 cm-1 (Muyonga fisik khas kolagen yang digunakan untuk
et al. 2004b). Gugus amida B pada kolagen memahami sifat termodinamis dari kolagen,
gelembung renang ikan patin menunjukkan selain mengetahui suhu denaturasi kolagen.
puncak wilayah serapan pada 2.959 cm-1. Kong Kolagen sensitif terhadap denaturasi struktur
Amide III
Amide II
Amide B

Amide I
Transmition (%)

Amide A

Wave number (cm-1)

Figure 4 Spectra of FTIR catfish swim bledders collagen soluble in the enzyme papain.

306 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2

DSC
mW
0

-5
Heat flow (w/g)

-10

-15

-20

60 80 100 120 140 160 180 200 220


Temp [C]

Temperature (°C)

Figure 5 Curve of thermal stability catfish swim bledders collagen soluble in the enzyme papain.

menjadi gelatin apabila suhu melewati menggunakan enzim papain (PaSC)


stabilitas termal kolagen (Rochdi et al. 2000; konsentrasi 5.000 U/mg merupakan perlakuan
Zidek 2016). Kurva stabiltas termal PaSC terpilih dalam menghasilkan kolagen yang
dapat dilihat pada Figure 5. berkualitas yang dicirikan dengan adanya
Hasil menunjukkan bahwa kolagen struktur triple helix dari hasil pengujian FTIR
gelembung renang ikan patin memiliki suhu dan memiliki stabilitas termal yang tinggi.
transisi gelasi (Tg) 88°C. Suhu transisi gelasi
kolagen gelembung renang ikan patin lebih DAFTAR PUSTAKA
tinggi dibandingkan gelembung renang ikan Alberts B, Johnson A, Lewis J. 2002. Molecular
cunang (ektraksi asam/ASC) hasil penelitan Biology of the Cell. New York (US):
Djailain (2016) yang memiliki Tg 63°C. Garland Science.
Sinthusamran et al.(2013) melaporkan semakin [AOAC] Association of Official Analytical
tinggi nilai Tg maka akan meningkatkan Chemist. 2005. Official Method of
stabilitas termal.Perbedaan transisi gelasi (Tg) Analysis (18 ed) of The Association of
dikaitkan dengan kandungan asam amino Official Analytical Chemist Inc. Maryland
yang terdapat di dalam kolagen yakni prolina (US): AOAC
dan hidroksiprolina (Kittiphattanabawon et al. Bae I, Osatomi K, Yoshida A, Osako K,
2005). Bae et al. (2008) menegaskan terdapat Yamaguchi A, Hara K. 2008. Biochemichal
korelasi antara kandungan imino acid (prolina properties of acid-soluble collagens
dan hidroksiprolina) dengan termostabilitas extracted from the skins of underutilized
kolagen yang berasal dari hasil perairan, fishes. Food Chemistery. 108(1):49-54.
kolagen yang mempunyai kandungan imino Belbachir K, Noreen R, Gouspillo G, Petibois
acid tinggi akan lebih tahan terhadap panas. C. 2009. Collagen types analysis and
differentiation by FTIR spectroscopy.
KESIMPULAN Analytical and Bioanalytical Chemistry.
Pretreatment dengan perlakuan 395(3):829-837.
konsentrasi NaOH 0,05 M dengan lama Bradford MM. 1976. A rapid dan sensitive
perendaman selama 6 jam merupakan method for the quantitation of
perlakuan terpilih dalam menghilangkan microgram quantities of protein utilizing
protein nonkolagen pada gelembung the principle of protein-dye binding.
renang ikan patin. Kolagen yang diekstrak Analytical Biochemistry. 72(1-2):

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 307


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2 Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al.

248-254. Ulmo N, Lizarbe MA, Montero P. 2002.


Chen J, Li L, Yi R, Xu N, Gao R, Hong B. 2016. Structural and physical properties of
Extraction and characterization of acid gelatin extracted from different marine
soluble collagen from scales and skin species: a comparative study. Food
of tilapia (Oreochromis niloticus). Food Hydrocolloids. 16(1): 25-34.
Science and Technology. 66: 453-459. Guillen MCG. Gimenez B, Caballero MEL,
Cherim M, Mustafa A, Cadar E, Lupaşcu N, Montero MP. 2011. Functional and
Paris S, Sirbu R. 2016. Collagen sources bioactive properties of collagen and
and areas of use. European Journal of gelatin from alternative source: A review.
Interdisciplinary Studies. 2(1):122-128. Food Hydrocolloids. 25(8): 1813-1827.
Damodaran S, Kirk LP, Fennema OR. 2008. Huang YR, Shiau CY, Chen HH, Huang BC.
Fennema’s Food Chemistry Fourth Edition. 2011. Isolation and characterization of acid
Boca Raton (US): CRC Press. and pepsin-solubilized collagens from the
Di Y, Chang-Feng C, Bin W, Guo-Fang D, skin of balloon fish (Diodonholocanthus).
Rui LZ. 2014. Characterization of acid Food Hydrocolloids. 25(6): 1507-1513.
and pepsin-soluble collagens from spines Idrus S, Hadinoto S dan Kolanus MPJ. 2018.
and skulls of skipjack tuna (Katsuwonus Karakterisasi kolagen gelembung renang
pelamis). Chinese Journal of Natural tuna sirip kuning (Thunnus albacares)
Medicines. 12(9):712-720. dari perairan Maluku menggunakan
Djailani FM. 2016. Optimasi ekstraksi dan ekstraksi asam. Bioteknologi Proses
karakterisasi kolagen dari gelembung Pangan Lingkungan Industri. 9(2): 87-94.
renang ikan cunang (Congresox talabon) Jamilah B, Hartina MRU, Hashim M, Sazili
[Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian AQ. 2013. Properties of collagen from
Bogor. barramundi (Lates calcarifer) skin.
Djailani F, Trilaksani W, Nurhayati T. 2016. International Food Research Journal.
Optimasi ektraksi dan karakterisasi 20(2):835-842.
kolagen dari gelembung renang Jaswir I, Monsur HA dan Salleh HM. 2011.
ikan cunang dengan metode asam- Nano-structural analysis of fish collagen
hidroekstraksi. Jurnal Pengolahan Hasil extracts for new process development.
Perikanan Indonesia. 19(2): 156-167. Biotechnology. 10(81): 18847-18854.
Duan R, Zhang JJ, Du XQ, Yao XC, Konno K. Kaewdang O, Benjakul S, Kaewmanee T,
2009. Properties of collagen from skin, Kishimura H. 2014. Characteristic of
scale and bone of carp (Cyprinus carpio). collagens from the swim bladders of
Food Chemistry. 112(3): 702-706. yellowfin tuna (Thunnus albacares). Food
Fernandes RMT, Couto N, R G, Paschoal Chemistry. 155: 264-270.
CWA, Rohling JH, Bezerra CWB. 2008. Kaewdang O. 2015. Value-added products
Collagen films from swim bladders: from yellow fin tuna swim bladder:
Preparation method and properties. collagen dan gelatin [Tesis]. Songkla
Colloids and Surfaces B: Biointerfaces. (TH): Prince of Songkla University.
62(1): 17-21. Kartika IWD. 2017. Karakterisasi dan
Gadi SD. 2017. Kolagen larut asam dari biokompatibilitas kolagen gelembung
gelembung renang ikan cunang renang ikan cunang (Muraenesox talabon)
(Muarenesox talabon) sebagai sediaan sebagai biomaterial scaffold kultur sel
krim pelembab wajah [Tesis]. Bogor (ID): [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian
Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Gadi DS, Trilaksani W, Nurhayati T. 2017. Kartika IWD, Trilaksani W, Adnyane IKM.
Histologi, ekstraksi dan karakterisasi 2016. 2016. Karakterisasi kolagen dari
kolagen gelembung renang ikan cunang limbah gelembung renang ikan cunang
muarenesox talabon. Ilmu dan Teknologi hasil ekstraksi asam dan hidrotermal.
Kelautan Tropis. 9(2):665-683. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Guillen MC, Gomez JT, Fernandez MD, Indonesia. 19(3): 222-232.

308 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al. JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2

Katilli AS. 2009. Struktur dan fungsi protein Baltimore D, Darnell J. 2000. Molecular
kolagen. Journal Pelangi Ilmu. 2(5):19-29. Cell Biology, 4th Edition. New York (US):
[KKP] Kementerian Kelautan dan Perikanan. WH Freeman.
2018. Produktivitas perikanan Indonesia. Muyonga JH, Cole CGB, Duodu KG. 2004a.
Pusat Data Statistika dan Informasi Characterisation of acid soluble collagen
Kementerian Kelautan dan Perikanan from skins of young and adult Nile perch
Tahun 2018. Jakarta (ID): Kementerian (Lates niloticus). Food Chemistry. 85(1):
Kelautan dan Perikanan. 81-89.
Kittiphattanabawon P, Benjakul S, Muyonga JH, Cole CGB, Duodu KG. 2004b.
Visessanguan W, Nagai T, Tanaka M. Fourier transform infrared (FTIR)
2005. Characterisation of acid-soluble spectroscopic study of acid soluble
collagen from skin and bone of bigeye collagen and gelatin from skins and bones
snapper (Priacanthus tayenus). Food of young and adult nile perch (Lates
Chemistry. 89(3): 363-372. niloticus). Food Chemistry. 86(3): 325-
Kong J, Yu S. 2007. Fourier transform 332.
infrared spectroscopic analysis of protein Nollet LML. 1996. Handbook of Food Analysis:
secondary structures. Acta Biochimica Et Physical characterization dan nutrient
Biophyisica Sinica. 39(8): 549-559. analysis. Edisi ke-2. New York (US): CRC
Kumar MH, Spandana V, and Poonam T. 2011. Press LLC.
Extraction and determination of collagen Nalinanon S, Benjakul S, Kishimura H, Osaka
peptide and its clinical importance K. 2011. Type I collagen from the skin
from tilapia fish scales (Oreochromis of ornate threadfin bream (Nemipterus
niloticus). International Research Journal hexodon): Characteristics and effect
of Pharmacy. 2(10): 97-99. of pepsin hydrolysis. Food Chemistry.
Laheng S, Setiawati M, Jusadi DD, Suprayudi 125(2):500-507.
MA. 2016. Aplikasi pemberian ektrak Nurilmala M, Pertiwi RM, Nurhayati T,
dan tepung daun kayu manis pada Fauzi S, Batubara I, Ochiai Y. 2019.
pakan terhadap kualitas daging ikan Characterization of collagen and its
patin. Jurnal Pengolahan Hasil Perairan hydrolysate from yellowfin tuna Thunnus
Indonesia. 19(1): 36-43. albacares skin and their potencies as
Li ZR, Wang B, Chi CF, Zhang QH, Gong antioxidant and antiglycation agents.
YD, Tang JJ, Ding GF. 2013. Isolation and Fisheries Science. 85(3): 591-599.
characterization of acid soluble collagens Potaros T, Raksakulthai N, Runglerdkreangkrai
and pepsin soluble collagens from the J, Worawattanamateekul W. 2009.
skin and bone of Spanish mackerel Characteristics of collagen from nile
(Scomberomorous niphonius). Food tilapia (Oreochromis niloticus) skin
Hydrocolloids. 31(1): 103-113. isolated by two different methods.
Liu D, Liang L, Regenstein JM, Zhou P. Kasetsart Journal. 43(3): 584-593.
2012. Extraction dan characterisation Riyanto B. 2006. Pengembangan pelapis
of pepsin-solubilised collagen from fins, edible dari isinglass dan aplikasinya
scales, skins, bones dan swim bladders of untuk mempertahankan mutu udang
bighead carp (Hypopthalmichthys nobilis). masak [thesis]. Bogor (ID): Pasca Sarjana
Food Chemistry. 133(4): 1441-1448. Institut Pertanian Bogor.
Liu D, Zhang X, Li T, Yang H, Zhang H, Rochdi A, Foucat L, Renou JP. 2000. NMR and
Regenstein MJ, Zhou P. 2015. Extraction DSC studies during thermal denaturation
dan characterization of acid dan pepsin of collagen. Food Chemistry. 69(3): 295-
soluble collagens from the scales, 299.
skins dan swim bladders of grass Sinthusamran S, Benjakul S, Kishimura H.
carp (Ctenopharyngodon idella). Food 2013. Comparative study on molecular
Bioscience. 9: 68-74. characteristics of acid soluble collagens
Lodish H, Berk A, Zipursky SL, Matsudaira P, from skin dan swim bladder of seabass

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 309


JPHPI 2019, Volume 22 Nomor 2 Profiling kolagen gelembung renang ikan patin, Simamora et al.

(Lates calcarifer). Food Chemistry. 138(4): in Food Chemistry. New York (US): Van
2435-2441. Nostrand Reinhodl.
Song W, Chen W, Yang Y, Li C, Qian G. Yanuardi A. 2006. Karakteristik kimia
2014. Extraction optimization and gelembung renang ikan patin (Pangasius
characterization of collagen from the lung sp.) pada berbagai suhu penyimpanan
of soft-shelled turtle Pelodiscus sinensis. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian
International Journal of Nutrition and Bogor.
Food Science. 3(4): 270-278. Yoshimura K, Terashima M, Hozan D, Shirai
Steel RGD, Torrie JH. 1993. Prinsip dan K. 2010. Preparation and dynamic
Prosedur Statistika, Suatu Pendekatan viscoelasticity characterization of
Biometrik. Terjemahan dari: Principles alkali-solubilized collagen from shark
and Procedures of Statistics. Penerjemah. skin. Journal of Agricultural and Food
Sumantri B. Jakarta (ID): Gramedia Chemistry. 48(3): 685-690.
Pustaka Utama. Zhao WH, Chi CF, Zhao YQ, Wang B. 2018.
Tamilmozhi S, Veeruraj A, Arumugam M. Preparation, physicochemical, and
2013. Isolation and characterization of antioxidant properties of acid- and
acid and pepsin-solubilized collagen pepsin-soluble collagens from the swim
from the skin of sailfish (Istiophorus bladders of Miiuy Croaker (Miichthys
platypterus). Food Research International. miiuy). Marine drugs. 16(5): 161-179.
55: 1499-1505. Zhou P, Regenstein JM. 2005. Effects of
Trilaksani W, Nurjanah, Utama HW. 2006. alkaline dan acid pretreatments on Alaska
Pemnfaatan gelembung renang ikan patin Pollock skin gelatin extraction. Journal of
(Pangasius hypopthalmus) sebagai bahan Food Science.70(6): 392-396.
baku isinglass. Buletin Teknologi Hasil Zidek J, Vojtova L, Abdel-Mohsen AM,
Perikanan. 9(1): 12-25. Chmelik J, Zikmund T, Brtnikova J,
Voet D, Voet JG, Pratt CW. 2013. Principles Jakubicek R, Zubal L, Jan J, Kaiser J. 2016.
of Biochemistry: International Student Accurate micro-computed tomography
Version. 4th ed. Singapore (SG): Hoboken imaging of pore spaces in collagen-based
John Wiley dan Sons. scaffold. Journal of Materials Science:
Wong DWS. 1989. Mechanism and Theory Materials in Medicine 1. 27(6): 1-8.

310 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai