Anda di halaman 1dari 3

Apa Itu Pandora Papers dan Bedanya dengan Panama Papers? Kompas.

com -
11/10/2021,08:45WIB
https://www.kompas.com/global/read/2021/10/11/084512170/apa-itu-pandora-
papers-dan-bedanya-dengan-panama-papers?page=all

Editor Aditya Jaya Iswara CANBERRA, KOMPAS.com - Hampir 12 juta lembar dokumen, dijuluki
Pandora Papers, membuka rahasia keuangan para politikus, miliarder, selebritas dari seluruh
penjuru dunia.

Penyelidikan ini menjadi salah satu yang terbesar yang pernah dilakukan oleh sekelompok jurnalis
yang mengungkap keterikatan kekuatan politik di dunia dan sistem keuangan di luar negeri yang
rahasia.

Apa itu Pandora Papers?

Nama ini diberikan untuk laporan lebih dari 11,9 juta catatan keuangan, dengan file sebesar 2,94
terabyte, berisi informasi yang sifatnya rahasia.

Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (ICIJ) membagikan file tersebut kepada 150 mitra
media. Konsorsium ini memiliki lebih dari 600 jurnalis di 117 negara yang selama berbulan-bulan
mencoba mempelajari dokumen yang diterima.

Mereka mengungkap kesepakatan rahasia dan aset tersembunyi lebih dari 330 politikus dan pejabat
tinggi di lebih dari 90, termasuk 35 pemimpin negara saat ini dan sebelumnya.

Dokumen tersebut mencakup kegiatan selama lima dekade, sebagian besar dibuat antara 1996 dan
2020.

Apakah perusahaan di luar negeri tersebut legal?

Memiliki perusahaan di luar negeri adalah legal, selain itu ada beberapa alasan yang sah secara
hukum untuk memilikinya, tapi yang menjadi masalah adalah diberikan secara tersembunyi.

Para pengamat mengatakan hal ini dapat menutup-nutupi aliran uang gelap, memungkinkan
penyuapan, pencucian uang, penghindaran pajak, pendanaan terorisme dan perdagangan manusia,
serta pelanggaran hak asasi manusia lainnya.

Pelaporan oleh ICIJ dan mitranya telah mempertanyakan klaim dari perusahaan di luar negeri yang
merasa mereka menyediakan layanan sesuai dengan hukum.
Siapa saja nama besar yang disebut?

Mitra media internasional yang bekerja sama dengan ICIJ menemukan sejumlah nama pemimpin
dunia saat ini, termasuk mantan pemimpin dunia, yang memiliki perusahaan rahasia di luar negeri,
termasuk: Raja Abdullah II dari Yordania, Perdana Menteri Pantai Gading dan Republik Ceko,
Presiden Ekuador, Kenya dan Gabon, serta mantan presiden El Salvador, Panama, Paraguay dan
Honduras.

Analisis ICIJ terhadap dokumen-dokumen menemukan rincian kepemilikan perusahaan rahasia lebih
dari 130 miliarder dari 45 negara.

Sejumlah media di Indonesia menyebut nama Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut
Binsar Pandjaitan berada dalam daftar terkait dengan perusahaan Petrocapital S.A.

Juru bicara Menko Marves, Jodi Mahardi telah membenarkan jika Luhut pernah menjadi pimpinan di
perusahaan tersebut dari tahun 2007 hingga 2020.

"Perusahaan ini didirikan pada tahun 2006 oleh Edgardo E Dia dan Fernando A Gil. Petrocapital
memiliki modal disetor senilai 5.000.000 dollar AS, yang salah satu bidang usahanya adalah minyak
dan gas bumi," kata Jodi, seperti yang dikutip dari laporan Kompas.

Namun Jodi mengatakan jika Luhut sudah mengudurkan diri dari Petrocapital SA dan perusahaan
tersebut juga tidak memiliki kerja sama dengan perusahaan minyak dan gas negara.

Nama lain yang masuk sebagai klien dari perusahan-perusahaan yang disebutkan dalam Pandora
Papers ini adalah bankir, donor politik, pedagang senjata, kriminal internasional, selebritas, kepala
mata-mata, bahkan atlet. Investasi di luar negeri ini juga memiliki kaitan dengan aktor Bollywood,
bintang sepak bola, pejabat olahraga yang korupsi, kekasih raja, putri yang berseteru, sutradara dan
bintang film, super model, desainer ternama, hingga penyanyi terkenal di dunia.

Bukankah ini pernah juga bocor sebelumnya?

Belum pernah sebesar ini.

Dokumen tersebut mencakup informasi tentang lebih dari 29.000 beneficial owners, yakni pemilik
utama aset di luar negeri.

Yang berbeda dengan Panama Papers, jumlah dokumen dan orang yang terungkap dalam dokumen
ini lebih dari dua kali lipat dari jumlah yang ditemukan dalam Panama Papers lima tahun lalu.

Kali ini ada 14 penyedia layanan keuangan yang beroperasi dari Anguilla, Belize, Singapura, Swiss,
Panama, Barbados, Siprus, Uni Emirat Arab, Bahama, British Virgin Islands, Seychelles dan Vietnam.

Kenapa kita harus peduli soal ini?

Dengan perkiraan sekitar 10 persen dari total ekonomi dunia diparkir di pusat-pusat keuangan di
luar negeri, ini bisa merugikan pemerintah hingga miliaran dollar, karena pendapatan yang hilang.

Padahal uang ini seharusnya bisa dihabiskan untuk pembangunan jalan, rumah sakit, dan sekolah.

Para pakar mengatakan negara-negara miskin juga dirugikan akibat penyimpanan kekayaan di
pelayanan yang menghindari pajak ini.
Direktur ICIJ, Gerard Ryle mengatakan Pandora Papers mengungkap beberapa pemimpin
internasional yang bisa menghindari pajak luar negeri, dengan secara diam-diam memindahkan uang
dan aset dari pantauan otoritas pajak dan penegak hukum.

"Saya pikir apa yang kita lihat di sini adalah banyak kemunafikan," katanya.

"Kami sekarang melihat orang-orang yang bisa mengakhiri sistem itu sendiri, kemudian mendapat
keuntungan."

"Saya pikir apa yang ditunjukkan sebenarnya adalah perekonomian bayangan di luar sana yang tidak
kita sadari, dan dunia bayangan ini memperkaya orang-orang yang sudah kaya."

----0000----

Anda mungkin juga menyukai