Anda di halaman 1dari 15

Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni Vol.1, No.

1, April 2016
ISSN 2503-4626

PENDIDIKAN SENI SEBAGAI


PENUNJANG KREATIFITAS

Suhaya
FKIP Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Email : suhaya72puri@gmail.com

Abstract: Concept of art education in primary school is aimed to build the character so
that the intelectuality and sensibility, rational and irational, logic and emotional senses,
are equally balance. It is because during this primary school age period, students’ mental
and physical developments are in a maximum condition; hence, to optimalize their
creativities and potentials, art education is one of the best ways to be applied. Basically,
students of age period are still innocently honnest and pure in expressing and developing
their creativity. Accordingly, art education programs such as music, sculpture, dance,
drama, etc., should be able to absorb and develop those potentials. The demands of
creativity for children are important and required to fulfill their art and daily lifes.
Creativity is not only about the ability to create but also including the capabilities to
understand the situation, adapt the environments, making the exact analysis, as well as
able to create fresh and brandly new innovations. Thus, through the art education
program, students are able to practice and increase their creativities by doing the
activities based on the objectives stated in the curriculum.

Keywords : Creative Art Education

Abstrak: Konsep pendidikan seni di Sekolah Dasar diarahkan pada pembentukan sikap,
sehingga terjadi keseimbangan intelektual dan sensibilitas, rasional dan irasional, akal
pikiran dan kepekaan emosi. Karena pada masa usia Sekolah Dasar, perkembangan
mental dan fisik anak sedang dalam tahap maksimal sehingga untuk mengoptimalkan
kreativitasnya maka pendidikan seni merupakan salah satu cara yang tepat untuk
digunakan. Pada usia SD anak masih memiliki kejujuran dan kepolosan dalam
berekspresi dan mengembangkan kreativitasnya. Oleh karena itu, pendidikan seni baik
seni rupa, seni music, seni tari maupun drama seharusnya dapat menjadi wadah atau
sarana bagi anak untuk mengembangkan dan menuangkan kreativitasnya. Kebutuhan
akan kreativitas bagi anak tidak hanya bagi kehidupan seninya saja tetapi juga dalam
kehidupannya sehari-hari, kreativitas memiliki peranan yang sangat penting. Kreativitas
bukan hanya kemampuan untuk menciptakan tetapi lebih dari itu yaitu meliputi
kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan
membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru
yang lain dari pada yang lain. Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak dapat melatih
dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang sesuai dengan
tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan ini
tetap menyenangkan bagi anak.

Kata Kunci: Pendidikan Seni Kreatif

1
2 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15

PENDAHULUAN Dalam dunia pendidikan, seni juga


memberikan pengaruh penting
Seni merupakan istilah yang
terhadap perkembangan mental
identik dengan keindahan,
maupun fisik peserta didik. Bahkan,
kesenangan, dan rekreasi. Saat kita
dengan pendidikan seni, perilaku
mendengar kata seni maka yang
peserta didik dapat terbentuk kearah
mungkin muncul dalam benak kita
yang lebih baik karena seni dapat
adalah suatu karya seni entah berupa
mengenalkan nilai-nilai dan norma-
benda, music, bangunan, lukisan atau
norma yang ada dalam masyarakat
benda-benda indah lainnya yang
kepada peserta didik.
dihasilkan oleh seorang seniman
Dalam seni, setiap orang
yang tentunya sangat berbakat dan
dinilai memiliki kreatifitas dan
memiliki kreativitas yang tinggi.
kecerdasannya masing-masing. Seni
Dewasa ini seni tidak hanya
dapat memfasilitasi setiap orang
merupakan suatu karya yang hanya
untuk menuangkan atau
bisa dinikmati saja, akan tetapi seni
mencurahkan segala kreativitas
juga memiliki beberapa fungsi antara
berdasarkan kehendak masing-
lain:
masing orang itu sendiri. Oleh
1. Fungsi Religi / Keagamaan
karena itu, dalam makalah ini akan
2. Fungsi Komunikasi
dibahas mengenai bagaimana
3. Fungsi Rekreasi / Hiburan
Pendidikan Seni menunjang atau
4. Fungsi Artistic
mempengaruhi kreativitas seseorang.
5. Fungsi Guna, Dan ;
Semoga dengan makalah ini, kita
6. Fungsi Terapi / Kesehatan
dapat membentuk atau
Berdasarkan berbagai fungsi
mengembangkan kreativitas
seni tersebut, seni mulai
seseorang dengan memanfaatkan
dikembangkan dan dimasukkan
pendidikan seni.
dalam bidang pendidikan. Dengan
berbagai guna / fungsi seni tersebut,
seni dapat dimanfaatkan dalam PEMBAHASAN

bidang pendidikan dalam usaha A. Pengertian Pendidikan Seni


pencapaian tujuan pendidikan.

ISSN 2503-4626
Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 3

Kehidupan budaya manusia perbuatan aktif melalui kegiatan seni,


bersifat dinamik, terus berkembang maksudnya adalah anak dapat belajar
dan berubah demi untuk mencapai dengan baik dan mendapatkan
kesempurnaan dalam kehidupan. “pelajaran” dari apa yang telah
Sebagai komponen dari kebudayaan dialaminya sendiri, bukan hanya
baik seni maupun pendidikan melalui cerita, teori ataupun ceramah
mengalami pola perubahan yang saja. Selain itu untuk melatih kedua
sejalan dengan perkembangan tangannya supaya supaya syaraf dari
pandangan hidup masyarakat. Pada otak kanan dan otak kiri terlatih
dasarnya, konsep pendidikan seni dalam menjalankan fungsinya.
ada dua macam, yang pertama yaitu
konsep pendidikan seni yang 2. Konsep Pendidikan Seni untuk
berkaitan dengan aspek ekspresi Apresiasi
artistic dan kedua yaitu konsep Konsep ini dipelopori oleh
pendidikan seni yang dikaitkan Alfred Lichtwart dan Konrad Lange,
dengan tujuan pendidikan. Beberapa dengan pemikiran bahwa “persepsi”
konsep pendidikan seni yang pernah
anak-anak kepada seni dan
ada antara lain. keindahan perlu dekembangkan
melalui penghayatan langsung, baik
1. Gerakan Reform melalui kegiatan menggambar
Gerakan reform adalah usaha maupun kegiatan observasi, dengan
pembaruan di bidang konsep mengunjungi obyek-obyek seni
pendidikan seni yang mengutamakan seperti museum, sanggar seniman,
kebebasan ekspresi sebagai cara pameran dan lainnya.
untuk memberi peluang kepada anak
didik mengembangkan kemampuan 3. Konsep Pendidikan Seni untuk
yang ada pada dirinya. Gerakan ini Pembentukan Konsepsi
bertujuan untuk mendewasakan anak Konsep ini bermula dari pemikiran
didik bukan hanya pada segi bahwa “ menggambar adalah alat
intelektualnya saja, akan tetapi untuk mengungkapkan pikiran” yang
menghendaki agar anak belajar dari

ISSN 2503-4626
4 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15

dicetuskan oleh Walter Sargent. 6. Konsep Seni sebagai Imitasi


Gambar adalah bahasa yang Menurut konsep ini yang
digunakan untuk melahirkan dan dimaksud dengan kegiatan seni
mengembangkan ide-ide. adalah kegiatan meniru alam, dan
Menggambar suatu obyek berarti setiap hasil seni haruslah tiruan dari
menerjemahkan persepsi ke dalam bentuk alam.
bahasa visual. Kegiatan menggambar
merupakan kegiatan mental dan pikir 7. Konsep Seni sebagai Hiburan
yang dapat membentik konsep. yang Menyenangkan
Konsep ini memandang seni pada Konsep ini berpendapat bahwa
proses kegiatannya yang terkait seni haruslah sesuatu yang
dengan kemampuan kognitif. menyenangkan dan dapat menghibur
pengamat. Suatu karya disebut karya
4. Konsep Pendidikan Seni untuk seni jika dapat dinikmati oleh
Pertumbuhan Mental dan pengamat dan pengamat dapat
Kreatif menangkap makna atau mengerti
Menurut konsep ini, anak pesan/ide penciptaannya.
adalah idealnya, sedangkan seni Dalam pendidikan seni di
adalah sarananya. Maksud dari sekolah dasar, konsep pendidikan
konsep ini adalah, bahwa seni seni diarahkan pada pembentukan
merupakan sarana bagi anak dalam sikap, sehingga terjadi keseimbangan
proses pertumbuhan mental dan jiwa intelektual dan sensibilitas, rasional
kreatifnya. dan irasional, akal pikiran dan
kepekaan emosi. Konsep ini mulai
5. Konsep Seni sebagai Keindahan dikembangkan oleh Plato dalam
Konsep ini menyatakan tesisnya “Art should be The Basis of
bahwa seni identik dengan Education“. Konsep ini
keindahan. Hasil seni yang indah menempatkan seni sebagai materi,
didapatkan dari benda-benda yang alat atau media dan metode yang
terseleksi. digunakan dalam mencapai tujuan
pendidikan.

ISSN 2503-4626
Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 5

B. Pengertian Kreativitas 1. Kreativitas merupakan proses,


bukan hasil.
Semua orang tau akan
2. Proses itu mempunyai tujuan yang
pentingnya kreativitas bagi individu
mendatangkan keuntungan bagi
dan masyarakat. Di masa lampau,
orang itu sendiri atau kelompok
orang yang kreatif ditemukan hanya
sosialnya.
jika mereka telah membuat suatu
3. Kreativitas mengarah pada
produk yang orisinil. Padahal
penciptaan sesuatu yang baru,
pengertian atau maksud dari
berbeda dan karenanya unik bagi
kreativitas tidak hanya terbatas
orang itu, baik berbentuk lisan
seperti itu saja. Kreativitas adalah
atau tulisan, maupun konkret atau
kemampuan sesorang untuk
abstrak.
menghasilkan komposisi, produk
4. Kreativitas muncul dari pemikiran
atau gagasan apa saja yang pada
divergen, lain halnya dengan
dasarnya baru, dan sebelumnya tidak
konformitas atau pemecahan
ada yang membuatnya. Ia dapat
masalah sehari-hari yang timbul
berupa kegiatan imajinatif atau
dari pemikiran konvergen.
sintesis pemikiran yang hasilnya
5. Kreativitas merupakan suatu cara
bukan hanya perangkuman, tetapi
berpikir yang tidak sama dengan
mencakup pembentukan pola baru
kecerdasan, yang mencakup
dan gabungan informasi yang
kemampuan mental selain
diperoleh dari pengalaman
berpikir.
sebelumnya dan pencangkokan
6. Kemampuan untuk mencipta
hubungan lama ke situasi baru dan
bergantung pada pengetahuan
mungkin mencakup pembentukan
yang diterima.
korelasi baru. Hasil dari sebuah
7. Kreativitas merupakan bentuk
kreativitas dapat berupa produk seni,
imajinasi yang dikendalikan yang
kesusastraan, produk ilmiah, atau
menjurus kearah beberapa bentuk
mungkin bersifat procedural atau
prestasi.
metodologis. Unsur karakteristik
kreativitas, yaitu antara lain :

ISSN 2503-4626
6 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15

Pada umumnya, kreativitas dan cepat selesai sehingga para


diartikan dengan daya atau pekerja memiliki banyak waktu
kemampuan untuk mencipta, tetapi luang. Namun, banyaknya waktu
sebenarnya kreativitas memiliki arti luang ini tidak dimanfaatkan dengan
yang lebih yaitu meliputi : baik untuk penyaluran energy ke
1. Kelancaran menanggapi suatu usaha atau ke kegiatan kreatif, yang
masalah, ide atau materi. biasanya dilakukan oleh sebagian
2. Kemampuan untuk menyesuaikan besar orang adalah mereka
diri dalam setiap situasi. cenderung mengikuti hiburan secara
3. Memiliki keaslian atau selalu pasif atau melakukan kegiatan
dapat mengungkapkan sesuatu kelompok yang semuanya sudah
yang lain daripada yang lain. ditentukan aturan mainnya. Bahkan
4. Mampu berpikir secara integral, dalam kehidupan pribadi dan
bisa menghubungkan yang satu keluarga tampak kecenderungan kuat
dengan yang lain serta dapat ke arah pensteroetipan (klise),
membuat analisis yang tepat. seakan-akan perilaku orisinil atau
yang “lain daripada yang lain”
C. Kebutuhan akan Kreativitas dirasakan sebagai sesuatu yang aneh
dan bahkan berbahaya.
Ditinjau dari aspek kehidupan
Kemajuan teknologi dan
manapun, kebutuhan akan kreativitas
ledakan penduduk yang disertai
sangatlah terasa. misalnya saja pada
dengan berkurangnya persediaan
jaman tekhnologi saat ini. Kita
sumber-sumber alami di lain pihak,
menghadapi macam-macam
lebih-lebih lagi menuntut setiap
tantangan baik dalam bidang
orang untuk dapat beradaptasi
ekonomi, kesehatan, politik maupun
dengan memiliki pemikiran dan
dalam bidang budaya dan social.
kemampuan yang kreatif serta
Peningkatan otomatisasi dalam
pemecahan yang imajinatif.
perusahaan modern mempunyai
Kesadaran akan pentingnya
dampak berkurangnya tuntutan
kreativitas dewasa ini telah dirasakan
pemikiran yang konstruktif,
oleh sebagian besar orang. Bahkan
pekerjaan pun menjadi lebih ringan

ISSN 2503-4626
Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 7

banyak perusahaan dan bahkan adalah usia bermain, kehidupan anak


departemen pemerintahan banyak dicurahkan untuk bermain.
membutuhkan orang-orang yang Bermain adalah mencoret,
meiliki potensi kreatif, akan tetapi mencoreng, berteriak, meloncat,
kebutuhan ini belum cukup dapat bergerak dan lainnya. Kegiatan
dilayani. bermain yang disenangi anak ini
dapat diwujudkan dalam pendidikan
D. Pembinaan Kreativitas melalui seni baik itu seni rupa, tari maupun
Pendidikan Seni di Sekolah music. Kegiatan-kegiatan inilah yang
Dasar diarahkan kepada pengembangan
kreativitas.
Anak usia SD merupakan masa
Dengan demikian, berekspresi
keemasan berekspresi kreatif. Kadar
seni secara kreatif pada anak
kreativitas anak masih sangat tinggi.
dimanfaatkan untuk membina dan
anak dapat melakukan kegiatan
mengembangkan kreativitas anak
berolah seni secara wajar dan
pada usia dini. Pendidikan
spontan, karena daya nalar anak
merupakan usaha dalam membantu
belum sampai membatasi
anak mencapai kesuksesannya,
keleluasaan untuk berkarya secara
demikian pula dengan pendidikan
murni dan lugu. Ungkapan perasaan
seni. Karena itu, segala cabang
anak yang masih polos
dalam seni dapat digunakan sebagai
memungkinkan mereka untuk
media dalam bidang pendidikan.
berekspresi secara wajar dan penuh
Seni sebagai cara dan seni sebagai
spontan sehingga proses tersebut
sarana. Seni sebagai sarana/media
memiliki kebermaknaan bagi
pendidikan adalah konsep
perkembangan mereka. Masa anak-
pendidikan seni yang sesuai bagi
anak merupakan awal
anak-anak sekolah dasar. Sedangkan
berkembangnya kreativitas.
seni sebagai tujuan yang utama
Kreativitas tampak di awal
seringkali diselenggarakan di
kehidupan anak dan tampil dalam
sekolah-sekolah seni atau disanggar.
bentuk permainan. Seperti kita
Oleh sebab itu, untuk pendidikan
ketahui bahwa usia Sekolah Dasar

ISSN 2503-4626
8 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15

seni di sekolah dasar, guru tidak perkembangan kreativitas anak agar


mengajarkan bagaimana untuk tumbuh optimal, pendidikan seni
menggambar, bagaimana untuk memegang peranan yang sangat
menari dan bagimana untuk penting yaitu sebagai sarana yang
menyanyi saja, tetapi juga harus dapat memfasilitasi anak dalam
mengarah kepada pembinaan dan mengekspresikan pikiran dan jiwa
pengembangan kreativitas untuk mereka. Tentu dengan bimbingan
mengangkat bakat dan potensi yang dan arahan dari guru, pendidikan
dimiliki oleh masing-masing siswa. seni sangat membantu dalam
Dalam pendidikan seni, anak meningkatkan dan
dibebaskan untuk mengekspresikan mengoptimalisasikan perkembangan
apa yang ada dalam jiwanya baik itu kreativitas anak.
melalui gambar, kegiatan menyanyi
ataupun gerakan-gerakan tari. Bebas 1. Pengertian Guru Kreatif
berekspresi membuat anak dapat Kreativitas guru merupakan
mengembangangkan apa yang ada istilah yang banyak digunakan, baik
dalam dirinya, kreativitas anak untuk
di lingkungan sekolah maupun luar
menciptakan sesuatu juga semakin sekolah. Pada umumnya orang
berkembang. menghubungkan kreativitas dengan
Pada usia SD, anak mengalami produk-produk kreasi. Dengan kata
masa keingintahuan dan lain produk-produk kreasi itu
perkembangan kognitif, afektif merupakan hal yang penting untuk
maupun psikomotor yang cepat. menilai kreativitas. Clark Monstakos,
Perkembangan anak ini akan seorang psikolog humanistis
terhambat jika mereka “dibunuh” menyatakan bahwa kreativitas adalah
rasa keingintahuan dan kreativitas
pengalaman mengekspresikan
mereka. Kreativitas anak pada masa (mengaktualisasikan) identitas
ini sangat beragam sesuai dengan individu dalam bentuk terpadu dalam
tingkat kematangan dan hubungan dengan diri sendiri,
perkembangan otak mereka. Oleh dengan alam dan orang lain.
karena itu, untuk menunjang

ISSN 2503-4626
Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 9

Pada dasarnya pengertian didiknya untuk menjadi anggota


kreatif berhubungan dengan masyarakat yang dewasa.
penemuan sesuatu, mengenai hal Pada hakikatnya, mengajar
yang menghasilkan sesuatu yang jika dilakukan dengan baik telah
baru dengan menggunakan sesuatu dikatakan kreatif. Kunci keberhasilan
yang telah ada. pengembangan kreatif itu terletak
Dari situlah sehingga dapat pada mengajar dengan kreatif dan
diartikan bahwa guru yang kreatif efisien dalam interaksi yang
adalah guru yang mampu kondusif. Hal ini tidaklah mudah dan
mengaktualisasikan dan dibutuhkan keahlian dan kreativitas
mengekspresikan secara optimal dalam kegiatan pembelajaran agar
segala kemampuan yang ia miliki tercapai apa yang diharapkan. Secara
dalam rangka membina dan umum dapat dinyatakan bahwa
mendidik anak didik dengan baik. individu dengan potensi kreatif dapat
Seorang guru yang kreatif akan dikenal melalui pengamatan ciri-ciri
memiliki sikap kepekaan, inisiatif, sebagai berikut:
cara baru dalam mengajar, a. Memiliki hasrat keingintahuan
kepemimpinan serta tanggungjawab yang cukup besar.
yang tinggi dalam pekerjaan dan b. Bersikap terbuka terhadap
tugasnya sebagai seorang pendidik. pengalaman baru.
c. Panjang akal.
2. Ciri-ciri Guru yang Kreatif d. Mempunyai keingintahuan untuk
menemukan (meneliti).
Sebagaimana telah
e. Cenderung lebih menyukai tugas
dikemukakan sebelumnya, bahwa
yang berat (sulit).
guru bukanlah sekedar orang yang
f. Cenderung mencari jawaban yang
berdiri di depan kelas untuk
luas dan memuaskan.
menyampaikan materi pengetahuan
g. Memiliki dedikasi, bergerak dan
tertentu, akan tetapi adalah anggota
aktif menjalankan tugas.
masyarakat yang harus ikut aktif dan
h. Berfikir fleksibel.
berjiwa besar serta kreatif dalam
mengarahkan perkembangan anak

ISSN 2503-4626
10 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15

i. Menanggapi pertanyaan yang 3. Faktor-faktor yang


diajukan serta cenderung memberi mempengaruhi Kreativitas
jawaban yang lebih banyak. Guru
j. Kemampuan membuat analisis Proses perkembangan pribadi
dan sintesis. seseorang pada umumnya ditentukan
k. Memiliki semangat bertanya serta oleh perpaduan antara faktor-faktor
meneliti. internal (warisan dan psikologis) dan
l. Memiliki daya abstraksi yang faktor eksternal (lingkungan sosial
cukup baik. dan budaya). Faktor internal adalah
m. Memiliki latar belakang membaca hakikat dari manusia itu sendiri yang
yang cukup luas. dalam dirinya ada suatu dorongan
Ada yang mengatakan bahwa untuk berkembang dan tumbuh ke
mengajar itu adalah seni (art), karena arah usaha yang lebih baik dari
mengajar itu membutuhkan inspirasi, semula, sesuai dengan kemampuan
intuisi, dan kreativitas. pikirnya untuk memenuhi segala
A. A. Mangun-harjana yang
kebutuhan yang diperlukannya.
menukil salah satu ilmuwan
barat mengata-kan bahwa Begitu juga seorang guru dalam hal
mengembangkan kreativitas
melaksanakan tugasnya sebagai
itu menjadi sesuatu yang
sangat berpengaruh dalam pelaksana pendidikan pasti
kemajuan hidup. Orang yang
menginginkan dirinya untuk tumbuh
berkreatif atas itu bercirikan
lincah, kuat mental .dapat dan berkembang ke rah yang lebih
berfikir dari segala arah
baik dan berkualitas
maupun ke segala arah, dan
yang terpenting mempunyai Ada teori yang mengatakan
keluwesan konseptual,
"kreativitas merupakan titik
orisinalitas dan menyukai
kerumitan. Ciri-ciri tersebut pertemuan yang khas antara tiga
masih harus ditambah lagi
atribut Psikologis yaitu intelegensi,
dengan sifat mau bekerja
keras, mandiri, pantang gaya kognitif, dan kepribadian atau
menyerah, dan lebih tertarik
motivasi. Secara bersamaan tiga segi
pada konsep besar, punya
selera humor dan fantasi dalam pikiran ini membantu
serta tidak menolak ide-ide
memahami apa yang melatar
yang ada di depanya.
belakangi individu yang kreatif.

ISSN 2503-4626
Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 11

Intelegensi meliputi a. Latar belakang pendidikan Guru


kemampuan verbal, pemikiran Guru yang berkualifikasi
lancar, pengetahuan, perumusan profesional, yaitu guru yang tahu
masalah, penyusunan strategi, secara mendalam tentang apa
representasi mental, keterampilan yang diajarkannya, cakap dalam
pengambilan keputusan dan mengajarkannya secara efektif
keseimbangan serta integrasi dan efisien dan guru tersebut
intelektual secara umum. berkepribadian yang mantap.
Gaya kognitif atau intelektual Untuk mewujudkan guru yang
dari pribadi kreatif menunjukkan cakap dan ahli tentunya
kelonggaran dan keterikatan diutamakan dari lulusan lembaga
konvensi, menciptakan aturan pendidikan keguruan seperti
sendiri, melakukan hal-hal dengan PGSD (Diploma) FKIP
caranya sendiri dan menyukai (Universitas) atau lembaga
masalah yang tidak terlalu pendidikan keguruan lainnya.
berstruktur. Dimensi kepribadian dan Karena kecakapan dan kreativitas
motivasi meliputi ciri-ciri seperti seorang guru yang profesional
kelenturan, dorongan untuk bukan sekedar hasil pembicaraan
berprestasi dan mendapat pengakuan atau latihan-latihan yang
keuletan dalam menghadapi terkondisi, tetapi perlu pendidikan
rintangan dan pengambilan resiko pra jabatan yang terprogram
yang moderat. secara relevan serta berbobot,
Faktor eksternal juga sangat terselenggara secara efektif dan
berpengaruh pada dorongan dan efisien dan tolak ukur evaluasinya
potensi dari dalam, yaitu pengaruh- terstandar.
pengaruh yang datangnya dari luar
yang dapat mendorong guru untuk b. Pelatihan-pelatihan Guru dan
mengembangkan diri. Faktor organisasi keguruan
eksternal ini dapat dikelompokkan Pelatihan-pelatihan dan organisasi
menjadi empat, sebagai berikut : sangat bermanfaat bagi guru
dalam mengembangkan

ISSN 2503-4626
12 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15

pengetahuannya serta Tidak dapat dipungkiri bahwa


pengalamannya terutama dalam guru adalah juga seorang manusia
bidang pendidikan. Dengan biasa yang tak terlepas dari
mengikuti kegiatan-kegiatan berbagai kesulitan hidup, baik
tersebut, guru dapat menambah hubungan rumah tangga, dalam
wawasan baru bagaimana cara- pergaulan sosial, ekonomi,
cara yang efektif dalam proses kesejahteraan, ataupun masalah
pembelajaran yang sedang apa saja yang akan mengganggu
dikembangkan saat ini dan kelancaran tugasnya sebagai
kemudian diterapkan atau untuk seorang guru dalam proses
menambah perbendaharaan pembelajaran.
wawasan, gagasan atau ide-ide
yang inovatif dan kreatif yang Gaji yang tidak seberapa
akan semakin meningkatkan ditambah dengan keadaan ekonomi
kualitas guru. negara saat ini sedang dilanda krisis
c. Pengalaman mengajar Guru berpengaruh pada kesejahteraan
Seorang guru yang telah lama guru. Oleh karena itu, tidak sedikit
mengajar dan telah guru yang berprofesi ganda misalnya
menjadikannya sebagai profesi seorang guru sebagai tukang ojek
yang utama akan mendapat demi memenuhi kebutuhan
pengalaman yang cukup dalam keluarganya. Hal ini akan sangat
pembelajaran. Hal ini pun juga berpengaruh pada kreativitas guru
berpengaruh terhadap kreativitas dalam kegiatan pembelajaran.
dan keprofesionalismenya, cara Dikarenakan kesibukan di luar
mengatasi kesulitan, yang ada dan profesi keguruannya menyita banyak
sebagainya. Pengalaman waktu, maka ia tidak mempunyai
mendorong guru untuk lebih kesempatan untuk berpikir kreatif
kreatif lagi dalam menciptakan tentang pelaksanaan pembelajaran di
cara-cara baru atau suasana yang sekolah dan terkesan asal-asalan.
lebih edukatif dan menyegarkan. Akan tetapi jika gaji guru yang
d. Faktor kesejahteraan Guru diperoleh mampu memenuhi

ISSN 2503-4626
Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 13

kebutuhannya, maka ia pun akan menghasilkan sejumlah karya dan


memiliki waktu yang longgar untuk dapat memberi contoh dari hal-hal
lebih memaksimalkan diri dalam yang dituntut siswa.
menciptakan suasana belajar yang Usaha pengembangan profesi
lebih edukatif, karena tidak tenaga kependidikan, khususnya
dibayang-bayangi pekerjaan lainnya. guru meliputi :
a. Program Pre Service Education
4. Usaha-usaha dalam Sejak Indonesia merdeka sampai
meningkatkan kreativitas Guru sekarang Pemerintah telah
mengusahakan berbagai lembaga
Tugas mengajar dan mendidik
yang menata usaha perbaikan
diumpamakan dengan sumber air,
mutu guru. Usaha tersebut adalah
jika tidak terisi air maka akan kering.
dengan mengadakan sekolah-
Demikian juga jabatan guru, jika
sekolah guru yang perjalanannya
tidak berusaha menambah wawasan
terus mengalami perbaikan dan
baru, melalui membaca, dan terus
peningkatan untuk menjadi lebih
belajar maka materi yang ia sajikan
terfokus.
ketika mengajar akan terasa gersang.
Di samping itu ada pula program
Perkembangan ilmu
akta mengajar yang diberikan
pengetahuan dan tekhnologi yang
kepada mereka yang berasal dari
semakin cepat, menuntut para guru
fakultas non keguruan untuk
untuk terus belajar dalam banyak hal
memperoleh kemampuan
yang terkait dengan pembelajaran
mengajar pada berbagai tingkatan
secara berkesinambungan agar peran
sekolah. Dengan cara ini profesi
guru dalam pengajarannya tetap
kependidikan menjadi terbuka
bermutu, kreatif dalam membimbing
bagi yang berada di luar fakultas
siswa.
kependidikan untuk menjadi guru
Adapun hal-hal yang dapat
dan memberi proteksi kepada
dilakukan oleh guru dalam memacu
profesi ini dengan mengharuskan
kreativitas antara lain aktif membaca,
mengambil akta mengajar bagi
gemar berapresiasi, mencintai seni,
yang ingin menjadi guru,
respek terhadap perkembangan,

ISSN 2503-4626
14 Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1, No.1, April 2016 : 1-15

sehingga dengan demikian pembelajaran. Yang dimaksud


kualitas guru dapat ditingkatkan. dengan kualitas pembelajaran adalah
b. Program In Service Education tinggi rendahnya atau efektif
Program In Service Education tidaknya proses pembelajaran dalam
yaitu usaha yang memberi mencapai tujuan pembelajaran.
kesempatan pada guru-guru untuk Sedangkan unsur-unsur yang dapat
mendapatkan penyegaran atau mempengaruhi kualitas pembelajaran
menurut istilah lainnya sebagai adalah kompetensi guru,
penyegaran yang membawa guru karakteristik kelas dan karakteristik
ke arah yang lebih baik. sekolah. Hal ini berarti bahwa dalam
pembelajaran dibutuhkan suatu
KESIMPULAN sistem yang di mana di dalamnya
terdapat komponen-komponen
Untuk mencapai prestasi
pembelajaran yang saling berkaitan
belajar yang baik, diperlukan sesuatu
antara bahan pembelajaran, metode,
proses pembelajaran yang efektif dan
dan tujuan pembelajaran.
efisien, sehingga kegiatan
Dengan demikian maka
pembelajaran dapat berjalan lancar
seorang guru yang merupakan salah
dan sukses.
satu komponen dalam sistem
Hal ini berarti bahwa hasil
pembelajaran dituntut untuk kreatif
belajar ini tidak lepas dari faktor
dalam menjalankan tugasnya sebagai
yang bersal dari dalam siswa itu
seorang guru, sehingga proses
sendiri berupa kemampuan yang
pembelajaran akan lebih efektif dan
dimilikinya, seperti minat perhatian,
terarah yang nantinya akan mudah
motivasi belajar, sosial ekonomi,
mencapai tujuan dari pembelajaran
fisik dan psikis.
dalam hal ini prestasi siswa akan
Sungguhpun demikian hasil
lebih meningkat dengan adanya
belajar yang dapat diraih juga sangat
kekreativan seorang guru baik dalam
bergantung pada lingkungan belajar
mengelola pembelajaran maupun
siswa. Salah satu lingkungan belajar
dalam menghadapi siswa.
yang paling dominan mempengaruhi
hasil belajar adalah kualitas

ISSN 2503-4626
Pendidikan Seni Sebagai Penunjang Kreatifitas (Suhaya) 15

DAFTAR PUSTAKA Kurikulum. Jakarta: Ciputat


Pers Saud, Syaefudin. 2009.
Herawati, Ida Siti. Iriaji. 1998. Pengembangan Profesi
Pendidikan Seni Rupa. Guru. Bandung: CV Alfabet
Jakarta: Depdikbud Dirjen
Aka, Hawari. 2012. Guru Yang
Pendidikan Tinggi.
Berkarakter Kuat. Jakarta:
Hurlock, Elizabeth B. 1978. Laksana
Perkembangan Anak Jilid 2.
Bafadal, Ibrahim. 2003. Peningkatan
Jakarta: Erlangga.
Profesionalisme Guru di
Munandar, Utami. 2009. Sekolah Dasar. Jakarta: PT
Pengembangan Kreativitas Bumi Aksara.
Anak Berbakat. Jakarta:
Widiastono, Tonny. 2004.
Rineka Cipta.
Pendidikan Manusia
Nurdin, Syarifuddin. dkk. 2002. Indonesia. Jakarta: Buku
Guru Profesional dan Kompas
Implementasi

ISSN 2503-4626

Anda mungkin juga menyukai