Diare (Bakteri)
DEFINISI
BAB dengan feses tidak berbentuk /cair dengan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam.
EPIDEMIOLOGI
A. Penyebaran Kuman
Melalui fecal oral : makanan atau minuman yang tercemar tinja dan atau kontak langsung
dengan tinja penderita.
B. Faktor Penjamu
Tidak memberikan ASI sampai dua tahun, kurang gizi, campak, immunodefisiensi, dan
secara proporsional diare lebih banyak terjadi pada golongan balita.
C. Faktor Lingkungan Dan Perilaku
Faktor dominan : sarana air bersih dan pembuangan tinja.
PATOFISIOLOGI
ETIOLOGI
Invasif : shigellia, salmonella, dll
Non-Invasif : e.colli, clostridium difficile, bacillus cereus, dll
FAKTOR MUNCULNYA PENYAKIT DIARE
a. Faktor individu (daya tahan tubuh)
b. Faktor bakteri (kemampuan bakteri dalam melawan sistem imun)
c. Faktor lingkungan (hal lain yang menambah kerentanan tubuh)
d. Sanitasi yang buruk
e. Gaya hidup yang tidak sehat
f. Konsumsi makanan yang tidak hygenis
g. Konsumsi asupan nutrisi yang tidak seimbang
h. Non-infeksi : depresi, dll
KRONOLOGI
Clostridium Difficile
Datang sel darah putih di usus – pelebaran pembuluh darah – sel permukaan usus
rusak/mati – gangguan pencernaan – diare
Shigella
Menembus sel usus – peradangan – diare
Vibrio Cholera
Racun masuk ke tubuh – mengganggu penyerapan dan pengeluaran ion –
gangguan transportasi ion – diare
E.Colli
Pelekatan pada usus – berkembang biak – pengeluaran toksin – diare
MANIFESTASI KLINIS / GEJALA
Gelisah, demam, cengeng, tidak nafsu makan, feses cair, feses hijau, muntah, anus lecet
DAMPAK DAN KOMPLIKASI
• Dehidrasi
akibat kehilangan cairan dan elektrolit secara mendadak.
• Gangguan keseimbangan elektrolit dan asam basa
elektrolit ikut terbuang bersama air yang keluar saat diare.
• Maldigesti dan malabsorpsi
Invasi dan destruksi pada sel epitel, penetrasi ke lamina propria serta kerusakan
pada mikrovili.
• Sepsis
respons sistem kekebalan tubuh yang tidak terkendali terhadap infeksi.
• Iritasi di sekitar anus
DIAGNOSA
1. Dehidrasi 5. Tes Darah
2. Nyeri akut 6. Tes Feses
3. Kerusakan kulit 7. Pemeriksaan serum elektrolit dan
EKG
4. Hipertermi
(untuk pasien dengan dehidrasi berat)
TINDAKAN
Rehidras oral atau parental, antibiotic, obat anti diare, makanan probiotik. Makanan yang
melalui proses fermentasi sangat disarankan karena mengandung bakteri baik yang bantu
pencernaan.
LANGKAH PREVENTIF
Cuci tangan, jaga kebersihan, pemberian ASI, MPASI, gizi seimbang, pola hidup sehat.
Purnamasari, H., Santosa, B., & Puruhita, N. (2016). Pengaruh suplementasi seng dan probiotik terhadap
kejadian diare berulang. Sari Pediatri, 13(2), 96-104.