Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

“ANALISIS AKTIVITAS BISNIS”

OLEH :

KELOMPOK 2

CENDRI FERLIANA MULYADI (1810020048)


DIVLA AMELIA C. FAAH (1810020062)
OCTAFIANA M. LAMBUNANG (1810020065)
PAULINA K. HALIMAKING (1810020076)
WENSESLAUS Y. G. JEKAU (1810020077)
WIDYA MARLENI SERAN (1810020085)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang mana telah
memberikan kami kekuatan dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah mata kuliah
Analisis Laporan Keuangan yang berjudul “Analisis Aktivitas Bisnis” pada waktunya.

Tujuan penulis membuat makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Analisis Laporan Keuangan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambha wawasan bagi para pembaca dan juga penulis.

Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan baik materi
maupun gagasan selama persiapan penulisan makalah ini kepada semua pihak hingga
terselesaikanlah makalah ini.

Kami sangat menyadari makalah ini belum sempurna, untuk itu kami mengharapkan
kritik maupun saran yang membangun dari para pembaca.

Demikianlah kata pengantar ini dibuat, semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca.

Kupang, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................ 1

1.1. Latar Belakang ....................................................................................................................... 1

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1

1.3. Tujuan Masalah ...................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................. 3

2.1 Pentingnya Basis Kas ............................................................................................................. 3

2.2 Format Laporan Arus Kas ...................................................................................................... 4

2.3 Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas .............................................................................. 6

2.4 Kas dan Setara Kas ................................................................................................................. 8

BAB III PENUTUP ....................................................................................................................... 12

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................... 12

3.2 Saran ..................................................................................................................................... 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya peranan aktivitas bisnis adalah menghasilkan output berupa

barang atau jasa yang kemudian output dijual untuk menghasilkan pendapatan dan

akhirnya dari pendapatan akan dihasilkan keuntungan. Menganalisis aktivitas bisnis

suatu perusahaan merupakan langkah awal untuk melihat adanya aktivitas-aktivitas

bisnis perusahaan yang berkaitan dengan fungsi-fungsi keuangan perusahaan.

Analisis terhadap aktivitas bisnis perusahaan diperlukan dalam rangka

mengetahui kondisi keuangan perusahaan sebagai dasar untuk mengambil keputusan

bagi manajemen perusahaan dan para pemegang saham yang lain.

Aktivitas bisnis perusahaan merupakan aktivitas utama yang perlu dilakukan oleh suatu

perushaaan untuk menghasilkan suatu produk barang atau jasa yang kemudian

menghasilkan keuntungan bagi perusahaan.

Pada bagian ini akan dibahas tentang pentingnnya basis kas, apa yang

dimaksudkan dengan format laporan arus kas dan contoh formatnya, tujuan dan

kegunaan laporan arus kas serta ap itu kas dan setara kas

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya sebagai berikut :

1. Apa pentingnnya basis kas?

2. Apa yang dimaksudkan dengan format laporan arus kas?

3. Apa tujuan dan kegunaan laporan arus kas?

4. Apa itu kas dan setara kas?

1
1.3. Tujuan

Adapun tujuan masalahnya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pentingnya basis kas

2. Untuk mengetahui format laporan arus kas

3. Untuk mengetahui tujuan dan kegunaan laporan arus kas

4. Untuk mengetahui kas dan setara kas

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Basis Kas

Kas adalah aset yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan fleksibilitas

bagi perusahaan. Kas merupakan awal dan akhir dari siklus operasi perusahaan,

sebuah aktivitas operasi perusahaan melibatkan konversi kas menjadi berbagai aset

(misalnya persediaan) yang digunakan untuk menghasilkan piutang dari penjualan

kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat kas kembali ke perusahaan melalui

proses penagihan, yang memungkinkan dimulainya siklus operasi baru.

Analisis arus kas masuk dan kas keluar perusahaan termasuk operasi, investasi

dan pendanaanya merupakan salah satu pekerjaan investasi yang paling penting.

Analisis ini membantu kita menilai likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas

keuangan. Likuiditas merupakan kedekatan aset dan kewajiban pada kas.

Solvabilitas merupakan kemampuan untuk membayar kewajiban saat jatuh tempo.

Fleksibilitas keuangan adalah kemampuan untuk bereaksi dan menyesuaikan diri

terhadap kesempatan dan kesulitan. Informasi yang berguna, tetapi tidak lengkap

atas sumber dan penggunaan kas terdapat dalam neraca dan laporan laba rugi

komparatif. Namun, gambaran menyeluruh atas arus kas didapat dari laporan arus

kas.

Laporan arus kas melaporkan penerimaan dan pengeluaran kas untuk tiga

aktivitas dalam bisnis perusahaan yaitu aktivitas operasi, aktivitas investasi dan

aktivitas pendanaan. Aktivitas operasi merupakan aktivitas perusahaan terkait

dengan laba. Aktivitas investasi merupakan cara untuk memperoleh dan

menghapus aset non-kas. Aktivitas pendanaan merupakan cara untuk

3
mendistribusikan, menarik, dan mendapatkan dana untuk mendukung aktivitas

usaha.

Terdapat dua metode pelaporan arus kas dari operasi yaitu metode langsung

dan metode tidak langsung. Pada metode tidak langsung, laba bersih disesuaikan

dengan pos penghasilan (beban) non-kas dan dengan akrual, untuk menghasilkan

arus kas dari operasi. Keunggulan metode ini adalah rekonsiliasi perbedaan antara

laba bersih dengan arus kas operasi. Sedangkan pada metode langsung, arus kas

yang dihitung disediakan setelahnya sebagai perbandingan. Metode ini

menyesuaikan setiap pos laporan laba rugi untuk akrual terkait, sehingga

menghasilkan format yang lebih baik untuk menilai jumlah arus kas masuk (keluar)

operasi.

2.2 Format Laporan Arus Kas

Menurut FASB (Financial Accounting Standards Board) ada dua contoh format

alternatif untuk laporan arus kas yaitu:

1. Format Langsung

Laporan arus kas metode langsumg adalah sebuah metode yang

melaporkan arus kas bersih dari aktivitas operasi dengan cara mendaftarkan

semua penerimaan dan pembayaran kas operasi utama (inti). Pada metode

langsung, penyusunannya dilakukan berdasarkan pada buku kas/bank.Untuk

menggunakan metode ini, Anda harus melaporkan kelompok-kelompok

penerimaan dan pengeluaran kas dari kegiatan operasional perusahaan.

Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan investasi dan pembiayaan.

4
Bentuk format metode langsung setidaknya harus mengungkapkan

beberapa kategori dari arus kas berikut ini:

a. Kas yang dikumpulkan dari pelanggan

b. Bunga dan dividen yang diterima

c. Penerimaan operasional lainnya

d. Uang tunai yang dibayarkan kepada pemasok dan karyawan

e. Pembayaran dan bunga

f. Pembayaran pajak dan klasil

Metode langsung memiliki keunggulan dalam hal melaporkan sumber

dan penggunaan kas yang ada pada laporan kas.Dimana, metode ini

menggolongkan berbagai kategori utama dari kegiatan operasional. Meski

data yang dibutuhkan seringkali tidak mudah didapat, dan biaya

pengumpulannya terbilang mahal, metode ini lebih mudah dimengerti dan

dapat memberikan informasi yang lebih banyak, sehingga dapat

memudahkan pengusaha dalam mengambil keputusan

2. Format Tidak Langsung

Laporan arus kas metode tidak langsung adalah sebuah metode yang

mana pendapatan bersih dan arus kas bersih dari aktivitas operasi

direkonsiliasi melalui serangkaian penyesuaian. Penyesuaian tersebut

mencakup:

a. Mengurangi laba bersih untuk pendapatan bukan kas

b. Meningkatkan laba bersih untuk biaya bukan kas (depresiaasi) dan

c. Menyesuaikan laba bersih untuk perubahan akun modal kerja

5
Proses penyesuaian – rekonsiliasi laba bersih menjadi arus kas bersih –

dapat muncul di badan laporan arus kas. Atau mungkin muncul didalam

jadwal tambahan. Penyesuaian tersebut setidaknnya harus mencakup:

a. Penangguhan penerimaan dan pembayaran operasi masa lalu

b. Akrual penerimaan dan pembiayaan dan pembayaran operasi masa

depan yang diharapakn

c. Perubahan dalam piutang, persediaan, hutang, aset, dan liabilitas

operasi lainnya saat ini

d. Golongan lain dari item yang direkonsisliasi, dan

e. Keuntungan dan kerugian non tunai

Metode tidak langsung lebih memusatkan pada perbedaan laba bersih

dan arus kas dari aktivitas operasi, sehingga dapat menunjukkan hubungan

antara laporan laba-rugi, neraca, dan arus kas.Membuat laporan dengan

metode ini dianggap lebih mudah,karena data yang diperlukan dapat

tersedia dengan mudah, dan biaya yang dikeluarkan lebih mudah dibanding

metode langsung.

2.3 Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas

1. Tujuan Laporan Arus Kas

Beberapa tujuan laporan arus kas, antara lain:

a. Untuk mengukur kemampuan perusahaan mengelola kas,

merencanakan, mengontrol kas masuk dan keluar perusahaan pada

masa lalu.

6
b. Kemungkinan keadaan arus kas masuk dan keluar, arus kas bersih

perusahaan termasuk kemampuan membayar dividen di masa yang

akan datang.

c. Informasi bagi investor dan kreditor memproyeksikan kembali dari

sumber kekayaan perusahaan.

d. Kemampuan perusahaan untuk memasukkan kas ke perusahaan di

masa yang akan datang.

e. Alasan perbedaan antara laba bersih dibandingkan dengan

penerimaan dan pengeluaran kas.

f. Pengaruh investasi baik terhadap posisi keuangan perusahaan

selama periode tertentu.

2. Kegunaan Laporan Arus Kas

Beberapa kegunaan arus kas, antara lain:

a. Memberikan informasi untuk mengetahui perubahan aktiva bersih,

struktur keuangan dan kemampuan mempengaruhi arus kas.

b. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas.

c. Mengembangkan model untuk menilai dan membandingkan nilai

sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan.

d. Dapat menggunakan informasi arus kas historis sebagai indikator

dari jumlah, waktu, dan kepastian arus kas masa depan.

e. Meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan

hubungan antara profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak

perubahan harga.

7
Suatu laporan keuangan, yakni laporan arus kas (cash flow) disususun

dengan acuan pada data keuangan yang mendukung kemudian laporan arus

kas itu di analisa untuk mengetahui bagaimana perkembangan perusahaan

dalam hal pemenuhan kebutuhan dan pengalokasian kas.

Laporan arus kas ini sangat berguna untuk menentukan kebijakan-

kebijakan perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya. Sedangkan

bagi pihak eksternal, akan berguna sebagai salah satu alternatif analisa

dalam pengalokasian modal mereka. Pemantauan dalam penggunaan dana

khususnya arus kas perusahaan semakin menjadi perhatian utama para

manajer dan para kreditor. Hal tersebut dimaksudkan agar perusahaan tetap

terjaga tingkat likuiditasnya.

2.4 Kas dan Setara Kas

1. Pengertian

Kas dan setara kas menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 2 “kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid,

berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam

jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

Fungsi kas dalam suatu perusahaan sangat penting, karena hampir

setiap kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan selalu berkaitan dengan

kas. Maka tanpa kas perusahaan tidak akan berjalan dengan lancar. Kas

yang diperlukan perusahaan baik digunakan untuk membiayai perusahaan

sehari-hari ataupun untuk pembelian aktiva tetap, memiliki sifat continue

maupun tidak continue. Sifat Continue, Untuk pembelian bahan baku,

8
pembayaran gaji dan upah, membeli suplies kantor habis pakai dll.

Sedangkan Sifat Tidak Continue, Untuk pembayaran pajak, Dividen,

Angsuran, Hutang dll.

Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek,

bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan

sebagai setara kas, suatu investasi harus segera dapat diubah menjadi kas

dalam jumlah yang dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai

yang tidak signifikan. Karenanya, suatu investasi pada umumnya

memenuhi syarat sebagai setara kas hanya jika akan segera jatuh tempo

dalam waktu, misalnya tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehannya.

Investasi dalam bentuk saham tidak termasuk setara kas, kecuali substansi

investasi saham tersebut adalah setara kas. Sebagai contoh, saham preferan

yang dibeli dan akan segera jatuh tempo serta tanggal penebusan

(redemption date) telah ditentukan.

Yang tidak termasuk dalam pengertian kas, baik menurut akuntansi

maupun perpajakan adalah:

a. Deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan atau rollover.

Saldo rekening berupa deposito yang jatuh temponya lebih dari tiga

bulan atau rollover tidak termasuk dalam pengertian kas karena tidak

dapat digunakan sewaktu-waktu.

b. Prangko dan Materai. Biasanya perusahaan mempunyai persediaan

prangko dan materai yang dapat dipakai sewaktu-waktu. Persediaan

ini tidak termasuk dalam pengertian kas, sekalipun persediaan ini

sering disimpan oleh kasir perusahaan. Apabila jumlahnya cukup

9
besar, persediaan ini dapat digolongkan kedalam persediaan

perlengkapan alat-alat kantor (supplies).

c. Kasbon atau uang muka. Kas bon merupakan bukti penerimaan uang

muka dari pegawai tidak dapat digolongkan ke dalam kas. Kertas-

kertas tersebut tidak dapat digunakan sewaktu-waktu, sehingga tidak

dapat dianggap uang tunai.

d. Cek mundur dan Cek Kosong. Cek mundur tidak dapat diuangkan

sampai jatuh temponya sehingga tidak memenuhi syarat sebagai

kas. Cek mundur yang diterima untuk melunasi piutang belum

mengurangi saldo piutang. Apabila dapat

diuangkan karena tidak cukup dananya di bank, cek tersebut

disebut kosong. Cek kosong sama sekali tidak memiliki harga,

sehingga tidak dapat dianggap sebagai aset perusahaan.

2. Sifat dan contoh kas dan setara kas

Kas merupakan harta lancar perusahaan yang sangat menarik

dan mudah untuk diselewengkan, menurut SAK 1994:

a. Kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan

untuk membiayai kegiatan umum perusahaan

b. Bank adalah sisa rekening giro perusahaan yang dapat dipergunakan

secara bebas untuk membiayai kegiatan mum perusahaan.

Konsep likuidasi penting dalam analisis laporan keuangan. Likuiditas berarti

jumlah kas atau setra kas yang dimiliki perusahaan dengan jumlah kas yang

dapat diperoleh dalam waktu singkat. Jumlah asset likuid yang dilaporkan

perusahaan pada neraca sangat beragam. Umumnya perusahaan dalam industry

yang dinamis membutuhkan likuiditas yang lebih tinggi untuk memanfaatkan

10
kesempatan atau untuk bereaksi terhadap perubahan yang cepat pada

lingkungan yang kompetitif.

Selain memeriksa jumlah asset likuid untuk perusahaan, analisis juga harus

mempertimbangkan hal berikut:

a. Sejauh mana setara kas diinvestasikan pada efek ekuitas, perusahaan

dapat mengalami penurunan likuiditas jika nilai pasar dari efek investasi

tersebut turun.

b. Kas dan setara kas sering kali dibutuhkan sebagai saldo kompensasi

untuk mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan

mendukung suatu perjanjian pinjaman atau sebagai jaminan hutang.

3. Pelaporan Kas

Pelaporan kas dapat dilakukan secara langsung. Namun, pada

pelaksanaannya dapat terjadi beberapa masalah, diantaranya:

a. Cash Equivalents atau disebut juga dengan setara kas yaitu sekelompok

asset perusahaan yang berjangka waktu kurang dari tiga bulan.

b. Restricted Cash yaitu kas yang dipisahkan khusus untuk membayar

kewajiban dimasa mendatang yang nilainya cukup besar.

c. Bank Overdrafts yaitu rekening negative yang terjadi karena nasabah

menulis cek yang melebihi jumlah dana yang ada direkeningnya dan

dianggap sebagai hutang sehingga dapat dilaporkan suatu ekspansi

kredit.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

A. Pentinya Basis Kas

Kas adalah aset yang paling likuid serta menawarkan likuiditas dan

fleksibilitas bagi perusahaan. Kas merupakan awal dan akhir dari siklus operasi

perusahaan, sebuah aktivitas operasi perusahaan melibatkan konversi kas

menjadi berbagai aset (misalnya persediaan) yang digunakan untuk

menghasilkan piutang dari penjualan kredit. Siklus operasi menjadi lengkap saat

kas kembali ke perusahaan melalui proses penagihan, yang memungkinkan

dimulainya siklus operasi baru.

B. Format Laporan Arus Kas

1. Format Langsung

2. Format Tidak Langsung

C. Tujuan dan Kegunaan Laporan Arus Kas

Laporan arus kas ini sangat berguna untuk menentukan kebijakan-kebijakan

perusahaan dalam menjalankan aktivitas operasinya. Sedangkan bagi pihak

eksternal, akan berguna sebagai salah satu alternatif analisa dalam

pengalokasian modal mereka. Pemantauan dalam penggunaan dana khususnya

arus kas perusahaan semakin menjadi perhatian utama para manajer dan para

kreditor. Hal tersebut dimaksudkan agar perusahaan tetap terjaga tingkat

likuiditasnya.

12
D. Kas dan Setara Kas

1. Kas

Kas dan setara kas menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK) No. 2 “kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.

Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat liquid,

berjangka pendek dan dengan cepat dapat dijadikan sebagai kas dalam jumlah

tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan”.

2. Setara Kas

Setara kas dimiliki untuk memenuhi komitmen kas jangka pendek, bukan

untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan sebagai setara

kas, suatu investasi harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang

dapat ditentukan dan memiliki resiko perubahan nilai yang tidak signifikan.

3.2 Saran

Kami menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh

dari kesempurnaan.Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran

tentang pembahasan makalah diatas.

13
DAFTAR PUSTAKA

Subramanyam,K. 2010. Analisis Laporan Keuanga.Edisi. Salemba Empat. 2010

Prastowo Dwi, Prastowo Darmianto, Rika Julianti. 2002. Analisis Laporan Keuangan,

Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: UPP AMP YPKN

PSAK No. 02 (Revisi 2009) “Exposure Draft Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Laporan Arus Kas” (6 November 2009)

https://www.jurnal.id/id/blog/2018-perbedaan-laporan-arus-kas-metode-langsung-dan-
tidak-langsung/

https://www.invesnesia.com/laporan-arus-
kas#Bentuk_Format_Laporan_Arus_Kas_Format_of_Cash_Flow_Statement

1
1

Anda mungkin juga menyukai