Anda di halaman 1dari 5

Nama : M.

Fachrul Ilmi

NIM : 2103016073

Mata kuliah : pengantar ilmu tropika lembab

Dosen pengampu : Penny Pujowati, S. P., M.Si

Tugas :

1. Buat 1 gambar peta zona


2. Buat tabel perbedaan sistem pertanian antarzona

Jawab :

Sumber : https://paimingambar.blogspot.com/2020/04/peta-indonesia-putih.html?m=1Zona
tropis lembab ( di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi)
Zona Kering/ semi arid ( Nusa Tenggara)
Zona kepulauan (misalnya Nusa Tenggara atau Kepulauan Maluku)
Zona pegunungan (baik di Jawa, Sumatera, atau di Papua)
Zona monsoon ( Khususnya di Jawa dan Bali)
Tabel Perbedaan Sistem Pertanian Antar Zona
No Zona Perbedaan
1. Zona Monsoon  Sistem pertanian pada zona ini disebut
dengan (Tropical Decidous Forest).
 Zona ini memiliki ciri batas antar musim
kemarau dan hujan, pada saat musim
kemarau beberapa pohon decidous akan
menggugurkan daunnya lalu pada saat
musim hujan ekosistem ini sulit dibedakan
dengan ekosistem tropis lembab, dan oleh
karenanya keduanya seringkali disebut
sebagai ‘closed atau moist forests’.
 Tanah pada zona ini lebih subur
dibandingkan wilayah tropis lembab.

2. Zona Tropis Lembab Pada zona ini memiliki karakter biofisik penting antara
lain tingginya curah hujan dan kelembaban udara.
Topografi berbukit-bukit dengan dominasi jenis tanah
yang memiliki kesuburan yang rendah. Tegakan
alaminya dicirikan dengan pohon-pohon tinggi
berdiameter besar, dan tingginya keanekaragaman
hayati (baik bersifat keragaman tapak ataupun bentang
lahan). Bentuk agroforesti berasal dari pola
perladangan. Pada hutan tropis lembab dataran rendah
(Lowland Dipterocarps Forests) yang sering disebut
mixed dispterocarps forest karena didominasi oleh
jenis-jenis pohon komersil dari suku Dipterokarpa dan
terdapat pula hutan pegunungan, hutan rawa (swamp
forests) dan hutan payau (mangrove forests).
3. Zona Semi arid/kering  Ciri khas daerah ini adalah perbedaan
musim hujan dan kemarau yang sangat
menyolok. Sehingga Evapotranspirasi jauh
lebih besar daripada presipitasi.
 Gulma cenderung tumbuh sangat cepat
pada musim hujan. Persoalan suhu udara
yang tinggi dan sering terjadinya
kebakaran.
 Pengembangan pertanian diarahkan kepada
penanganan masalah ketersediaan air yang
terbatas, erosi, pencegahan kebakaran dan
berkeliarannya ternak liar, kurangnya
ketersediaan pakan ternak pada musim
kemarau serta upaya memperbaiki tingkat
pendapatan petani berbasis pertanian lahan
kering skala kecil.
4. Zona Kepulauan Lahan terbatas dengan kemiringan yang tinggi, berbatu
atau berpasir serta sangat rentan terhadap erosi dan
longsoran atau pergerakan tanah jika terjadi hujan
lebat, terutama jika penutupan tanah sangat rendah
baik oleh vegetasi alami maupun vegetasi
buatan.Memilki ciri utama penanganan ekosistem
pertanian dan upaya memperoleh pendapatan yaitu
konservasi tanah, pemeliharaan ternak dan
pengembangan tanaman kelapa di kawasan pantai.
Tanaman kelapa dikombinasikan dengan tanaman
perkebunan seperti coklat, cengkeh, dan vanili dan
juga dipadukan dengan pisang dan umbi-umbian
tergantung pada tingkat curah hujan. Pengembangan
sebagian wanatani sangat tergantung pada ada
tidaknya kawasan alluvial di dataran rendahnya yang
mempunyai potensi untuk pengembangan ternak ikan
air tawar maupun campuran (untuk ikan bandeng) dan
pengembangan silvofisheri sangat potensial. Tanaman
bakau (Rhizopora sp.), biasanya menjadi andalan
penguatan tambak atau tempat kepiting dan ikan
bertelur.
5. Zona Pegunungan  Daerah ini dataranya banyak pegunungan
daerah ini mempunyai iklim yang dingin
dan basah contohnya di daerah puncak
bogor, pegunungan dieng, dan lain-lain.
 Kawasan pegunungan umumnya ideal
untuk menanam buah-buahan dan sayur-
sayuran.
 Hawa di pegunungan sejuk, dan semakin
tinggi akan semakin rendah.

Anda mungkin juga menyukai