Anda di halaman 1dari 12

BAB II

LANDASAN TEORI

1. Strategi Pembelajaran
Menurut kamus besar bahasa indonesia (KBBI) strategi pembelajaran adalah
perencanaan dan tindakan yang tepat dan cermat mengenai kegiatan pembelajaran
agar kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran tercapai. Secara umum startegi
mempunyai pengertian suatu garis garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha
mencapai sasaran yang telah ditentukan, dihubungkan dengan proses pembelajaran.
Startegi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan tenaga pendidik dan peserta
didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
digariskan. Startegi pembelajaran yaitu merupakan sebuah rencana, rancangan, dan
plot bagi dibangunnya sebuah metode pembelajaran, yang selanjutnya akan
dijabarkan dalam tekhnik dan gaya pembelajaran.
Berdasarkan pemaparan diatas sehingga peneliti menyimpulkan bahwa
strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan perencanaan atau garis garis besar dalam
pembelajaran sebagai pola-pola dari tenaga pendidik dan peserta didik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran. 1

2. Definisi strategi REACT


Strategi REACT Mmerupakan strategi pembelajaran dengan pendekatan
kontekstual yang ditawarkan oleh center of occupational research and development.
Strategi REACT adalah strategi pembelajaran kontekstual yang merupakan inti
prinsip konstruktivisme.
Dalam upaya untuk memungkinkan peserta didik membangun dan menggunakan
pengetahuan dalam sains, ada lima startegi REACT mencakup hubungan,
pengalaman, penerapan, kerjasama dan proses transferring. Kegiatan pembelajran
berdasarkan strategi REACT ini mendorong peserta didik untuk menganalisis
1
Rita Lefrida “Efektivitas penerapan pembelajaran kontekstual dengan strategi REACT
untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman proses sains materi logika fauzy
“jurusan pendidikan fmipa UNTAD. Hal 36
informasi dan mengomentari pengetahuan dalam kemampuan pemahaman masing-
masing.
Strategi REACT terdiri dari lima tahap yaitu Relating (mengaitkan),
Experience (mengalami), Applying (menerapkan), Cooperating (bekerjasama),
Transferring (mentransfer). Melalui tahap-tahap tersebut strategi REACT berpotensi
meningkatkan pemahaman peserta didik. 2
Strategi REACT dikembangkan mengacu pada paham kontruktivisme karena
pembelajaran dengan menggunakan strategi ini menurut peserta didik untuk terlibat
dalam aktivitas yang terus-menerus. Strategi iniberfokus pada pembelajaran dan
belajar konteks prinsip fundmentaldari kontruktivisme REACT adalah akronim yang
mudah diingat yang mewakili metode yang terbaik digunakan oleh pendidik,
didukung oleh penelitian tentang bagaiman orang belajar paling baik.
Strategi REACT diluncurkan untuk membahas pandangan pendidik pada
materi dan contoh yang mereka buat, artinya strategi ini adalah output dari
pengamatan pendidik dan bukan masalah yang dirancanag secara teoritis dengan
adanya penurunan minat dan sikap peserta didik terhadap sains.
3. karakteristik strategi REACT
REACT merupakan strategi pembelajaran konteks yang didasarkan pada
bagaimana peserta didik beljar untuk mendapatkan pemahaman dan Bagaimana
tenaga pendidik mengajarkan untuk memberikan pemahaman. Strategi REACT ini
juga sesuai dengan pandangan konstruktivis, yang mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut :
1. peserta didik aktif terlibat dalam belajar. Peserta didik belajar materi IPA secara
bermakna dengan bekerja dan berpikir.
2. informasi baru harus dikaitkan dengan informasi sebelumnya sehinggs menyatu
dengan schemata yang dimiliki peserta didik.
3. orientasi pembeljaran adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah
pemcahan masalah.

2
Ibid, hal 37
Berdasarkan pemaparan diatas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa strategi
REACT yaitu melibatkan pengalaman langsungpeserta didik melalui penyelidikan,
materi yang disajikan berdasarkan pengalaman dikehidupanpeserta didik sehingga
peserta didik dapat berperan aktif dalam pembelajaran.
4. Sintak strategi pembelajaran REACT
Rencana pembelajaran dan pengajaran berdasarkan strategi pembelajaran
kontekstual yang harus tersusun dari kelima komponen hal penting untuk mwndorong
proses pembelajaran Relating (mengaitkan), Experience (mengalami), Applying
(menerapkan), Cooperating (bekerjasama), Transferring (mentransfer). Prospek
pelaksanaan pembelajaran dengan strategi pembelajaran REACT merupakan suatu
siklus kegiatan artinya proses tersebut tidak pernah putus. 3
- Relating
Adalah pembelajaran yang dimulai dengan cara mengkaitkan antar konsep konsep
baru yang sedang dipelajarinya dengan konsep konsep yang telah dikuasainya.
Sehingga peserta didik akan mudah memahami isi pelajaran dan mempelajari sesuatu
dengan bermakna. Jadi tenaga pendidik harus memperhatikan awal peserta didik
dalam pembelajaran.
- Experiencing
Adalah pembelajaran yang membuat peserta didik belajar melalui eksplorasi,
pencarian, dan penemuan. Experiencing merupakan pembelajaran yang membuat
siswa belajar dengan melakukan kegiatan melalui eksplorasi, penemuan, aktivitas
pemecahan masalah dan laboratorium.
- Applying
Adalah pembelajaran yang membuat peserta didik bellajar mengaplikasikan konsep.
Artinya suatu tahap pembelajran bagaimana menempatkan suatu konsep untuk

3
Wiwik sri utami, dkk “REACT (Relating, Experiencing, Applying, Cooperating, Transferring)
strategy to develop geography skills “journal of education and practice” vol 7. No. 17
digunakan. Peserta didik menggunakan konsep tersebut ketika mereka bisa
menerapkan dikehidupan nyata untuk memecahkan masalah.4
- Cooperating
Adalah pembelajaran yang mengkondisikan peserta didik agar belajar bersama,
saling berbagi, saling merespon, dan berkomunikasi dengan sesama temannya.
Saat berdiskusi, peserta didik diharapkan bisa memberikan penjelasan yang lebih
lanjut dan mengatur strategi serta taktik dalam mengaplikasikan konsep yang sedang
dipelajari dalam applying.
- Transferring
Adalah pembelajaran dalam konteks dari pengetahuan yang ada. Digunakan untuk
membangun pengetahuan peserta didik sebelumnya. Transferring adalah pembelajran
yang mendorong peserta didik belajar menggunakan pengetahuan yang telah
dipelajarinya dikelas berdasarkan pada pemahaman.
Tenaga pendidik merancang tugas tugas untuk mencapai sesuatu yang baru dan
beragam maka minat, motivasi, keterlibatan, dan penguasaan peserta didik terhadap
materi yang dapat meningkat. Peran tenaga pendidik yang diharapkan mampu
memperkenalkan gagasan gagasan dan konsep baru yang dapat menarik perhatian dan
motivasi peserta didik serta memancing rasa penasaran dan emosional peserta didik
dalam pembelajaran.

5. Kelebihan dan kelemahan strategi REACT


4
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar penelitian pendidikan edisi 2, (Jakarta: Bumi
aksara : 2012) hal 12
Kelebihan strategi REACT
- Memperdalam pemahaman peserta didik
- Mengembangkan sikap menghargai diri peserta didik dan orang lain
- Mengemabngkan sikap kebersamaan dan rsa saling memiliki
- Mengembangkan keterampilan untuk masa depan
- Membentuk sikap mencintai lingkungan
Kelemahan strategi REACT
-Kembutuhkan aktu yang lama untuk peserta didik
-Membutuhkan kemampuan khusu pendidik
6. Kemampuan berpikir kreatif dan afektif
Kemampuan berpikir kreatif merupakan respon dari stimulus terhadap suatu
objek yang merupakan wawasan pola pikir seorang siswa yang dinyatakan dalam
bentuk variasi dari respon tentang hal-hal yang terkait dengan pokok pembicaraan
(Suastra,2006). Kreativitas merupakan bakat yang secara potensial dimiliki oleh
setiap orang, yang dapat diidentifikasi dan dipupuk melalui pendidikan yang tepat.
Ciri-ciri kreativitas dapat ditinjau dari Aspek Afektif. 5
Ciri-ciri kreativitas yang lebih berkaitan dengan sikap dan perasaan seseorang
yaitu:
(a) rasa ingin tahu
(b) bersifat imajinatif/fantasi
(c) merasa tertantang oleh kemajemukan
(d) sifat berani mengambil resiko
(e) sifat menghargai
(f) percaya diri
(g) keterbukaan terhadap pengalaman baru; dan
(h) menonjol dalam salah satu bidang seni (Williams & Munandar, 2004).
Model belajar mengajar kreatif telah banyak dikembangkan. Salah satu diantaranya
adalah model Williams (dalam Munandar,2004), model ini menampilkan secara

5
Ibid, hal 17
tigadimensional yaitu (1) dimensi kurikulum, (2) dimensi prilaku guru, (3) dimensi
prilaku siswa.
Prestasi afektif adalah ranah yang berkaitan dengan minat, sikap dan nilai. Sikap
adalah salah satu istilah bidang psikologi yang berhubungan dengan persepsi dan
tingkah laku bahwa yang menyatakan menyimpulkan bahwa :
"Pola mengajar yang dilakukan guru lebih bersifat pemberian pengetahuan tentang
nilai dan lebih berorientasi pada pencapaian hasil berupa angka daripada pembinaan
moral, di samping itu suasana dan situasi pengajaran kurang mengarah pada
pembentukan sikap pelajar. Dengan demikian tujuan pendidikan belum sepenuhnya
tercapai.
Tuntutan untuk menciptakan prestasi afektif belajar siswa dapat dilakukan yakni
salah satunya dengan mendorong kreativitas belajar siswa. Menurut Suharman
“Kreativitas tidak hanya dilakukan oleh orang-orang yang memang pekerjaannya
menuntut pemikiran kreatif (sebagai suatu profesi), tetapi juga dapat dilakukan oleh
orang-orang biasa di dalam menyelesaikan tugas-tugas dan mengatasi masalah’’.
Menurut Popham dalam Riduwan (2010: 2), ranah afektif menentukan keberhasilan
belajar seseorang. Orang yang tidak memiliki minat pada pelajaran tertentu sulit
untuk mencapai keberhasilan belajar secara optimal. Seseorang yang berminat dalam
suatu mata pelajaran diharapkan akan mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Oleh karena itu semua pendidik harus mampu membangkitkan minat semua peserta
didik untuk mencapai prestasi yang telah ditentukan, maka perlunya merancang
program pembelajaran yang memperhatikan ranah afektif.6

7. Ekosistem
Istilah ekosistem pertama kali dikemukakan oleh Transley (1989, dalam Rahardjanto,
2001: 98). Ia mengemukakan bahwa ekosistem adalah hubungan timbal balik antara
komponen biotik (tumbuhan, hewan, manusia mikroba) dengan komponen abiotik
(cahaya, udara, air, tanah, dsb) di alam. Sebenarnya ekosistem merupakan hubungan

6
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar penelitian pendidikan edisi 2, (Jakarta: Bumi
aksara : 2012) hal 12
komponen yang membentuk sistem. Ini berarti dalam struktur maupun fungsi
komponen-komponen tadi adalah suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
Sebagai konsekuensinya apabila salah satu komponen terganggu, maka komponen
lainnya secara cepat atau lambat akan terpengaruh. Sistem alam ini disebut sistem
ekologi, yang kemudian disingkat dan menjadi lebih dikenal ekosistem.
Ekologi didefinisikan sebagai pengkajian hubungan organisme-organisme atau
kelompok-kelompok orgenisme terhadap lingkungannya, atau ilmu hubungan timbal
balik antara organisme-organisme hidup dan lingkungannya Dalam suatu ekosistem
terdapat komponen biotik yang dibedakan menjadi 3 golongan, yaitu:
a. Produsen
Semua produsen dapat menghasilkan makanannya sendiri sehingga disebut
organisme autotrof. Sebagai produsen, tumbuhan hijau menghasilkan makanan
melalui proses fotosintesis. Makanan dimanfaatkan oleh tumbuhan itu sendiri
maupun makhluk hidup lainnya.
b. Konsumen
Semua konsumen tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga disebut heterotrof.
Mereka mendapatkan zat-zat organik yang telah dibentuk oleh produsen, atau dari
konsumen lain yang menjadi mangsanya. Berdasarkan jenis makanannya, konsumen
dikelompokkan sebagai: herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan
daging), dan omnivora (pemakan daging dan tumbuhan). 7
c. Pengurai (dekomposer)
Kelompok ini berperan penting dalam proses ekosistem. Jika kelompok ini tidak ada,
kita akan melihat sampah yang menggunung dan makhluk hidup yang mati tetap utuh
selamanya. Dekomposer berperan sebagai pengurai, yang menguraikan zat-zat
organik (dari bangkai) menjadi zat-zat organik penyusunnya. Sedangkan dalam suatu
ekosistem terdapat komponen abiotik antara lain:
- Tanah

7
Ibid, hal 20
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda
menyebabkan organisme di dalamnya juga berbeda. Sifat-sifat tanah yang berperan
dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
- Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan
penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan
sarana hidup lain. Bagi unsur abiotik lain dapat dijadikan sebagai pelapuk dan
pelarut.
- Udara
Beberapa gas seperti oksigen, karbon dioksida, dan nitrogen yang penting bagi
kehidupan makhluk hidup.
- Suhu
Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum untuk kegiatan metabolisme dan
perkembangbiakannya.
- Cahaya matahari
Sinar matahari memengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan
suhu. Sinar matahari merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai
produsen untuk berfotosintesis. 8
Dalam suatu ekosistem terdapat komponen yang merupakan satuan makhluk
hidup, meliputi individu, populasi, komunitas, dan lingkungan. Individu adalah
makhluk hidup tunggal. Satu ekor ikan atau satu ekor kambing disebut sebagai
individu. Populasi adalah sekelompok organisme satu spesies atau sekumpulan
ndividu yang mendiami suatu tempat dan menetap di daerah tersebut. Misalnya
semua ikan yang hidup di kolam disebut populasi ikan. Sedangkan komunitas adalah
kumpulan dari beberapa populasi makhluk hidup yang mendiami suatu daerah
tertentu. Diantara komunitas lebih ditekankan pada makhluk hidup yang menghuni
suatu tempat. Sedangkan ekosistem penekanannya lebih pada pengertian hubungan

8
Yulistiana elza,dkk “jurnal pendidikan kebudayaan, FKIP Biologi, Universitas
artha wacana kupang vol. 8 No. 2
timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. Berdasarkan proses
pembuatannya ekosistem terbagi menjadi dua jenis. Pertama, ekosistem alami yaitu
ekosistem yang terjadi secara alami. Interaksi antara satu orgenisme dengan
organisme lain atau di antara organisme itu dan hubungannya dengan lingkungan
abiotik terjadi secara alami, tanpa campur tangan manusia. Jenis ekosistem ini dapat
dilihat pada ekosistem hutan tropis, semak, danau alami, dan jenis-jenis ekosistem
lain yang terjadi tanpa campur tangan manusia.
Bentuk ekosistem alami biasanya bersifat lebih stabil karena adanya berbagai
jenis interaksi dari banyak spesies organisme karena keragamannya tinggi Kedua
adalah ekosistem buatan yaitu suatu bentuk ekosistem yang terjadi akibat campur
tangan manusia melalui penambahan dan pengurangan fauna dan flora dalam suatu
habitat tertentu. Contoh ekosistem buatan adalah ekosistem pertanian. Dalam
ekosistem pertanian, misalnya ekosistem pertanian tanaman padi, jagung, sayuran,
atau tanaman tahunan seperti kelapa, cengkih dan pala, keragaman hayati fauna dan
flora cukup terbatas dibandingkan ekosistem alami.
 Keseimbangan Ekosistem
Secara alami suatu ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan
terganggu bila ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan
manusia. Komponen penyusun ekosistem tidak dapat bediri sendiri, akan tetapi saling
bergantung. Suatu komponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh
komponen biotik lainnya. 9
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi jumlah populasi tumbuhan, herbivora
dan karnivora (komponen biotik) Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa
sehingga perbandingan antara jumlah produsen dan konsumen selalu seimbang.
Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara bila komposisi komponen-
komponennya (komponen biotik maupun komponen abiotik) dalam keadaan
seimbang. Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa
makan dan dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu

9
Yulistiana elza,dkk “jurnal pendidikan kebudayaan, FKIP Biologi, Universitas
artha wacana kupang vol. 8 No. 2
organisme. Peristiwa makan dan dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem
membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan.
Berikut ini penjebaran mengenai rantai makanan, jaring-jaring makanan
dan piramida makan:
a. Rantai Makanan
Proses makan dan dimakan terjadi dalam suatu ekosistem. Dalam suatu
ekosistem terjadi peristiwa makan dan dimakan dalam satu garis lurus yang disebut
rantai makanan. Rantai makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu
jenis konsumen pertama, konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen
kedua, dan seterusnya. Konsumen yang menjadi pemamakan terakhir disebut
konsumen puncak. Rantai makan terjadi di berbagai ekositem. Di antara rantai
makanan tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semua makhluk hidup
akan mati dan diuraikan oleh pengurai. Gambar 1. Bagan Rantai makanan (Sumber:
Rohima dan Diana, 2009: 165-166).

Produsen Konsumen 1 Konsumen 2 Konsumen 3

Pengurai
b. Jaring-jaring Makanan
Satu produsen di alam ini, tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen
pertama. Tetapi, bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama, satu jenis
konsumen pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan
seterusnya.
10
c. Piramida makanan

10
Ibis, hal 56
Ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah
kosumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen
tingkat III, demikian seterusanya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada
setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai
konsumen tingkat tertinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.11
B. Kerangka berfikir
Suatu proses pembelajaran tidak semua sistem belajar akan berjalan seperti
apa yang diinginkan. Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian
stimulus-stimulus kepada siswa dengan harapan terjadinya respon yang positif pada
diri siswa. Guru harus mampu memberi stimulus dalam proses pembelajaran agar
siswa memberi respon positif. Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran yang
nantinya akan mempengaruhi hasil belajar siswa pada materi yang disampaikan.
Dewasa ini, ditawarkan macam-macam model pembelajaran yang dapat dijadikan
acuan untuk mengajar di dalam kelas, belajar akan lebih mudah bila dilakukan secara
12
berkelompok (cooperative).
Pembelajaran biologi khususnya ekosistem beragam jenisnya, dengan
menggunakan strategi REACT diharapkan peserta didik mampu memenuhi
ketuntasan belajar . Untuk menggamarkan alur pemikiran disini peneliti dapat
menggambarkan melalui kerangka berpikir yaitu :

Kemampuan
Pengaruh Strategi berfikir kreatif dan
REACT afektif
(Variabel bebas) (variabel terikat)

Psiswa tidak dibiasakan untuk mencoba menemukan pengetahuan


ataupun informasi

11
Ibid. Hal 26
12
Theodora S.N, dkk. “jurnal pendidikan kebudayaan, FKIP biologi, Universitas
Artha wacana kupang. 2018 VOL.8 No.2
kemampuan berfikir kreatif dan afektif peserta didik

Strategi REACT

Ekosistem

Kelas eksperimen Kelas kontrol (pemb.


Strategi REACT Koncvensional)

kemampuan berfikir kreatif dan afektif siswa biologi

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:


” strategi REACT terhadap kemampuan berfikir kreatif pada penelitian ini
adalah:
H0 : Penggunaan strategi REACT terhadap kemampuan berfikir kreatif tidak
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem.
H1 : Penggunaan strategi REACT terhadap kemampuan berfikir kreatif berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok ekosistem

Anda mungkin juga menyukai