Makalah Utilitas
Makalah Utilitas
DISUSUN OLEH :
Ari Purnomo 21030115120046
Ahmad Afif 21030115120098
Anita Selvi 21030115140166
Bagus Hutomo 21030115130131
Dilla Frizqina 21030115120043
Fahmi Rifaldi 21030115120050
Firouzabadi 21030113140199
Intan Yumiati Putri 21030115140167
Ivan 21030115130141
Muhhamad Lutfi 21030115140199
KATA PENGANTAR
Segalapuji bagi Allah yang telah memberikan kemudahan sehingga
makalah ini dapat terselesaikan. Tanpa pertolongan-Nya mungkin makalah ini
tidak terselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada
baginda tercinta yakni Nabi Muhammad SAW.
Dan tak lupa ucapan terima kasih kepada Ir. Slamet Priyanto, MS selaku
dosen pembimbing yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Ucapan terimakasih juga kepada teman-teman mahasiswa yang juga sudah
membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang
"Sistem Penyediaan Bahan Bakar dan Aplikasinya di Industri", dari berbagai
sumber. Makalah ini disusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari dalam diri maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “Sistem Penyediaan Bahan Bakar dan Aplikasinya
di Industri” yang sangat banyak dibutuhkan di berbagai industri di Indonesia.
Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tetapi juga
memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Tak bisa dipungkiri pembuatan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu perlu adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun demi perbaikan ke arah kesempurnaan. Terimakasih.
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Unit utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam
suatu pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap
awal sampai produk akhir. Unit utilitas dapat didefinisikan sebagai unit yang
menyediakan media pendingin, media pemanas, energi penggerak dan lain
sebagainya untuk mendukung proses produksi pabrik.
Dalam industri kimia, penyediaan bahan bakar memang sangat
diperlukan karena setiap proses produksi dalam industri membutuhkan bahan
bakar untuk menjalankan alat-alat proses industri. Beribu-ribu industri kimia
di Indonesia telah bediri. Tidak dapat dipungkiri bahwa penyediaan bahan
bakar juga semakin meningkat. Belum lagi kebutuhan bahan bakar yang
dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia mengalami peningkatan setiap harinya
yang diakibatkan pertumbuhan penduduk di Indonesia cenderung meningkat
setiap tahun. Kebutuhan tersebut contohnya gas LPG untuk memasak, Bahan
bakar minyak untuk kendaran. dsb
1.2 Rumusan Masalah
Dibalik meningkatnya kebutuhan akan bahan bakar, tidak diimbangi
dengan peningkatan sumber bahan bakar. Bahan bakar fosil contohnya, tiap
taun semakin berkurang. Oleh karena itu, tidak selamanya kita dapat
bergantung dengan bahan bakar fosil, perlu adanya kebijakan untuk masalah
ini. Kebijakan-kebijakan tersebut seperti diversifikasi energy bahan bakar dan
inovasi bahan bakar baru. Sehingga pada makalah ini akan dibahas mengenai
sistem bahan bakar dan aplikasinya di Industri serta inovasi pengembangan
bahan bakar baru.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dan jenis-jenis bahan bakar
2. Mengetahui sistem penyediaan bahan bakar di Industri
3. Memahami pentingnya inovasi pengembangan bahan bakar baru
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian dan Jenis Bahan Bakar
Bahan bakar adalah suatu materi apapun yang bisa diubah menjadi
energy (Mahendra, 2011). Biasanya bahan bakar mengandung energi panas
yang dapat dilepaskan dan dimanipulasi. Kebanyakan bahan bakar digunakan
manusia melalui proses pembakaran (reaksi redoks) dimana bahan bakar
tersebut akan melepaskan panas setelah direaksikan dengan oksigen di udara.
Proses lain untuk melepaskan energi dari bahan bakar adalah melalui reaksi
eksotermal dan reaksi nuklir (seperti Fisi nuklir atau Fusi nuklir). Hidrokarbon
(termasuk di dalamnya bensin dan solar) sejauh ini merupakan jenis bahan
bakar yang paling sering digunakan manusia. Bahan bakar lainnya yang bisa
dipakai adalah logam radioaktif.
Secara umum, bahan bakar dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Bahan bakar padat
Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan
kebanyakan menjadi sumber energi panas. Misalnya kayu dan batubara.
Energi panas yang dihasilkan bisa digunakan untuk memanaskan air
menjadi uap, untuk menggerakkan peralatan, dan menyediakan energi.
Bahan bakar padat tersusun dari :
Komponen yang dapat terbakar, yaitu komponen yang mengandung C,
H, S
Unsur – unsur yang bila terbakar membentuk gas (bahan dapat
terbakar yang membentuk gas : BTG atau VCM)
Komponen yang bila terbakar tidak membentuk gas, yaitu fixed
carbon (FC) atau karbon tetap (KT)
Komponen yang tidak dapat terbakar (O, N, bahan mineral atau abu
dan H2O).
a. Batubara
Batubara merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari
endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk
melalui proses pembatubaraan. Batubara mengandung karbon, hidrogen,
oksigen, dan nitrogen. Batubara dapat diklasifikasikan berdasarkan
tingkat pembentukannya yaitu volatile matter, carbon, dan kandungan
debunya. Berdasarkan tingkat pembentukannya, batubara dapat
diklasifikasikan menjadi :
Antrasit
Antrasit merupakan jenis batu bara kelas tertinggi, dengan warna hitam
berkilauan (luster) metalik, mengandung antara 86% - 98% unsur (C)
dengan kadar air kurang dari 8% (Ahmad tarmizi, 2013).
Keterangan gambar :
1. Truck minyak
3. Rumah pompa
4. Tangki kecil
6. Tangki kecil
( FA ) ( FA ) stoic
Jika ф < 1 : reaktan membentuk campuran encer (fuel-lean mixture)
Jika ф > 1 : reaktan membentuk campuran kental (fuel rich mixture)
Contoh Perhitungan Bahan Bakar
1. Tentukan jumlah udara teoritis untuk pembakaran sempurna terhadap
metana dan rasio udara-bahan bakar dengan basis molar dan basis massa.
Reaksi Pembakaran :
CH4 + 2 (O2 + 3.76 N2) CO2 + 2H2O + (2) (3.76) N2
Maka rasio udara bahan bakar :
2. Sebuah alat pembakar (burner) turbin gas beroperasi pada beban penuh
dengan laju aliran massa udara 15,9 kg/s. Bahan bakarnya adalah gas alam
dengan komposisi ekivalen C1,16H4,32. Tentukan rasio udara-bahan
bakar dan laju aliran massa bahan bakar jika proses pembakaran hendak
dijaga pada kondisi campuran miskin bahan bakar (fuel-lean mixture)
dengan rasio ekivalen 0,286. Penyelesaian :
Diketahui: pembakaran C1,16H4,32
rasio ekivalen,ф = 0,286
laju aliran udara aktual,
Ditanya:
rasio udara-bahan bakar stoikiometris
AF dan laju aliran bahan-bakar
Dari persamaan umum reaksi pembakaran (1), maka reaksi pembakaran
proses diatas adalah :
4.32 4.32
C1.16H4.32 + (1.16 + ) (O2 + 3.76 N2 ) 1.16 CO2 +( )
4 4
4.32
H2O + 3.76 (1.16 + )N2
4
C1.16H4.32 +2.24 (O2 + 3.72 N2 ) 1.16 CO2 + 2.16 H2O + 8.42
N2
Menggunakan persamaan (1.11), rasio udara bahan bakar stoikiometri
dapat ditentukan sebagai berikut :
Massa molekular udara (Mu) =28.9 kg/kmol
Massa molekular bahan bakar, Mbb=(1.16)(12) + (4.32)(1) = 18.24
kg/kmol
Maka rasio udara-bahan bakar stoikiometris :