KRIPIK KENTANG
Ir. Idrial
Nama Kelompok :
Nailaturrohmah (B32141602)
Kentang
Sortasi
dikupas Kulit
dikeringkan
Bumbu dibumbui
Plastik dikemas
Keripik Kentang
1. Sortasi dan pengupasan
Kentang 3000 kg Pengupasan Daging buah 2.940 kg
Kulit kentang 2 % = 60 kg
Neraca massa :
Kulit kentang = 3000 kg x 0,02 = 60 kg
Daging Buah = 3000 kg – 60 kg = 2.940 kg
MASUK KELUAR
Pisang 3000kg Daging Buah 2.940 kg
Kullit Pisang 60 kg
Total 3000 kg Total 3000 kg
NERACA PANAS :
Q masuk = Q keluar
Pisang = Daging Buah + Kulit Pisang
m.c.∆T = m.c.∆T + m.c.∆T
3000 x 1,76 x (25 – 0) = [2940 x 1,76 x (25 – 0)] + [60 x 1,76 x (25 – 0)]
132.000 = 129.360 + 2.640
132.000 = 132.000
MASUK KELUAR
Pisang 132.000 KJ Daging Buah 129.360 KJ
Kulit Pisang 2.640 KJ
Total 132.000 KJ Total 132.000 KJ
2. Pengirisan / pemotongan
Kehilangan 0% =2.940 kg
NERACA MASSA :
Kehilangan = 0 x 2.940 = 0 kg
Potongan Buah = 2.940 – 0 = 2.940 kg
MASUK KELUAR
Daging Buah 2.940 Potongan Buah 2.940 kg
kg Kehilangan 0 % 0kg
Total 2.940 Total 2.940 kg
kg
NERACA PANAS :
Q masuk = Q keluar
Daging Buah = Potongan Buah + Kehilangan
m.c.∆T = m.c.∆T + m.c.∆T
2.940 x 1,76 x (25 – 0) = [2.940 x 1,76 x 25] + [0 x 1,76 x (25 – 0)]
129.360 = 129.360 + 0
129.360 =129.360
MASUK KELUAR
Daging Buah 129.360 Potongan Buah 129.360 KJ
KJ Kehilangan 0 % 0 KJ
Total 129.360 Total 129.360 KJ
KJ
3. Perendaman
Metabisulfit
NERACA MASSA :
Dpr=Dp+ A=447,75+ A
Komponen Air :
Masuk = Keluar
Dp + A = Dpr
(Dp x Kair) + (A x Kair) = Dpr x Kair
(2.940 x 0,7 ) + ( A x 1 ) = Dpr x 0,8
2058 + A = (2.940 x A ) 0,8
2058 + A = 2352 + 0,8A
0,2 A = 294
A = 1470 kg
Dpr = 2.940 + A
= 2.940 + 1470
= 4.410 kg
MASUK KELUAR
Daging Buah 2.940 kg Daging Buah 4.410 kg
Air Kapur 1470 kg Rendam
Total 4.410 kg Total 4.410 kg
NERACA PANAS :
Q masuk = Q keluar
Daging Buah + Air Kapur = Daging Buah Rendam + Q lepas
m.c.∆T + m.c.∆T = m.c.∆T + Q lepas
2.940 x 1,76 x (25 – 0) + [1470 x 4,2 x 24] = 4.410 x 1,76 x 20+ Q lepas
129.360 + 148.176 = 155.232 + Q lepas
277.536 – 155.232 = Q lepas
Q lepas = 122.304 KJ
MASUK KELUAR
Daging Buah 129.360 KJ Daging Buah Rendam 155.232 KJ
Air Kapur 148.176 KJ Panas yang Dilepas 122.304 KJ
Total 277.536 KJ Total 277.536 KJ
4. Penirisan
Daging buah rendam penirisan Daging buah (Dp) KA 75%
KA 80%
Kehilangan air
NERACA MASSA :
Dpr = Db + Kehilangan Air
4.410 = Db + A
4.410 – A = Db
Komponen Air
Masuk = Keluar
Dpr x Kair = (Db x Kair) + (A x Kair)
4.410 x 0,8 = 0,75Db + A
3528 = 0,75(4.410 – A) + A
3528 = 3.307,5 – 0,75A + A
220,5 = 0,25 A
A = 882 kg
Db = 4.410 – A
=4.410 – 882
= 3528 kg
MASUK KELUAR
Daging Buah 4.410 kg Daging Buah 3528 kg
Rendam Kehilangan Air 882kg
Total 4.410 kg Total 4.410kg
NERACA PANAS :
Q masuk = Q keluar
Q terima + Daging Buah Rendam = Daging Buah + Kehilangan Air
Q terima + m.c.∆T = m.c.∆T + m.c.∆T
Q terima + 4.410 x 1,76 x 20 = [3528 x 1,76 x (19 – 0) + [882 x 4,2 x 22]
Q terima + 115.232 = 117.976,32 + 81.496,8
Panas yang Diterima = 199.473,12 – 115.232 = 84.241,12
MASUK KELUAR
Daging Buah Rendam 115.232 KJ Daging Buah 117.976,32KJ
Panas yang diterima 84.241,12 KJ Kehilangan Air 81.496,8KJ
Total 199.473,12 Total 199.473,12 KJ
KJ
5. Penggorengan
uap air
NERACA MASSA :
Persamaan I :
Masuk = Keluar
Db + M= U + K
3528+ M =U+K
Komponen Air :
Masuk = Keluar
(Db x Kair) + (M x Kair) = (U x Kair) + (K x Kair)
(3528 x 0,75) + (M x 0) = (U x 1) + 0,1K
2.646 = U + 0,1 K
2.646 – 0,1 K = U
Komponen Minyak :
Masuk = Keluar
(Db x Km) + (M x Km) = (U x Km) + (K x Km)
(3528 x 0,009) + (M x 1) = (U x 0) + 0,16K
31,752 + M = 0,16K
M = 0,16K – 31,752
Persamaan I :
3528+ M =U+K
3528+ (0,16K – 31,752) = (2.646 – 0,1 K) + K
0,16K + 3.496,248 = 2.646 + 0,9K
850,248 = 0,74 K
K = 1148,983 kg
NERACA PANAS :
Q masuk = Q keluar
Panas yang Diterima + Daging Buah + Minyak = Keripik + Uap Air
Panas + m.c.∆T + m.c.∆T = m.c.∆T + m.λ
Panas+[3528 x 1,76 x 19) + [152,08528 x 2,9 x 23] = (1148,983 x 1,69 x 45) + (2.531,1017kg x
2160)
Panas +117.976,32 + 10.144,088176 = 87.380,15715 + 5.467.179,672
Panas yang Diterima = 128.120,408 – 5.554.559,829
Panas yang Diterima = 5.426.439,421
MASUK KELUAR
Daging Buah 117.976,32 KJ Keripik 87.380,15715 KJ
Uap Air 5.467.179,672 KJ
Minyak 10.144,088176
KJ
Panas yang 5.426.439,421 KJ
Diterima
Total 5.554.559,829KJ Total 5.554.559,829KJ
6. Penirisan Minyak
uap air
NERACA MASSA :
K = M + Kj
1148,983= M + Kj
M = 1148,983 – Kj
Komponen Minyak :
Masuk = Keluar
(K x Km) = (M x Km) + (Kj x Km)
1148,983 x 0,16 = (M x 1) + 0,024Kj
183,83728 = M + 0,024Kj
183,83728 = (1148,983 - Kj) + 0,024Kj
183,8372 = 1.149,007 Kj = 0,159996658
Kj = 159,999 kg
M = 1148,983 - Kj
= 1148,983 - 159,999
= 988,984 kg
MASUK KELUAR
Keripik 1148,983 kg Keripik Jadi 159,999 kg
Kehilangan Minyak 988,984 kg
Total 1148,983 kg Total 1148,983 kg
NERACA PANAS :
Q masuk = Q keluar
Keripik = Keripik Jadi + Kehilangan Minyak + Q lepas
m.c.∆T = m.c.∆T + m.c.∆T+ Q lepas
1148,983 x 1,69 x 45 = (159,999 x 1,65 x 37) + (988,984 x 2,9 x 25) + Q lepas
87.380,157 = 9.767,938 + 71.701,34 + Q lepas
87.380,157 - 81.469,278 = Q lepas
Q lepas = 5.910,879
MASUK KELUAR
Keripik 87.380,157 KJ Keripik Jadi 9.767,938 KJ
Kehilangan Minyak 71.701,34 KJ
Panas yang dilepas 5.910,879 KJ
Total 87.380,157 KJ Total 87.380,157 KJ
7. Seasoning
NERACA MASSA :
2
Banyaknya garam yang dibutuhkan = X 159,999=3,199 kg
100
Keripik Pisang Asin = Keripik + Garam
= 159,999 + 3,199
= 163,198 kg
MASUK KELUAR
Keripik Jadi 159,999 kg Keripik Pisang Asin 163,198 kg
Garam 3,199kg
Total 163,198 kg Total 163,198 kg
VARIABEL COST
FIX COST
umur
biaya susut
Nama alat kuantitas satuan harga harga total ekonomis
per bulan
(bulan)
Rp14.850.00
blender 1 Unit Rp14.850.000 0 80 Rp185.625
Mesin
pengupas Rp13.500.00
kentang 1 Unit Rp13.500.000 0 80 Rp168.750
Mesin
perajang 1 Unit Rp7.500.000 Rp7.500.000 80 Rp93.750
Ember
plastik 10 Unit Rp245.000 Rp2.450.000 36 Rp6.806
Rp41.750.00
Deep Fryer 5 Unit Rp8.350.000 0 110 Rp75.909
Mesin
peniris
spiner 2 Unit Rp3.000.000 Rp6.000.000 110 Rp27.273
Mesin
pengemas
sealer 3 Unit Rp335.000 Rp1.005.000 80 Rp4.188
total = Rp615.633
fix cost (plus tenaga kerja)
Rp300.615.633
R/c
Pendapatan VC/Q VC/S BEP (Q) BEP (r)
Ratio
1189765163 Rp120.616.75
3 Rp9.105.412 0,497453 Rp6,590 3 Rp1,990
BAB 4. SPESIFIKASI PERALATAN
1. Timbangan
Kapasitas : 25 kg /proses
Listrik : 1/2-1 HP atau sekitar 400-750 watt, 220 V / 1 P
Dimensi : 100x85x80 cm
Rangka : besi
9. Deep Fryer
Fungsi : digunakan untuk menggoreng bahan baku dalam sekala besar
Model GZL-34 L
Pressure 2800 Pa
Size 62 X 58 X 67 Cm
Berat Mesin 45 Kg
Made In Taiwan
BAB 5. UTILITAS
Unit utilitas merupakan bagian penting yang menunjang berlangsungnya suatu proses
dalam suatu pabrik, guna memperlancar jalannya proses produksi. Oleh karena itu, agar
proses produksi dapat terus berlangsung secara berkesinambungan maka haruslah didukung
oleh sarana dan prasaranan utilitas yang baik.
1. Kebutuhan Air
Dalam proses produksi, air memegang peranan penting, baik untuk kebutuhan proses
maupun kegiatan demestik. Kebutuhan air pada pabrik dalam pembuatan keripik kentang
adalah air untuk pencucian kentang sebayak 15.000 liter/8 jam atau 1.875 liter/jam.
Sumber air untuk pabrik pembuatan keripik adalah sumur yang di bor dari tanah dengan
kedalaman 50 m debit air yang digunakan adalah m3/ detik.
Untuk menjamin kelangsungan penyediaan air, maka dilokasi pengambilan air dibangun
fasilitas penampungan air (water ntake) yang juga tempat pengolahan awal air sumur.
Pengolahan tersebut meliputi screening, klarifikasi, filtrasi dan demineralisasi.
a. Screening
Pengendapan merupakan tahap awal dari pengolahan air. Pada screening, partikel –
partikel padat yang besar akan tersaring tanpa batuan bahan kimia. Sedangkan
partikel-partikel kecil akan ikut air menuju pengolahan selanjutnya.
b. Klarifikasi
Klarifikasi merupakan proses penghilangan kekeruhan didalam air. Air dari sreening
dialirkan kedalam clarifier setelah diinjeksikan larutan alum Al2(so4)3 dan larutan
soda abu Na2CO3. Larutan Al2(SO4)3 berfungsi sebagai koagulan utama dan larutan
Na2CO3 sebagai koagulan tambahan yang berfungsi sebagai bahan pembantu untuk
mempercepat pengendapan dengan penyesuaian pH (basa) dan bereakasi substitusi
dengan ion-ion logam membentuk senyawa karbonat yang kurang /tidaklarut.
Setelah pencampuran yang disertai pengadukan maka akan terbentuk flok-flok
yang akan mengendap kedasar clarifier karena gaya gravitasi, sedangkan air jernih
akan keluar melimpah (overflow) yang selanjutnya akan masuk kepenyaring pasir
(sand filter) untuk penyaringan.
Pemakaian larutan alum umumnya hingga 50 ppm terhadap jumlah air yang
akan diolah, sedangkan perbandingan pemakaian alum dan soda abu = 1 : 0,54
(Baruman, 1971).
Pemakaianlarutanalum = 50 ppm
c. Filtrasi
Filtrasi dalam pemurnian air merupakan operasi yang sangat umum dengan tujuan
menyingkirkan Suspended Solid (SS), termasuk partikulat BOD dalam air (Metcalf,
1984)
Material yang digunakan dalam medium filtrasi dapat bermacam-macam
:pasir, antrait, karbon aktif granula, karbon aktif serbuk, dan bat garnet. Penggunaan
yang paling umum digunakan adalah pasir dan gravel sebagai bahan baku filter
utama, menimbang tipe lain cukup mahal (Kawamura,1991).
Untuk air domistik, kantor dan ibadah dilakukan proses klorinasi, yaitu
mereaksikan air dengan klor untuk membunuh kuman-kuman penyakit didalam air.
Klor yang digunakan biasanya berupa kaporit, Ca(ClO)2.
Perhitungan kebutuhan kaporit, Ca(ClO)2:
Total kebutuhan air yang memerlukan proses klorinasi = 4.650 kg/jam
Kaporit yang digunakan direncanakan mengandung klorin 70%
Kebutuhan klorin = 2 ppm dariberat air
Total kebutuhan kaporit = (2.10-6 x 4.650 ) / 0,7
= 1,328
d. Demineralisasi
Pemurnian air dari garam garam terlarut dengan cara menghilangkan ion ion terlarut
dalam air.
1. Penukaran kation
Penukar kation berfungsi untuk mengikat logam-logam alkali dan
maengurangi kesadahan air yang digunakan. Proses yang terjadi adalah penukaran
antara kation Ca, Mg dan kation lain yang larut dalam air dengan kation resin.
2. Penukaran anion
Penukaran anion berfungsi untuk menukar anion yang terdapat dalam air
dengan ion hidroksida dan resin. Resin yang digunakan bermerk IRA-410. Rein
ini merupakan kopolimerstirena DVB (Lorch, 1981).
2. Kebutuhan listrik
Di asumsikan bahwa bahan baku kentang yang di butuhkan dalam produksi keripik
kentang yaitu 3.000 kg, maka kebutuhan listrik yang di butuhkan kurang lebih sebagai
berikut:
Perincian kebutuhan listrk diperkirakan sebagai berikut :
a. Unit proses = 76.65 hp
b. Unit utilitas = 1.509 hp
c. Ruang control = 90 hp
d. Penerangan dan kantor = 120 hp
= 1.339,01620 Kw
= 1.673,77026 kW
Dipakai2 unit diesel generator AC 1000 Kw, 220-260 Volt, 50 Hz (1 unit cadangan)
Kebutuhan air untuk proses pengolahan keripik kentang diperoleh dari air sumur bor.
Kebutuhan air meliputi kebutuhan untuk bahan baku dan sanitasi.
Jumlah air yang digunakan untuk bahan baku pembuatan keripik kentang per hari
sebesar 4.650 L yang akan ditampung dalam satu tangki air dengan kapasitas total
5.000 L, dimana pengadaan air dilakukan setiap lima hari sekali. Faktor keamanan
perlu ditetapkan untuk mengatasi kebocoran, yaitu sebesar 10% sehingga total
kebutuhan air per hari untuk proses pengolahan:
= 5.115 L
= 5.115 L x 5 hari
= 25.575 L
c) Air Sanitasi
Air sanitasi adalah air yang digunakan untuk membersihkan mesin dan peralatan serta
untuk keperluan karyawan.
= 2.933 m²
4 m²
L = 733,25 L
Menentukan lokasi pabrik bukan perkara mudah. Banyak variabel yang harus ditentukan
baik secara kuantitatif maupun kualiatif. Namun variabel pertama yang harus diperhitungkan
adalah variable ekonomi. Jika secara ekonomi menguntungkan, maka analisis yang perlu
diteruskan dengan melibatkan variable-variabel lain yang mungkin saja mengubah keputusan
suatu lokasi menjadi lokasi yang lain.
Langkah-langkah penentuan lokasi pabrik :
1. Penentuan tujuan memilih lokasi, apakah karena mendekati bahan baku atau karena biaya
sewa tanah murah atau karena factor yang lainnya.
2. Menentukan kriteria keputusan relevan dengan tujuan diatas. Perusahaan-perusahaan
mencari lokasi baik karena alasan ekonomis maupun non ekonomis.
3. Menggunakan/menerapkan model-model lokasi seperti model analisis Break-Even Point
(titik pulang pokok) dan model transportasi.
4. Mengambil data dan memunculkan beberapa pilihan lokasi
5. Pemilihan titik-titik lokasi
Maka total luas tanah yang dibutuhkan untuk pembangunan pabrik keripik kentang adalah
8.380 m2
2. Teori Neoklasik
Teori neoklasik berdasarkan pada hubungan-hubungan “informal” yang manusiawi. Teori
ini mendekati organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan bersama. Teori ini
berkembang dengan pembenahan teori organisasi klasik berdasarkan percobaan Hawthorne
yang memandang organisasi sebagai suatu system terbuka dimana segmen teknis dan
manusiawi saling berkaitan dengan erat dan sikap karyawan merupakan factor yang penting
bagi peningkatan produktivitas.
3. Teori Modern
Teori modern merupakan teori yang mendekati masalah sebagai suatu system
keseluruhan, memperhatikan barbagai variable, dan memahami adanya proses dinamis. Teori
ini membicarakan system ketergantungan bagian, organisasi formal, organisasi informal,
struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik.
Seacara ringkas, ada tiga unsure utama dalam organisasi yaitu :
1. Adanya sekelompok orang
2. Adaya hubungan dan pembagian tugas
3. Adanya tujuan yang diinginkan
Menurut pola hubungan kerja, serta lalu lintas wewenang dan tangungjawab, maka
bentuk- bentuk organisasi dapat dibedakan atas :
1. Bentuk organisasi garis
Ciri-ciri dari organisasi ini adalah organisasi masih kecil, jumlah karyawan sedkit,
pimpinan dan semua karyawan saling kenal dan spesialis kerja belum begitu tinggi.
2. Bentuk organisasi fungsional
Ciri-ciri dari organisasi ini adalah segelintir pimpinan tidak mempunyai bawahan
yang jelas, sebab ssetiap atasan berwenang member komando kepada setiap bawahan,
sepanjang ada hubungannya dengan fungsi atasan tersebut (sigian, 1992)
3. Bentuk organisasi garis dan staf
Cirri-ciri organisasi ini adalah dapat digunakan oleh perusahaan yang besar maupun
kecil, pengambilan keputusannya yang sehat lebih mudah diambil karena adanya staf
ahli. Namun karyawannya tidak saling mengenal, solidaaritas sukar didapatkan.
4. Bentuk organisasi fungsional dan staf
Bentuk organisasi ini merupakan kombinasi dari bentuk dari organisasi fungsional
dan bentuk organisasi garis dan staf
Dari pengertian Firma menurut Pasal 16 UU Hukum Dagang, dapat di simpulakan bahwa,
Firma merupakan persekutuan perdata dan termasuk bagian dalam perusahaan serta
dijalankan atas satu nama bersama. Hal ini didukung dengan isi Pasal 1618–1652 Kitab
Undang-Undang Hukum Perdata, yang menjelaskan Persekutuan perdata diberlakukan
terhadap perseroan Firma sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan Pasal dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Dagang.
3. Persekutuan komanditer
Sekutu aktif atau sekutu Komplementer, adalah sekutu yang menjalankan perusahaan
dan berhak melakukan perjanjian dengan pihak ketiga. Artinya, semua kebijakan
perusahaan dijalankan oleh sekutu aktif. Sekutu aktif sering juga disebut sebagai persero
kuasa atau persero pengurus.
Sekutu Pasif atau sekutu Komanditer, adalah sekutu yang hanya menyertakan modal
dalam persekutuan. Jika perusahaan menderita rugi, mereka hanya bertanggung jawab
sebatas modal yang disertakan dan begitu juga apabila untung, uang mereka memperoleh
terbatas tergantung modal yang mereka berikan. Status Sekutu Komanditer dapat
disamakan dengan seorang yang menitipkan modal pada suatu perusahaan, yang hanya
menantikan hasil keuntungan dari inbreng yang dimasukan itu, dan tidak ikut campur
dalam kepengurusan, pengusahaan, maupun kegiatan usaha perusahaan. Sekutu ini sering
juga disebut sebagai persero diam.
4. Perseroan terbatas
Perseroan terbatas (PT) adalah suatu badan hukum untuk menjalankan usaha yang
memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya memiliki bagian sebanyak saham
yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham yang dapat diperjualbelikan,
perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu membubarkan perusahaan.
4. Staff Ahli
Staff Ahli terdiri dari tenaga-tenaga ahli yang bertugas membantu Direktur dalam
menjalankan tugasnya baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi. Staff ahli
bertanggung jawab kepada Direktur Utama sesuai dengan bidang keahlianya masing-masing.
Tugas dan wewenang staff ahli :
Memberikan nasehat dan saran dalam perencanaan pengembangan perusahaan.
Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan.
Memberikan saran-saran dalam bidang hukum.
3 Mesin
pengupas 15 kg
kentang 1 Rp13,500,000 Rp13,500,000
4 Mesin
50-200 kg
perajang 1 Rp7,500,000 Rp7,500,000
8 Mesin
peniris 25 kg
spiner 2 Rp3,000,000 Rp6,000,000
9 Mesin
pengemas unit
sealer 3 Rp335,000 Rp1,005,000
d. Biaya Perpipaan
Diperkirakan biaya perpipaan 60% dari total harga peralatan
Biaya perpipaan = 0,6 x Rp. 81.805.000
= Rp 49.083.000
e. Biaya Instalasi Listrik
Diperkirakan baiya instalasi listrik 15% dari total harga peralatan
Biaya instalasi listrik = 0,15 x Rp. 81.805.000
=Rp12.270.750
f. Biaya Insulasi
Diperkirakan biaya insulasi 12% dari total harga peralatan
Biaya insulasi = 0,12 x Rp. 81.805.000
=Rp9.816.600
g. Biaya Inventaris Kantor
Diperkirakan biaya inventaris kantor 5% dari total harga peralatan
Biaya inventaris kantor = 0,05 x Rp. 81.805.000
=Rp4.090.250
h. Biaya Perlengkapan Kebakaran Dan Keamanan
Diperkirakan biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan 2% dari total harga
peralatan
Biaya perlengkapan kebakaran dan keamanan = 0,02 x Rp. 81.805.000
=Rp1.636.100
Total MITL = a + b + c + d + e + f + g + h
= 16.760.000.000 + 134.000.000 + 81.805.000 + 49.083.000 +
12.270.750 + 9.816.600 + 4.090.250 + 1.636.100
= Rp 17.052.701.700
bawang
2 Rp1,040,000
putih 390 kg Rp16,000
TOTAL VC Rp5.918.518.000
c. Perawatan Perpipaan
Diperkirakan 8% dari harga perpipaan = 0,08 x Rp. 49.083.000
= Rp. 3.926.640
= Rp. 32.280.342.356