Dibuktikan dengan kelengkapan komponen dan isi silabus yang dimiliki program keahlian
untuk semua mata pelajaran.
11. RPP adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih.
RPP dikembangkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan pembelajaran siswa dalam
upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD).
Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan
sistematis berdasarkan prinsip-prinsip:
RPP disusun berdasarkan KD yang dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Ketersediaan guru dengan rasio guru dan siswa adalah 1:18 untuk pembelajaran
praktik dan 1:36 untuk pembelajaran teori.
Ketersediaan buku dan modul pembelajaran untuk menunjang keterlaksanaan
pembelajaran yang efisien dan efektif, disesuaikan dengan kebutuhan siswa.
Ketersediaan kelas, laboratorium dan atau bengkel/workshop
Ketersediaan kerja sama dengan DUDI untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran
Dibuktikan dengan:
13. Jumlah siswa SMK/MAK dalam setiap rombongan belajar maksimum 72 dengan siswa maksimal
36 per rombongan belajar. Jumlah tersebut bukan merupakan hasil perhitungan jumlah siswa di
program keahlian dibagi dengan jumlah rombongan belajar.
Dibuktikan dengan melihat data siswa atau absensi siswa per kelas.
14. Buku teks pelajaran adalah buku yang digunakan oleh guru dan siswa dalam
pembelajaran. Setiap siswa menggunakan buku teks atau buku elektronik (e-book) untuk
semua mata pelajaran.
Dibuktikan dengan:
Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk siswa sesuai dengan tujuan dan
karakteristik proses pembelajaran.
Volume dan intonasi suara guru harus dapat didengar dengan baik oleh siswa.
Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan kemampuan belajar
siswa.
Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan keselamatan dalam
menyelenggarakan proses pembelajaran.
Guru mendorong dan menghargai siswa untuk bertanya dan mengemukakan pendapat.
Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan waktu yang
dijadwalkan.
Dibuktikan dengan:
Mengamati proses pembelajaran di 1-2 kelas, yang dipilih oleh asesor dengan
memerhatikan keterlaksanaan enam hal di atas.
Melihat rekap hasil supervisi kelas oleh kepala sekolah/madrasah.
Dibuktikan dengan:
Dibuktikan dengan:
18. Kegiatan inti dilaksanakan guru dengan menggunakan metode pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran.
Metode pembelajaran antara lain: ceramah, demonstrasi, diskusi, belajar mandiri, simulasi,
curah pendapat, studi kasus, seminar, tutorial, deduktif, dan induktif.
Dibuktikan dengan:
RPP
19. Kegiatan inti dilaksanakan guru dengan menggunakan media pembelajaran yang
disesuaikan dengan karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran.
Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran bisa berupa hasil karya inovasi
guru maupun yang sudah tersedia.
Dibuktikan dengan:
20. Kegiatan inti dilaksanakan guru dengan menggunakan sumber belajar yang disesuaikan
dengan karakteristik siswa dan KD setiap mata pelajaran.
Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar, atau sumber
belajar lain yang relevan.
Dibuktikan dengan:
21. Pemilihan pendekatan saintifik dan/atau inkuiri dan penyingkapan dan/atau
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah disesuaikan
dengan karakteristik kompetensi dan jenjang pendidikan. Sesuai dengan karakteristik
sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah proses afeksi mulai dari
menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, hingga mengamalkan.
Dibuktikan dengan:
22. Dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa baik secara individual maupun kelompok
melakukan refleksi untuk:
Dibuktikan dengan:
23. Penilaian otentik (authentic assesment) menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil
belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar peserta didik yang mampu
menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) pada aspek pengetahuan dan
dampak pengiring (nurturant effect) pada aspek sikap dan keterampilan, termasuk
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Guru dalam proses pembelajaran melakukan penilaian otentik secara komprehensif, baik di
kelas, bengkel kerja, laboratorium, maupun tempat praktik kerja, dengan menggunakan:
angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
Dibuktikan dengan:
1. Memeriksa dokumen:
o Instrumen penilaian otentik
o Bukti pelaksanaan penilaian otentik
o Hasil penilaian otentik
2. Wawancara dengan guru
24. Guru memanfaatkan hasil penilaian otentik untuk merencanakan program remedial,
pengayaan, atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat dimanfaatkan
sebagai bahan untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai Standar Penilaian Pendidikan.
Dokumen bukti pemanfaatan hasil penilaian otentik yang dilakukan oleh guru (satu tahun
terakhir).
Hasil pengawasan diinformasikan kepada pihak terkait, dan digunakan untuk peningkatan
mutu sekolah secara berkelanjutan.
Dibuktikan dengan:
27. Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui diskusi kelompok
terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan dokumentasi.
Dibuktikan dengan:
28. Supervisi proses pembelajaran dilakukan oleh kepala sekolah/madrasah pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang ditindaklanjuti dengan
cara: pemberian contoh, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
Dibuktikan dengan:
Memeriksa dokumen bukti tindak lanjut supervisi proses pembelajaran yang dilakukan
kepala sekolah/madrasah.
Dibuktikan dengan:
Dibuktikan dengan: