Menurut Wikipedia Indonesia, Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan
dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus
berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung
pada pilihan penulis. http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca
Menurut Heddy’s blog, menyatakan bahwa Tanda baca adalah simbol yang tidak
berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan
untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan (Sugono: 201–205).
http://www.heddysblog.com/2013/05/pengertian-dan-penggunaan-tanda-baca.html
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dari halaman 597 Tanda Baca adalah tanda
yang dipakai dalam system ejaan.
Menurut EYD
-A.R. Hartono
Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Ir. Insinyur
dr. Dokter
Sdr. Saudara
Kol. Kolonel
Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda
titik.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik untuk
menunjukkan waktu.
Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata
atau suku kata, atau gabungan keduannya, atau yang terdapat di dalam akronim
yang sudah diterima oleh masyarakat.
Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.
Contoh : Na Natrium
TNT Trinitrololuena
Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau
kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila
anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.
Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seperti oh, ya, wah, aduh, kasihan,
yang terdapat pada awal kalimat.
Contoh : ~Oh, begitukah hasilnya ?
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.
Tanda koma dipakai di antara nama dan kalimat, bagian-bagian alamat, tempat
dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.
Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun
penerbit.
Contoh : Sireger, Merari, Azab dan Sengsara, Weltevreden, Balai Poestaka, 1920
Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.
Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen
dalam bilangan.
Contoh : 44,50 kg
Rp 25,75
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru, mendahului bagian lain dalam kalimat itu.
Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh : Ayah mengajar di SMP Negeri; ibu bekerja di Kantor Depdikbud; adik
memasak di dapur; saya sendiri mencuci pakaian.
Contoh : Untuk kerja bakti ini kita membutuhkan alat-alat seperti : sabit, cangkul,
dan sapu.
Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.
2. Hari : Rabu
Tanggal : 7 Juli 1972
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Jalan Kencana 5 Surabaya
Acara : Rapat Anggaran
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.
Contoh : Kita sekarang memerlukan, meja, almari, bangku, dan papan tulis.
Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan
ayat dalam kitab-kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.
Contoh : Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara
bersama oleh unsusr-unsur :
Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral
dari pokok pembicaraan.
Contoh : Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran (menurut kami harus
dikatakan
Contoh : ~ anak-anak
~ lauk-pauk
Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.
Contoh : t-a-n-a-m-a-n
~ se-Indonesia
~ hadiah ke-2
~ tahun 50-an
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing
Contoh : di-export
Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam
kalimat.
Contoh : Bacalah “Desaku Maju” dalam Buku pelajaran bahasa Indonesia jilid II
Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.
Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
Contoh : Penemu “vaksin polio” telah mendapat penghargaan berupa hadiah Nobel.
Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda
petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Contoh : Karena gemuknya, anjingku kuberi nama “Si Gendut”
Contoh : Ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa Inggris -
khusus
Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian subyek atau bagian kalimat
, sehingga menjadi lebih jelas.
Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan berarti ‘sampai dengan’ sedangkan
bila dipakai antara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai.
Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.
Dalam hal ini lebih lazim dipergunakan titik-titik (…) daripada tanda pisah.
Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah
kata atau ungkapan asing.
~ mata2 ~ hati2
~ hari2 ~ marah2
Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor
alamat.
Tanda ellipsis dipakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian
yang dihilangkan.
Contoh : sikap disiplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintahan yang bersih
dan berwibawa…perlu dimantapkan.
Tanda elipsis yang dipergunakan pada akhir kalimat karena menghilangkan
bagian tertentu sesudah kalimat itu berakhir, menggunakan empat titik, yaitu satu
sebagai titik bagi kalimat sebelumnya, dan tiga bagi bagian yang dihilangkan.
Contoh : Demi tegaknya hukum, serta kelancaran tata tertib hal ini sangat perlu…
sehingga setiap “orang yang melanggar”, harus di tindak tegas.
Tanda elipsis dipergunakan juga untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri
kelanjutan dari sebuah kalimat.
Contoh : Mulanya bermodal kecil. Tetapi dia mempunyai dagangan yang cukup
lengkap, gula, kopi, tape recorder, televisi berwarna, radio, vidio, bahkan
semua kebutuhan dilayani. Entah dari mana dia dapat mengumpulkan
modal sebesar itu….!
Contoh : (Hanya menggunakan nada atau kombinasi nada-nada dan apa yang sebut
persendian [atau mungkin kata lain perjedahan atau juncture itu])
MATERI LANJUTAN
1) Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
2) Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar,
atau daftar.
3) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, yang menunjukkan
waktu.
4) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
5) Tanda titik digunakan di antara nama penulisan, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya.
6) Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
7) Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan dan ribuan menyatakan
halaman, tahun, nomor rekening, kode pos.
8) Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama unsur.
9) Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama negara.
10) Tanda titik tidak digunakan untuk satuan ukuran.
11) Tanda titik tidak digunakan di belakang :
12) Tanda titik tidak digunakan untuk akhir judul atau anak judul.
1) Tanda titik terangkat digunakan untukmenulis air dalam senyawa kimia (CuSO4 ·
5H2O).
2) Tanda titik terangkat digunakan untuk menunjukkan perkalian sebagai pengganti
tanda x – k x g x (a+2) dapat ditulis kg (a+2) atau k·g· (a+2).
3) Tanda titik terangkat digunakan untuk menyingkatkan ikatan kimia sebagai
pengganti tanda ikatan baku (R – CH3 dapat ditulis R· CH3 ).
4) Tanda titik terangkat digunakan untuk menunjukkan ekspresi genetika
(AA·BB·Ab).
5) Tanda titik terangkat digunakan untuk mengganti tanda elipsis dalam
matematika, untuk meluruskannya dengan tanda pengoperasian (X1, X2, · · ·
Xn).
TANDA KOMA ( , )
1) Tanda titik dua dapat digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkaian atau pemerian.
2) Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
3) Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
4) Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
5) Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nama kota terbit dan perusahaan
penerbit dalam daftar pustaka.
6) Tanda titik dua digunakan untuk tahun dan halaman buku jika pengacuan
halaman dilakukan pada sistem pengarang-tahun dalam teks.
7) Tanda titik dua digunakan untuk bab dan ayat dalam kitab suci.
Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ahmad%20Wahyudin,
%20S.S.,M.Hum./10%20Penggunaan%20Tanda%20Baca.pdf
Contoh tanda baca yang salah pada media cetak dan pengaruhnya
terhadap pembaca
1. Selama 18 tahun dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan Arsenal.
Seharusnya: Selama 18 tahun, dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan
Arsenal.
(Jawa Pos: Sabtu, 22 Maret 2014, halaman 21)
2. Namun karena sudah memahami alur pemasaran, mereka pun bersemangat
memberdayakan warga sekitar.
Seharusnya: Namun, karena sudah memahami alur pemasaran, mereka pun
bersemangat memberdayakan warga sekitar.
(Jawa Pos: Rabu, 26 Maret 2014, halaman 36)
3. Saat audisi saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa diantaranyamalah
sudah terkenal.
Seharusnya: Saat audisi, saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa
diantaranya malah sudah terkenal.
(Nova, 27 Mei – 2 Juni 2013, halaman 12)
4. Bersama teman-temannya Anggi membuat boneka peraga berbentuk gigi yang
lucu dan menarik.
Seharusnya: Bersama teman-temannya, Anggi membuat boneka peraga
berbentuk gigi yang lucu dan menarik.
(Nova, 27 Mei - 2 Juni 2013, halaman 14)
Dari beberapa kesalahan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kesalahan yang
paling fatal dalam media cetak adalah penggunaan tanda baca koma. Kebanyakan
masyarakat tidak terlalu mempedulikan tentang hal itu. Kita dapat mengambil contoh
kalimat no 3 yang bersumber dari tabloid NOVA. Karena kalimat tersebut tidak ada tanda
baca komanya, maka kita bisa seenaknya menaruh tanda baca koma tersebut. Misal,
“Saat audisi saya, harus bersaing….”. Hal tersebut tentu saja menimbulkan perbedaan
penafsiran di masyarakat. Pembaca akan kesulitan memahami informasi tersebut. Jadi,
itulah kenapa keberadaan sebuah tanda baca sangat dibutuhkan.
Dampak Positif:
Dampak Negatif:
Akan mengakibatkan salah pengertian jika dipandang dari sisi benar maupun
baiknya suatu informasi yang termuat dalam media cetak
Membingungkan pembaca saat membaca suatu informasi yang ada di media cetak
2.4 Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan Tanda Baca
Ada banyak sekali tanda baca (tanda ulang, tanda penyingkat apostrof, tanda
kurung siku, tanda elipsis, dll.). Namun yang menjadi kajian dalam makalah ini hanya
beberapa tanda saja. Solusi terbaik agar tidak salah dalam menggunakan tanda baca
adalah berlatih dan belajar dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak
dimanfaatkan dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan untuk
mengetahui bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah satunya adalah
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).