Anda di halaman 1dari 20

2.1.

Pengertian tanda baca

Menurut Wikipedia Indonesia, Tanda baca adalah simbol yang tidak berhubungan
dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk
menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan terus
berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang karenanya tergantung
pada pilihan penulis. http://id.wikipedia.org/wiki/Tanda_baca

Menurut Heddy’s blog, menyatakan bahwa Tanda baca adalah simbol yang tidak
berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan
untuk menunjukkan struktur dan organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat
diamati sewaktu pembacaan (Sugono: 201–205).
http://www.heddysblog.com/2013/05/pengertian-dan-penggunaan-tanda-baca.html

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, dari halaman 597 Tanda Baca adalah tanda
yang dipakai dalam system ejaan.

2.2. Jenis tanda baca dan contoh penggunaanya

Menurut EYD

2.2.1 Tanda titik


Jenis tanda baca pertama adalah titik atau sering disimbolkan dengan simbol (.).
Secara umum, kita tahu bahwa fungsi tanda baca ini adalah penutupan kalimat,
terutama untuk kalimat deklaratif (kalimat pernyataan) dan kalimat berita. Selain
itu, tanda baca juga digunakan dalam penulisan gelar, singkatan dan sejumlah
angka-angkat tertentu.
Contoh penggunaanya:
 Tanda titik dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.

Contoh : - Andi membeli baju baru.

- Ayah pergi ke Bandung kemarin pagi.

-Hardi naik sepeda putar-putar kota.


 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan nama orang.

Contoh : - Muh. Bisri

-A.R. Hartono

 Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.

Contoh : S.E. Sarjana Ekonomi

S.H. Sarjana Hukum

Ir. Insinyur

dr. Dokter

Sdr. Saudara

Kol. Kolonel

 Tanda titik dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum.
Pada singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda
titik.

Contoh : tgl. tanggal

dkk. dan kawan-kawan

dsb. dan sebagainya

a.n. atas nama

 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik untuk
menunjukkan waktu.

Contoh : pukul 07.34.15 (pukul 7 lewat 34 menit 15 detik).


 Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
Contoh : 6.20.55 jam (6 jam, 20 menit, 55 detik)
 Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya
yang tidak menunjukkan jumlah.

Contoh : Sunaryo pindah ke Jakarta tahun 1987

Pesawat teleponnya nomor 445342

 Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata
atau suku kata, atau gabungan keduannya, atau yang terdapat di dalam akronim
yang sudah diterima oleh masyarakat.

Contoh : Sekjen Sekretaris Jendral

Dirjen Direktorat Jendral

ABRI Angkatan Bersenjata Republik Indonesia

DPR Dewan Perwakilan Rakyat

MPR Majelis Permusyawaratan Rakyat

 Tanda titik tidak dipakai dalam singkatan lambang kimia, satuan ukuran, takaran,
timbangan, dan mata uang.

Contoh : Na Natrium

TNT Trinitrololuena

30 cm Panjangnya 30 cm kurang sedikit

 Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, atau
kepala ilustrasi, tabel dan sebagainya.

Contoh : Acara Peresmian Monumen Bahari Salah Asuhan


 Tanda titik tidak dipakai dibelakang alamat pengirim dan tanggal surat atau nama
dan alamat penerima surat

Contoh : Jalan Melati 127


Bandung
10 Januari 1986
Yth. Sdr. Abd. Hasan
Jalan Kertajaya 127
Surbaya

2.2.2Tanda koma (,)


Tanda baca ini berfungsi untuk memisahkan beberapa bagian kalimat.Koma
digunakan untuk menulis gelar, singkatan, dan angka-angka tertentu.
Contoh penggunaanya:
 Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilang.
Contoh : ~ Ibu membeli buah durian, jeruk, dan papaya
~ Satu, dua, …. tiga!
 Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi, melainkan

Contoh : ~ Ayah bukan pergi ke Jakarta, melainkan ke Bandung

~ Saya ingin membeli baju baru, tetapi uangnya masih kurang

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila
anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.

Contoh : ~ Karena sibuk, ayah tidak jadi pergi.

 Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
apabila anak kalimat tersebut mengiringi induk kalimat.

Contoh : ~ Andi mengatakan bahwa buku itu harganya mahal.

~ Anton tidak jadi membeli baju karena uangnya kurang.


 Tanda koma dipakai dibelakang ungkapan atau kata penghubung antara kalimat
yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di dalamnya, oleh karena itu, jadi,
lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.

Contoh : ~ Oleh karena itu, kita harus membayarnya sekarang juga.

~ Jadi, kita harus menabung sejak sekarang juga.

 Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata seperti oh, ya, wah, aduh, kasihan,
yang terdapat pada awal kalimat.
 Contoh : ~Oh, begitukah hasilnya ?

~ Aduh, kakiku sakit !

 Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam
kalimat.

Contoh : ~ Kata Ibu, “Saya lelah sekali”

~ Kata Ayah, “Saya harus rajin belajar”

 Tanda koma dipakai di antara nama dan kalimat, bagian-bagian alamat, tempat
dan tanggal, nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan.

Contoh : Bapak Haris Pambudi, Jalan Diponegoro


27, Surabaya
Bandung, 17 Maret 1987
Surat-surat ini harap dikirim kepada Kepala Desa Bedali, Kecamatan
Lawang,
Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur.

 Tanda koma dipakai di antara tempat penerbitan, nama penerbit, dan tahun
penerbit.

Contoh : Yuwono, Salim Santosa, Drs, Perkembangan Sastra Indonesia, Surabaya,


Bina Sarana, 1979
 Tanda koma dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka.

Contoh : Sireger, Merari, Azab dan Sengsara, Weltevreden, Balai Poestaka, 1920

 Tanda koma dipakai di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya, untuk membedakan dari singkatan nama keluarga atau marga.

Contoh : D. Sastranegara, S.H.

 Tanda koma dipakai di muka angka persepuluhan dan diantara rupiah dan sen
dalam bilangan.

Contoh : 44,50 kg

Rp 25,75

 Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat apabila petikan langsung tersebut berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru, mendahului bagian lain dalam kalimat itu.

Contoh : “Sudah datangkah adikmu ?” tanya Ibu.

“Bayar lunas sekarang juga!” perintahnya.

2.2.3 Tanda Titik koma (;)


Tanda baca ini berfungsi sebagai pemisah dari dua perincian dalam suatu kalimat.
Tanda baca ini juga dapat digunakan sebagai pengganti kata dan.
Contoh penggunaanya:
 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang
sejenis dan setara.

Contoh : Usia semakin tua; belum juga mendapatkan cucu.

 Tanda titik koma dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam
suatu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh : Ayah mengajar di SMP Negeri; ibu bekerja di Kantor Depdikbud; adik
memasak di dapur; saya sendiri mencuci pakaian.

2.2.4 Tanda Titik Dua (:)


Tanda baca adalah tanda baca yang fungsinya adalah sebagai penutup kalimat,
yang kemudian akan diikuti oleh sejumlah perincian kalimat tersebut.
Contoh penggunaanya:
 Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian
pemerian.

Contoh : Untuk kerja bakti ini kita membutuhkan alat-alat seperti : sabit, cangkul,
dan sapu.

 Tanda titik dua dipakai sesudah ungkapan atau kata yang memerlukan pemerian.

Contoh : 1. Ketua : Bambang Legowo


Seksretaris : Lilis Hartanti
Bendahara : Didik Sugandhi

2. Hari : Rabu
Tanggal : 7 Juli 1972
Jam : 09.00 WIB
Tempat : Jalan Kencana 5 Surabaya
Acara : Rapat Anggaran

 Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku
dalam percakapan.

Contoh : Ibu : “Keluarkan sepeda motornya segera, Dik !”

Didik : “Baik, Bu.”

Ibu : “Jangan lupa membawa keranjang, untuk belanja !”


 Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Contoh : Kita sekarang memerlukan, meja, almari, bangku, dan papan tulis.

 Tanda titik dua dipakai diantara jilid atau nomor dan halaman, diantara bab dan
ayat dalam kitab-kitab suci, atau di antara judul dan anak judul suatu karangan.

Contoh : ~ Sarinah, I (1974), 32 : 4 ~ Karangan Idrus, Kisah Sebuah Celana

~ Surat Al-Baqarah : 24 ~ Pendek : Celana Kepar, made in Italia

2.2.5Tanda Tanya (?)


Tidak seperti tanda seru, tanda tanya adalah tanda baca yang memperkuat kalimat
interogatif atau yang biasa dikenal dengan kalimat tanya.
Contoh penggunaanya:
 Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.

Contoh : ~ Kapan kamu berangkat ?

~ Apakah Andi sudah datang ?

 Tanda tanya dipakai di antara tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat
yang disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Contoh : ~ Budi dilahirkan tahun 1828 (?)

2.2.6 Tanda Seru (!)


Tanda Baca (!) Adalah tanda baca yang digunakan untuk menutup dan
mempertegas bagi kalimat imperatif (kalimat perintah) dan kalimat seruan.
Contoh penggunaanya:
 Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah, atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa
emosi yang kuat.

Contoh : ~ Alangkah hebatnya anak itu !


~ Bersihkan halaman rumah ini sekarang juga !

2.2.7 Tanda Kurung ( )


Tanda kurung adalah tanda baca yang digunakan untuk menandai informasi
tambahan dalam sebuah kalimat.
Contoh Penggunaanya:
 Tanda kurung mengapit tambahan keterangan atau penjelasan.

Contoh : Dia sekolah di SMA (Sekolah Menengah Atas) Budi Utomo

 Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan.
Angka atau huruf itu dapat juga diikuti oleh kurung tutup saja.

Contoh : Pendidikan adalah tanggung jawab bersama yang harus dipikul secara
bersama oleh unsusr-unsur :

(1) pemerintah a) pemerintah

(2) masyarakat b) masyarakat

(3) orangtua c) orangtua murid

 Tanda kurung mengapit atau penjelasan yang bukan merupakan bagian integral
dari pokok pembicaraan.

Contoh : Memang diakui bahwa untuk dua jenis pelajaran (menurut kami harus
dikatakan

‘pengajaran’) ini ada metode dan sistimnya.


2.2.8 Tanda Hubung (-)
Seperti namanya, tanda hubung (-) adalah tanda baca yang menghubungkan
elemen kata dan frasa tertentu, seperti penyambungan kembali kata ulang dan
penghubung kalimat dengan bagian kaliat yang terpaksa dipindahkan ke baris
selanjutnya.
Contoh penggunaanya:
 Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh pergantian
baris.

Contoh : ……. Mari kita menunjukkan prestasi yang lebih baik.

 Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata di belakangnya, atau


akhiran dengan bagian kata di depannya pada pergantiaan baris.

Contoh : ….. cara yang baik mengambil udara

….. cara baru untuk mengukur panas

 Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata ulang

Contoh : ~ anak-anak

~ lauk-pauk

 Tanda hubung menyambung huruf kata yang dieja satu-satu dan bagian-bagian
tanggal.

Contoh : t-a-n-a-m-a-n

 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan se-dengan kata berikutnya yang


dimulai dengan huruf kapital, ke- dengan angka, angka deng-an, dan singkatan
huruf kapital dengan imbuhan atau kata.

Contoh : ~ se-Jawa Timur

~ se-Indonesia
~ hadiah ke-2

~ tahun 50-an

 Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur
bahasa asing

Contoh : di-export

2.2.9 Tanda Petik Ganda (“….”)


Tidak seperti tanda petik tunggal, tanda petik dua adalah tanda petik yang
digunakan untuk menandai pernyataan langsung dalam kalimat langsung atau
juga di bagian percakapan dalam suatu naskah drama.
Contoh penggunaanya:
 Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah,
atau bahan tertulis lain. Kedua pasang tanda petik itu ditulis sama tinggi di
sebelah atas baris.

Contoh : “Sudah berangkat ? ” tanya Halimah

 Tanda petik mengapit judul syair, karangan, dan bab buku, apabila dipakai dalam
kalimat.

Contoh : Bacalah “Desaku Maju” dalam Buku pelajaran bahasa Indonesia jilid II

 Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung.

Contoh : Kata Budi, “Saya sudah membayar buku kemarin sore”

 Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang masih kurang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.

Contoh : Penemu “vaksin polio” telah mendapat penghargaan berupa hadiah Nobel.

 Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda
petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus.
Contoh : Karena gemuknya, anjingku kuberi nama “Si Gendut”

2.2.10 Tanda Pisah (-)


Tanda pisah (-) adalah tanda baca yang berfungsi sebagai penanda untuk
memasukkan kata atau kalimat ke dalam kalimat utama.
Contoh penggunaanya:
 Untuk menyatakan suatu pikiran sampingan atau tambahan

Contoh : Ada kritik yang menyatakan bahwa cara siswa belajar bahasa Inggris -
khusus

dalam pengucapannya-kurang baik.

 Untuk menghimpun atau memperluas suatu rangkaian subyek atau bagian kalimat
, sehingga menjadi lebih jelas.

Contoh : Rangkaian kegiatan ini-membersihkan lantai, membersihkan halaman


rumah, mencuci-pakaian merupakan kegiatanku setiap harinya.

 Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan berarti ‘sampai dengan’ sedangkan
bila dipakai antara dua tempat atau kota berarti ke atau sampai.

Contoh : ~ Budi sekolah di Jakarta dari tahun 1987 - 1984.

~ Pameran industri itu berlangsung dari tanggal 12 – 24 Maret.

 Tanda pisah dipakai juga untuk menyatakan suatu ringkasan atau suatu gelar.

Contoh : ~ Hanya satu pekerjaannya-dagang mobil.

~ Inilah kedua anak saya yang saya ceritakan-Andi dan Anton.

Dalam hal ini lebih lazim dipergunakan titik-titik (…) daripada tanda pisah.

2.2.11 Tanda Petik Tunggal (‘…..’)


Jenis tanda baca berikut adalah tanda kutip tunggal (‘). Tanda kutip ini digunakan
untuk menandai istilah-istilah tertentu yang terkandung dalam kalimat.
Contoh penggunaannya:
 Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.

Contoh : Anton berkata, “ Tiba-tiba saya mendengar suara menegur seseorang


‘Siapa kamu ?’ ”

 Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit terjemahan atau penjelasan sebuah
kata atau ungkapan asing.

Contoh : Teriak-teriakan binatang dan orang primitif oleh Wund disebut


LAUTGEBARDEN ‘gerak-gerik bunyi’.

2.2.12 Tanda Ulang (…..2) (angka 2 biasa)


 Tanda ulang dapat dipakai dalam tulisan cepat dan notula untuk menyatakan
pengulang kata dasar.

Contoh : ~ dua2 ~ sia2

~ mata2 ~ hati2

~ hari2 ~ marah2

2.2.13 Tanda Penyingkat (apostrof) (`)


Jenis tanda baca terakhir adalah tanda baca apostrof. Tanda baca ini adalah tanda
baca yang berfungsi sebagai penanda adanya suatu bagian yang hilang pada suatu
kata atau bilangan tahun.
Contoh penggunaannya:
 Tanda apostrof menunjukkan, menghilangkan bagian kata.

Contoh : Titin, `kan kuantar. (`kan = akan)

2.2.14 Tanda Garis Miring (/)


Selain bias digunakan sebagai pengganti kata atau, tanda baca ini juga biasa
digunakan untuk penulisan nomor surat, alamat, dan penanda untuk tahun
tertentu.
Contoh penggunaannya:
 Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat

Contoh : No. 104/SKI/1985

 Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor
alamat.

Contoh : ~ dewa/dewi ~ Jalan Kenari II/12

~ siswa/siswi ~ harganya Rp. 500,00/biji

2.2.15 Tanda Elipsis (...)


Tanda baca ini berfungsi sebagai penanda untuk bagian-bagian kalimat yang
dipotong atau dihapus. Tanda baca ini juga dapat digunakan untuk menandai
bagian yang belum selesai dari naskah dialog.
Tanda elipsisi (titik-titik) yang dilambangkan dengan tiga titik (…) dipakai untuk
menyatakan hal-hal berikut :
Contoh penggunaannya:
 Untuk menyatakan ujaran yang terputus-putus, atau untuk menyatakan ujaran
yang terputus dengan tiba-tiba.

Contoh : Tuti selayaknya….selayaknya….menurut nasehat orangtuanya.

 Tanda ellipsis dipakai untuk menyatakan bahwa dalam suatu kutipan ada bagian
yang dihilangkan.

Contoh : sikap disiplin yang tinggi untuk menjalankan pemerintahan yang bersih
dan berwibawa…perlu dimantapkan.
 Tanda elipsis yang dipergunakan pada akhir kalimat karena menghilangkan
bagian tertentu sesudah kalimat itu berakhir, menggunakan empat titik, yaitu satu
sebagai titik bagi kalimat sebelumnya, dan tiga bagi bagian yang dihilangkan.

Contoh : Demi tegaknya hukum, serta kelancaran tata tertib hal ini sangat perlu…
sehingga setiap “orang yang melanggar”, harus di tindak tegas.

 Tanda elipsis dipergunakan juga untuk meminta kepada pembaca mengisi sendiri
kelanjutan dari sebuah kalimat.

Contoh : Mulanya bermodal kecil. Tetapi dia mempunyai dagangan yang cukup
lengkap, gula, kopi, tape recorder, televisi berwarna, radio, vidio, bahkan
semua kebutuhan dilayani. Entah dari mana dia dapat mengumpulkan
modal sebesar itu….!

2.2.16 Tanda Kurung Siku ([…])


Tidak seperti tanda kurung biasa, fungsi ini adalah penanda keberadaan bagian
kalimat yang dikoreksi.
Dipakai untuk menerangkan sesuatu di luar jalannya teks, atau sisipan keterangan
(interpolasi) yang tidak ada hubungan dengan teks.
Contoh penggunaannya:
Contoh : Bila kita perhatikan lingkungan pemuda dari desa ini berhubungan
[maksudnya : berhubungan] dengan kenyataan-kenyataan yang ada diluar desa
ini.
 Mengapit keterangan atau penjelasan bagi suatu kalimat yang sudah ditempatkan
dalam tanda kurung.

Contoh : (Hanya menggunakan nada atau kombinasi nada-nada dan apa yang sebut
persendian [atau mungkin kata lain perjedahan atau juncture itu])

Tanda Baca Yang Memiliki Arti Khusus


Perbedaan rapat dengan spasi suatu tanda baca bukan sekedar soal pengetikan. Beberapa
tanda memiliki arti khusus dengan penulisan itu.

Pemakaian Spasi/Rapat Tanda Baca

DITULIS RENGGANG/SPASI DITULIS RAPAT


Contoh Arti Contoh Arti
1 – 48 Dikurangi 1−48 sampai dengan
1  :  200 Dibagi 1:200 Dibanding
kantor/lembaga Atau kantor  /  lembaga baris baru
habis. Lalu, … Selesai habis . Lalu, … Perkalian
4,5 Desimal 4, 5 urutan/deret

MATERI LANJUTAN

TANDA TITIK (.)

1) Tanda titik digunakan pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
2) Tanda titik digunakan di belakang angka atau huruf dalam satu bagan, ikhtisar,
atau daftar.
3) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka jam, menit, yang menunjukkan
waktu.
4) Tanda titik digunakan untuk memisahkan angka, jam, menit, dan detik yang
menunjukkan jangka waktu.
5) Tanda titik digunakan di antara nama penulisan, judul tulisan yang tidak
berakhir dengan tanda tanya.
6) Tanda titik digunakan untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
7) Tanda titik tidak digunakan untuk memisahkan bilangan dan ribuan menyatakan
halaman, tahun, nomor rekening, kode pos.
8) Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama unsur.
9) Tanda titik tidak digunakan untuk singkatan nama negara.
10) Tanda titik tidak digunakan untuk satuan ukuran.
11) Tanda titik tidak digunakan di belakang :

12) Tanda titik tidak digunakan untuk akhir judul atau anak judul.

TANDA TITIK TERANGKAT (· )

1) Tanda titik terangkat digunakan untukmenulis air dalam senyawa kimia (CuSO4 ·
5H2O).
2) Tanda titik terangkat digunakan untuk menunjukkan perkalian sebagai pengganti
tanda x – k x g x (a+2) dapat ditulis kg (a+2) atau k·g· (a+2).
3) Tanda titik terangkat digunakan untuk menyingkatkan ikatan kimia sebagai
pengganti tanda ikatan baku (R – CH3 dapat ditulis R· CH3 ).
4) Tanda titik terangkat digunakan untuk menunjukkan ekspresi genetika
(AA·BB·Ab).
5) Tanda titik terangkat digunakan untuk mengganti tanda elipsis dalam
matematika, untuk meluruskannya dengan tanda pengoperasian (X1, X2, · · ·
Xn).

TANDA KOMA ( , )

1) Tanda koma digunakan di antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau


pembilangan.
2) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
setara berikutnya yang didahului oleh kata seperti tetapi atau melainkan.
3) Tanda koma digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat jika
anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
4) Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat
jika anak kalimat itu mengiringi induk kalimatnya.
5) Tanda koma digunakan di belakang kata atau ungkapan penghubung antar kalimat
yang terdapat pada awal kalimat, termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi
pula, meskipun begitu, dan akan tetapi.
6) Tanda koma digunakan untuk memisahkan kata seperti o, ya, wah, aduh, kasihan
dari kata yang lain yang terdapat di dalam kalimat.
7) Tanda koma digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
dalam kalimat.
8) Tanda koma digunakan untuk menceraikanbagian nama yang dibalik susunannya
dalam daftar pustaka.
9) Tanda koma digunakan di antara nama orang dan gelar akademik yang
mengikutinya untuk membedakan dari singkatan nama diri, keluarga atau marga.
10) Tanda koma digunakan di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen
yang dinyatakan dengan angka.
11) Tanda koma digunakan untuk keterangan tambahan yang sifatnya tidak
membatasi.
12) Tanda koma digunakan untuk menghindari salah baca di belakang keterangan
yang terdapat pada awal kalimat.
13) Tanda koma tidak digunakan untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain
yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda
tanya atau tanda seru.
TANDA TITIK ( : )

1) Tanda titik dua dapat digunakan pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkaian atau pemerian.
2) Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
3) Tanda titik dua digunakan sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
4) Tanda titik dua digunakan dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
5) Tanda titik dua digunakan untuk memisahkan nama kota terbit dan perusahaan
penerbit dalam daftar pustaka.
6) Tanda titik dua digunakan untuk tahun dan halaman buku jika pengacuan
halaman dilakukan pada sistem pengarang-tahun dalam teks.
7) Tanda titik dua digunakan untuk bab dan ayat dalam kitab suci.

Sumber : http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Ahmad%20Wahyudin,
%20S.S.,M.Hum./10%20Penggunaan%20Tanda%20Baca.pdf

Contoh tanda baca yang salah pada media cetak dan pengaruhnya
terhadap pembaca

1. Selama 18 tahun dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan Arsenal.
Seharusnya: Selama 18 tahun, dia tetap bertahan bersama The Gunners, julukan
Arsenal.
(Jawa Pos: Sabtu, 22 Maret 2014, halaman 21)
2. Namun karena sudah memahami alur pemasaran, mereka pun bersemangat
memberdayakan warga sekitar.
Seharusnya: Namun, karena sudah memahami alur pemasaran, mereka pun
bersemangat memberdayakan warga sekitar.
(Jawa Pos: Rabu, 26 Maret 2014, halaman 36)
3. Saat audisi saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa diantaranyamalah
sudah terkenal.
Seharusnya: Saat audisi, saya harus bersaing dengan ribuan orang, beberapa
diantaranya malah sudah terkenal.
(Nova, 27 Mei – 2 Juni 2013, halaman 12)
4. Bersama teman-temannya Anggi membuat boneka peraga berbentuk gigi yang
lucu dan menarik.
Seharusnya: Bersama teman-temannya, Anggi membuat boneka peraga
berbentuk gigi yang lucu dan menarik.
(Nova, 27 Mei - 2 Juni 2013, halaman 14)

Dari beberapa kesalahan di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa kesalahan yang
paling fatal dalam media cetak adalah penggunaan tanda baca koma. Kebanyakan
masyarakat tidak terlalu mempedulikan tentang hal itu. Kita dapat mengambil contoh
kalimat no 3 yang bersumber dari tabloid NOVA. Karena kalimat tersebut tidak ada tanda
baca komanya, maka kita bisa seenaknya menaruh tanda baca koma tersebut. Misal,
“Saat audisi saya, harus bersaing….”. Hal tersebut tentu saja menimbulkan perbedaan
penafsiran di masyarakat. Pembaca akan kesulitan memahami informasi tersebut. Jadi,
itulah kenapa keberadaan sebuah tanda baca sangat dibutuhkan.

2. 3 Dampak yang ditimbulkan dalam pemakaian tanda baca

Dampak Positif:

 Tidak menimbulkan perbedaan penafsiran oleh pembaca


 Tidak membingungkan pembaca untuk dapat menangkap informasi yang
disajikan
 Dapat membantu pembaca dalam pelafalan intonasi dan artikulasi yang benar

Dampak Negatif:

 Akan mengakibatkan salah pengertian jika dipandang dari sisi benar maupun
baiknya suatu informasi yang termuat dalam media cetak
 Membingungkan pembaca saat membaca suatu informasi yang ada di media cetak
2.4 Solusi Agar Tidak Salah Menggunakan Tanda Baca
            Ada banyak sekali tanda baca (tanda ulang, tanda penyingkat apostrof, tanda
kurung siku, tanda elipsis, dll.). Namun yang menjadi kajian dalam makalah ini hanya
beberapa tanda saja. Solusi terbaik agar tidak salah dalam menggunakan tanda baca
adalah berlatih dan belajar dengan sungguh-sungguh, apalah arti ilmu kalau tidak
dimanfaatkan dengan baik. Banyak referensi terlengkap yang menjadi rujukan untuk
mengetahui bermacam-macam tanda baca serta penggunaanya, salah satunya adalah
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Anda mungkin juga menyukai