Anda di halaman 1dari 11

PENETAPAN BERAT VOLUME (BULK DENSITY TANAH)

Oleh:
Jovan Rusli
200304077
AGB-2

PRAKTIKUM DASAR ILMU TANAH


PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2021
Judul Praktikum PENETAPAN BERAT VOLUME (BULK DENSITY TANAH)

Tanggal Praktikum 5 April 2021


Dimulai

Tanggal Praktikum 5 April 2021


Selesai

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Tanah sebagai media pertumbuhan tanaman tidak terlepas dari
komposisi beratatau satuan volume fase padat tanah yang
dikenal sebagai massa tanah atau bulk density. Massa tanah
bergantung pada kerekatan partikel tanah tersebut. Massatanah
dapat digunakan untuk menunjukkan nilai batas tanah dalam
membatasikemampuan akar untuk menembus (penetrasi) tanah,
dan untuk pertumbuhan akar tersebut.

Nilai bulk density dapat menggambarkan adanya lapisan padat


pada tanah, pengolahan tanahnya, kandungan bahan organik dan
mineral, porositas, dayamenggenang air, sifat drainase dan
kemudahan tanah ditembus akar. Besaran inimenyatakan bobot
tanah, yaitu padatan air persatuan isi. Yang paling sering di pakai
adalah bobot isi kering yang umumnya disebut bobot isi saja.

Nilai bulk density tanah dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor,


diantaranya pengolahan tanah, bahan organik, pemadatan
alat alat pertanian, tekstur, struktur,dan kandungan air tanah.
Nilai ini banyak dipergunakan dalam perhitungan perhitungan
seperti dalam penentuan kebutuhan air irigasi pemupukan dan,
pengolahan tanah.

Berdasarkan uraian di atas maka nilai bulk density perlu diketahui


untuk menghitung berat tanah di lapangan juga untuk
menentukan jenis usaha yangsesuai pada bahan bahan yang
akan diolah. !ilain pihak semua sifat sifat tanahakan berkaitan
dengan model suatu konservasi dan pengolahan tanah yang
sesuai.
1.2 Tujuan Praktikum Menetapkan kerapatan massa tanah (berat volume = BV)
2. TINJAUAN PUSTAKA Tanah
Tanah terbentuk dari bahan asalnya yang disebut sebagai bahan
induk. Bahaninduk tanah berasal dari batuan melalui proses
pelapukan berubah membentuk lapisan atau horizon-horizon
tanah yang terdiri atas bahan mineral dan organik dan akhirnya
membentuk suatu tubuh tanah yang utuh.

Tanah merupakan sesuatu yang unik dan spesifik untuk mengenal


dan mempelajari perlu dibutuhkan pemilihan bagian-bagian agar
lebih muda dan praktis. Salah satu bagian yang cukup penting
adalah massa tanah atau biasa disebut juga dengan Bulk density.
Massa tanah atau biasa juga disebut berat tanah dapat
dinyatakan dalam dua cara yaitu berat jenis butiran tanah, berat
isi yaitu berat suatu volume tanah dalam keadaan struktur
alamiah.

Tanah yang lepas dan berkumpul akan mempunyai berat


persatuan volume yang mudah dan tanah yang lebih tinggi
kerapatan massanya. Butiran-butiran pasir letaknya cenderung
untuk erat satu sama lainnya. Kandungan bahan-bahanorganik
rendah dari tanah berpasir dan mempertinggi kerapatan massa,
sebaliknya butir-butir tanah yang permukaannya halus,
mempunyai letak yang tidak begitu erat satu sama lainnya. Hal ini
akibat kenyataan bahwa permukaan tanah relatif berbutir-butir.

Massa jenis padatan tanah adalah perbandingan antara massa


kepadatan terhadap volume padatannya sendiri. Pengukuran
dilakukan selama 24 jam dengan suhu mutlak 105 derajat celcius
atau antara 100-110 derajat celcius. Persyaratan suhu dan waktu
serta kadar air tanah dinggap nol dan mutlak tidak akan berubah.
Bulk density pada lapisan 1 tanah tanah mineral umumnya
berkisar antara 1,2-1,6 gram/cm3. Tanah organik mempunyai
Bulk density yang rendah hanya dapat mencapai 0,1gr/cm3 pada
bahan organiknya. Bulk density penting bagi kebutuhan pupuk
atau pada tiap hektar tanah yang dipengaruhi tanah perhektar.
Kerapatan massa pada berbagai horizon pada tanah lempung
memperlihatkan bahwa horizon C (bahan induk) merupakan
lapisan terpadat mempunyai kerapatan massa 1,7gram/cm3
pembentukan struktur selama perkembangan tanah
menyebabkan horizon-horizon dibagian atas mempunyai
kerapatan massa lebih rendah dibandingkan bahan induk aslinya.

Bulk density
Bobot isi tanah (bulk density) adalah ukuran pengepakan atau
kompresi partikel-partikel tanah (pasir, debu, dan liat). Bobot isi
tanah bervariasi bergantung pada kerekatan partikel-partikel
tanah itu. Bobot isi tanah dapat digunakan untuk menunjukkan
nilai batas tanah dalam membatasi kemampuan akar untuk
menembus tanah dan untuk pertumbuhan akar tersebut. Berat isi
merupakan suatusifat tanah yang menggambarkan taraf
kemampatan tanah. Tanah dengankemampatan tinggi dapat
mempersulit perkembangan perakaran tanaman, porimakro
terbatas dan penetrasi air terhambat. Bulk density (berat isi)
adalah perbandingan berat tanah kering dengan satuan volume
tanah termasuk volume pori-pori tanah, umumya dinyatakan
dalam g.cm-3.

Menghitung kerapatan butir tanah berarti menentukan kerapatan


partikel tanah dimana pertimbangannya hanya diberikan untuk
partikel yang solid. Olehkarena itu, kerapatan partikel setiap
tanah merupakan suatu tetapan dan tidak bervariasi menurut
jumlah ruang partikel. Untuk kebanyakan tanah mineral
kerapatan partikelnya rata-rata sekitar 2,6 g/cm-3. Kandungan
bahan organik dalamtanah sangat mempengaruhi kerapatan butir
tanah, akibatnya tanah permukaan biasanya kerapatan butirnya
lebih kecil dari subsoil. Meskipun demikian kerapatan butir tanah
tidak banyak berbeda, jika berbeda maka terdapat variasi yang
harus mempertimbangkan kandungan tanah organic.

Tanah lebih padat mempunyai bulk density yang lebih besar


daripada tanah mineral bagian atas yang mempunyai kandungan
bulk density yang lebih rendah dibandingkan tanah dibawahnya.
Bulk density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang
umumnya berkisar 1,0-1,6 g/cm-3. Tanah organik memiliki nilai
bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,1-0,9
g/cm-3 pada bahan organik. Bulk density atau kerapatan massa
tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah, seperti porositas,
kekuatan, daya dukung,kemampuan tanah menyimpan air
drainase, dll. Sifat fisik tanah ini banyak bersangkutan dengan
penggunaan tanah dalam berbagai keadaan.

Hubungan bulk density terhadap pertumbuhan tanaman


Bulk density merupakan petunjuk kerapatan tanah. Makin padat
suatu tanah makin tinggi bulk densitynya, yang berarti makin sulit
meneruskan air atau ditembus akar tanaman. Bulk density
penting untuk menghitung kebutuhan pupuk atau air untuk tiap-
tiap hektar tanah, yang di dasarkan pada berat tanah per
hektar.Untuk memudahkan perhitungan berat tanah per hektar
sering dianggap sama dengan 2.000.000 kg.

Tanah lebih padat mempunyai Bulk density yang lebih besar dari
pada tanahmineral bagian atas mempunyai kandungan Bulk
density yang lebih rendahdibandingkan tanah dibawahnya. Bulk
density di lapangan tersusun atas tanah-tanah mineral yang
umumnya berkisar 1,0 sampai 1,6 g/cm-3. Tanah organik memiliki
nilai Bulk density yang lebih mudah, misalnya dapat mencapai 0,1
sampai 0,9 g/cm-3 pada bahan organik. Bulk density atau
kerapatan massa tanah banyak mempengaruhi sifat fisik tanah,
seperti porositas, kekuatan, daya dukung,kemampuan tanah
menyimpan air drainase, dll. #ifat fisik tanah ini banyak
bersangkutan dengan penggunaan tanah dalam berbagai
keadaan.

Antara berat jenis butiran, kerapatan isi dan porositas terdapat


hubungan proporsi fase padat : kerapatan isi/berat jenis butiran
porositas : 1- kerapatan isi/berat jenis butiran. Untuk setiap kelas
tekstur berat isi menggambarkankeadaan struktur dan porositas
tanah. Pengaruh sifat sifat fisik tanah tersebut pada
pertumbuhan tanaman dapat dinilai atau ditentukan dari kaitan
pertumbuhan.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Bulk Density


Bulk density dipengaruhi oleh padatan tanah, pori-pori tanah,
struktur, tekstur,ketersediaan bahan organik, serta pengolahan
tanah sehingga dapat dengan cepat berubah akibat pengolahan
tanah dan praktek budidaya.

Bahan organik lebih ringan daripada bahan mineral. Disamping itu


bahan organik akan memperbesar pori tanah. Nilai bulk density
akan lebih rendah bahan organik penyusun tanah tinggi karena
bahan organik dapat memperkecil berattanah dan dapat
memperbesar porositas tanah serta memiliki berat yang kecil
dibanding dengan bahan mineral. Tanah dengan nilai bulk density
yang kecil baik untuk lahan pertanian sebab bulk density yang
kecil bahan organik yang dikandungnya akan semakin besar
sehingga akan menyebabkan aerasi dalam tanah tersebut
menjadi lebih baik. Tanah yang memiliki bulk density tinggi atau
besar mempunyai kandungan bahan mineral yang banyak, namun
porositasnyarendah karena semakin tinggi nilai bulk densitynya
maka porositasnya akan berkurang.
Selain itu faktor lain yang mempengaruhi nilai bulk density adalah
struktur tanah, dimana tanah yang memiliki struktur yang halus
maka memiliki nilai bulk density yang rendah. Semakin masuk ke
dalam profil tanah, kerapatan massa tanah semakin naik.
Tampaknya ini akibat dari kandungan bahan organik yang rendah
dan penimbunan alat serta pemadatan yang disebabkan oleh
berat lapisan atasnya.
3. METODE PRAKTIKUM

3.1 Bahan Tanah, parafin,air

3.2 Alat Benang, kompor ,tang,cangkir ukur, kaleng bekas,cutter

3.3 Prosedur Kerja 1. Dipersiapkan contoh tanah agregat diikat dengan benang halus
secara baik/tidak goyang dan ditimbang
2. Dipanaskan paraffin hingga mendidih/meleleh, volume lebih
kurang 200ml
3.Dicelupakan contoh tanah dengan cepat tetapi semua ruang
pori tertutup
4.Dianngkat dan dinginkan (tetap dipegang tangan)
5.Diuukuran Volume dengan cara dimasukkan ke gelas ukur yang
telah diisi air sampai volume tertentu; peningkatan volume air
adalah volume tanah tersebut
6. Hitung BD sesuai rumus : BD = Berat tanah/volume
4. HASIL DAN
PEMBAHASAN

4.1 Hasil Tanah agregat yang diikat

Tanah ditimbang

Parafin dipanaskan

Tanah dicelupkan dalam paraffin yang sudah dilelehkan


Dicelupkan dalam cangkir ukur

4.2 Pembahasan Dalam percobaannya diambil sebongkah tanah berukuran kira-


kira berukuran 3cm. Kemudian diikat tanah dengan benang
dengan kuat agar tidak lepas.Kemudian ditimbang dan beratnya
adalah 2g.

Selanjutnya, saya mengambil beberapa batang lilin yang


berwarna merah. Kemudian, saya potong kecil-kecil menggunakan
cutter agar lebih mudah dimasukkan ke dalam kaleng.

Setelah itu, panaskan kaleng di atas kompor. Tunggu paraffin


samapai benar-benar mencair dengan merata. Kemudian celupkan
agergat tanah yang sudah diikat tadi kedalam kaleng tersebut.

Selanjutnya angkat tanah tersebut dari kaleng dan tunggu


hinggga kering. Setelah itu celupkan tanah tersebut kedalam
cangkir ukur yang sebelumnya sudah diisi 300ml air dan setelah
dicelupkan volume airnya menjadi 310ml

Setelah saya mengetahui berat dan volume tanah tersebut


maka saya dapat menghitung bulk densitynya dengan
menggunakan rumus BD = Berat tanah/volume dan saya
memperoleh hasil 0,2 g/cm3
5. KESIMPULAN DAN
SARAN

5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil percobaanyang dilakukan maka diperoleh bulk


densitynya 0,2 g/cm3
5.2 Saran Saran yang dapat saya sampaikan pada praktikum kali ini adalah
seharusnya alat yang akan digunakan untuk praktikum telah
disiapkan di tempat praktikum agar lebih mengefisiensikan waktu
dan praktikan dapat langsung melakukan praktikum tanpa perlu
mencari alat dan bahannya.
6. DAFTAR PUSTAKA Blake, G. R., and K. H. Hartge. 1986. Bulk density. p. 363-376. In A.
Klute (Ed.). Methods of Soil Analysis. Part 1, 2nd ed. Agronomy 9.
Soil Sci. Soc. Am., Madison, Wisconsin.

Grossman, R. B., T. G., and Reinsch. 2002. The solid phase. p. 201-
228. In J. H. Dane and G. C. Topp (Eds.). Methods of Soil Analysis,
Part 4-Physical Methods. Soil Sci. Soc. Amer., Inc. Madison,
Wisconsin.

Lutz, J. F. 1947. Apparatus for collecting undisturbed soil samples.


Soil Sci. 64: 399-401.

Hardjowigeno,Sarwono. 2010 .Ilmu Tanah. Edisi Baru. Akademika


Pressindo. Jakarta.

Mulyani, Mul . 2002 . Pengantar Ilmu Tanah (Terbentuknya Tanah


dan Tanah Pertanian) . Rineka Cipta . Jakarta .

Darmawijaya, M. Isa. 1997. Klasifikasi Tanah. Yogyakarta: Gadjah


Mada University Press

Pairunan, dkk. 1997. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama


Perguruan Tinggi Negeri Indonesia Bagian Timur

Ali Kemas Hanafiah, 2005. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo


Persada : Jakarta.

Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Badan Kerjasama Perguruan Tinggi


Negeri Indonesia Timur, Ujung Pandang.

Anonymous.
2010. ariyanto.staff.uns.ac.id/files/2010/04/kesuburan-05.pdf. 16
Oktober 2010.

Anda mungkin juga menyukai